Anda di halaman 1dari 39

COMMUNITY HEALTH ANALYSIS

(PROBLEM SOLVING CYCLE)


OUTLINE

 Definisi
 Tahapan CHA
DEFINISI

 Serangkaian proses untuk menilai adanya


permasalahan kesehatan di masyarakat,
menganalisis penyebab, menyusun dan
melaksanakan solusi untuk permasalahan
tersebut, mengevaluasi apakah solusi
tersebut mampu mencapai tujuan.
 Melakukan diagnosis komunitas
 Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Cont’d
TAHAPAN CHA

 Analisis Situasi / Kebutuhan


 Identifikasi dan Penyusunan Prioritas
Masalah
 Analisis Penyebab Masalah
 Penyusunan Alternatif Pemecahan Masalah
 Penyusunan POA
 Implementasi POA
 Monitoring dan Evaluasi
ANALISIS SITUASI / KEBUTUHAN
(NEED ASSESMENT)
 Menggambarkan keadaan / status kesehatan
dari sebuah wilayah.
 Telaah dari data demografi, sosial ekonomi,
status kesehatan, faktor risiko, dan sumber daya
kesehatan yang relevan
 Memberikan informasi dasar mengenai isu-isu
kesehatan yang spesifik di wilayah tersebut.
 Identifikasi masyarakat dengan “DUHN”
(disproprortionate unmet health need)
NEED ASSESMENT PROCESS

 Menyusun apa yang disebut sebagai “Profil


Kesehatan Komunitas”
 Pengelompokan data yang sesuai.
 Menampilkan dalam bentuk tabel atau grafik.
 Menunjukkan trend (perubahan dari waktu ke
waktu)
 Bandingkan dengan standar (indikator nasional)
 Highlight isu yang muncul pada setiap kelompok
data.
IDENTIFIKASI MASALAH

 Masalah adalah kesenjangan antara realitas


(kenyataan) dengan keinginan (target,
standar) dan adanya kehendak untuk
merubah kesenjangan tersebut.
 Bentuk masalah : Input, Proses, Output.
 Dalam CHA, masalah adalah :
A situation or condition of people which is considered
undesirable, is likely to exist in the future, and is measured
as death, disease, or disability.
 Penekanan pada output
KRITERIA MASALAH

 Berdampak pada banyak orang


 Ada konsekuensi serius
 Adanya kesenjangan yang nyata
 Menunjukan trend yang meningkat
 Bisa diselesaikan (ada intervensi yang
terbukti efektif).
PENYUSUNAN PRIORITAS MASALAH

 Sangat mungkin ditemukan lebih dari 1


permasalahan.
 Keterbatasan sumber daya, tidak semua bisa
diselesaikan secara bersamaan, perlu
dilakukan penyusunan prioritas masalah.
 Penyusunan prioritas masalah harus dengan
kriteria yang terukur dan jelas.
METODE PENYUSUNAN PRIORITAS
MASALAH
 Umumnya menggunakan sistem skor relatif,
berdasar kriteria tertentu.
 Dilakukan dalam sebuah kelompok
 Dikenal banyak metode seperti : Delbeq,
Delphi, Hanlon, Relative Worth, Forced
Ranking.
 Metode Hanlon adalah yang paling
dianjurkan untuk digunakan.
RELATIVE WORTH

 Dalam 1 kelompok, partisipan diberikan


modal poin tertentu (misal 1000).
 Partisipan diberikan kebebasan untuk
mendistribusikan poin yg dipunyai kepada
masalah yang ada.
 Masalah yang dianggap paling penting
diberikan poin tertinggi.
 Prioritas didasarkan pada masalah dengan
jumlah poin tertinggi dari seluruh partisipan.
FORCED RANKING

 Setiap masalah diberikan ranking, masalah


yang paling penting diberikan ranking “1”,
selanjutnya yang kurang penting diberikan
ranking lebih besar.
 Setiap partisipan memberikan ranking
berdasar pentingnya masalah
 Ranking ditabulasi dari seluruh partisipan,
masalah yang mendapat total ranking paling
kecil adalah yang diprioritaskan.
DELPHI METHOD

 Diperlukan beberapa tahap.


 Diperlukan koordinator kelompok.
 Koordinator meminta partisipan untuk
menulis daftar masalah kesehatan yang
paling penting, dengan batas waktu tertentu.
 Daftar tersebut dikembalikan kepada
koordinator dan dikompilasi menjadi daftar
masalah berdasar pada frekuensi yang paling
sering muncul dari partisipan.
Cont’d

 Daftar tersebut dikembalikan ke partisipan, dan


diminta memilih 5 besar masalah.
 Setelah masing-masing partisipan memilih 5
besar masalah, dikembalikan kepada
koordinator, dikompilasi lagi menjadi 5 besar
secara keseluruhan.
 Dikembalikan kepada partisipan untuk memilih 3
besar masalah, dikembalikan kepada
koordinator, dan dikompilasi lagi.
 Sampai terpilih prioritas yang paling penting.
DELBEQ METHOD

 Dilakukan 2 tahap.
 Tahap 1, partisipan memberikan masukan
terhadap masalah yang dianggap penting
(biasanya 2-3) masalah.
 Masalah dikompilasi oleh koordinator, untuk
menentukan 2-3 masalah terbesar dari hasil
masukan partisipan. Pada tahap ini partisipan
tidak diperbolehkan berkomentar.
Cont’d

 Tahap 2, koordinator membuka diskusi,


partisipan diberikan kesempatan untuk
klarifikasi, memberikan masukan terhadap
daftar masalah yang ada.
 Partisipan secara bersama dan terbuka
menentukan masalah yang dianggap
penting.
HANLON METHOD

 Didasarkan pada 4 kriteria, A, B, C, D


 Menentukan prioritas berdasarkan
perhitungan skor dari 4 kriteria tersebut.
 Terdapat nilai prioritas dasar ( NPD) dan nilai
prioritas total)
 NPD = (A+B) C
 NPT = [(A+B)C] x D
 NPT terbesar diberikan prioritas pertama.
KOMPONEN HANLON

 Komponen A : Besarnya Masalah


 Komponen B : Keseriusan Masalah
 Komponen C : Ketersediaan Solusi (bisa
dipecahkan atau tidak)
 Komponen D : Kriteria PEARL
KOMPONEN A

 Besarnya masalah didasarkan pada ukuran


besarnya populasi yang mengalami masalah
tersebut.
 Bisa diartikan sebagai angka kejadian
penyakit.
 Angka kejadian terbesar diberikan skor lebih
besar.
Cont’d
KOMPONEN B

 Keseriusan masalah dilihat paling tidak dari 3


aspek :
- Urgensi : apakah masalah tersebut
menuntut penyelesaian segera, menjadi
perhatian publik.
- Keparahan (severity): memberikan
mortalitas atau fatalitas yang tinggi.
- Ekonomi (cost) : besarnya dampak ekonomi
kepada masyarakat.
Cont’d

 Masing aspek diberikan skor, aspek yang


paling penting diberikan skor yang paling
besar (ada panduan untuk skoring)
 Dihitung rata-rata skor dari 3 aspek, untuk
menilai keseriusan masalah.
Cont’d
Urgency Severity Cost Score
Very Urgent Very severe Very costly 10
Urgent Severe Costly 8
Some urgency Moderate Moderate cost 6

Little urgency Minimal Minimal cost 4


No urgency None No cost 2
Cont’d
Masalah Urgency Severity Cost Rata2
Masalah 1 10 6 10 8,6
Masalah 2 8 8 8 8,0
KOMPONEN C

 Ketersediaan solusi yang efektif


menyelesaikan masalah.
 Semaking tersedia solusi efektif diberikan
skor yang semakin tinggi.
Cont’d
KOMPONEN D

 Kriteria PEARL
 Berupa jawaban ya dan tidak, ya diberikan skor 1, tidak
diberikan skor o
 P : Propiety : kesesuaian program dengan masalah
 E : Economic : apakah secara ekonomi bermanfaat
 A : Acceptability: apakah bisa diterima masyarakat
 R : Resources: Adakah sumber daya untuk menyelesaikan
masalah
 L: Legality: Tidak bertentangan dengan aturan hukum
yang ada
ANALISIS PENYEBAB MASALAH

 Bagian inti dari CHA dan PSC


 Menentukan penyebab utama masalah.
 Dasar untuk melakukan intervensi (pemecahan
masalah).
 Perlu disusun kerangka konseptual masalah
berdasarkan dasar teori yang relevan.
 Kerangka konseptual adalah bagan skema dasar
teori yang berisi faktor-faktor risiko yang
berhubungan (merupakan penyebab) dari
permasalahan.
PENYEBAB MASALAH
Cont’d

 Untuk itu perlu dikumpulkan data baik dari


data primer dan sekunder guna melengkapi
analisis penyebab masalah.
 Antara faktor risiko dan masalah
dihubungkan dengan analisis, bisa secara
deskriptif ataupun dengan analisis statistik..
 Bisa dilakukan fishbone atau root cause
analysis.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

 Disusun berdasar hasil analisis penyebab


masalah.
 Dari masalah utama bisa diberikan beberapa
alternatif pemecahan masalah.
 Alternatif ini tidak muncul secara tiba-tiba,
tetapi harus konsisten dengan pembahasan
mengenai penyebab masalah.
Cont’d

 Alternatif pemecahan masalah dipilih salah


satu dengan metode skoring.
 Bisa digunakan metode RINKE
 Komponen (MIV)/C
 Nilai tertinggi, adalah alternatif terpilih
PENYUSUNAN PLAN OF ACTION

 Plan of action merupakan detil teknis dari


pemecahan kegiatan.
 Disusun seperti sebuah proposal kegiatan
 Latar belakang memuat data pendukung.
 Yang paling penting adalah pernyataan
tujuan yang jelas.
PERNYATAAN TUJUAN

 Aspek tujuan harus memenuhi SMART


(Specific, Measurable, Attainable, Relevant,
Timebound)
 Bersifat arah tertentu, misal : meningkatkan,
menurunkan, memperbaiki.
 Tujuan :
Outcome, Impact, Process
Cont’d
MONITORING EVALUASI

 Monitoring : pada saat berlangsung kegiatan,


apakah sesuai dengan rencana atau tidak.
 Evaluasi : Apakah kegiatan mencapai tujuan
yang direncanakan.
 Berdasar pada indikator keberhasilan.
BAHAN BACAAN

 Pengantar administrasi kesehatan, Azrul


Azwar.
 Manajemen Kesehatan, AA.Gde Muninjaya
 Manajemen Pelayanan Kesehatan Pada
Sarana Kesehatan Primer, WHO.
TERIMA KASIH
2013

Anda mungkin juga menyukai