Anda di halaman 1dari 42

Kamar Operasi Ideal

Abror Shodiq
Pendahuluan
• OK ideal atau standar?
– Memberikan petunjuk agar suatu perencanaan,
perancangan dan pengelolaan bangunan ruang
operasi di rumah sakit memperhatikan kaidah-
kaidah pelayanan kesehatan.
– Bangunan ruang operasi memenuhi standar
keamanan, keselamatan, kemudahan dan
kenyamanan bagi pasien dan pengguna bangunan
lainnya serta tidak berakibat buruk bagi keduanya.
Pengertian
• Kamar Bedah (OK) :
suatu unit khusus di
rumah sakit, tempat
untuk melakukan
tindakan pembedahan,
baik elektif maupun
akut, yang
membutuhkan keadaan
suci hama (steril).
Persyaratan Teknis Bangunan Kamar
Operasi
• Setiap bangunan (sarana) Instalasi Bedah
merupakan tempat untuk melakukan
tindakan pembedahan secara elektif maupun
akut, yang membutuhkan kondisi steril dan
kondisi khusus lainnya.
• Fungsi bangunan (sarana) Instalasi Bedah
dikualifikasikan berdasarkan tingkat sterilitas
dan tingkat aksesibilitas.
PARAMEDIS DOKTER

Alur Sirkulasi Ruang : LOKER RUANG DOKTER

Alur sirkulasi (pergerakan)


ruang pada bangunan SCRUB STATION
R. UTILITAS
KOTOR

(sarana) instalasi bedah


C.S.S.D
RUANG BEDAH

GUDANG
STERIL

RUANG RUANG
RUANG
RESUSITASI PEMULIHAN
I.C.U
NEONATUS (PACU)

R. PERSIAPAN/
INDUKSI

R. TRANSFER
&/ R. TUNGGU RUANG RAWAT RUANG RAWAT
PASIEN BAYI INAP

RUANG
RUANG
TUNGGU
PENDAFTARAN
PENGANTAR

PASIEN +
PENGANTAR
MASUK
Tipe :
1. Central corridor (hotel
style)
2. Cluster combination
(peripheral and central
corridor)
Tipe :
3. Central core, peripheral corridor style, 4. Central corridor racetrack style
Tipe Yang Mana ?
Pembagian Zona Pada Sarana Instalasi Bedah.

• Model 1 :
• Ruangan-ruangan
pada bangunan Zona di atas
meja Operasi
(sarana) Instalasi
bedah dapat dibagi 5 4
kedalam beberapa Kamar Bedah 3
Kompleks Kamar Bedah
zona
Area penerimaan pasien 2
Area di luar Instalasi Bedah 1
Keterangan Zona
• Zona 1 : Tingkat resiko rendah
– Area resepsionis, runag tunggu keluarga, janitor
dan alat kotor.
• Zona 2 : Tingkat resiko sedang
– Ruang istirahat dokter dan perawat, pantri petugas,
plester, ruang tunggu pasien, ruang transfer, ruang Zona di atas
loker. meja Operasi

• Zona 3 : Tingkat resiko tinggi 5 4


– Kompleks kamar bedah yg meliputi : ruang Kamar Bedah 3
persiapan, ruang peralatan, ruang induksi, are Kompleks Kamar Bedah

scrub, ruang pemulihan, ruang resusitasi, ruang Area penerimaan pasien 2

linen, penyimpanan perlengkapan bedah, Area di luar Instalasi Bedah 1


peralatananestesi.
• Zona 4 : Tingkat resiko sangat tinggi
– Zona kamar bedahdengan tekanan udara positif
• Zona 5 : Area nuklei
– Terletak dibawah area aliran udara kebawah
Ilaminair air flow) dimana bedah dilakukan.
12
Zona/Area
Model 2 : BEBAS
Pembagian area TERBATAS
kamar bedah :
1. Area bebas KETAT/CLEAN

(unrestricted area)
2. Area terbatas (semi
restriscted area)
3. Area ketat/CLEAN
(restricted area)
Garis Batas Zona/Area

Bebas dengan Terbatas

Terbatas dengan Ketat


LAY OUT OK
Contoh Kamar Bedah
Aksesibilitas dan Hubungan Antar Ruang

1. Aksesibiltas.
– Umumnya, sarana instalasi bedah harus
memenuhi persyaratan aksesibilitas tempat
tidur/brankart. Ini berarti bahwa kamar bedah,
area persiapan dan lain-lain, dan area lalu lintas
yang bersebelahan dengannya harus aksesibel
untuk tempat tidur/brankart.
– Selanjutnya, kebutuhan tempat tidur/brankart
harus dapat melalui area jalur lalu lintas.
Lanjutan aksesibilitas.......
• Tabel dibawah ini menunjukkan kesimpulan persyaratan
dasar yang berhubungan dengan aksesibilitas dari
sarana instalasi bedah, dimana sejauh ini mempunyai
konsekuensi terhadap lebar ruang/area atau lorong ke
ruangan/area.
• Tabel :
Persyaratan
Keterangan area
minimum
Area bebas lalu lintas (antara pegangan tangan=rail) 2,30 m
Sama diatas, apabila tempat tidur harus mampu brputar. 2,40 m
Lebar bebas dari lorong ke akses area tempat tidur
1,10 m
(kamar bedah, area persiapan, dan lain-lain)
Aksesibilitas dan Hubungan Antar
Ruang
2. Hubungan antar ruang.
• Persyaratan dasar berikut diterapkan untuk hubungan antar
ruang dalam bangunan (sarana) instalasi bedah.
• Bangunan (sarana) instalasi bedah harus bebas dari lalu
lintas dalam lokasi rumah sakit, dalam hal ini lalu lintas
melalui bagian instalasi bedah tidak diperbolehkan.
• Bangunan (sarana) instalasi bedah secara fisik disekat rapat
oleh sarana “air-lock” di lokasi rumah sakit.
• Kompleks kamar bedah adalah zone terpisah dari ruang-
ruang lain pada bangunan (sarana) instalasi bedah.
• Petugas yang bekerja dalam kompleks kamar bedah harus
diatur agar jalur yang dilewatinya dari satu area “steril” ke
lainnya dengan tidak melewati area “infeksius”.
Ukuran
• Bermacam-macam tergantung besar
dan kecilnya RS.
• Minimal 29,1 – 37,16 m2 (5,6 x 5,6
m),
Maksimal 56 – 60 m2 (7,2 x 7,8 m)
• Besar kecilnya  tergantung
kegunaan.
• Tinggi plafon 3,5 m, minimal 2,5 dan
maksimal 3,65 m. (terkait alat
anestesi, lampu operasi dan
pembersihan)
Ruang Bedah Minor
• Untuk :
– Bedah minor
– Endoskopi
– Pembiusan lokal
– Pembiusan Regional
• Luas area ± 36 m² dengan
ukuran 6 x 6 x 3 m.
Ruang Bedah Umum
• Untuk tindakan bedah dgn :
– Pembiusan lokal, regional atau
total
– Dapat dipakai untuk spesialistik
(urology, ginekology dll)
– Area yang dibutuhkan minimal
42 m² yaitu 7 x 6 x 3 m.
Ruang Bedah Besar (mayor)
• Untuk tindakan bedah :
– Pembiusan lokal, regional atau
total
– Yg membutuhkan peralatan besar
dan memerlukan tempat yg banyak
seperti : neuro, Orto, bedah
jantung
– Luas area minimal 50 m² dengan
ukuran 7,2 x 7 x 3 m.
Ruang Induksi
• Sering disebut sebagai
ruang anestesi
• Pasien bedah
menunggu diruang ini,
apa bila belum siap
• Harus tenang dan
terbebas dari bahaya
listrik
• Luas area sekurang2nya
15 m²
Lantai
• Tidak boleh licin, tahan terhadap
goresan/gesekan peralatan dan tahan
api
• Mudah dibersihkan, tidak menyerap,
tahan bahan kimia dan anti bakteri
• Penutup lantai harus dari bahan anti
statik yaitu vinyl anti statik
• Tahan listrik
• Permukaan semua lantai tidak boleh
porous
• Warna harus berwarna cerah dan
tidak menyilaukan mata
• Hub/pertemuan antara lantai dengan
dinding harus menggunakan bahan yg
tidak siku, tetapi melengkung spy
mudah dibersihkan.
Dinding
• Mudah dibersihkan, tahan
cuaca, tahan bahan kimia,
tidak berjamur dan anti
bakteri
• Lapisan penutup bahan
dinding harus bersifat
nonporosif sehingga tidak
menyimpan debu
• Warna cerah dan tudak
menyilaukan mata
• Pertemuan dinding dengan
dinding harus tidak siku
• Bahan dinding harus keras,
tahan api, kedap air, tahan
karat, tidak punya sambungan
(utuh) dan mudah dibersihkan
Pintu
• Disarankan pintu geser (sliding door)
dengan rel diatas, yg dapat dibuka tutup
otomatis
• Pintu harus dibuat sedemikian rupa
sehingga pintu dibuka dan ditutup
dengan menggunakan sakelar injakan
kaki atau siku tangan atau menggunakan
sensor.
• Pintu tidak boleh dibiarkan terbuka
selama pembedahan
• Pintu dilengkapi dengan kaca jendela
pengintai (observation glass : double
glass fixed windows).
• Lebar pintu 1200-1500 mm
• Apabila menggunakan swing door, maka
pintu harus membuka ke arah dalam.
Ruang Scrub Up
• Ruang scrub station
minimal membutuhkan
luas ± 6 m².
Ruang Pulih
• Minimal mempunyai
kapasitas tempat tidur
1,5 kali jumlah kamar
bedah.
• Area yang digunakan
sekurang-kurangnya 15
m². jarak antara tempat
tidur pemulihan
sekurang-kurangnya 1,5
m.
Sistem Ventilasi
• Sebaiknya memakai sistem pengatur suhu
sentral (AC sentral) dapat diatur dengan alat
kontrol yang memakai filter (HEPA filter)
dengan aliran LAMINAIR FLOW.
• Sistem ini menjamin udara luar yang masuk
bebas dari mikroorganisme kemudian tidak
terjadi penimbunan gas-gas anestesi.
• Suhu kamar bedah : didaerah tropis 19-22oC,
daerah dingin 20 – 24oC
• Kelembaban udara 50 – 60%.
Hepa Filter (Laminar Flow)
Hepa Filter & Exhaust
Suhu dan Kelembaban OT
Sistem Penerangan
• Lampu penerangan
– Memakai lampu pijar putih, dan
mudah dibersihkan.
• Lampu operasi
– Lampu khusus yang merupakan
satu sistem terdiri dari
beberapa lampu.
– Punya kekhususan : arah, fokus,
tidak panas, terang + tidak
silau.
– Pencahayaan ruang 300 – 500
lux, pada meja operasi 10.000 –
20.000 lux.
Sistem Gas Medis
• Vakum, udara tekan medik,
oksigen dan nnitrous oksda
disalurkan dengan
pemipaan ke ruang bedah.
Outlet-outletnya bisa
dipasang didinding, langit-
langit atau digantung
dilangit-langit.
• Bilamana terjadi gangguan
pada suatu jalur, untuk
kemananan ruang2 lain
sebuah lampu indikator
pada panel akan menyala
dan alrm berbunyi
Sistem Listrik
• Tersedia 2 macam
voltase/sumber dan
berbeda sirkuitnya.
• Stop kontak aman
• Minimal 1,40 m dari
lantai.
SISTEM KOMUNIKASI
• Sangat vital  saat
emergency.
– Antar kamar bedah
– Antar ruang di kamar
bedah
– Laboratorium (patologi
klinik+anatomi).
PERALATAN
• Mobile  beroda
• Bahan  stainless steel
 mudah dibersihkan.
PEMBERSIHAN KAMAR BEDAH

• Kamar bedah secara rutin dan periodik selalu


dibersihkan secara teratur.
• Tujuan : Mempertahankan sterilisasi dari kamar
bedah  INOS dapat dicegah yang bersumber dari
kamar bedah.
• Pembersihan : kamar bedah dan peralatan yang ada
didalamnya.
• Ada 3 cara pembersihan kamar bedah :
– Pembersihan Rutin/harian
– Pembersihan Mingguan
– Pembersihan Sewaktu
Pembersihan Harian
For kind attention

Anda mungkin juga menyukai