Anda di halaman 1dari 31

SKIZOFRENIA RESIDUAL

ILMU KEDOKTERAN JIWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Identitas Pasien
Nama Pekerjaan
Tn. A Tidak Bekerja

Usia Pendidikan Terakhir


30 tahun SMP

Jenis Kelamin Suku


Laki-Laki Jawa

Alamat Status Pernikahan


Kepek, Wonosari Belum Menikah
Anamnesis Pasien
Keluhan utama : Bingung dan tidak mau beraktivitas
Pasien kontrol rutin dengan keluhan merasa bingung dan
malas untuk beraktivitas sehari-hari. Keluhan bingung
dirasakan pasien sejak 4 tahun yang lalu. Pada saat itu
pasien
mengamuk, berbicara sendiri, berjalan jauh tanpa alas kaki,
dan mengaku melihat serta mendengar sosok yang hendak
mencelakainya.

Namun sejak setahun yang lalu, pasien tampak tidak peduli


terhadap diri dan lingkungannya. Pasien tidak mau mandi,
tidak mau makan, tidak menyapa saudara yang ditemuinya
dan berbicara hanya jika ditanya. Pasien juga sudah tidak
pernah bermain alat musik gitar yang dulu menjadi hobinya.

Penyebab kondisi pasien diperkirakan karena pasien tinggal


sendiri sejak ibu pasien meninggal dunia 6 tahun yang lalu,
sedangkan kakak-kakak kandung pasien sudah berumah
tangga dan tinggal diluar kota.
Anamnesis Pasien
Setahun yang lalu kakak kandung pasien sempat berencana
memasukan pasien ke rumah sakit jiwa karena khawatir tidak
ada yang merawat pasien. Sepupu pasien tidak setuju dan
akhirnya pasien diperiksakan ke puskesmas dan menjalani
pengobatan sejak 6 bulan yang lalu. Selama pengobatan,
kondisi pasien membaik.

Namun 2 bulan yang lalu, pasien hampir kambuh karena


kakaknya pulang dan tinggal serumah dengan pasien. Namun
hubungan antara kakak dengan pasien tidak harmonis.
Kakaknya sering membentak pasien. Kemudian pasien diajak
kontrol oleh kakak sepupu ipar ke Poli Jiwa RSUD Wonosari.

Setelah mendapat pengobatan, kondisi pasien membaik,


pasien sudah mau mandi dan mau makan, pasien mulai bisa
menyapa saudara yang ditemuinya, namun pasien masih
tampak banyak berdiam diri, sedikit bicara, dan kurang
berinisiatif.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Psikiatrik
Keluhan bingung dirasakan 4 tahun yang lalu. Pasien tampak
mengamuk, berbicara sendiri, berjalan jauh tanpa alas kaki,
dan mengaku melihat serta mendengar sosok yang hendak
mencelakainya. Riwayat mondok disangkal

Riwayat Penyakit Fisik


Riwayat kejang, trauma kepala, riwayat alergi, riwayat
penyakit kronis seperti penyakit darah tinggi, jantung, kencing
manis
dan sesak napas atau asma disangkal.

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)


Pasien merupakan perokok aktif sejak muda, sehari habis 1
bungkus. Sekitar 5 tahun yang lalu, pasien sempat
mengonsumsi alkohol namun sekarang tidak mengonsumsi
lagi. Pasien tidak mengonsumsi obat-obat terlarang
Riwayat Perkembangan
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir dalam kondisi kurang bulan (prematur).

Riwayat Kanak Awal (0-3 tahun)


Riwayat kanak awal pasien tidak nampak ada kelainan, pasien
berkembang sesuai dengan usia dan cenderung memiliki kemampuan
sama dibanding anak lainnya.

Riwayat Kanak Pertengahan (3-11 tahun)


Pada masa kanak pertengahan pasien memiliki kemampuan
sosialisasi yang baik.

Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja


Pasien melanjutkan sekolah ke SMP. Pada jenjang ini pasien mulai
mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Pasien pernah tinggal
kelas sekali saat SMP dan berhasil lulus. Pasien kemudian melanjutkan
sekolahnya di SMA namun memutuskan untuk berhenti sekolah di kelas
2 SMA. Selanjutnya pasien mengisi hari-harinya dengan menjalani hobi
yaitu bermain gitar. Pasien bersama teman-temannya membentuk band
musik.
Riwayat
Pendidikan
Riwayat 01 Pendidikan terakhir
pasien adalah SMP

Masa Riwayat Pekerjaan

Dewasa 02 Pasien pernah bekerja


di cucian mobil

Pasien tinggal bersama kakak Riwayat Pelanggaran


ketiganya di rumah namun Hukum
hubungan mereka tidak baik.
Kedua kakak pasien tinggal diluar 03 Pasien tidak pernah
melakukan
kota. Kakak pasien meminta tolong
pelanggaran hukum
tetangga terdekat untuk kebutuhan
makan dan sehari-hari pasien Riwayat Aktivitas Sosial
dengan menitipkan sejumlah uang Pasien dapat
tiap bulannya. Pasien rutin berobat
ke poli jiwa RSUD sejak 4 bulan
04 bersosialisasi dengan
tetangga sekitar
yang lalu didampingi oleh sepupu rumahnya
pasien
Riwayat Keluarga
Riwayat Psikiatrik
01
Keluarga kandung tidak ada yang memiliki
riwayat gangguan jiwa atau keluhan serupa.

Riwayat Medis Umum


02
Pasien pernah bekerja di cucian mobil

Pola Asuh Keluarga


03 Pasien dan kakak kandung diasuh oleh kedua
orang tua kandung dan menurut keterangan
sepupu pasien, kedua orang tua memanjakan
pasien karena pasien adalah anak bungsu.
Genogram Keluarga

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: pasien

X : meninggal
----- : Tinggal serumah
Pemeriksaan Status Mental
Deskripsi Umum :
Penampilan : Pasien seorang laki laki sesuai umur, berpenampilan sesuai usia, berbadan kurus
tinggi dengan postur membungkuk, berambut pendek, gigi tampak hitam. Pasien menggunakan
kaos berwarna merah dan menggunakan celana panjang. Tampak sering menunduk, rawat diri
kurang, dan kooperatif.

Kesadaran Pembicaraan Psikomotor

01 Compos Mentis
02 Produktivitas 03 tenang
menurun, relevam

Sikap terhadap Keadaan afektif


pemeriksa
04 05 Mood (disforik) Afek
z

(menyempit) keserasian
kooperatf (Inappropiate)
Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan
01 kecerdasaan pengetahuan sesuai dengan
tingkat pendidikan
02 Daya konsentrasi : pasien dapat duduk tenang
dan perhatian sampai akhir
03 Orientasi (waktu, tempat, orang, suasana) :
baik
04 Daya ingat jangka panjang, pendek, segera :
baik

05 Kemampuan membaca dan menulis,


visuospasial, berhitung : baik
Gangguan Persepsi

Halusinasi IIlusi Depersonalisasi


Olfaktori (-)
(-) (-)
Taktil (-)
Visual (-)
Auditork (-)

Derealisasi
(-)
Proses berpikir

Arus pikiran Isi Pikiran


Preokupasi (-)
Produktivitas : menurun
Kontinuitas : pembicaraan
Waham bizzare (-)
lancar
Waham Kebesaran (-)
Hendaya Bahasa : tidak
Waham dikendalikan (-)
ada
Waham nihilistic (-)
Waham kejar (-)
Pengendalian Impuls
01
Pengendalian impuls baik

Tilikan (insight)
02 Tilikan derajat 4 yaitu pasien menyadari
dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya

Taraf dapat dipercaya


03 Keterangan pasien dapat dipercaya dan tidak
terkesan berbohong atau dibuat-buat
Pemeriksaan Fisik

Tidak Ada Kelainan

Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Tidak Ada Kelainan
Frekuensi nadi : 89 x/menit
Frekuensi respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,8oC
Tidak Ada Kelainan

Tidak Ada Kelainan


Diagnosis Utama :
F20.5 SKIZOFRENIA RESIDUAL

Diagnosis Banding Diagnosis Multiaksial


01 02
F25.1 Skizoafektif tipe Axis 1 : F20.5
depresi Axis 2 : belum ada diagnosis
Axis 3 : belum ada diagnosis
F32.3 Episode depresi berat Axis 4 : tidak memiliki
dengan gejala psikotik pekerjaan, hubungan kakak
kurang harmonis
Axis 5 : GAF 60-51 gejala
sedang (moderate)
disabilitas sedang
Nonfarmakologi
Edukasi pada pasien : dikarenakan pada pasien
Terapi terdapat kesan regresi mental, oleh karena itu edukasi
yang dapat diberikan yaitu menganjurkan pasien untuk
rutin minum obat dan tidak menghentikan pengobatan
nya sendiri, serta menganjurkan pasien untuk kontrol
Farmakoterapi rutin terkait penyakitnya.
R/ tab risperidon 2mg
Edukasi pada keluarga : Menyarankan kepada keluarga
No. LX
untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada
pasien serta harus tetap memberikan pengawasan dan
S2ddtabI pemantauan kepada pasien terutama terkait keteraturan
minum obat dan jika ada gejala perilaku yang dapat
mencelakai dirinya sendiri maupun orang lain. Keluarga
mendampingi pasien kontrol rutin setiap 2-4 minggu
atau apabila terdapat peningkatan gejala atau perilaku
yang mengganggu.
Bagaimana
01 penegakan
diagnosis pada
kasus ini

02 Bagaimana
etiologi pada
kasus ini
Masalah yang
Bagaimana
dikaji 03 penatalaksanaan
pada kasus ini
Bagaimana penegakan diagnosis pada kasus ini?
Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) di Indonesia
yang ke-III, dikatakan skizofrenia apabila:

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala ata
u lebih bila gejala-gejala itu kurang jelas):
“thought
“thought insertion”
Isi “thought of eco”
pikiran dirinya sendiri yang broadcasting”
isi pikiran yang asing dari
berulang atau bergema luar masuk ke dalam pikiran isi pikirannya tersiar keluar

01 dalam kepalanya (tidak


keras) dan 02 nya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh
03 sehingga orang lain atau
umum mengetahuinya
isi pikiran ulangan walaupun sesuatu dari luar dirinya
isinya sama tapi kualitasnya (withdrawal); dan
berbeda.

“delusion of “delusion of
passivity” “delusion perception”
control/infulence”
waham tentang dirinya tidak pengalaman inderawi yang
waham tentang dirinya
04 dikendalikan/dipengaruhi 05 berdaya dan pasrah terhadap
suatu kekuatan dari luar.
06 tak wajar, yang bermakna
sangat khas bagi dirinya,
oleh suatu kekuatan biasanya bersifat mistik
tertentu dari luar atau mukjizat
HALUSINASI

Suara halusinasi yang berkomentar


Waham-waham menetap lainnya yang
secara terus-menerus terhadap perilaku
menurut budaya setempat dianggap
pasien, atau
tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
misalnya perihal keyakinan agama
Mendiskusikan perihal pasien diantara
atau politik tertentu, atau kekuatan dan
mereka sendiri (diantara berbagai suara
kemampuan di atas manusia biasa
yang berbicara) atau
(misalnya mampu mengendalikan
cuaca, atau berkomunikasi dengan
Jenis suara halusinasi lain yang berasal
makhluk asing dari dunia lain).
dari salah satu bagian tubuh pasien
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:

Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide yang berlebihan yang menetap atau
apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus
menerus.

Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat
inkoherensi atau pembicaraannya tidak relevan atau neologisme.

Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu (porturing),
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor;

Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan respon
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya mengakibatkan penarikan
diri dari pergaulan sosialdan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
Your Picture Here
Harus ada suatu perubahan yang konsisten
dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari
beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi
sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan,
tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri
sendiri, dan penarikan diri secara sosial.

Your Picture Here

Adanya gejala-gejala khas


tersebut diatas telah berlang-
sung selama kurun waktu
satu bulan atau lebih (tidak
berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik prodormal)
PPDGJ-III memberikan pedoman diagnostik untuk skizofrenia residual. Untuk suatu
diagnosis yang meyakinkan, persyaratan berikut ini harus dipenuhi semua :

Gejala “negatif” dari skizofrenia yang menonjol, misalnya perlambatan psikomotorik,


aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan
dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk seperti dalam
ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan
kinerja sosial yang buruk.

Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi
kriteria untuk diagnosis skizofrenia.

Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi
gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan
telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia.

Tidak terdapat demensia atau penyakit gangguan otak organik lain, depresi kronis, atau
institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.
Bagaimana etiologi pada kasus ini?
Your Picture Here
Faktor psikologis
03 Your Picture Here
01 dan sosial
Pengaruh lingkungan yang
menimbulkan stres
Faktor genetik
Hubungan orangtua dengan
anak yang patogenik

Interaksi yang patogenik


dalam keluarga
Your Picture Here Your Picture Here

02 Faktor Biokimia
Ketidakseimbangan kimiawi
otak yang disebut
neurotransmitter. Skizofrenia
berasal
dari aktivitas neurotransmitter
dopamin yang berlebihan di
bagian-bagian tertentu otak
atau dikarenakan sensitivitas
yang abnormal terhadap
dopamin.
Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini?
Terapi Biologis
Antipsikotik tipikal Antipsikotik atipikal
01 02
Pengaruh antipsikotik pada Contoh : risperidon
golongan tipikal ini terjadi
melalui antagonisme di reseptor
dopaminergik D-2 yang terdapat
di traktus dopaminergik di otak
yang meliputi mesokortikal,
mesolimbik, tuberoinfundibular &
traktus nigrostriatal.

Contoh : haloperidol,
chlorpomazine
Terapi Psikososial
Terapi kelompok Terapi keluarga
Pada terapi ini, beberapa klien
berkumpul dan saling berkomunikasi. Terapi ini digunakan untuk penderita
01 02 yang telah keluar dari rumah sakit
Terapis berperan sebagai fasilitator
dan sebagai pemberi arah di dalam jiwa dan tinggal bersama keluarga
nya. Para peserta terapi saling nya. Keluarga diberi informasi
memberikan feedback tentang tentang cara-cara untuk
pikiran dan perasaan yang dialami. mengekspresikan perasaan-
Peserta diposisikan pada situasi perasaan dan memecahkan setiap
sosial yang mendorong peserta persoalan secara
untuk bersama-sama. Keluarga diberi
berkomunikasi, sehingga dapat pengetahuan tentang keadaan
memperkaya pengalaman peserta penderita dan cara-cara untuk
dalam kemampuan berkomunikasi. menghadapinya.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai