1. Pria 49 tahun datang ke RS dengan keluhan pandangan berkabut pada mata kanan. Dari
anamnesis didapatkan keluhan tersebut sudah di rasakan sejak 1 tahun terakhir dan
semakin memberat. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan visus 1/300, keruhan pada
seluruh lensa, COA normal, dan shadow test (-). Diagnosis pada kasus di atas adalah
a. Katarak hipermatur
b. Katarak matur
c. Katarak imatur
d. Katarak insipien
e. Katarak Morgagni
2. Pria 30 tahun datang ke RS dengan keluhan mata kanan silau sejak 3 hari yang lalu,
menurut pasien mata kanannya terkena bola tenis, pasien merasa akan membaik jika di
kompres dengan air, pada pemeriksaan di temukan gambaran seperti di bawah ini
4. Laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan saat membaca koran mata menjadi pedih dan
lelah sehingga menjauhkan kertas yang di baca, berapa koreksi lensa untuk pasien
tersebut
a. + 1.0 D
b. + 1.5 D
c. + 2.0 D
d. + 2.5 D
e. + 3.0 D
5. Tn. Rus berusia 51 tahun datang ke puskesmas dengan kedua mata sering berair. Keluhan
di sertai dengan mata pegal dan penglihatan kabur untuk melihat jauh. Pada pemeriksaan
fisik mata didapatkan segmen anterior tenang. Hasil pemeriksaan visus di dapatkan VOD
6/15 dengan koreksi S+ 2,75 menjadi 6/6 VOS 6/10 dengan koreksi S -0,50 menjadi 6/6
Apakah diagnosis paling mungkin ?
a. Anisometropia
b. Antimetropia
c. Presbyopia
d. Miopia
e. Hipermetropia
6. Wanita usia 60 tahun datang dengan keluhan pandangan kedua mata kabur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan VOD 1/60 dan VOS 5/60. Segmen anterior tenang, didapat
lensa mata kanan keruh, merata, mata kiri keruh tidak merata. Terapi yang disarankan?
a. Tetes mata glaucoma
b. Tetes mata midriatil
c. Tetes mata antibiotic
d. Koreksi visus dengan kacamata
e. Ekstraksi katarak dan implantasi IOL
7. Seorang wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur pada kedua
mata saat melihat jauh. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
VOD S+1,50 C-1,00 axis 110
VOS S+0,75 C+0,50 axis 80
Diagnosis?
a. Astigmas myopia kompleks
b. Astigmas hypermetropia simpleks
c. Astigmas mixtus
d. Astigmas myopia kompleks
e. Astigmas hypermetropia kompleks
8. Dibawah ini mana yang termasuk komplikasi paling sering post tindakan LASIK ?
a. Penglihatan ganda
b. Sensitivitas terhadap cahaya
c. Mata kering
d. Nyeri
e. Silau
9. Tindakan apa yang membuat sayatan kecil pada tepi kornea sebagai jalan keluar untuk
mengeluarkan sebagian kornea?
a. SMILE
b. LASIK
c. LASEK
d. PRK
e. ECCE
10. Seorang pasien usia 50 tahun datang keluhan pandangan kabur seperti asap, pada
anamnesis didapatkan pandangan silau (+), mata merah (-), lebih suka melihat malam
hari, pasien mengaku saat ini lebih suka melihat dekat dan tidak pernah memakai
kacamata lagi untuk membaca, melihat seperti terowongan (-), pada pemeriksaan
didapatkan visus ODS 6/60 ph (-), TIODS 18,5 mmhg, lensa keruh, ST (+). Tindakan apa
yang tepat di lakukan pada pasien ini ?
a. ECCE + IOL
b. Trabekulotomi
c. Eversi
d. Enukleasi
e. Iridotom
Pembahasan :
1.
2. Jika terjadi trauma akibat benda keras yang cukup kuat mengenai mata dapat
menyebabkan lensa menjadi opak.Trauma yang disebabkan oleh benturan dengan bola
keras adalah salah satu contohnya.Kadang munculnya katarak dapat tertunda sampai
kurun waktu beberapa tahun.Bila ditemukan katarak unilateral, maka harus dicurigai
kemungkinan adanya riwayat trauma sebelumnya, namun hubungan sebab dan akibatnya
kadang-kadang cukup sulit dibuktikan dikarenakan tidak adanya tanda-tanda lain yang
dapat ditemukan mengenai adanya trauma sebelumnya tersebut.Pada trauma tumpul akan
terlihat katarak subkapsular anterior maupun posterior. Kontusio lensa menimbulkan
katarak seperti bintang, dan dapat pula dalam bentuk katarak tercetak yang disebut
cincinVossius, Seringnya manifestasi awal dari katarak traumatik ini adalah kekeruhan
berbentuk roset (rossete cataract), biasanya pada daerah aksial yang melibatkan kapsul
posterior lensa. Pada beberapa kasus, trauma tumpul dapat berakibat dislokasi dan
pembentukan katarak pada lensa. Katarak traumatik ringan dapat membaik dengan
sendirinya (namun jarang ditemukan).
3. Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi antara lain: - Dislokasi lensa dan subluksasi
sering ditemukan bersamaan dengan katarak traumatic. - Komplikasi lain yang dapat
berhubungan, seperti phakolitik, phakomorpik, blok pupil, glaucoma sudut tertutup,
uveitis, retina dsetachment, ruptur koroid, hipema perdarahan retobulbar, neurophati
optik traumatik.
4. untuk membantu kekurangan daya akomodasi pada presbyopia maka dapa di gunakan
lensa positif untuk menambah kekuatan lensa yang berkurang sesuai usia
5. antimetropia adalah setiap mata bisa rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hyperopya)
atau kombinasi keduanya
6. Katarak:
Faktor risiko:
o Usia
o DM
o Merokok
o Alkohol
o Lama terkena
o Sinar matahari
Keluhan:
o Penglihatan menurun perlahan seperti tertutup asap kabut, silau
Pemeriksaan fisik:
o Visus turun tidak membaik dengan pinhole
o Iris shadow, fundus reflex
Terapi:
o Ekstraksi katarak
Phaco-emulsifikasi
ICCE
ECCE
7. Hypermetropia:
Rabun dekat
Sumbu bola mata lebih pendek
Titik focus jatuh di belakang retina
Lensa terlalu datar, akomodasi susah
Koreksi: sferis (+) terbesar
Astigmatisma:
Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
Koreksi: lensa silinder (C+/-)
Jenis:
o Astigmatisma myopia simplek -> C-
o Astigmatisma hypermetropia simplek -> C+
o Astigmatisma myopia kompleks -> C-S-
o Astigmatisma hypermetropia kompleks -> C+S+
o Astigmatisma miktus -> C-S+ atau C+S- (C>S)
8. Komplikasi yang paling sering terjadi pasca operasi refraksi adalah “mata kering”.
Menurut jurnal American Journal of Ophtalmology, pada maret 2008, tingkat
kejadian “mata kering” pasca operasi LASIK selama 6 bulan masa pemulihan mencapai
36%. Tingginya tingkat “mata kering” pasca operasi memerlukan evaluasi baru dalam
penanganan pra- operasi dan pasca operasi, serta perawatan bagi”mata kering”.
Terdapat beberapa metode yang sukses dipasaran seperti air mata buatan, dsb.
Apabila “mata kering” dibiarkan tanpa mendapatkan tindakan yang sesuai, akan
menyebabkan gangguan pengelihatan dan hasil yang buruk pada LASIK maupun PRK.
Pada beberapa kasus yang parah, “mata kering parah” dapat menimbulkan nyeri yang
hebat dan kerusakan permanen jaringan mata
Pemeriksaan fisik:
o Visus turun tidak membaik dengan pinhole
o Iris shadow, fundus reflex
Terapi:
o Ekstraksi katarak
Phaco-emulsifikasi
ICCE
ECCE