Anda di halaman 1dari 123

GERAKAN

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia
1. Konsep PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
2. Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah
3. PPK Berbasis Kelas
4. PPK Berbasis Budaya Sekolah
5. PPK Berbasis Masyarakat
6. Assessment & MONEV PPK
7. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)

Gerakan pendidikan di sekolah 1. Pembangunan SDM

Urgensi
Definisi
untuk memperkuat karakter merupakan pondasi
siswa melalui harmonisasi olah pembangunan bangsa.
hati (etik), olah rasa (estetik), 2. Menuju Generasi Emas 2045
olah pikir (literasi), dan olah dengan dibekali Keterampilan
raga (kinestetik) dengan abad 21 : Kualitas Karakter,
dukungan pelibatan publik dan Literasi Dasar, dan Kompetensi
4Cs.
kerja sama antara sekolah,
keluarga, dan masyarakat yang 3. Kecenderungan kondisi
merupakan bagian dari Gerakan degradasi moralitas, etika dan
Nasional Revolusi Mental budi pekerti.
(GNRM)
Rasional
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Fungsi dan Tujuan
Pendidikan Nasional)

b. Agenda Nawacita No. 8


Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian
dari revolusi mental.

c. Trisakti
Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan.

d. RPJMN 2015-2019
“Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-
nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam
mata pelajaran”

e. Mempersiapkan Generasi Emas 2045


yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki keunggulan bersaing secara global.

f. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter. 4


Tantangan

a. Optimalisasi pengembangan potensi siswa secara harmonis


melalui keseimbangan olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah raga (kinestetik)

b. Besarnya populasi siswa, guru, dan sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia

c. Membangun sinergi dan tanggungjawab terhadap pendidikan karakter anak


antara sekolah, orang tua dan masyarakat

d. Tantangan globalisasi
Memperkuat kemampuan beradaptasi terhadap perubahan melalui penumbuhan nilai-nilai religiusitas dan kearifan lokal
bangsa

e. Terbatasnya pendampingan orang tua


Perlu peningkatan kualitas hubungan orang tua dengan anak di rumah dan lingkungannya

f. Keterbatasan sarana belajar dan infrastruktur


Prasana dan sarana sekolah, aksesibilitas dan sarana transportasi ke sekolah (jalur lembah, hutan, sungai, dan laut),
sehingga PPK perlu diimplementasikan bertahap.

5
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter

Religius
Jujur
Toleransi
Olah Hati Disiplin
Kerja Keras
(Etika) Kreatif
Mandiri
Demokratis
Olah Olah Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Raga Pikir Cinta Tanah Air UTAMA
(Kinestetika) (Literasi) Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Olah Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Karsa Peduli Sosial
(Estetika)
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)

Filosofi Pendidikan Karakter Nilai-nilai Karakter Kristalisasi Nilai-Nilai


Ki Hajar Dewantara
KONSEP DASAR PPK
FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS
1. Struktur Program  Integrasi dalam mata pelajaran KELUARAN
 Jenjang dan Kelas  Optimalisasi muatan lokal Pembentukan individu yang memiliki
 Ekosistem Sekolah  Manajemen kelas karakter dan kompetensi abad 21
 Penguatan kapasitas guru
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS HASIL
2. Struktur Kurikulum KULTUR SEKOLAH  Olah pikir: Individu yang memiliki
 PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-  Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian keunggulan akademis sebagai
kurikuler sekolah hasil pembelajaran dan
 PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler  Keteladanan pendidik pembelajar sepanjang hayat
 PPK melalui kegiatan pembiasaan  Ekosistem sekolah  Olah hati: Individu yang memiliki
 Norma, peraturan, dan tradisi sekolah kerohanian mendalam, beriman
3. Struktur Kegiatan dan bertakwa
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KOMUNITAS
 Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di  Olah rasa dan karsa: Individu
 Orang tua
lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi yang memiliki integritas moral,
 Komite Sekolah
pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara rasa berkesenian dan
 Dunia usaha
(Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah berkebudayaan
 Akademisi, pegiat pendidikan,
raga)  Olah raga: Individu yang sehat
 Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra
dan mampu berpartisipasi aktif
 Pemerintah & Pemda
sebagai warga negara
PELIBATAN PUBLIK
Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda
Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya:
Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri, Kemenag,
Konsistensi Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan,
Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemendes, TNI/Polri
Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab
SIMULASI MODEL IMPLEMENTASI PPK
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Nilai Karakter**
Penguatan Nilai Utama:
Waktu Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, Integritas
Kegiatan Pembiasaan:
Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu
Nasional, dan berdoa bersama. Membaca buku-buku non-pelajaran tentang PBP, cerita rakyat,
15 menit sebelum memulai pembelajaran.

Kegiatan PPK
bersama orang tua:
Kegiatan Intra-Kurikuler:
Interaksi dengan
Waktu Kegiatan Belajar – Mengajar
orang tua dan
Belajar* lingkungan / sesama

Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:


Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan
orang tua & masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka, PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa &
Sastra, KIR, Jurnalistik, Olahraga, dsb.
Kegiatan Pembiasaan:
Sebelum menutup hari Siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa
bersama.
*Durasi waktu tidak mengikat dan disesuaikan dengan kondisi sekolah
** Nilai-nilai karakter disesuaikan dengan GNRM, kreativitas sekolah, dan kearifan lokal
NILAI KARAKTER RELIGIUS (1-5) ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga
keutuhan ciptaan: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan
agama, teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli
dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak,
melindungi yang kecil dan tersisih.

99
NILAI KARAKTER NASIONALIS (2-5) merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya: apresiasi
budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan
berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati
keragaman budaya, suku, dan agama.

10
10
NILAI KARAKTER MANDIRI (3-5) merupakan sikap dan perilaku yang
tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga,
pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi
pembelajar sepanjang hayat.

11
11
NILAI KARAKTER GOTONG ROYONG (4-5) mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat dengan orang lain dan
memberi bantuan pada mereka yang kurang mampu, tersingkir dan membutuhkan
pertolongan. Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerjasama, inklusif,
komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong,
solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, sikap
kerelawanan.

12
12
NILAI KARAKTER INTEGRITAS (5-5) merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan
moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga
negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang
berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain kejujuran,cinta pada kebenaran, setia,
komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat
individu (terutama penyandang disabilitas).

13
13
ILUSTRASI IMPLEMENTASI PPK

Menghargai religiusitas dan Pramuka dapat mengajarkan nilai-nilai Persatuan Indonesia dengan
keberagaman (Yayasan Sultan mandiri, kerja keras dan gotong mencintai dan menghormati
Iskandar Muda, Medan) royong. keberagaman budaya di Indonesia.

Upacara
bendera setiap
hari Senin di
sekolah menjadi
salah satu
aktualisasi
nilai-nilai
nasionalisme.

Foto: internet, Flickr I Gede L. Kantiana & awr05, Antara 14


KONKLUSI
MANFAAT ASPEK PENGUATAN
1. Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan 1. Revitalisasi manajemen berbasis sekolah melalui
daya saing siswa dengan kompetensi abad 21, yaitu: Broad Based Education (BBE)
berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi
2. Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di 2. Sinkronisasi intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra
luar sekolah dengan pengawasan guru kurikuler, dan pembiasaan serta sekolah terintegrasi
dengan kegiatan komunitas seni budaya, bahasa dan
sastra, olahraga, sains, serta keagamaan
3. Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager 3. Deregulasi penguatan kapasitas dan kewajiban
dan Guru sebagai inspirator PPK Kepala Sekolah/Guru dan pelatihan secara
berkelanjutan (CPD-PKB)
4. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong 4. Penyiapan prasarana/sarana belajar (misal:
royong sekolah dan partisipasi masyarakat pengadaan buku, konsumsi, peralatan kesenian, alat
peraga, dll) melalui pembentukan jejaring kolaborasi
pelibatan publik
5. Penguatan peran keluarga melalui kebijakan 5. Implementasi bertahap dengan mempertimbangkan
pembelajaran 5 (lima) hari kondisi infrastruktur dan keberagaman kultural
daerah/wilayah
6. Kolaborasi antar K/L, Pemda, lembaga masyarakat, 6. Pengorganisasian dan sistem rentang kendali
penggiat pendidikan dan sumber-sumber belajar pelibatan publik yang transparan dan akuntabel
lainnya 15
15
PETA JALAN IMPLEMENTASI PPK

Implementasi
Mandiri dan Bertahap
Tahun 2017 Tahun 2018
SD dan SMP SD dan SMP
dari 34 Provinsi dari 34 Provinsi
Jumlah = 1.626 sekolah Jumlah = 3.252 sekolah
MANAJEMEN DAN
KEPEMIMPINAN SEKOLAH

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Kutipan
“Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk
menerjemahkan visi ke dalam
kenyataan”
Tujuan
1. Mengetahui peranan Kepala Sekolah dalam mendukung PPK
melalui manajemen dan kepemimpinan sekolah (manajerial,
supervisi, KWU, sosial & kepribadian).
2. Mengetahui cara mengembangkan kolaborasi jaringan tripusat
(sekolah-keluarga-masyarakat) dalam rangka pengembangan
PPK.
3. Mampu menyusun kegiatan perubahan di sekolah berdasarkan
nilai lima utama karakter sekolah dengan mengidentifikasi
kondisi yang ada/faktual dengan kondisi yang diharapkan.
4. Mampu mendesain “branding” sekolah khas mereka.
Peranan Kepala Sekolah (1-2)
1. Kepala sekolah memiliki peranan sentral dalam rangka
mengembangkan Penguatan Pendidikan Karakter dengan
menjalankan fungsi manajemen dan kepemimpinan
(pengelolaan SDM, sarana dan prasarana sekolah).
2. Kepala sekolah menjadi semacam conductor orkestra yang
mengarahkan, mengembangkan ekosistem sekolah.
3. Kepala sekolah menjadi inspirator dan komunikator yang
menghubungkan sekolah, orangtua dan masyarakat dalam
rangka pengembangan PPK (mengelola dukungan
masyarakat).
Peranan Kepala Sekolah (2)
4. Mendorong terjadinya perubahan melalui manajemen
perubahan di sekolah, pengembangan budaya dan
kepemimpinan sekolah dalam PPK (fungsi transformatif
kepala sekolah).
5. Figur keteladanan Kepala Sekolah melalui sikap, perilaku,
tutur kata, dan pengelolaan organisasi dalam rangka
pengembangan budaya sekolah.
6. Karakteristik kepemimpinan pembelajaran (instructional
leader) yang berfokus pada lima nilai utama karakter dan
ditunjukkan melalui supervisi akademik pada kegiatan intra
kurikuler dan supervisi manajerial pada kegiatan kokurikuler
serta ekstra kurikuler secara efektif dan berkelanjutan
(Kolaborasi KS dengan PS).
Branding Sekolah
1. Sekolah yang berkualitas memiliki identitas berupa
‘branding’.
2. Mendikbud dalam menginginkan agar setiap sekolah
memiliki branding yang unik dan khas.
3. Branding menunjukkan kekuatan dan keunggulan sekolah
berdasarkan potensi lingkungan, peluang yang ada,
dukungan staf, orang tua dan masyarakat.
4. Branding sekolah dapat dikaitkan pilihan prioritas nilai dalam
nilai-nilai utama PPK didukung dengan jalinan nilai-nilai lain.
Pertanyaan

Apakah sekolah Anda sudah memiliki


‘branding’? Apakah ‘branding’ sekolah
Anda? Mengapa memilih ‘branding’ itu?
Tri Pusat Pendidikan (1-2)
1. Dalam kompetensi Manajerial Kepala Sekolah disebutkan bahwa
salah satu tugas kepala sekolah adalah “mengelola hubungan
sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
2. Dalam Kompetensi Sosial Kepala Sekolah disebutkan bahwa kepala
sekolah juga “bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
sekolah/madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau
kelompok lain”.
3. Kepala Sekolah merupakan komunikator yang menghubungkan visi
sekolah dengan keluarga dan masyarakat (Tripusat pendidikan)
Tripusat Pendidikan (2-2)
4. Program Penguatan Pendidikan Karakter tidak akan berhasil tanpa
melibatkan jaringan peranan tripusat pendidikan, yaitu sekolah,
rumah (orang tua) dan masyarakat.
5. Pelibatan publik pendidikan sangat dibutuhkan agar penguatan
pendidikan karakter memperoleh dukungan semua pihak : dana,
tenaga, pemikiran, keahlian, dan pemikiran.
6. Kemampuan mengembangkan jaringan tripusat merupakan
kompetensi utama yang perlu dimiliki oleh Kepala sekolah dan
didukung oleh Pengawas dalam rangka mengembangkan
Penguatan Pendidikan Karakter secara mandiri dan gotong royong.
Strategi Pengembangan Tripusat
1. Komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku
kepentingan pendidikan, terutama orang tua, komite
sekolah, dan tokoh-tokoh penting di lingkungan sekitar
sekolah.
2. Relasi yang baik dengan lembaga-lembaga Pemerintahan dan
non-pemerintahan serta dengan komunitas-komunitas yang
memiliki potensi untuk membantu program PPK di sekolah
3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan
dan kegiatan PPK sebagai sumber-sumber pembelajaran
Peningkatan Partisipasi Masyarakat

1. Sebarapa banyak orang tua terlibat dalam penyusunan


dan pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah/RKS?
2. Berapa persen bantuan dari masyarakat dalam bentuk
barang maupun tenaga?
3. Berapa banyak sekolah sudah membentuk paguyuban
kelas dan berkoordinasi secara efektif?
4. Berapa sering orang tua peserta didik terlibat dan
membantu guru dalam proses pembelajaran di dalam
kelas?
Partisipasi Publik

Suasana lelang pisang MBS pada acara Hardiknas, hanya Rp. 1 juta
untuk satu tandan pisang. Bupati dan pengusaha berebut membeli pisang
MBS
Partisipasi Masyarakat

Kepala sekolah, guru dan pengawas diskusi bersama tentang


Integrasi PPK dalam RKS
Partisipasi Masyarakat

Bentuk peran serta masyarakat : orang tua siswa


membantu guru dalam pembelajaran di kelas
Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran
1. Kemitraan dengan komunitas dan masyarakat menjadi kunci
keberhasilan PPK.
2. Kemandirian sekolah bisa diartikan dalam konteks kemandirian
ekonomi dan anggaran dalam menerapkan PPK.
3. Mengingat Sekolah tidak boleh menarik pungutan dari masyarakat,
maka konteks kolaborasi dengan pemangku kepentingan inilah yang
dibutuhkan, termasuk dalam dukungan anggaran dan keuangan.
4. Untuk itu perlu keterbukaan (transparansi) dan
pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dalam
pelaporan keuangan (akuntabilitas).
Berbagi Pengalaman
Bagaimana Sekolah Anda selama ini
mengelola anggaran untuk memenuhi
Standar Pembiayaan Pendidikan?
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS KELAS

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Tujuan
1. Memahami pentingnya PPK dalam proses belajar mengajar
di kelas.
2. Menyadari pentingnya mengembangkan karakter siswa
melalui mata pelajaran maupun tematik terpadu.
3. Menyadari pentingnya mengembangkan karakter siswa
melalui metode mengajar yang dipilih.
4. Menyadari pentingnya mengembangkan karakter siswa
melalui pengelolaan kelas.
5. Mampu memodelkan (untuk kepala sekolah) proses belajar
mengajar yang sekaligus menguatkan pendidikan karakter
siswa melalui mata pelajaran atau tema, metode mengajar,
dan pengelolaan kelas.
Suasana Kelas
Metode Pengajaran
Perubahan Paradigma apa yang terjadi ?
MENGAJAR  BELAJAR
Pertanyaan Reflektif

Sebutkan kegiatan apa yang


sudah anda lakukan saat
menyelenggarakan proses
KBM pada bagian awal KBM;
kegiatan inti KBM; kegiatan
akhir KBM?
Kegiatan

Peer Teaching
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS BUDAYA SEKOLAH

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Tujuan

1. Memahami konsep gerakan literasi dan strategi mewujudkan budaya


literasi.
2. Mengimplementasikan pengembangan berliterasi peserta didik di
sekolah SD/SMP dengan strategi yang efektif.
3. Contoh kegiatan pembiasaan 15 Menit membaca.
4. Pendidikan Karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung
kompetensi abad 21 (4 Cs).
5. Mengevaluasi aturan dan tata tertib sekolah untuk menghasilkan siswa
yang unggul.
Komponen Budaya Sekolah

BRANDING
Gerakan Literasi (1-3)
1. Dinyatakan oleh Taufik Ismail bahwa masyarakat kita adalah
“masyarakat yang rabun membaca dan lumpuh menulis.”

2. Era informasi identik dengan era literasi, berinteraksi,


berkomunikasi, bahkan beraktualisasi tidak cukup hanya
dinyatakan secara lisan atau oral.

3. Literasi (kemahirwacanaan) adalah kemampuan mengakses,


memahami dan menggunakan informasi secara cerdas.
Fakta Literasi Indonesia (2-3)
• Bangsa Indonesia dianggap TIDAK MEMILIKI BUDAYA MEMBACA.
Menurut OECD budaya membaca masyarakat Indonesia menempati
peringkat paling rendah di antara 52 negara di Asia Timur (Kompas,
2009).
• Berdasarkan statistik UNESCO pada 2012 indeks minat baca di
Indonesia baru mencapai 0,001%. Artinya dalam setiap 1.000 orang,
hanya ada satu orang yang punya minat membaca.
• Semua negara mewajibkan siswanya untuk membaca sejumlah buku
karya sastra, KECUALI INDONESIA. Siswa SMA Indonesia TIDAK WAJIB
MEMBACA BUKU SASTRA SAMA SEKALI (atau nol buku) sehingga
dianggap sebagai siswa yang BERSEKOLAH TANPA KEWAJIBAN
MEMBACA.
Contoh Gerakan Literasi (3-3)
• Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan
untuk menjadikan seluruh warga sekolah sebagai pembelajar
sepanjang hayat agar mampu mengembangkan potensi diri
seutuhnya.
• Kegiatan membaca dalam waktu pendek, namun sering dan berkala
terbukti lebih efektif daripada membaca lebih lama, namun jarang
(misalnya, 1 jam/minggu pada hari tertentu).
• Kunci keberhasilan kegiatan: keberlangsungan dan frekuensi
kegiatan, bukan pada jumlah jam dan menit membaca.
• Kegiatan membaca yang dilakukan secara ajeg dan sering, mampu
menumbuhkan kebiasaan membaca.
• Kegiatan membaca 15 menit bersifat fleksibel dan dapat
disesuaikan dengan kapasitas, kondisi, dan budaya lokal sekolah.
Pembiasaan Membaca
Penumbuhan minat
baca melalui kegiatan PEMBIASAAN MEMBACA
Membaca 15 menit
(Permendikbud 23/2015)

1. Prinsip-prinsip 15’
membaca
2. Kegiatan membaca
(hening dan nyaring)
3. Kegiatan Tindak Lanjut
(diskusi tentang buku)
4. Memilih buku yang baik
5. Membangun lingkungan
pendukung
Prinsip Kegiatan membaca
Guru menetapkan waktu 15 menit kegiatan literasi

Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran


Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik
sesuai minat dan kesenangannya
Tidak ada tagihan/penilaian
Dapat diikuti dengan kegiatan diskusi
Kegiatan dilakukan dalam suasana yang santai
Membaca dilafalkan (nyaring) atau hening (dalam hati)
Pemilihan Buku Yang Baik
Konten buku mengandung pesan dari nilai-nilai
karakter;
Sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan
remaja awal (SD/SMP)
Genre yang direkomendasikan untuk pemilihan
buku bacaan:
 Picture book
Fiksi (cerpen, novel, komik)
Non Fiksi (Cerita kehidupan sehari-hari, Kisah
sejarah, Ilmiah popular, Majalah, surat kabar,
Ilmu pengetahuan, Olahraga, Seni,
Biografi/otobiografi, Motivasi)
Lingkungan Kaya Teks

CONTOH
KARYA SISWA
Sudut/Pojok Baca
Strategi Pemenuhan Buku Bacaan
Beberapa alternatif:
Pelibatan Publik
Komite Sekolah, orang tua, dan alumni.
Komunitas (taman bacaan, perpustakaan daerah, dll.)
Dunia Usaha (Program CSR)
Meminta peserta didik membawa buku bacaan sendiri.
Guru menyediakan sumber bacaan dari potongan berita
di koran atau majalah bekas.
Guru menerapkan metode membaca nyaring.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS MASYARAKAT

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Tujuan

1. Memahami peran penting kemitraan dengan masyarakat dalam PPK.


2. Memiliki keterampilan untuk membangun kemitraan dengan
masyarakat dalam penerapan program PPK.
3. Mampu menjelaskan mengidentifikasi peranan masyarakat (publik)
dalam penerapan program PPK.
4. Menjelaskan bentuk-bentuk partisipasi orang tua/keluarga dalam
pendidikan anak di satuan pendidikan dan di rumah dalam rangka
program PPK (di antaranya pengasuhan positif oleh orang tua).
5. Memiliki keterampilan untuk menyusun dan melaksanakan bentuk
kegiatan berbasis masyarakat dalam penerapan PPK.
Keterlibatan, Sinergi, Sinkronisasi
PPK Berbasis
Masyarakat

Mensinkronkan
Melibatkan dan Menyinergikan program dan
memberdayakan program PPK kegiatan melalui
potensi lingkungan dengan berbagai
kerja sama
(pegiat seni program yang
budaya, tokoh ada di lingkup dengan Pemda,
masyarakat, DUDI) akademisi, pegiat masyarakat, dan
pendidikan, LSM orang tua
Prinsip-Prinsip Partisipasi Masyarakat
Kepala Sekolah Memperkuat Alasan kolaborasi
PPK dan telah didialogkan dan
sebagai dikomunikasikan
fokus pada
penanggung dengan pemangku
kepentingan kepentingan
jawab peserta didik pendidikan

Wajib membuat Tidak


dokumen kegiatan bertantangan dengan
Tidak merugikan prinsip umum PPK,
(proposal,
pengembangan nilai moral dan etika,
pelaksanaan, SARA, dan tidak
evaluasi, karakter siswa
sebagai obyek
pelaporan) promosi
Partisipasi masyarakat
Masyarakat yang mana?
 Komunitas orang tua peserta didik
 Komunitas pengelola pusat budaya (lokal dan modern)
 Lembaga pemerintahan
 Lembaga atau komunitas yang menyediakan sumber
belajar
 Komunitas masyarakat pegiat seni
 Komunitas seniman dan budayawan
 Lembaga bisnis dan perusahaan
 Lembaga penyiaran media
Jalinan kemitraan Orang Tua
1. Mendukung PPK
2. Komitmen terhadap
PPK
3. Konsistensi dan
keberpihakan
Orang tua terhadap PPK
peserta didik 4. Mendukung secara
financial
5. Membagikan
pengalaman dan
praktik baik (orang
tua sebagai teadan)
Jalinan Kemitraan Komite Sekolah

1. Mendukung mediasi
antara sekolah dan
orang tua
Komite 2. Memobilisasi sumber
sekolah daya
3. Mengawasi
pelaksanaan program
PPK
Jalinan Kemitraan Masyarakat
1. Mendukung satuan
pendidiikan
2. Membangun kolaborasi
3. Bersedia menjadi
relawan
4. Memulai kerja sama
untuk peningkatan
kualitas
Masyarakat 5. Ikut terlibat
6. Menjadi tutor
7. Memberi kesempatan
untuk magang dan
bekerja
8. Memberikan apresiasi
dan dukungan
pengembangan program
9. Menciptakan iklim
kemitraan
Jalinan Kemitraan Pegiat Pendidikan

1. Sebagai sumber
belajar sesuai dengan
pengalaman praktis
Akademisi / 2. Melakukan advokasi
Pegiat terhadap ABK dengan
Pendidikan program khusus
3. Memotivasi iklim
pendidikan untuk
bersinergi terkait
literasi dan inovasi
Jalinan Kemitraan Pelaku Seni dan Budaya

1. Sumber belajar
melalui pengalaman
praktis seniman
Pelaku seni 2. Memberdayakan
dan budaya berbagai taman
budaya dan sanggar
seni, museum sebagai
sumber belajar
Jalinan Kemitraan Pemerintah dan Pemda

1. Melakukan kolaborasi
antar berbagai
kementerian/lembaga
(Kemendagri,
Pemerintah Kemenag, Kemenkes,
dan Kemenhan,
Pemerintah Kemendes,
TNI/POLRI,
Daerah
infrastruktur
Kota/kabupaten)
2. Memberikan dukungan
regulasi dan kebijakan
program PPK
Jalinan Kemitraan Dunia Industri

1. Membantu PPK
melalui CSR
DUDI 2. Sumber belajar
3. Kesempatan magang
dan bekerja
Jalinan Kemitraan Organisasi Profesi

1. Membangun kolaborasi
untuk mengembangkan
program
2. Bersedia menjadi
Komunitas relawan
dan 3. Menjadi tutor
organisasi 4. Menjadi mitra sekolah
profesi 5. Menyebarluaskan PPK
6. Menerapkan nilai-nilai
karakter
Jalinan Kemitraan Komunitas Alumni

1. Memberikan fasilitas
dan tenaga
2. Menyediakan
pengalaman bagi
Ikatan peserta didik melalui
Alumni ilmu dan lingkungan
Sekolah kerja
3. Ikut terlibat dalam
program sekolah
(komite sekolah)
Jalinan Kemitraan Media Massa

1. Memberitakan informasi
yang mendukung pada PPK
2. Bekerja sama dengan
sekolah menerapkan PPK di
Media wilayah kerja mereka
Massa 3. Melakukan sosialisasi PPK
4. Melakukan inovasi dalam
memperkuat PPK
5. Menunjukkan rasa apresiasi
atas prestasi sekolah,
peserta didik dan orang tua
Jalinan Kemitraan Perguruan Tinggi

1. Kerja sama
pengingkatan PPK
2. Membangun
Perguruan kolaborasi dalam
Tinggi program-program
kualitas guru dan
peserta didik
3. Implementasi
Tridarma PT
Orangtua dan Komite Sekolah
Diskusi antara
Komite, Orang Bentuk
Peran Komite tua, dan guru partisipasi
Sekolah tentang aturan orang tua
seolah 1. Pentingnya
1. Gotong royong keterlibatan
1. Bentuk karakter orang tua
pemenuhan sarpras
yang disepakati → 2. Bentuk
(galang dana ) →
untuk menjaga partisipasi di
pagelaran seni, bazar
kesinambungan di
amal. CSR rumah
sekolah dan
2. Eksplorasi potensi 3. Melindungi anak
rumah
lingkungan sekola dari berbagai
2. Melaksanakan
sebagai sumber ancaman sekitar
program terkait
belajar →pendataan (kekerasan,
PPK → seminar,
profesi OT, pemetaan pornografi,
diskusi, FGD
profesi OT narkoba, paham
ekstrim)
ASESMEN, MONITOR DAN EVALUASI PPK

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Tujuan

1. Mengetahui konsep dasar asesmen, monitor dan


evaluasi PPK
2. Memiliki keterampilan melakukan penilaian PPK di
sekolah
Konsep Asesmen, Monitor dan Evaluasi
• Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) perlu
diukur secara objektif dan komprehensif
• Perlu ada asesmen awal untuk menilai situasi sekolah
sebelum dilaksanakannya PPK
• Evaluasi dilakukan terhadap program dan dampaknya
bagi peserta didik dan pengembangan budaya sekolah
• Evaluasi untuk menilai ketercapaian implementasi nilai-
nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental
• Evaluasi dilakukan secara reguler dan berkelanjutan
Subjek dan Kriteria Penilaian
• Yang menilai adalah sekolah, komite sekolah, orang tua,
dan penilai dari luar sekolah, atau instansi lain yang
berkepentingan dengan perkembangan PPK sekolah
• Penilaian jujur, objektif, sesuai dengan kondisi nyata yang
ada di lapangan. Kejujuran dan objektifitas merupakan hal
yang sangat penting bagi pengembangan PPK.
• Objektif berarti mendasarkan diri pada data-data yang dapat
diverifikasi melalui observasi, bukti-bukti dokumen, baik
yang tertulis maupun melalui wawancara. Objektifitas
menjadi metode penilaian PPK.
Aspek-aspek Monitoring
1. Mendapatkan data dan informasi yang diperlukan tentang PPK
2. Mendapatkan gambaran tentang capaian PPK
3. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan
hambatan-hambatan selama kegiatan PPK
4. Menilai keberhasilan pelaksanaan PPK
5. Menentukan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan PPK
6. Mengidentifikasi sumber daya sekitar yang dapat menjadi rujukan
dalam pengembangan dan pelaksanaan PPK.
7. Mengidentifikasi model pengembangan PPK yang sesuai bagi
sekolah.
Prinsip-prinsip Monev
1. Berorientasi pada proses (Monev dilakukan untuk mengukur kemajuan yang
dicapai. Hasil monev digunakan sebagai bahan untuk peningkatan mutu
pelaksanan gerakan PPK di sekolah)
2. Mengacu pada kriteria keberhasilan (Monev seharusnya dilaksanakan
mengacu pada kriteria keberhasilan program yang telah ditetapkan
sebelumnya. Penentuan kriteria keberhasilan disesuaikan dengan prinsip-
prinsip pelaksanaan gerakan PPK)
3. Mengacu pada asas manfaat (Monev sudah seharusnya dilaksanakan dengan
tidak mencari-cari kesalahan akan tetapi justru mencari solusi yang dapat
mempermudah pelaksanaan gerakan PPK di sekolah. Monev berorientasi asas
manfaat pengelolaan sekolah.
4. Dilakukan secara jujur dan objektif
Item Penilaian Monev
1. Visi, misi dan perumusan
2. Tata Kelola PPK
3. Siswa dan Hasil
4. Guru dan Tenaga Kependidikan
5. Keterlibatan pihak luar sekolah dalam PPK
6. Pola kegiatan PPK
7. Implementasi Nilai-Nilai GNRM
8. Dana dan sarana
MENDESAIN
RENCANA TINDAK LANJUT PPK

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Brending
RELIGIUS, UNGGUL dan NASIONALIS

76
1. STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
No Bentuk Kegiatan Tujuan Waktu (Tanggal)

1 Sosialisasi dengan yayasan, guru dan Menyamakan langkah tentang 3,4,5 Oktober
komite pengembangan PPK di SMP Islam 2016
Al-Azhar BSD

2 Rapat kerja tim pengembang kurikulum Menyusun kegiatan PPK sebagai 8,9 Oktober 2016
sisipan dari pengembangan KTSP
3 Membuat edaran tentang agenda kegiatan Koordinasi dengan orang tua 10 Oktober 2016
pengembangan PPK kepada orang tua tentang kegiatan PPK
murid
4 Menyusun koordinator penanggung jawab Mengorganisir seluruh kegiatan 10 Oktober 2016
setiap item kegiatan PPK
5 Rapat evaluasi setiap akhir bulan Kontroling kegiatan 30 Oktober 2016
6 Penilaian hasil kegiatan PPK oleh Tim Memberikan laporan PPk kepada 10 Desember
77
Pengembang Kurikulum orang tua 2016
2. Alasan
Branding

• Sesuai dengan Visi dan Misi sekolah.


• Sekolah Al-Azhar BSD merupakan sekolah Islam
yang tidak berkiblat pada satu organisasi
keagamaan sehingga semangat Nasionalisme
menjadi dasar pengembangan sekolah.
• Menanamkan semangat keunggulan
3. NILAI UTAMA PPK DI SEKOLAH

NILAI UTAMA PPK SEKOLAH :


1. Religius
2. Nasionalis

ALASAN:
1. SMP Islam Al azhar menggunakan kurikulum Nasional dan kurikulum agama
2. Sekolah dengan ciri khas Islam
3. Mengaplikasikan nilai-nilai ajaran Agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan
4. Mengembangkan kegiatan peduli lingkungan Indonesia
5. Menanamkan semangat kedisiplinan dan keunggulan

JALINAN DENGAN NILAI-NILAI KARAKTER YANG LAIN :


1. Kemandirian dalam bentuk kegiatan pesantran, wisata ilmiah dan pembiasaan dalam pembelajaran
2. Semangat Gotong royong dalam bentuk kegiatan : pembiasaan piket, kegiatan sosial
3. Integritas siswa dikembangkan melalui kegiatan pembiasaan misalnya melalui 8 jalur keagamaan

79
4. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TERINTEGRASI DALAM KURIKULUM
(INTRAKURIKULER)
No Bentuk Kegiatan Tujuan Mitra/Sasaran Waktu (Tanggal)

1 Penambahan jam pada Memperkuat penanaman nilai nilai aqidah, ibadah, al Guru Oktober 2016
matapelajaran agama islam qur’an, akhlak dan sejarah Islam
menjadi 6 jam
2 Menyisipkan kegiatan Meningkatkan minat baca dan menulis Siswa Oktober 2016
membaca/literasi pada satu jam
mata pelajaran bahasa indonesia

3 Internalisasi agama Islam dalam Mengiternalisasikan ajaran ajaran Illahiah kedalam Siswa dan guru Oktobert 2016
tiap tiap KD dipembelajaran pembelajaran dan refleksi

4 Memasukan pembelajaran Menanamkan kemandirian dengan mebuat produk hasil Guru Oktober 2016
berbasis produk pada setiap mata belajar untuk bahan pemeran
pelajaran
5 Wisata Ilmiah Pembelajaran tema Tik lintas pelajaran (bahasa Kawasan cagar alam 11-13 Oktober
indonesia, bahasa inggris, IPA, IPS) cibodas/Siswa 2016
6 Pergelaran seni “Bangkitlah Penanaman Nasionalise melalui pergelaran seni dan GKJ dan Komunitas Desember 2016
Negeriku” budaya Indonesia (penilaian mata pelajaran seni Seni/Siswa
budaya dan bahasa inggris)
80
D. Penambahan Struktur dan Pola Jam
KELAS
Pemerintah
MATA PELAJARAN VII VIII IX
Kelompok A 1 2 1 2 1 2
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 6 6 6 6 6 6 3
2. Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3 3 2 2 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6 6 6 6 6
4. Matematika 5 5 5 5 7 7 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 6 6 7 7 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 4 4 4 4
7. Bahasa Inggris 5 5 5 5 5 5 4
Kelompok B
1. Seni Budaya / Pentas seni 3 3 3 3 3 3 3
Bahasa Arab 1 1 1 1 1 1
2. PENJASORKES 2 2 2 2 2 2 3
3. Prakarya / TIK 1 1 1 1 1 1 2
Tata Boga / Bimbingan karir Kls IX 1 1 1 1 1 1
Iqra tadarus 1 1 1 1 1 1
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 44 44 44 44 44 44 38
D. Penambahan Struktur dan Pola Jam

JAM WAKTU RABU JAM WAKTU KAMIS


07.00 - 07.15 IKRAR PAGI 07.00 - 07.15 IKRAR PAGI
07.15 - 07.25 TADARUS AL QUR'AN 07.15 - 07.25 TADARUS AL QUR'AN
1 07.25 - 08.05 KBM JAM 1 1 07.25 - 08.05 KBM JAM 1
2 08.05 - 08.45 KBM JAM 2 2 08.05 - 08.45 KBM JAM 2
3 08.45 - 09.25 KBM JAM 3 3 08.45 - 09.25 KBM JAM 3
4 09.25 - 10.05 KBM JAM 4 4 09.25 - 10.05 KBM JAM 4
10.05 - 10.25 ISTIRAHAT 10.05 - 10.25 ISTIRAHAT
5 10.25 - 11.05 KBM JAM 5 5 10.25 - 11.05 KBM JAM 5
6 11.05 - 11.45 KBM JAM 6 6 11.05 - 11.45 KBM JAM 6
7 11.45 - 12.25 KBM JAM 7 7 11.45 - 12.25 KBM JAM 7
12.25 - 13.10 SHALAT DHUHUR 12.25 - 13.10 SHALAT DHUHUR
8 13.10 - 13.50 KBM JAM 8 8 13.10 - 13.50 KBM JAM 8
9 13.50 - 15.00 PENTAS SENI 9 13.50 - 14.30 KBM JAM 9
10 10 15.00 – 16.30 EKSTRAKURIKULER
D. Penambahan Struktur dan Pola Jam
JAM WAKTU SENIN JAM WAKTU SELASA
07.00 - 07.15 IKRAR PAGI 07.00 - 07.15 IKRAR PAGI
07.15 - 07.25 UPACARA BENDERA 07.15 - 07.25 TADARUS AL QUR'AN
1 07.25 - 08.05 KBM JAM 1 1 07.25 - 08.05 KBM JAM 1
2 08.05 - 08.45 KBM JAM 2 2 08.05 - 08.45 KBM JAM 2
3 08.45 - 09.25 KBM JAM 3 3 08.45 - 09.25 KBM JAM 3
4 09.25 - 10.05 KBM JAM 4 4 09.25 - 10.05 KBM JAM 4
10.05 - 10.25 ISTIRAHAT 10.05 - 10.25 ISTIRAHAT
5 10.25 - 11.05 KBM JAM 5 5 10.25 - 11.05 KBM JAM 5
6 11.05 - 11.45 KBM JAM 6 6 11.05 - 11.45 KBM JAM 6
7 11.45 - 12.25 KBM JAM 7 7 11.45 - 12.25 KBM JAM 7
12.25 - 13.10 SHALAT DHUHUR 12.25 - 13.10 SHALAT DHUHUR
8 13.10 - 13.50 KBM JAM 8 8 13.10 - 13.50 KBM JAM 8
9 13.50 - 14.30 KBM JAM 9 / 9 13.50 - 14.30 IQRA HAFALAN AL QURAN
REMEDIAL DAN REMEDIAL DAN
10 15.00 – 16.00
PENGAYAAN MIPA 10 15.00 – 16.00 PENGAYAAN MIPA
D. Penambahan Struktur dan Pola Jam

JAM WAKTU JUM’AT


07.00 - 07.15 IKRAR PAGI
07.15 - 07.25 TADARUS AL QUR'AN / PEMBINAAN WALI KELAS

1 07.25 - 08.05 BUDAYA MEMBACA


2 08.05 - 08.45 KBM JAM 2
3 08.45 - 09.25 KBM JAM 3
4 09.25 - 10.05 KBM JAM 4
10.05 - 10.25 ISTIRAHAT
5 10.25 - 11.05 KBM JAM 5
6 11.05 - 11.45 KBM JAM 6
7 11.45 - 12.25 KBM JAM 7
12.25 - 13.10 SHALAT DHUHUR
8 13.10 - 13.50 KBM JAM 8
9 13.50 - 14.30 KBM JAM 9
10 15.00 – 16.30 PRAMUKA
5. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Siswa Sasaran (Kelas dan Mitra Kerja Yang Dijalin


No Bentuk Kegiatan Tujuan Waktu (Tanggal)
Jumlahnya) (Kontak Person)

1 Ektra Kurikuler Wajib Menananmkan Nasionalisme, Religius, Kemandirian, Gotong Kelas 7 dan 8 Kwarda Setiap Hari Jumat
Pramuka royong dan integritas

2 Ekstra Kurikuler pilihan akademik : Peningkatan kemampuan siswa di bidang akademik, tulisan ilmiah Kelas 7 dan 8 ALC, PWI, EF Setiap hari kamis
OSN, KIR, English Club dan bahasa inggris sekaligus untuk persiapan lomba-lomba
(Kemandirian, Gotong royong, Integritas)

3 Ekstra Kurikuler pilihan bidang olah Peningkatan kemapuan siswa dibidang olah raga sekaligus untuk Kelas 7 dan 8 PSSI, PERBASI, PBSI, Setiap hari selasa dan
raga : fuutsal, basket, bulutangkis, persiapan lomba-lomba (Kemandirian, Gotong royong dan FORKI kamis
karate Integritas)

4 Ekstra Kurikuler pilihan bidang seni : Peningkatan kemapuan siswa dibidang olah raga sekaligus untuk Kelas 7 dan 8 PSSI, PERBASI, PBSI, Setiap hari selasa dan
Choir, Angklung, Tari Daerah, Tari persiapan lomba-lomba (Nilai Nasionalis, Kemandirian, Integritas) FORKI kamis
Saman, Vocal, Melukis, Drum Band,
Musik Tradisional

5 Ekstrak kurikuler bidang agama : Peningkatan kemapuan hapalan alquran siswa dan untuk persiapan Kelas 7 dan 8 PSSI, PERBASI, PBSI, Setiap hari selasa
tahfid qur’an lomba-lomba (Nilai Religius dan Kemandirian) FORKI

85
MELALUI EKSTRAKURIKULER
• OSN
• English Club
• Jurnalistik dan KIR

• Basket
• Futsal
• Badminton
• Pencak Silat
• Karate

• Angklung • Melukis
• Tari Daerah • Drum Band
• Tari Saman • Musik Tradisional
• Vocal • Choir
6. PELIBATAN ORANG TUA DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Segmen Orang Tua (Kelas


No Bentuk Kegiatan Tujuan Waktu (Tanggal)
dan Jumlahnya)

1 Menanamkan Nasionalis, gotong royong, mandiri Seluruh rang tua kelas 7 dan 11-13 Oktober
SCIENC CAM dan integritas 9 2016

2 Tabur bunga Menanamkan Nasionalisme, gotong royong pada Komite (kelas 7 dan ) 10 November
siswa. 2016

3 Save energi “pahlawan energi” Menanamkan kemandirian, gotong royong dan Orang tua (siwa pilihan September-
integritas siswa kelas 7 dan 8) Desember 2016

4 UNIVERSAL : lomba-lomba antar sekolah tiga Menanamkan Religius, Nasionalis, Kemandirian, Orang tua kelas 7 dan 8 Februari 2017
provinsi (DKI-BANTEN-JAWABARAT) Gotong royong dan Integritas)

5 Tahun Baru Islam Menanamkan Religius dan gotong royong Oktober


7. PPK MELALUI KEGIATAN PELIBATAN KOMUNITAS

Segmen Komunitas Yang


No Bentuk Kegiatan Tujuan Waktu (Tanggal)
Dilibatkan

1 Intrepreneurship day Menanamkan jiwa kewirausahaan pada siswa Alumni dan Profesional Februari 2017
(Kemandirian, Integritas)

2 Seminar Pencegahan bahaya Narkoba Mencegahan bahaya narkoba pada siswa BNN Februari 2017

3 English Journey Memperkuat bahasa inggris siswa Komunitas bahasa inggris November 2017
pare

4 Save energi “pahlawan energi” Menanamkan kemandirian, gotong royong dan Kementrian ESDM Oktober-
integritas siswa Desember 2016

5 Pameran Buku di sekolah Memperkuat program literasi siswa Gramedia 22-28 Oktober
2016

6 Pelatihan Jurnalistik Menanamkan keterampilan menulis PWI Pusat 28 Oktober 2016


STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

1. Sosialisasi ke Stakeholders

90
STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
2. Pengembangan dalam Kegiatan Sekolah

Tabel Rencana Kegiatan Pengembangan Karakter siswaSekolah

Indicator yang akan


dekembnagakan
Nilai-nilai yang Sumber
NO Kegiatan (disesuaikan Rencana aksi sekolah Prioritas Strategi Kemitraan
di kembangkan dana
berdarakan hasil
analisis konteks)

Target Target Png. Jawab & 1 2 3


waktu kuantitas/sa pelaksana
rana dll
1
Tadarus Nilai Nilai Khatam 30 Juz 1 tahun 10 Juz Wakil bid Keagamaan Setiap pagi Yayasan
Pagi Keagamaan sebelum
belajar

2
Membaca Rajin membaca Menyerahkan Resensi Dalam 1 4 buku Guru Bahasa Indonesia Satu jam -
Buku smester setiap jumat

91
STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KARAKTER (RPP)

Sekolah : SMP Islam Al-Azhar BSD


3. Kegiatan Pembelajaran Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 10 JP / 6 pertemuan

A. Internalisasi Agama Islam dalam Penjiwaan Agama Islam:

setiap Materi Ajar

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. An Nahl : 18.
B. Penguatan Budaya Baca dan Menulis
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
C. Pembelajaran Berbasis Produk tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
D. Penambahan Struktur dan Pola Jam dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

belajar
B. Penguatan Budaya Baca dan C. Pembelajaran Berbasis Produk
Menulis
Budaya baca , menulis dan produk siswa dalam
Buletin Siswa terbit dalam 1 semester
STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Melalui Budaya Sekolah


A. Kegiatan Rutin
1. Ikrar Pagi
2. Tadarus setiap Pagi
3. Upacara Bendera Senin
4. Budaya Salam
5. Sholat Berjamaah
6. Berdoa sebelum dan sesudah belajar
B. Kegiatan di Kondisikan
1. Pesantren Latihan
2. Perayaan Hari Besar Nasional dan
keagamaan
3. Penanaman Disiplin Oleh TNI
4. Penyediaan Kantin Kejujuran
5. Tabur Bunga Makam Pahlawan Hari Kartini

Latihan PBB bersama TNI


Hari Pahlawan
Pesantren Latihan
Ektrakurikuler
OLAH RAGA

KIR

Musik Tradisional TARI TRADISONAL


Melalui Pengembangan Diri

• Talenta/Apresiasi • Immersion
• Hafalan Juz 30 Senir Program
dan Ayat pilihan / • Pagelaran Seni • Wisata Ilmiah
Iqra • Reading and • Enterpreneurship
• Khataman Al Writing for All • OSIS, MPK,
Quran • English PASGAP
• Bimbingan Environment • Pramuka
Konseling • Universal Event (
lomba antar
sekolah )
Pramuka
Apresiasi seni (APSI)
Pagelaran Seni di GKJ
Universal event
Lomba Akademik, Olah Raga dan Seni antar Sekolah

Pembukaan Lomba Oleh Walikota Tangsel


STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Melalui Pembiasaan di Rumah


Kartu Monitor Sholat (Mapel Agama )

Buku Monitor Syarat Kecakapan Agama Islam

Kartu monitor Baca Buku (Mapel Bhs Indonesia )

Kartu Monitor Hemat Energi (Mapel IPA )


104
Kartu Tahfidz & Monitoring Sholat
STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN
KARAKTER
Penilaian Keberhasilan

 Mengembangkan indikator dari nilai-nilai yang


ditetapkan atau disepakati
 Menyusun berbagai instrumen penilaian
 Melakukan pencatatan terhadap pencapaian indikator
 Melakukan analisis dan evaluasi
 Melakukan tindak lanjut
Profil Siswa SMP Islam Al-
Shalat Khatam Al Hafal Juz
Azhar BSD
dengan qur’an 30
Juz 30
benar

Berakhlaqul
Mandiri
Karimah
Demokratis dan
Kreatif

Cinta
Tanah Berwawasan
global Disiplin
air
Lulus 100%

Mampu Rata-rata UN
Peduli
Lingkungan berbahasa 8,50
Inggris
SARANA
20 ruang Belajar ( AC, LCD, WiFi)
Laboratorium Biologi
Laboratorium Fisika
Laboratorium Bahasa
Ruang Praktek Keterampilan (Tata Boga)
Ruang Musik
Laboratorium Komputer
Ruang Audio Visual
Perpustakaan
Sarana Olah Raga Indoor dan Outdoor
Ruang Konseling
Ruang UKS
Kantin
Proses Belajar
1. Contextual Teaching and Learning ( CTL )
2. Pendekatan saintifik
3. Belajar Tuntas
4. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Menyenangkan (PAIKEM),
5. Pengayaan, Remedial dan Matrikulasi
6. Pembelajaran Berbasis IT
7. Internalisasi Al quran dan materi ajar
8 Jalur Keagamaan

Jalur Mata Pelajaran Agama

Jalur Internalisasi nilai-nilai Islam ke dalam setiap mata pelajaran

Jalur Tadarus & Khataman Al-Qur’an

Jalur Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)

Jalur Pesantren Latihan

Jalur Standar Kompetensi Agama Islam (SKAI)

Jalur Peribadatan

Jalur Budaya & Iklim Sekolah


Peduli Lingkungan

Kampanye Kampanye Kampanye


Cinta
Piket Kelas Hemat Anti Peduli
Indonesia
Energi Narkoba Lingkungan
PRESTASI SEKOLAH
“REKOR DUNIA SLOGAN ANTI NARKOBA”
MISI BUDAYA INTERNASIONAL
Prestasi Siswa

• Olimpiade CIBI Tingkat • Tari daerah tingkat provinsi


Nasional di Banjarmasin : Alya • Musik tradisional
Azzahra • Juara 1 Tari Saman Tingkat
• OSN tingkat nasional IPS dan SMP Sejabodetabek
Biologi 2014 • Juara 2 Lomba Vocal Grup
• OSN IPS tingkat Provinsi 2015 Tingkat SMP Sejabodetabek
• FLS2N Cipta Cerpen tingkat • Juara 2 Lomba Basket Puteri
Provinsi 2016 Tingkat SMP Sejabodetabek
• Story Telling Tingkat provinsi
Kerjasama

Uji Coba Kelas Digital / TNI ( Penanaman


websis Kebangsaan )

Kerjasama ESDM
Kwartir Pramuka
tentang Hemat Energi

Kerjasama Badan
Narkotika Nasional
PENGENALAN
LINGKUNGAN
SEKOLAH
Pemilu OSIS & LDKS SMP Islam Al-azhar BSD
Wisata Ilmiah
OSN
Enterpreneurship
Sarasehan OSIS
HILLARY: “I am sorry we did not win this election for the
values we share”

TRUMP: “We will come together as a united nations”

122
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
SALAM PPK: “CERDAS, BERKARAKTER, MENYENANGKAN, LUAR BIASA”
TEPUK PPK : “RELIGIUS, NASIONALIS, MANDIRI, GOTONG-ROYONG, INTEGRITAS”

123

Anda mungkin juga menyukai