Anda di halaman 1dari 73

PENGENALAN JARUM DAN

BENANG BEDAH

A Stitch in time creates a bond forever


JENIS – JENIS LUKA

Luka Bersih Appendectomy atau Vaginal operasi.


Kontaminasi

Luka Kontaminasi Fresh traumatic injuries, lacerations,


Open fractures, gross spillage during
surgery. (infected urine / bile)

Luka Kotor dan Luka kontaminasi atau operasi karena


Infeksi Infeksi, perforasi usus, abscess ,
Benda asing.

Slamet Tamtomo, SKM


PENYEMBUHAN LUKA
Faktor- faktor pada pasien yang mempengaruhi :

Dengan bertambahnya usia tubuh, tonus


Usia kulit & otot akan menurun. Metabolisme lebih
lambat dan aliran darah bisa terganggu

Obesitas mungkin mengganggu penutupan


Berat Badan
luka dengan baik. Lemak sendiri hanya
mendapatkan suplai darah sedikit dan ini
dapat mengganggu penyembuhan

Status Gizi Kekurangan protein, karbohidrat


Seng, vitamin A, B & C dapat mempengaruhi
kolagen sintesis.

Kurangnya cairan tubuh akan mengakibatkan


Dehidrasi komplikasi pada jantung & fungsi ginjal,
menyebabkan penyembuhan lebih lambat

Sirkulasi darah yang tidak Penyembuhan menjadi lebih lambat.


memadai ke luka Diabetes Mellitus
Pemulihan dan Penyembuhan Luka

Faktor- faktor pada pasien yang mempengaruhi :

Melindungi sistem kekebalan tubuh dari infeksi


Sistem kekebalan tubuh
dan penyakit. Dengan menurunnya kondisi sistem
pasien kekebalan tubuh (misal: HIV) akan
mempengaruhi proses penyembuhan.

Kondisi kesehatan pasien Pasien dengan masalah endokrin dan DM.

Pengguna obat-obat Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti:


Obat kortikosteroid imunosupresif
Penyembuhan Luka & Komplikasi

Dua masalah utama yang dapat dijumpai oleh ahli bedah setelah selesai
Penutupan luka :
Infeksi Bahkan dengan semua perawatan aseptis, awal
kondisi luka akan mempengaruhi hasil
dan kecepatan penyembuhan.

Gangguan Dehiscence
Terhadap luka Luka yang membelah terbuka setelah dijahit.
Biasanya terjadi padapasien yang lebih tua.
Mungkin karena terlalu ketat dan kebanyakan
kasus knot mengakibatkan kegagalan jaringan
daripada kegagalan jahitan
Evisceration
Penonjolan usus melalui tepi luka perut
bagian penutupan. Mual, batuk & distensi
setelah pembedahan perut, dengan demikian
meningkatkan tekanan pada luka
JENIS PENUTUPAN LUKA
Jahitan Stapler Plaster

Most common method of Staples are less reactive than the Tape is the least reactive of
approximating skin edges least reactive suture man-made wound closure materials .
Absorbable or Non-absorbable
Monofilament or Multi-filament
Pedicle Flaps

Skin Graft

used only when the wound cannot be


closed by direct approximation used to provide soft tissue closure with a
defined blood flow and innervations
split-thickness or full-thickness
BENANG BEDAH
Benang Bedah
Adalah:
materi yang digunakan untuk LIGASI
(ligate) pembuluh darah dan
APROKSIMASI (approximate) jaringan.

Tujuan ahli bedah :

“ Memegang dan mempertahankan jaringan luka tanpa infeksi “


Sejarah
 Bukti keberadaan Benang Bedah yang
pertama kali ditemukan dalam Literatur
Mesir pada abad ke-16.

 Informasi ini tercatat didalam Edwin


Smith papyrus.
Pada 900 Masehi di negara Arab
 dikenal istilah “Kitgut” untuk Benang
Bedah. “Kit” adalah senar sejenis alat
musik yang populer di zaman itu.

 “Kitgut” adalah cikal bakal (root-word)


daripada “Catgut”, yang juga populer
dengan sebutan “Surgical Gut”.
Benang Bedah Ideal
 Steril
 Monofilament
 Mudah untuk Digunakan
 Reaksi/trauma jaringan yang minimal
 Memiliki Tensile Strength (Kekuatan Menahan
Jaringan Luka) yang memadai
 Simpul yang aman
 Diserap tubuh setelah tidak berfungsi
 Dapat digunakan untuk segala jenis operasi
3 Golongan Benang Bedah
ABSORBABLE NONABSORBABLE

Diserap oleh tubuh


 Bersifat permanent
Positive point Tidak ada benda asing
dalam menahan luka
tertinggal di tubuh

Ada benda asing tertinggal


Memiliki
jangka waktu
Negative point  Efek suture sinus
Dalam menahan luka
 Ada extrusion
Absorption Rate:
Lamanya waktu yang dibutuhkan oleh sehelai benang bedah
untuk diserap oleh tubuh. Absorpti Rate dari benang bedah
perlu diketahui karena : merupakan benda asing didalam tubuh
pasien

Hydrolysis Benang Sintetis

Enzymatic Process Benang Alami

Tidak mempengaruhi kekuatan benang bedah untuk


merapatkan jaringan luka.

.
 Tensile Strength in vitro:
Kekuatan yang dimiliki Benang Bedah untuk
diregangkan, (dalam pounds), hingga benang
tersebut putus, setelah implantasi didalam.

 Tensile Strength In Vivo


Kapan benang tersebut (dalam hari/minggu)
masih cukup kuat untuk merapatkan /
menahan luka, hingga luka itu sembuh.
Contoh: Ecosorb - TSR = 35 hari
Kekuatan masih 75% @ 2 minggu
Kekuatan masih 50% @ 3 minggu
KEKUATAN MEMEGANG JARINGAN

IN-VITRO :

• Kekuatan benang bedah jika ditarik kedua


ujungnya kearah yang berlawanan hingga
benang tersebut putus

(Contoh : Membutuhkan kekuatan 12,15 Kg


untuk memutuskan benang ECOSORB
berukuran 1)
KEKUATAN MEMEGANG JARINGAN

IN-VIVO :

• Kekuatan benang bedah setelah implantasi


didalam jaringan hingga benang tersebut putus

(Contoh : ECOSORB memegang jaringan 35


hari, pada hari yang ke 35, benang ECOSORB
tidak memiliki kekuatan lagi untuk
mengaproksimasi incisi)
Kapan memakain benang Tidak Diserap ?
Aplikasi:
 Exterior Skin Closure, harus dicabut setelah
luka sembuh
 Aproksimasi Permanen. Akan tinggal didalam
tubuh sebagai benda asing (encapsulated).
 Pasien memiliki sejarah reaksi terhadap
benang yang diserap
 Untuk memasang Prothesis.
MONOFILAMENT MULTIFILAMENT

• Permukaan halus
• Sedikit friksi • Kuat
Positive point (-) tarikan • Lembut & lentur
 (-) tissue trauma • Good handling
• tidak ada kand bakteri

• Bacterial harbours
(-)Handling & Knotting

• Efek kapiler
Negative point • Ends/knot burial
• Tissue trauma
• Stretch
 Drag & Cutting
NATURAL SINTETIS
• Handling & Knotting • Penyerapan sec
• Ekonomis hydrolysis proses
Positive point • Predictable absorption
• Kuat

• Penyerapan sec enzymatis • Monofilament handling


proses
• Reaksi jaringan
Negative point • Tidak dapat diprediksi
• Absorbsi / diserap
Contoh benang bedah

TYLON
Braided nylon
black

VIGILOOP
Loop suture

ECOSYN ULTISORB

PGCL PDO
Cassette Suture

•Silk

•Catgut Chrom

•Catgut Plain
Absorbable

Biological Synthetic

Catgut Plain Catgut Chromic Ecosorb


monofilament Chromium PGLA
CatGut Plain
 Natural : Absorbable : Monofilament
 Lapisan Submucosal / Serosa dari usus sapi
(Bovine Gut)
 97 - 98% collagen murni

Diserap secara enzimatis, dan dipengaruhi banyak


faktor

(mis : Tingkat nutrisi pasien)


Catgut Chromic

 Natural : Absorbable : Monofilament


 Lapisan Submucosal / Serosa dari usus
sapi (Bovine Gut)
 97 - 98% collagen murni
Catgut
PLAIN CHROMIC

Memegang 7 – 10 hari 21 – 28 hari


jaringan

Lama 70 hari 90 hari


Penyerapan
ECOSORB/ SAFIL/ VICRYL/poly glycolide acid
ECOSORB/ VICRYL/SAFIL

Raw description

Composition : Glacomer 91 (poly glycolide-co- lactide)

Coating : Glacomer 37 and calcium stearate

Thread color : Violet or Un-dyed

Mass Absorption : Between 60 – 70 days

Needles : 300 series / super alloy mar-aging


BIOLOGICAL EVALUATION

Evaluation taken by NAMSA, CA. USA:

-Cytotoxicity study

-In vitro haemolysis study

-Genotoxicity study

-Muscle implantation study in rabbits

-Etc……..

Complies to ISO 10993 requirements


Ecosorb/VICRYL/ SAFIL
Ecosorb Ecosorb Fast

Memegang 28 – 35 hari 10 – 14 hari


jaringan -Hari ke 14 : 75 %
-Hari ke 21 : 50 %

Lama 56 - 70 hari 42 hari


Penyerapan
Ecosorb/ VYCRIL/SAFIL
Synthetic ,Absorbable , Hydrolisis Proses
Minimal tissue reaksi
Dapat diprediksi masa penyerapannya

Coated ECOSORB 2/0 at 14 days Chromic Catgut at 14 days


Minimal tissue reaction Extensive tissue reaction with acute
around suture inflammatory response
ECOSORB FAST
Ecosyn/ monosyn/ monocryl
Absorbable, synthetic, PGCL

An absorbable sterile monofilament suture material made of


poly(glycolide-co-caprolactone).

The suture is available in dyed


in FDA approved dyestuff D&C Violet No 2 or un-dyed.

The material is exclusive in predictable absorption properties.

Application:
General soft tissue approximation / ligation, Sub-cuticular.
BENANG TIDAK DISERAP

Non Absorbable

Synthetic Biological

Brilon Ecolene Silk


Polyamide Polypropylene Coated
Monofilament Monofilament Multifilament
ECOLENE/PROLEN
(polypropylene) suture

Synthetic : Monofilament :. Nonabsorbable.

Monofilament to replace nylon


Better control of stretching properties
More pliable for handling and knotting
Smoothest suture surface ever

Slamet Tamtomo, SKM


MINIMAL TISSUE REACTION

MAJOR USES

Continuous sutures
requiring adjustment
Vascular surgery - the
standard!
Enlarged photomicrograph
PROLENE* suture Skin & subcuticular for
Implanted 6 months painless withdrawal
Silk
Natural ● Non Absorbable ● Multifilament

BRILON SILK

Greater reaction to biological material


ADVANTAGES

 Memiliki karakter lembut dan lentur dari setiap kegiatan suture


handling.
 Pemberian wax coating untuk memperhalus permukaan juga untuk
keamanan dalam pengikatan
 Merupakan benang standard penggunaan di setiap kegiatan
operasi untuk bertahun - tahun

DISADVANTAGES

 Reaksi jaringan
 Kurang kuat
 Akan menjadi serpihan pada akhir
 Akan menjadi tertinggal dalam tubuh dalam waktu yang lama
Brilon – Polyamide/
ETILON/ DAFILON

Synthetic, Nonabsorbable,Monofilament

 Synthetic monofilament nonabsorbable yang


pertama.
 Menggantikan penggunaan monofilament silk
(silkworm gut)
 Banyak digunakan pada kulit dan abdominal
closure
Thread Profile
SUTURE THREAD REACTIVITY
RESPONSE TO THE BODY

HIGH CATGUT, LINEN & SILK

SYNTHETIC ABSORBABLE
TISSUE REACTIVITY

& NON-ABSORBABLE
MULTIFILAMENT

POLYPROPYLENE, NYLON
& STEEL MONOFILAMENT

STAPLES

TAPE
LOW (MICROPOROUS)
JARUM BEDAH

THE SUTURE
NEEDLE
 Ramping
 Stabil pada “needle holder”
 Trauma minimal
 Tajam untuk menembus
jaringan
 Tidak mudah bengkok
 Steril
 Terbuat dari baja tahan
karat berkualitas
 Tidak berperan aktif dalam
penyembuhan luka
 Tidak merubah atau merusak
jaringan tubuh
 Bentuk, Ukuran dan Rancangan
jarum yang sesuai dengan
prosedur operasi
 Kekuatan
 Stabilitas
 Ketajaman
 Kelenturan
Posisi yang tepat untuk stabilitas
maksimal
 Taper ratio:
 Badan jarum yang secara gradual
meruncing
 Taper ratio adalah perbandingan
antara panjang badan jarum yang meruncing
dengan diameter jarum
 Taper ratio yang lebih besar berarti jarum lebih
tajam
 Untuk meningkatkan penetrasi yang lebih baik, maka
ujung jarum diberi lubrikasi berupa silicone
Ductility

 Menunjukkan kemampuan jarum untuk


tidak patah apabila terbebani/dibengkokan
Jenis Jarum – eye and eyeless

Closed eye & French eye – spring or split

Channel Needles Drilled End


ANATOMI JARUM

55 % of needles are ½ circle

35 % of needles are 3/8 circle


Needle Penetration Profile
Needle Types and Application Areas
Needle Point Typical Application
A) Tapered Round Body Aponeurosis, Bilary Tract, Myocardium, Nerve,
Dura, Fascia, Gastrointestinal Pericardium, Pleura,
Tract, Muscle Subcutaneous fat,
Urinogenital tract, Vessels
B) Reverse Cutting Fascia, Ligament, Oral Cavity,
Skin, Tendon
C) Conventional (inside Ligament, Nasal Cavity,
cutting) Pharynx, Skin, Tendon
D) Side Cutting (Spatulated) Eye (primary application)

E) Lancet Eye

F) Trocar Bronchus Periostium


G) Tapered Round body with Calcified Tissue, Fascia, Pharynx, Tendon, Trachea,
short cutting tip Ligament, Nasal Cavity, Oral Uterus, Vessels, Sclerotic
Cavity, Ovary, Perichromdrium Tissues
H) Blunt (Ball or Tapered) Blunt Dissection through
friable tissue, Kidney, Liver,
Speelen, Uterine Cervix for
ligating Cervix
Needle thread attachment

•Attachment is done using attaching machine and special set of


Die set.

•Choice of die set depends on


needle diameter
Needle Holder & correct holding of needles
NEEDLES
NEEDLES
NEEDLES
NEEDLES
NEEDLES
Needle Holder & correct holding of needles

Needle Holders Correct Holding


Teknik Jahitan
Most Common Suturing Techniques

 Simple Interrupted
 Continuous
 Mattress – vertical/horizontal
 Continuous Intracutaneous
 Continuous Inter-locking
 Purse-string & Ligature
 Other types of suturing
Simple Interrupted
Continuous Suturing

 simple suture without a knotted completion after each throw


 Fast in suturing
Continuous Suturing

Continuous Intracutaneous suture Continuous interlocking suture


Interrupted Vertical Mattress Suturing

Helps in everting the skin edges

Vertical Mattress Line


no everting of skin
Interrupted Horizontal Mattress
Suturing
Used to oppose skin of varying thickness
PURSE STRING & LIGATURE

Ligature
Purse String Suture
Slamet Tamtomo, SKM
VIGILENZ
VIGILENZ SUTURES
Cassette Suture

•Silk

•Catgut Chrom

•Catgut Plain

Anda mungkin juga menyukai