Anda di halaman 1dari 5

DIARE

SHINTYA NABILA SOLITA


(XI PMIIA 8/31)
Apa itu Diare?

 Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan


encernya tinja yang dikeluarkan dengan frekuensi
buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan
dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat
konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Biasanya
diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada
sebagian kasus memanjang hingga berminggu-
minggu.
Penyebab Diare

 Penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak umumnya


adalah infeksi usus. Infeksi usus bisa terjadi ketika kita mengonsumsi
makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi.
Mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi usus adalah bakteri,
parasit, dan virus seperti norovirus dan rotavirus.

Diare juga bisa timbul akibat faktor-faktor berikut ini:


 Efek samping obat-obatan tertentu,
 Faktor psikologi, misalnya gelisah,
 Konsumsi minuman beralkohol dan kopi yang berlebihan.
Cara Mencegah Diare

 Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi
menyebar, terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare
sebaiknya dicegah mulai dari kontak pertama hingga penyebarannya.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:
 Mencuci tangan sebelum makan.
 Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air
keran.
 Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.
 Utamakan bahan makanan yang segar.
 Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal
di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan.
Cara Mengatasi Diare
 Minum banyak cairan. Cairan yang dimaksud antara lain: air putih, kuah kaldu,
kuah sayur bening, jus, atau bisa juga dengan air gula dicampur garam
(LGG=larutan gula garam). Untuk diare pada anak dapat digunakan oralit yang
sudah siap pakai.
 Makanlah makanan yang mudah dicerna, yaitu makanan semipadat dan makanan
rendah serat secara bertahap hingga buang air besar kembali normal. Contohnya
roti, biskuit, telur, nasi atau ayam.
 Hindari makanan tertentu, seperti produk susu, makanan berlemak, makanan
tinggi serat atau makanan berbumbu tajam serta makanan pedas selama
beberapa hari hingga diare teratasi.
 Minum obat anti-diare. Di apotek atau toko obat banyak sekali obat untuk
mengobati diare (obat diare) apalagi gencarnya iklan mengenai hal ini, seperti
yang mengandung loperamide (Imodium) dan bismuth subsalicylate, yang dapat
membantu mengurangi pergerakan usus sehingga dapat membantu mengatasi
diare.
 Probiotik. Probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri sehat untuk melawan

Anda mungkin juga menyukai