Anda di halaman 1dari 4

WRITE POLICY

• Ketika sebuah block pada cache akan diganti, maka ada 2 kasus yang harus dperhatikan. Jika
block lama pada cache tidak diubah, maka akan diganti dengan block baru tanpa harus
menuliskan block lama.

• Pertama banyak perangkat yang mengakses memory utama. Jika sebuah kata diubah hanya
pada cache, maka memory kata yang bersangkutan tidak sesuai. Lebih jauh lagi, suatu I/O
device telah mengubah main memory, maka cache wordnya tidak sesuai.

• Masalah komplek terjadi ketika banyak processor dimuat pada bus yang sama dan setiap
processor memiliki local cachenya sendiri. Lalu, jika sebuah kata diubah pada satu cache, maka
dapat dibayangkan terjadi ketidak-sesuaian suatu kata pada caches yang lain.
CACHE WRITE POLICIES

 Koherensi antara kata cache dan salinannya dalam memori utama harus dipertahankan
sepanjang waktu, jika mungkin.

 Sejumlah kebijakan (teknik) yang digunakan dalam melakukan operasi menulis blok pada
memori utama saat berada dalam cache.

 Kebijakan ini menentukan tingkat koherensi sehingga dapat dipertahankan antara kata-kata
cache dan counterparts mereka dalam memori utama.
CACHE MEMORY

 Cache menulis kebijakan berdasarkan Cache Hit


 Pada dasarnya ada dua kemungkinan menulis kebijakan berdasarkan cache hit:

 Write-through
Setiap write operation ke cache diulang ke memori utama pada saat yang sama.

Write-through policy mempertahankan koherensi antara blok cache dan rekan-


rekan mereka dalam memori utama dengan mengorbankan waktu tambahan yang
diperlukan untuk menulis ke memori utama. Hal ini menyebabkan peningkatan
rata-rata waktu akses.
WRITE THROUGH

 Write through
• Teknik paling simple
• Semua tulisan pergi ke memori utama serta cachenya
• Multiple CPU dapat memonitori jalur memori utama
untuk menyimpan cache local up to date (cache
cohenrency)
• Banyak memory traffic, memperlambat penulisan.

Anda mungkin juga menyukai