Disusun oleh :
Asri Auliana Anggraeni
20174011046
Diajukan kepada :
i
LEMBAR PENGESAHAN
REFLEKSI KASUS
Oleh :
Asri Auliana Anggraeni
20174011046
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Penyakit Syaraf
RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo
ii
KATA PENGANTAR
diberikan. Alhamdulilah, dengan penuh mengucap rasa syukur, penulis dapat menyelesaikan
1. dr. Isnawan Widyayanto, Sp.S selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu
Wonosobo.
2. Seluruh Perawat Flamboyan dan Poli Syaraf RSUD KRT Setjonegoro yang telah
berkenan membantu berjalannya Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif.
Semoga pengalaman dalam membuat Refleksi Kasus ini dapat memberikan hikmah
bagi semua pihak. Mengingat penyusunan Refleksi Kasus ini masih jauh dari kata sempurna,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menjadi masukan berharga sehingga
Penulis
DAFTAR ISI
REFERAT...................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................2
A. Definisi............................................................................................................................2
B. Etiologi............................................................................................................................3
C. Patofisiologi....................................................................................................................4
D. Klasifikasi.......................................................................................................................4
E. Gambaran Klinis.............................................................................................................5
F. Diagnosa..........................................................................................................................6
G. Diagnosa Banding...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15
iv
BAB I
RANGKUMAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Tanggal lahir : 13 Oktober 1945 (72 th)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kalikajar, Wonosobo
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal masuk RS : 27 Mei 2018
Tanggal keluar RS : 2 Juni 2018
B. Anamnesis Pasien
1. Keluhan Utama : penurunan kesadaran
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD KRT Setjonegoro dengan keluhan kelemahan
anggota gerak kiri pada pukul 1 dini hari. Sebelumnya pasien tidak
mengeluhkan nyeri kepala, muntah. Pasien kurang komunikatif karena
pendengaran pasien berkurang. Menurut alloanamnesis dari keluarga
pasien sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien tidak mau makan.
Kemudian susah untuk berbicara. Saat sampai di IGD pasien tidak
sadarkan diri, kemudian di rawat Intensif di ICCU selama 3 hari. Saat
pasien membaik, pasien dipindahkan ke bangsal.
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Homoglobin 8.8 g/dL 11.7-15.5
Leukosit 9,2 10^3/uL 3,6-11,0
Eosinosil 0.40 % 2,00-4,00
Basofil 0,20 % 0-1
Netrofil 80,90 % 50-70
Limfosit 8,50 % 25-40
Monosit 8.70 % 2-8
Hematokrit 28 % 35-47
8
Eritrosit 3,0 10^6/uL 3.80-5.20
Trombosit 218 10^3/uL 150-400
MCV 96 fL 80-100
MCH 30 Pg 26-34
MCHC 31 g/dL 32-36
Gula Darah Sewaktu 132 mg/dL 70-150
Ureum 159.9 mg/dL <50
Creatinin 9.38 mg/dL 0.40-0.90
Asam Urat 8.5 mg/dL 2-7
Cholesterol Total 125 mg/dL <220
SGOT 45.6 U/L 0-35
SGPT 22.8 U/L 0-35
2. EKG
9
3. CT-Scan
E. Diagnosis
Diagnosis klinis : hemiparese sinistra, dispneu
F. Terapi
- Infus Ringer Laktat 10tpm
10
- Inj. Mecobalamin 500mg
- Aspilet 1 tablet8
11
BAB II
PERASAAN TERHADAP PENGALAMAN
12
BAB III
ANALISIS
16
jaringan yang terkena iskemik dan untuk memperpanjang terjadinya
revaskularisasi. Namun demikian, tidak ada agen neuroprotective yang
menunjukan hasil yang berpengaruh dalam stroke iskemik.
Tujuan utama dalam tatalaksana emergensi pada stroke adalah untuk
menilai airway, breathing dan circulation dari pasien, menstabilkan pasien, dan
melakukan evaluasi awal dan assessment, termasuk pemeriksaan radiologi dan
laboratorium dalam 60 menit sejak pasien datang.
Terapi fibrinolitik yang menunjukan keuntungan dengan stroke iskemik
akut adalah alteolase (rt-PA), sedangkan streptokinase menguntungkan pasien
dengan akut miokard infark. Pemberian streptokinase pada pasien dengan
stroke iskemik akut menunjukan peningkatan resiko ontracranial hemoragik
dan kematian. Namun, terdapat kriteria inklusi dan eksklusi pada pasien yang
akan diberikan terapi fibrinolitikmenurut the American Heart
Association/American Stroke Association :
1. Stroke iskemik menyebabkan deficit neurologis
2. Tidak ada trauma kepala atau stroke dalam 3 bulan sebelumnya
3. Tidak ada infark miocard dalam 3 bulan sebelumnya
4. Tidak ada perdarahan gastrointestinal/genitourinary dalam 21 hari
terakhir
5. Tidak ada penusukanarteri dalam 7 har terakhir
6. Tidak ada operasi mayor dalam 14 hari sebelumnya
7. Tidak ada riwayat perdarahan intracranial
8. Tekanan sistolik dibawah 185mmHg, diastolic dibawah 110mmHg
9. Tidak ada bukti adanya trauma akut dan perdarahan
10. Tidak mengkonsumsi obat antikoagulan, atau jika iya INR dibawah
1.7
11. Jika memberikan heparin dalam 48 jam, active protrombin time
(aPT) dalam batas normal
12. Angka trombosit lebih dari 100.000
13. Glukosa darah lebih dari 50mg/dL
17
14. CT scan tidak menunjukan adanya infark yang multilobar (hipodens
yang lebih dari 3 hemisphere) atau intracerebral hemoragik
15. Pasien dan keluarga memahami resiko dan keuntungan dari terapi
19
DAFTAR PUSTAKA
20