Kelompok 1
Marda Ahsany
Pendahuluan
Pasir silika atau pasir kuarsa adalah salah satu material alam yang
melimpah di Indonesia, tercatat bahwa total sumber daya pasir silika sebesar 18
miliyar ton. Permintaan pasir silika dengan kadar kemurnian yang tinggi untuk
pemenuhan kebutuhan industri sangat tinggi. Di dunia perindustrian pemakaian
pasir silika saat ini cukup pesat,seperti dalam industri ban, karet, gelas, semen,
beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pastagigi, dan lain-
lain [3].
Pasir silika adalah mineral kuarsa dengan kadar SiO2 tinggi, lebih dari 90%,
berukuran pasir 2,362 mm sampai 0,063 mm, dengan kandungan senyawa lain
yang rendah. Bahan ini masih banyak dipakai sebagai lining dapur dalam industri
peleburan logam, karena sifatnya yang menguntungkan
Sebaran Pasir Silika di
Indonesia
Pasir silika tersebar dari ujung sumatra hingga ujung timur nusa tenggara. Berikut ini
merupakan daerah yang memiliki potensi pasir kuarsa : Asahan, (Sumatra Utara) potensi sumberdaya
terukur sebesar 225 ribu ton, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir (Riau) potensi sumberdaya terukur 5,4
juta ton dan sumberdaya hipotetik sebesar 85 juta ton, Tanah Datar , Sawahlunto, dan Solok potensi
sumberdaya terindikasi (780 ribu ton), sumberdaya tereka ( 1,3 juta ton), sumberdaya hipotetik (3,7 ribu
juta ton), Pulau Bangka dan Pulau Belitung sumberdaya terukur (59 juta ton), sumberdaya terindikasi
(12 juta ton), sumberdaya tereka (10,7 juta ton), sumberdaya hipotetik (13,2 juta ton), Banten dan
Sukabumi (Jawa Barat) sumberdaya terukur 5,5 juta ton , sumberdaya tereka 4,1 juta ton dan
sumbedaya hipotetik 51 juta ton, Rembang (Jawa Tengah) sumberdaya terukur 572 ribu ton,
sumberdaya hipotetik 1,4 juta ton. Tuban dan Sumenep (Jawa Timur) sumberdaya terukur 1,1 juta ton ,
sumberdaya tereka 886 ribu ton, dan sumberdaya hipotetik sebesar 2,7 juta ton. Sambas dan Sangau
(Kalimantan Barat) sumberdaya hipotetik 330 juta ton . Banahan (Kalimantan Selatan ) sumberdaya
hipotetik 49 juta ton. Kutai (Kalimantan Timur) sumberdaya terukur 810 ribu ton dan sumbedaya
hipotetik 4 juta ton . Maros (Sulawesi Selatan) sumberdaya hipotetik sebesar 3,5 juta ton. Amanatun
Utara (NTT) sumberdaya hipotetik 92 juta ton.Kandungan kimia
Kandungan Kimia
Secara prinsip proses ektraksi silika dari bahan dasar pasir kuarsa ada tiga tahapan.
Pertama, preparasi sodium silikat (Na2SiO3) dari pasir kuarsa dengan
menggunakan NaOH. Kedua, preparasi silicic acid, Si(OH)4, pada tahapan ini,
larutan sodium silikat di reaksikan dengan asam kuat (HCl) hingga terbentuk
endapan (silika gel) yang masih tercampur dengan NaCl. Karena Si(OH)4 tidak bisa
larut dalam asam kuat seperti HCl, HNO3, dan H2SO4. Maka endapan Si(OH)4
dapat dipisahkan dari larutannya (NaCl) . Ketiga, adalah preparasi SiO2 dengan
proses pengeringan gel silika Si(OH)4. Metode kopresipitasi ditengarahi
mempunyai kelebihan dibanding metode lain dalm mengekstraksi SiO2 orde nano
dari bahan anorgonaik, karena pemakaian energi yang cukup rendah (<100oC) dan
berbiaya murah
Pemanfaatan Pasir Silika