Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI
WANITA

By :
RUANG BERSALIN
RS JEMBER KLINIK
Alat-alat Reproduksi Perempuan

Alat reproduksi pada


wanita berupa:
- Sepasang ovarium
- Oviduk/tuba
fallopii)
- Uterus
- Vagina
- Organ kelamin
bagian luar
Alat-alat Reproduksi Perempuan
Ovarium (indung
telur):
Merupakan kelenjar
kelamin yang
memproduksi ovum
(sel telur) dan
menyekresi hormon
estrogen dan
progesteron
Alat-alat Reproduksi Perempuan
Oviduk/tuba Fallopii
(saluran telur):
Berfungsi menyalurkan
sel telur ke uterus
(rahim) dengan
gerakan peristaltik dan
dibantu oleh gerakan
silia pada dindingnya.
Alat-alat Reproduksi Perempuan

Uterus (rahim):
Tempat
berkembangnya
embrio. Selama
kehamilan volume
uterus mampu
mengembang hingga
500 kali
Alat-alat Reproduksi Perempuan

Vagina:
Tempat penis pada
saat kopulasi dan
sebagai jalan keluar
bayi pada proses
kelahiran
Alat-alat Reproduksi Perempuan
Organ kelamin luar:
- klitoris/klentit: struktur yang
sama dengan penis
- Vulva: terdiri atas labium
mayor (bibir besar) dan
labium minor (bibir kecil)
- Lubang saluran kencing
- Lubang vagina: bagian terluar
vagina
- Fundus: bagian lipat paha
Siklus
menstruasia
• Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
Fertilisasi

Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita.


Pengertian2
 Vaginismus ialah suatu disfungsi seksual pada wanita yang berupa kekejangan abnormal otot
vagina sepertiga bagian luar dan sekitar vagina. Tetapi wanita dengan vaginismus tetap mempunyai
dorongan seksual yang normal.

 Dispareunia adalah sebuah kelalinan yang ditandai dengan timbulnya rasa sakit pada alat kelamin
dan daerah sekitarnya pada saat bercinta.,disebabkan karena tidak keluarnya lubrikan vagina (atau
keluar tapi sedikit), yang terjadi karena kurangnya rangsangan dari pasangan ketika akan bercinta.
Lendir yang keluar dari vagina memandakan bahwa yang bersangkutan mulai terangsang dan siap
untuk melakukan aktivitas seksual.

 Mittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada saat
ovulasi. Rasa nyeri yang terjadi mungkin ringan, tetapi mungkin juga berat. Lamanya mungkin hanya
beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3 hari. Rasa nyeri dapat disertai dengan
perdarahan, yang kadangkadang sangat sedikit berupa getah berwarna coklat, sedang pada kasus lain
dapat merupakan perdarahan seperti haid biasa.
Pengertian2
 Gangguan Haid dan Siklus Haid
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan
lamanya perdarahan pada haid
a. Hipermenorea atau menoragia
perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari
normal (lebih dari 8 hari). Jadwal siklus tetap, tetapi kelainan terletak pada
jumlah perdarahan lebih banyak dan dapat disertai gumpalan darah
b. Hipomenorea
perdarahan haid yang lebih pendek dan /atau lebih kurang dari biasa.
Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus
(misalnya sesudah meomektomi), pada gangguan endoktrin, dan lain-lain,
kecuali biia ditemukan sebab yang nyata
Pengertian2
2. Kelainan Siklus
a. Polimenorea
siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih
sama atau lebih banyak dari haid biasa. Haid yang terakhir ini diberi nama
polimenoragia atau epimenoragia, dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang
mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain
ialah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis dan sebagainya
b. Oligomenore
siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya siklus lebih dari 3
bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea. Pada kebanyakan kasus
oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilitas cukup baik. Siklus
haid biasanya juga ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa
c. Amenorea
tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut.
SEKIAN DULU
SELAMAT
BELAJAR
SEMOGA
SUKSES

Anda mungkin juga menyukai