Anda di halaman 1dari 10

PERHITUNGAN JUMLAH KOLONI

BAKTERI DENGAN MIKROSKOP

DISUSUN OLEH :
1. SRI DEPI SITUMORANG (E1G016043 )
2. RIKA SANTIKA ( )
3. DEDEH YUSUF ( )
4.
• Penentuan jumlah angka mikroorganisme sangat penting
dilakukan untuk menetapkan keamanan suatu sediaan
farmasi dan makanan. Berbagai metode telah dikembangkan
untuk menghitung jumlah mikroorganisme. Metode tersebut
berupa menghitung jumlah sel, massa sel, atau isi sel yang
sesuai dengan jumlah sel. Terdapat empat macam cara
umum untuk memperkirakan besar populasi
mikroorganisme, yaitu perhitungan langsung, pengukuran
langsung, perhitungan tidak langsung, dan perkiraan tidak
langsung (Harmita 2006).
• Perhitungan langsung (direct count) digunakan untuk
menghitung jumlah sel atau biomassa mikroorganisme
dengan cara sel dihitung langsung di bawah mikroskop atau
dengan perhitungan partikel elektronik (electronic particle
counter).
• Pengukuran langsung (direct measurement) digunakan
untuk menghitung biomassa mikroorganisme dengan
cara massa sel dapat ditentukan dengan menimbang atau
mengukur berat seluruh sel serta biomassa dapat
dikorelasikan dengan jumlah sel dan membandingkannya
pada kurva standar

Contoh penggunaan metode perhitungan langsung


dengan mikroskop antara lain pada :

Perhitungan jumlah koloni sel yeast


Penentuan jumlah sel yang ada dilakukan dengan metode
hitungan mikroskopis langsung (direct microscopic count)
menggunakan alat yang dinamakan Haemositometer untuk
menghitung populasi sampel

Gambar 1 Haemocytometer yang digunakan untuk


menghitung jumlah sel secara langsung
Haemocytometer merupakan alat yang berfungsi untuk menghitung sel-sel darah,
organel dalam sel, dan sel-sel darah dalam cairan tulang punggung ke otak setelah
melakukan tusukan lumbal. Saat ini juga banyak digunakan untuk menghitung jumlah
sel serta partikel mikroskopis lainnya. Haemocytometer ditemukan oleh Louis-Charles
Malassez yang terdiri dari sebuah lapisan kaca tebal dengan kekukan persegi panjang
yang menciptakan ruang-ruang kamar

Ketika menggunakan mikroskop untuk mencari ruang-ruang kamar pada


Haemocytometer, intensitas cahaya jangan terlalu terang, karena garis-garis pada
Haemocytometer yang tipis sekali tidak akan terlihat dikalahkan oleh sinar yang
lebih besar dari cahaya mikroskop. Selain cahaya, faktor perbesaran mikroskop juga
berpengaruh. Ruang-ruang kamar Haemocytometer baik di bagian bawah maupun
atas akan terlihat dalam perbesaran 4x10. Pada pebesaran tersebut, akan terlihat
kotak-kotak berukuran besar sebanyak 25 kotak. Setiap satu kotak besar berukuran 1
mm2. Pada perbesaran 40x10 akan terlihat dengan jelas satu kotak besar yang
menyusun ruang kamar memiliki 16 kotak.
Gambar 2 Ruang-ruang kamar yang dipilih untuk perhitungan sel
yeast (a) dan ketika sel yeast diteteskan pada Heamocytometer (b)

(B)

(A)
RUMUS :

∑ 𝐛𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫𝐢𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐞𝐭𝐚𝐤
• ∑ 𝐛𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫𝐢 = ∑ 𝐩𝐞𝐭𝐚𝐤
x 1 / spc (Standard
Plate Count ) x 1/ FP

• FP ; factor pengenceran
• Kelebihan Haemocytometer antara lain ialah cepat dalam
menghasilkan data sehingga tak perlu menunggu lama, kepadatan
sel, dapat mengamati morfologi sel, mengevaluasi homogenitas, dan
dapat mendeteksi kontaminan.

• Sedangkan kelemahannya ialah tidak dapat membedakan antara sel


yang mati dengan yang hidup apabila tidak menggunakan suatu
larutan pewarna untuk membedakannya, sulitnya menghitung sel
berukuran sangat kecil seperti bakteri karena ketebalan
Haemocytometer tidak memungkinkan digunakannya lensa objektif
celup minyak, dan data yang dihasilkan tidak akurat karena setiap
pengamat keterbatasan dalam melihat serta menghitung sel yang ada
dalam ruang-ruang kamar Haemocytometer
Daftar Pustaka
Afriyanto E. 2005. Pakan Ikan dan Perkembangannya. Jakarta: Kanisius.
Harmita. 2006. Buku Ajar Analisis Hayat. Jakarta: Kedokteran EGC. Ed. ke-3.
Lay B. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Volk. 1993. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Erlangga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai