TABEL 2 ARAH
2
Keterkaitan Antar Variabel
Berdasarkan banyak variabel yang dianalisis,
terdapat 3 kajian/analisis yaitu:
Univariate Analysis, merupakan kajian pada satu
buah nilai variabel/informasi
Bivariate Analysis merupakan kajian pada dua
buah nilai variabel/informasi yang terkait
Multivariate Analysis merupakan kajian pada lebih
dari dua buah nilai variabel/informasi yang
terkait 3
Keterkaitan Antar Variabel
Antara lain :
Korelasi:
Tabel Kontingensi: 2 arah, 3 arah
Plot/grafik : Scatter plot
Ukuran statistik: Korelasi Pearson, Korelasi Spearman
Asosiasi:
Tabel Kontingensi: 2 arah, 3 arah
Ukuran statistik: Koefisien Kontingensi, Proporsi, Ukuran
Kecenderungan
5
Eksplorasi Asosiasi Antar Variabel
6
Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi: tabel yang sel-nya menampilkan banyak
observasi dari setiap kategori.
Tabel 2 arah: tabel yang memuat klasifikasi dari 2 variabel.
Tabel 3 arah: tabel yang memuat klasifikasi dari 3 variabel.
Tabel kontingensi terdiri dari i baris dan j kolom, dibaca tabel
i j.
Asosiasi 2 Variabel
Dalam keseharian, fenomena yang terjadi dan menarik untuk diteliti melibatkan
sejumlah besar variabel, antara lain:
Apakah ada hubungan antara pendidikan KRT dengan tingkat kesejahteraan
rumah tangga?
Apakah ada hubungan antara sektor usaha dan kelangsungan usaha
informal?
Apakah hubungan antara jenis kelamin, usia, dan afiliasi politik?
8
Tabel 2 Arah
Tabel 2 arah / two-way table, adalah tabel yang memuat keterangan
mengenai dua hal atau dua karakteristik saja
Contoh
Dari penelitian di Kelurahan B diperoleh data bahwa untuk
KRT tidak tamat SLTA sebanyak 82 orang termasuk rumah
tangga miskin, 65 RT hampir miskin, 12 RT tidak miskin.
Untuk KRT tamat SLTA 59 termasuk RT miskin, 112 RT
hampir miskin, 24 RT tidak miskin. Untuk KRT berpendidikan
SLTA ke atas 37 termasuk RT miskin, 94 RT hampir miskin, 42
RT tidak miskin.
Tabel 2 Arah
Tingkat Kesejahteraan
Pendidikan
Miskin Hampir Miskin Tidak Miskin
Tidak Tamat SLTA 82 65 12
Tamat SLTA 59 112 24
SLTA ke atas 37 94 42
10
Ukuran Statistik dalam Tabel 2 Arah
Merupakan ukuran yang digunakan dalam mendeskripsikan asosiasi antar
variabel kualitatif
Koefisien Kontingensi
Proporsi
Proporsi terhadap total kolom
Proporsi terhadap total baris
Ukuran Kecenderungan
11
Koefisien Kontingensi (Cc)
2 Dengan,
Cc oij: data
2 n
n: banyaknya data
2
oij eij
2
i : kategori baris
i j eij j : kategori kolom
Interpretasi:
Nilai Cc akan dibandingkan dengan nilai
r 1 sebagai nilai batas
r
atas.
Jika Cc/Nilai batas atas, lebih kecil dari 0,5 maka hubungan
variabel kualitatif tersebut lemah
Jika Cc/Nilai batas atas, antara 0,5 dan 0,75 maka hubungan
variabel kualitatif tersebut cukup/sedang
Jika Cc/Nilai batas atas, lebih dari 0,75 maka hubungan variabel 12
kualitatif tersebut kuat
Contoh Koefisien Kontingensi (Cc)
Dengan menggunakan tabel 1, maka nilai harapan untuk sel pada baris ke –
i dan kolom ke-j adalah :
eij
ni.n. j
n
Misal nilai harapan untuk sel pada baris ke –1 dan kolom ke-1 adalah
e11
n1.n.1 159 178
53,70
n 527
Dan seterusnya…
13
Lanj. Contoh Koefisien Kontingensi (Cc)
Maka nilai Chi-Squre adalah:
2
3 3 o
ij eij
2
45,54
i 1 j 1 eij
2 45,54
Cc 0,28
n
2
45,54 527
Interpretasi:
Nilai Cc akan dibandingkan dengan nilai batas atas, yaitu:
r 1 3 1 0,82
r 3
Sehingga Cc/nilai batas atas, lebih kecil dari 0,5 (0,341) maka
hubungan variabel kualitatif tersebut lemah 14
Proporsi terhadap total kolom
Merupakan ukuran asosiasi data kualitatif yang digunakan dalam
mendeskripsikan kondisi antar kategori dalam variabel baris
Tabel 1. Jumlah Rumah Tangga menurut Pendidikan Proporsi terhadap total kolom, digunakan untuk
KRT dan Tingkat Kesejahteraan di Kelurahan B mengetahui proporsi tingkat kesejahteraan menurut
pendidikan KRT:
Tingkat Kesejahteraan
Pada Tk. Pendidikan KRT Tidak Tamat SLTA,
Pendidikan
Hampir Rumah Tangga lebih banyak akan memiliki
Miskin Tidak Miskin
Miskin
tikngkat kesejahteraan pada level apa?
Tidak Tamat SLTA 82 65 12
Apakah ada hubungan antara pendidikan KRT
Tamat SLTA 59 112 24 dengan tingkat kesejahteraan
SLTA ke atas 37 94 42
15
Lanjutan proporsi terhadap total kolom
Tabel 1. Jumlah Rumah Tangga menurut Pendidikan KRT dan Tingkat Kesejahteraan di Kelurahan B
Tingkat Kesejahteraan
Pendidikan
Miskin Hampir Miskin Tidak Miskin
Pada Ruta dengan tk pendidikan tidak tamat SLTA, Ruta yang memiliki proporsi lebih tinggi adalah Ruta
dengan Tk. Kesejahteraan Miskin
Pada Ruta dengan tk pendidikan tamat SLTA, Ruta yang memiliki proporsi lebih tinggi adalah Ruta
dengan Tk. Kesejahteraan Hampir Miskin
Pada Ruta dengan tk pendidikan SLTA ke atas, Ruta yang memiliki proporsi lebih tinggi adalah 16
Ruta
dengan Tk. Kesejahteraan Tidak Miskin
Proporsi terhadap total baris
Merupakan ukuran asosiasi data kualitatif yang digunakan dalam
mendeskripsikan kondisi antar kategori dalam variabel kolom
Tabel 1. Jumlah Rumah Tangga menurut Pendidikan Proporsi terhadap total baris, digunakan untuk
KRT dan Tingkat Kesejahteraan di Kelurahan B mengetahui proporsi pendidikan KRT menurut tingkat
kesejahteraan :
Tingkat Kesejahteraan
Pada Tk. Kesejahteraan Miskin, KRT dengan
Pendidikan
Hampir Tidak pendidikan apakah yang memiliki proporsi lebih
Miskin
Miskin Miskin
tinggi?
Tidak Tamat SLTA 82 65 12
Apakah ada hubungan antara tingkat
Tamat SLTA 59 112 24 kesejateraan dengan pendidikan KRT
SLTA ke atas 37 94 42
17
Lanjutan proporsi terhadap total baris
Tabel 1. Jumlah Rumah Tangga menurut Pendidikan KRT dan Tingkat Kesejahteraan di Kelurahan B
Tingkat Kesejahteraan
Pendidikan Persentase
Miskin Hampir Miskin Tidak Miskin
Pada Tk. Kesejahteraan Miskin, KRT dengan pendidikan tidak tamat SLTA memiliki proporsi
lebih tinggi
Pada Tk. Kesejahteraan Hampir Miskin, KRT dengan pendidikan tamat SLTA memiliki proporsi
lebih tinggi
Pada Tk. Kesejahteraan Tidak Miskin, KRT dengan pendidikan SLTA keatas memiliki proporsi 18
lebih tinggi
Ukuran Kecenderungan
Merupakan ukuran kecenderungan terjadinya kejadian “sukses” yang
merupakan rasio kejadian “gagal” baris 1
odds
banyaknya kejadian' sukses' pada baris 1
banyaknya kejadian ' gagal' pada baris 1
82 Interpretasi:
Maka: oddstdk SLTA 1,065
77 Odds =1,065. maka kejadian sukses cenderung terjadi
96 1,065 kali daripada gagal. Artinya pada KRT tidak
oddsSLTA ke atas 0,353 tamat SLTA, keluarganya 1,065 kali cenderung miskin
272
daripada tidak miskin
Rasio Kecenderungan
Rasio kecenderungan (θ) atau odds ratio , merupakan rasio antara dua ukuran
kecenderungan
odds1
odds2
Interpretasi:
Odds ratio = 1, menunjukkan hubungan dua variabel tersebut adalah independent
atau saling bebas
Odds ratio > 1, menunjukkan odds baris 1 lebih besar daripada odds baris 2
21
Contoh
Contoh berdasarkan tabel 1:
Odds _ tidak SLTA= 1,065
Odds _ SLTA ke atas = 0,353
1,065
Maka rasio kecenderungannya adalah: 3,017
0,353
Odds ratio = 3,017 artinya odds_tidak SLTA lebih besar daripada odds_SLTA ke atas