Anda di halaman 1dari 25

http://www.free-powerpoint-templates-design.

com

LogoType

Ulkus Kornea
Oleh : Asri Auliana Anggraeni
Laporan Kasus
Identitas Pasien

1 Nama : Tn AS

2 Usia : 66 tahun

3 Alamat : Sidengkok, Pejawaran

4 Pekerjaan : Petani
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri pada mata kanan

Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo dengan keluhan
mata kanan nyeri sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan setelah pasien pulang dari
sawah. Pasien mengeluh mata kanan menjadi merah, nyeri, silau, nrocos, dan keluar
kotoran mata warna kuning. Keluhan pasien tidak disertai adanya gangguan penglihatan.
3 hari terakhir pasien mengeluh munculnya bercak putih pada mata yang makin lama
makin membesar, mata terasa mengganjal, dan disertai penglihatan yang menjadi kabur.
Mata merah (+), nyeri (-), silau (+), nrocos (-).
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat gejala serupa, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit


jantung dan paru, alergi, asma, trauma dan gangguan mata
sebelumnya disangkal. Riwayat operasi mata disangkal, Riwayat
penggunaan kacamata dan gangguan penglihatan sebelumnya
disangkal. Pasien menderita eritroderma dan rutin berobat di poli
kulit RSUD Wonosobo sejak tahun 2011.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat gejala serupa, hipertensi, diabetes mellitus, alergi dan gangguan
mata pada keluarga disangkal.

Riwayat Personal Sosial


Sehari-hari pasien bekerja sebagai petani. Pasien merupakan seorang
perokok aktif sejak usia 17 tahun, pasien menyangkal mengonsumsi alkohol,
obat-obatan terlarang, dan obat-obatan seperti tetes mata sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compos mentis

Pemeriksaan Visus
OD OS
1/300 5/30
Pemeriksaan Obyektif
OD OS OD OS
Pemeriksaan
Pemeriksaan

Sekitar Mata Simetris,distribusi Simetris,distribu Sklera - Warna Putih Putih


merata si merata
Supercilia dan cilia Jernih
Palpebra Normal Normal ulkus dengan diamet
er 3mm pada setral k
Gerakan Edema (-) Edema (-)
Kornea ornea (+) neovaskula Jernih
Margo sup dan inf Nyeri (-) Nyeri (-) r (-) perforasi(+)
Gerakan Bola Mata N N Tidak dapat diperiks
Konjungtiva Lensa a Jernih

Refleks Normal Normal


K palpebra sup et inf Hiperemis (+) Hiperemi (-)
K bulbi Hiperemis (+) Hiperemi (-)
Diagnosis

ULKUS KORNEA
Penatalaksanaan

Metil Prednisolon

1 Cendo Giflox
12dd gtt I OD
2 8mg tablet/8jam/peroral

3 Cendo Vital Tablet


1dd I tablet
Tinjauan Pustaka
Definisi

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian


permukaan kornea akibat kematian jaringan
kornea, yang ditandai dengan adanya
infiltrat supuratif disertai defek kornea
bergaung, dan diskontinuitas jaringan
kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai
stroma
Anatomi Kornea
Kornea adalah jaringan transparan, yang
ukurannya sebanding dengan kristal sebuah jam
tangan kecil. Kornea ini disisipkan ke sklera di
limbus, lengkung melingkar pada persambungan
ini disebut sulkus skelaris. Kornea mempunyai
lima lapisan yang berbeda-beda: lapisan epitel
(yang bersambung dengan epitel konjungtiva
bulbaris), lapisan Bowman, stroma, membran
Descement, dan lapisan endotel
Epidemiologi

Di Indonesia, Insiden ulkus kornea


Amerika, menjadi penyebab tahun 2013 adalah 5,5 persen
tersering kebutaan dengan dengan prevalensi tertinggi di Bali
insidensi 30.000 kasus pertahun (11,0%), diikuti oleh DI Yogyakarta
(10,2%) dan Sulawesi Selatan
(9,4%).

Faktor predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain trauma, pemakaian lensa
kontak, riwayat operasi kornea, penyakit permukaan okular, pengobatan topikal
lama dan penyakit imunosupresi sistemik.
Etiologi

- Bahan kimia,
- Radiasi atau suhu
- Trikiasis
- Infeksi bakteri - Sindrom Sjorgen
- Defisiensi vitamin A
- Faktor eksternal
- Infeksi jamur
- Obat-obatan - Kelainan lokal kor
- Infeksi virus
- Trauma nea
- Acanthamoeba
- Pajanan - Kelainan sistemik
- Neurotropik

Infeksi Non-Infeksi Sistem Imun


patogenesis

Kornea merupakan bagian mata yang avaskuler, jika infeksi proses


infiltrasi dan vaskularisasi dari limbus terjadi 48 jam kemudian.
badan kornea, wandering cell dan sel-sel lain yang terdapat dalam
stroma kornea, segera bekerja sebagai makrofag, baru kemudian
disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat di limbus

Sesudahnya baru terjadi infiltrasi dari sel-sel mononuclear, sel


plasma, leukosit polimorfonuklear (PMN), yang mengakibatkan
timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu,
keruh dengan batas-batas tak jelas dan permukaan tidak licin,
kemudian dapat terjadi kerusakan epitel dan timbullah ulkus kornea.
patogenesis
Apabila kerusakan atau cedera pada epithelium telah dimasuki oleh agen-agen asing,
terjadilah sekuel perubahan patologik yang muncul saat perkembangan ulkus kornea
dan proses ini dapat dideskripsikan dalam empat stadium

Stadium ulkus aktif Stadium Sikatrik

2 4

1 3
Perforasi ulkus kornea
Stadium infiltrasi Stadium Regresi dapat terjadi bila proses
ulkus lebih dalam dan
progresif. mencapai membrana
descement
Klasifikasi

Ulkus Kornea Sentral Ulpkus kornea


Perifer
Ulkus kornea bakterial
Ulkus kornea Fungi Ulkus marginal
Ulkus kornea virus Ulkus mooren
Ulkus kornea Ulkus cincin
acanthamoeba
Manifestasi Klinis

Gejala Subjektif Gejala Objektif


• Eritema pada kelopak • Injeksi siliar
mata dan konjungtiva • Hilangnya sebagian
• Sekret mukopurulen jaringan kornea, dan
• Merasa ada benda adanya infiltrat
asing di mata • Hipopion
• Pandangan kabur
• Mata berair
• Bintik putih pada kornea,
sesuai lokasi ulkus
• Silau
• Nyeri
penegakan Diagnosis

- Gejala Subyektif
- Riwayat trauma - Visus - Tes fluorescein
- Benda asing - Slit lamp - Pewarnaan gram
- Kontak lensa dan KOH
- penggunaan kortik - Kultur
osteroid
- Autoimun

Pemerikasaan
Anamnesis FIsik
Px Penunjang
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah berkembangnya bakteri dan mengurangi reaksi radang,

Benda asing dihilangkan Mengobati penyebab

1 Erosi kornea yang sekecil


apapun harus
diperhatikan dan diobati
sebaik-baiknya. 2 obat tetes mata yang
mengandung antibiotik,
anti virus, anti jamur,

Pemberian sikloplegika Bedah

3 Sikloplegika yang sering


digunakan adalah sulfas
atropin karena masa
kerjanya lama, hingga 1-2
minggu.
4 Keratektomi superficial,
Tissue adhesive atau
graft amnion multilayer,
Flap konjungtiva, Patch
graft , Keratoplasti,
Fascia lata graft
Komplikasi
seringkali dikaitkan dengan ulkus
kornea yang purulen karena
terjadinya absorbs toksin dari
Iridosiklitis toksik segmen anterior
1 timbul karena adanya blok
dari eksudat yang
fibrinous pada sudut
Glaukoma sekunder segmen anterior
2 (inflamatori glaukoma).

Descemetocele terjadi herniasi sebagai vesikel


3 yang transparan yang disebut
dengan descemetocele.

Perforasi ulkus kornea


tekanan tiba-tiba seperti
4 batuk, bersin atau spasme
otot orbikularis dapat
hasil akhir dari membuat perforasi yang
5 penyembuhan ulkus mengancam menjadi
Jaringan parut kornea. mulai dari perforasi yang sebenarnya
kornea penurunan penglihatan
ringan sampai dengan buta
total.
Pembahasan
Anamnesis

pemeriksaan Fisik

pemeriksaan penunjang

Terapi

Komplikasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai