Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR SIHEPI 3E

Ibu hamil
STANDAR DETEKSI DINI
HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B
Kunjungan Antenatal pada PEREMPUAN/IBU HAMIL
Pelayanan ANC
• Anamnesa
• Pemeriksaan 10T:
• T1. Tinggi & berat badan
• T2. Tekanan darah Lesson learnt
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la) inklusif IMMUNISASI
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin
• T6. sTatus Imunisasi (TT)
• T7. Tablet Fe (90 tablet) Tes HIV, Sifilis & Hep B bersama dengan HIV –
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, GDS, Sifilis, pemeriksaan laboratorium rutin lainnya Sifilis – Pertahankan
HIV, Hepatitis B, Malaria, Proteinuri, Hepatitis B –
sputum BTA)
• T9. Tata laksana kasus
• T10. Temu wicara dan konseling
Positif Ulang tes Bumil + pasangan bila berisiko
• Tindak lanjut HIV – Sifilis – Hepatitis B minimal 3 bln

• Pengobatan (ART) • Pengobatan (BPG) • Pengawasan


• Kondom • Kondom • Kondom
• trace pasamgan • trace pasamgan • trace pasamgan
• IO lain • Comorbid lain • Comorbid lain

 Konseling kehamilan dan kelas Ibu Hamil, perencanaan kehamilan


 Eduka si & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan, pemeliharaan kesehatan,
immunisasi, kepatuhan pengobatan
 Konseling pasangan, keluarga
 Life Skill Education, disclosure
Alur Pelayanan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Puskesmas
Form yg dipakai:
- Kohort Ibu, Buku KIA Pemeriksaan lab T8 lengkap
- Form HIV, Sifilis dan Hep B termasuk HIV, Sifilis, Hepatitis
- Form permintaan periksa lab B

Menunggu
Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Pendaftaran Admin Puskesmas Poli KIA
R. Lab
3 4 4
1 2

6 5

Hasil lab diserahkan ke ibu hamil


Pengelola • Form hasil laboratorium
Pengelola Program HIV, Sifilis,
Program Pkm
Hepatitis
Dinkes Kab/Kota Ruang Data
Pemberitahuan Hasil lab umum
• Reaktif : Konseling postest dan tatalaksana

Bumil
8. Staf Lab HIV/Sifilis; bagi Hep B rujuk ke RS tata laksana
9
Hep, kehamilan di puskesmas
• Non Reaktif : Konseling posttest, Edukasi PHBS
10 7 dan saran imunisasi Hep B mandiri

Lap yg dikirim perbulan:


- Form TIPK HIV Bumil
- Form Sifilis –IMS
- Form Hep.03.Bumil_Pkm
To : PP Dinkes Kab 23 November 2017
Pulang
TATALAKSANA IBU HAMIL
SESUAI HASIL PEMERIKSAAN LAB (DETEKSI DINI)
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B

Deteksi
dini
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B
Hasil + + +
Segera ARV Segera Benzatin Benzil Pengawasan kasus
IBU KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
Penicilin / Benzatin Penisilin
G 2,4 juta IU boka-boki
hepatitis dirujuk,
lainnya puskesmas

ARV profilaksis Obati 50.000IU/kgBB IM, sblm Vit K

BBL AFASS : ASI Eksklusif or PASI


Eksklusif – unmixed)
PCR EID usia 6 mgg
pulang.
tanda2 : lesi kulit, Snuffles,
Trias Hutchinson,
HB0 < 24jam
HBIg< 24jam
+ Cotrim profilaksis
23 November 2017
Catpor sihepi 3e :

Online :
1. Berbasis Andoid : 3E
Bisa di download di Playstore

2. Sihepi Berbasis Web


Web : sihepi.kemkes.go.id

Offline : Excell
INDIKATOR

IBU HAMIL
Input Process Output Outcome Impact
HIV 100 % PW 0,3% 100% ART VL undetek
Sifilis 100 % PW 1,7% 100% BPG Cured
Hepatitis B 100 % PW 7,1% 100% Mon Monitored

Input Process Output


Bayi dari
HIV 0,3% PW 100% ARV prof, EID, Cotrim <50/100.000
Ibu Terinfeksi
Sifilis 1,7 % PW 100% 50.000IU/kgBB IM <50/100.000
Deteksi klinis
Hepatitis B 7,1 % PW 100% HB0 + HBIg <50/100.000

23 November 2017
FORM PENCATATAN

23 November 2017
FORM PENCATATAN

23 November 2017
Jejaring pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B

 Wilayah Provinsi
 Wilayah Kabupaten
 Wilayah Kota
 Wilayah Kecamatan
 Wilayah Puskesmas
 Fasyankes lain ddalam wilayah kerja Puskesmas
Catpor 3E
Form 3E1 (Kartu Bumil Triple Eliminasi)

Form 3E2 (Register Ibu hamil/Rekap


individu)

Form 3E3_Hep B, 3E3_HIV, 3E3_SIFILIS


(laporan Bulanan dan Tahunan)
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
d. Pelayanan kesehatan balita;
e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).
 yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif.
Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui
Pelayanan yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/preventif

 a. peningkatan kesehatan;
 b. perlindungan spesifik;
 c. diagnosis dini dan pengobatan tepat;
 d. pencegahan kecacatan; dan
 e. rehabilitasi.

Mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM


 a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
 b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya
manusia kesehatan; dan
 c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.
Pengertian
 1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah merupakan ketentuan
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal bidang kesehatan yang merupakan
urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara.
 2. Standar Teknis SPM bidang kesehatan adalah ketentuan standar jumlah dan kualitas
barang dan/atau jasa, personal/sumber daya manusia kesehatan dan petunjuk teknis atau
tata cara pemenuhan standar dari masing-masing jenis dan mutu pelayanan dasar SPM
Bidang Kesehatan.
 3. Pelayanan Dasar Minimal Bidang Kesehatan adalah pelayanan publik untuk memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan warga Negara.
 4. Jenis Pelayanan dasar SPM Bidang Kesehatan adalah jenis pelayanan dalam rangka
penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar minimal kesehatan yang berhak
diperoleh setiap warga Negara.
 5. Mutu Pelayanan dasar minimal Bidang Kesehatan adalah ukuran kuantitas dan kualitas
barang dan/atau jasa kebutuhan dasar kesehatan serta pemenuhan sesuai standar teknis
agar hidup secara layak.
 6. Urusan pemerintahan wajib bidang kesehatan adalah urusan pemerintahan bidang
kesehatan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota.
 7. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh wakil Presiden dan Menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 8. Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 9. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
 10. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
 11. Warga Negara Indonesia, yang selanjutnya disebut Warga Negara adalah orang bangsa
Indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak
dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang
perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat
pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai