Anda di halaman 1dari 13

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Trasformasi
Nama Kelompok :
Nama Siswa :
Kelas :

A. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menjelaskan
menjelaskan sistem bilangan dalam sistem komputer sesuai dengan SOP dengan
bijaksana dan penuh tanggung jawab
2. Setelah menerima penugasan peserta didik dapat menerapkan sistem bilangan
(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal) dalam memecahkan masalah konversi
sesuai dengan instruksi kerja dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab

B. Kompetensi Dasar
3.4. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal).
4.4. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer (Desimal,
Biner, Oktal, Heksadesimal).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4.1. Menjelaskan sistem bilangan dalam sistem komputer, menyebutkan jenis
bilangan pada sistem komputer.
4.4.1. Memecahkan konversi bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)

D. Peta Konsep

Sistem Bilangan
Bilangan Biner
Konversi
Sistem Bilangan
E. Alat dan Bahan
- Computer/laptop
- Proyektor
- LKPD
- Kertas
- Bolpoin/pena

F. Langkah Pembelajaran
1. Kerjakan Jobsheet di bawah ini secara kelompok!
2. Bacalah jobsheet dan langkah kerja terlebih dahulu
3. Siapkan materi yang akan dipraktikkan
4. Kumpulkan sesuai instruksi guru.

Lembaran Kerja Diskusi


1. Buat kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
2. Diskusikanlah soal dibawah ini bersama anggota kelompok masing-masing
3. Setelah mengerjakan, siapkan perwakilan kelompok menyampaikan hasil
diskusinya.
4. Deskripsi:
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari
camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk
memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja
kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk
mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam
dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam
suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa
membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan
memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya,
pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera
potret.
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura
yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk
menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi
kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski
demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan
Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada 7 tahun 1727 Johann
Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhadap
cahaya namun dia belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk
meneruskan gagasannya.

G. Kesimpulan
Ananda sekalian setelah mempelajari materi ini, silahkan anada simpulan yang dapat
kamu sampaikan.
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

H. Daftar Pustaka
Ibrahim, KF, Teknik Digital, Andi Offset, Yogyakarta, 1996
Helmi, Muhammad Sukoco. 2021. Unsigned Integer.
https://kuncosite.com/2021/08/18/unsigned-integer/ diakses tanggal 14 Juli 2023.
Malvino dkk., Prinsip prinsip penerapan digital,Penerbit Erlangga, Surabaya, edisi
ketiga
Mowle,J,Frederic, A systematic Approach to Digital Logic Design, Addison
Wesley,1976
Suprapto. 2008. Bahasa Pemograman. Jakarta
Uffenbeck, John, Microcomputer and Microprosesor, Second edition, Prentice Hall
International, Inc, 1985
KUNCI JAWABAN LKPD

1. Untuk mengonversi bilangan biner menjadi bilangan desimal, kita perlu mengalikan
setiap digit biner dengan nilai tempat (nilai pangkat dari 2) yang sesuai dan
menjumlahkannya. Berikut adalah konversi untuk setiap bilangan biner yang Anda
berikan:
1) 10110(2):
Untuk mengonversi bilangan biner 10110 menjadi bilangan desimal, kita dapat
menghitung sebagai berikut: (1 * 2^4) + (0 * 2^3) + (1 * 2^2) + (1 * 2^1) + (0 *
2^0) = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22
Jadi, bilangan biner 10110 dalam bilangan desimal adalah 22.

2) 100100(2):
(1 * 2^5) + (0 * 2^4) + (0 * 2^3) + (1 * 2^2) + (0 * 2^1) + (0 * 2^0) = 32 + 0 + 0 +
4 + 0 + 0 = 36
Jadi, bilangan biner 100100 dalam bilangan desimal adalah 36.

3) 110101(2):
(1 * 2^5) + (1 * 2^4) + (0 * 2^3) + (1 * 2^2) + (0 * 2^1) + (1 * 2^0) = 32 + 16 + 0 +
4 + 0 + 1 = 53
Jadi, bilangan biner 110101 dalam bilangan desimal adalah 53.

4) 100101(2):
(1 * 2^5) + (0 * 2^4) + (0 * 2^3) + (1 * 2^2) + (0 * 2^1) + (1 * 2^0) = 32 + 0 + 0 +
4 + 0 + 1 = 37
Jadi, bilangan biner 100101 dalam bilangan desimal adalah 37.

5) 111111(2):
(1 * 2^5) + (1 * 2^4) + (1 * 2^3) + (1 * 2^2) + (1 * 2^1) + (1 * 2^0) = 32 + 16 + 8 +
4 + 2 + 1 = 63
Jadi, bilangan biner 111111 dalam bilangan desimal adalah 63.

2. Untuk mengonversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, kita dapat menggunakan
metode pembagian berulang dengan basis 2. Berikut adalah konversi untuk setiap
bilangan desimal yang Anda berikan:
1) 122:
Langkah-langkah konversinya adalah sebagai berikut:
 Bagi 122 dengan 2, hasilnya adalah 61 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit paling kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 61 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 30 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kedua dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 30 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 15 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketiga dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 15 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 7 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keempat dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 7 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 3 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kelima dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 3 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 1 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keenam dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 1 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 0 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketujuh dari kanan dalam bilangan biner.
 Susun semua digit yang telah kita dapatkan dari sisa pembagian dalam urutan
dari kanan ke kiri. Hasilnya adalah 1111010.
Jadi, bilangan desimal 122 dalam bilangan biner adalah 1111010.

2) 130:
 Bagi 130 dengan 2, hasilnya adalah 65 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit paling kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 65 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 32 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kedua dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 32 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 16 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketiga dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 16 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 8 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keempat dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 8 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 4 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kelima dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 4 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 2 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keenam dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 2 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 1 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketujuh dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 1 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 0 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kedelapan dari kanan dalam bilangan biner.
 Susun semua digit yang telah kita dapatkan dari sisa pembagian dalam urutan
dari kanan ke kiri. Hasilnya adalah 10000010.
Jadi, bilangan desimal 130 dalam bilangan biner adalah 10000010.

3) 99:
 Bagi 99 dengan 2, hasilnya adalah 49 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit paling kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 49 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 24 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kedua dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 24 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 12 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketiga dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 12 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 6 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keempat dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 6 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 3 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kelima dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 3 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 1 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keenam dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 1 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 0 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketujuh dari kanan dalam bilangan biner.
 Susun semua digit yang telah kita dapatkan dari sisa pembagian dalam urutan
dari kanan ke kiri. Hasilnya adalah 1100011.
Jadi, bilangan desimal 99 dalam bilangan biner adalah 1100011.

4) 144:
 Bagi 144 dengan 2, hasilnya adalah 72 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit paling kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 72 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 36 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kedua dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 36 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 18 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketiga dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 18 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 9 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keempat dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 9 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 4 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kelima dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 4 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 2 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keenam dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 2 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 1 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketujuh dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 1 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 0 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kedelapan dari kanan dalam bilangan biner.
 Susun semua digit yang telah kita dapatkan dari sisa pembagian dalam urutan
dari kanan ke kiri. Hasilnya adalah 10010000.
Jadi, bilangan desimal 144 dalam bilangan biner adalah 10010000.

5) 155:
 Bagi 155 dengan 2, hasilnya adalah 77 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit paling kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 77 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 38 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kedua dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 38 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 19 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketiga dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 19 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 9 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keempat dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 9 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 4 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kelima dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 4 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 2 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit keenam dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 2 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 1 dengan sisa 0. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit ketujuh dari kanan dalam bilangan biner.
 Bagi 1 dengan 2 lagi, hasilnya adalah 0 dengan sisa 1. Catat sisa pembagian
tersebut sebagai digit kedelapan dari kanan dalam bilangan biner.
 Susun semua digit yang telah kita dapatkan dari sisa pembagian dalam urutan
dari kanan ke kiri. Hasilnya adalah 10011011.
Jadi, bilangan desimal 155 dalam bilangan biner adalah 10011011.
1. Aspek Pengetahuan
Mata Pelajaran : TIK
Kelas/Semester : XII/I
Materi : Sistem Bilangan

A. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menjelaskan
menjelaskan sistem bilangan dalam sistem komputer sesuai dengan SOP dengan
bijaksana dan penuh tanggung jawab
2. Setelah menerima penugasan peserta didik dapat menerapkan sistem bilangan
(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal) dalam memecahkan masalah konversi
sesuai dengan instruksi kerja dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab

B. Kompetensi Dasar
3.4. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal).
4.4. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer (Desimal,
Biner, Oktal, Heksadesimal).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4.1. Menjelaskan sistem bilangan dalam sistem komputer, menyebutkan jenis
bilangan pada sistem komputer.
4.4.1. Memecahkan konversi bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)

1) Kisi-kisi Soal
No Capaian Materi Indikator butir soal Bentuk Nomer Taraf Kesukaran
Pembelajaran Soal Soal Md Sd Sk
1. Mengkonversi Pengertian bilangan
bilangan biner biner
PG 1 √
Konsep
ke desimal dan Langkah
bilangan biner PG 2 √
sebaliknya konversi
bilangan
biner
Konversi
Mengkonver biner ke
PG 3 √
si bilangan desimal
biner ke Implementasi biner
desimal pada suatu kode
PG 4, 5 √

Keterangan:
Md : Mudah
Sd : Sedang
Sk : Sukar
PG : Pilihan ganda

2) Instrumen Soal!
1. Sistem bilangan yang paling mudah diterapkan dalam mesin digital yang hanya
memiliki 2 keadaan yakni 0 dan 1 adalah...
a. Sistem bilangan hexadesimal
b. Sistem bilangan desimal
c. Sistem bilangan biner
d. Sistem bilangan oktal
e. Sistem bilangan nominal
2. Konversi bilangan desimal ke biner dapat dilakukan dengan cara…
a. Membagi bilangan desimal dengan 2 kemudian diambil sisa pembagiannya
b. Membagi bilangan decimal dengan 8 kemudian diambil sisa
pembagiannya
c. Membagi bilangan decimal dengan 16 kemudian diambil sisa
pembagiannya
d. Membagi bilangan decimal dengan 3 kemudian diambil sisa
pembagiannya
e. Membagi bilangan decimal dengan 5 kemudian diambil sisa
pembagiannya
3. Konversi biner 10100 ke desimal adalah angka…
a. 17
b. 18
c. 19
d. 20
e. 25
4. Andi suka memainkan saklar lampu. Permainan saklar Andi menunjukkan
kode 10101. Menurut kalian berapa kali Andi memainan lampu pada kondisi
mati?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
e. 5 kali
5. Andi sedang Pramuka, lalu memberikan sandi dengan kode biner. Kode biner
yang diberikan adalah 01. Huruf apakah itu? (C4 – Menganalisis)
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
Kunci jawaban:
1. C
2. A
3. D
4. B
5. A

ε Skor Peroleh
Nilai = x 100
Skor Maksimum

a. Skor Penilaian

No Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Total Skor 100

Total Skor Tindak Lanjut


Skor > 80 Sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau
tantangan lebih

Skor < 80 Belum mencapai ketuntasan, perlu remidial


2. Aspek Keterampilan
Mata Pelajaran : TIK
Kelas/Semester : XII/I
Materi : Sistem Bilangan

A. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menjelaskan
menjelaskan sistem bilangan dalam sistem komputer sesuai dengan SOP dengan
bijaksana dan penuh tanggung jawab
2. Setelah menerima penugasan peserta didik dapat menerapkan sistem bilangan
(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal) dalam memecahkan masalah konversi
sesuai dengan instruksi kerja dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab

B. Kompetensi Dasar
3.4. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal).
4.4. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer (Desimal,
Biner, Oktal, Heksadesimal).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4.1. Menjelaskan sistem bilangan dalam sistem komputer, menyebutkan jenis
bilangan pada sistem komputer.
4.4.1. Memecahkan konversi bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)

Intrumen Penilaian!
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3
1 Kegiatan diskusi
2 Pengamatan
3 Data yang diperoleh
4 Kesimpulan

Penilaian
Aspek yang dinilai 1 2 3
Kegiatan diskusi Kegiatan diskusi tidak Kegiatan diskusi Kegiatan diskusi
aktif dengan aktif tapi dengan aktif dan
tidak runtut runtut

Pengamatan Pengamatan tidak Pengamatan Pengamatan


cermat cermat, tetapi cermat,
mengandung mengandung
interpretasi interpretasi
Penilaian
Aspek yang dinilai 1 2 3
Data yang diperoleh Data tidak lengkap Data lengkap, Data lengkap,
tetapi tidak terorganisir, dan
terorganisir, atau ditulis dengan
ada yang salah benar
tulis

Kesimpulan Tidak benar atau tidak Sebagian Semua benar


sesuai tujuan kesimpulan ada atau sesuai
yang salah atau tujuan
tidak sesuai
tujuan

ε Skor Peroleh
Nilai = x 100
Skor Maksimum
3. Aspek Sikap
Mata Pelajaran : TIK
Kelas/Semester : XII/I
Materi : Sistem Bilangan

A. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menjelaskan
menjelaskan sistem bilangan dalam sistem komputer sesuai dengan SOP dengan
bijaksana dan penuh tanggung jawab
2. Setelah menerima penugasan peserta didik dapat menerapkan sistem bilangan
(Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal) dalam memecahkan masalah konversi
sesuai dengan instruksi kerja dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab

B. Kompetensi Dasar
3.4. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal).
4.3. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer (Desimal,
Biner, Oktal, Heksadesimal).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4.1. Menjelaskan sistem bilangan dalam sistem komputer, menyebutkan jenis
bilangan pada sistem komputer.
4.2.1. Memecahkan konversi bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)

Instrumen Penilaian!
1. Lembar Penilaian Sikap melalui Observasi
Profil Pelajar Pancasila Rata –
Jumlah
No Nama Peserta Didik Berfikir Gotong rata
Mandiri Kreatif Skor
Kritis Royong Nilai

2. Indikator Penilaian Sikap :


No Aspek Skor Keterangan
1 Berpikir Kritis 1 Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
(ketepatan mengemukakan pendapat/gagasan
jawaban, 2 Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
kelogisan mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
pendapat) 3 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
mengemukakan pendapat/gagasan (75% tepat)
4 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
mengemukakan pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif 1 Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam mencari
(ketepatan waktu informasi dan menyajikan hasil diskusi pada LKPD
No Aspek Skor Keterangan
pengerjaan, 2 Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam mencari
kerapian laporan) informasi dan menyajikan hasil diskusi pada LKPD
3 Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam mencari
informasi dan menyajikan hasil diskusi pada LKPD
4 Peserta didik sangat kreatif dalam mencari informasi
dan menyajikan hasil diskusi pada LKPD
3 Mandiri 1 Peserta didik tidak dapat mencari sumber informasi
(pencarian tambahan dan mengerjakan pembagian tugas dalam
sumber informasi, kelompok
mengerjakan 2 Peserta didik sedikit dapat mencari sumber informasi
pembagian tugas tambahan dan mengerjakan pembagian tugas dalam
dalam kelompok) kelompok
3 Peserta didik cukup baik mencari sumber informasi
tambahan dan mengerjakan pembagian tugas dalam
kelompok
4 Peserta didik dapat mencari sumber informasi
tambahan dan mengerjakan pembagian tugas dalam
kelompok
4 Gotong royong 1 Peserta didik tidak dapat berperan aktif dalam
(mengemukakan kelompok
pendapat, 2 Peserta didik sedikit dapat berperan aktif dalam
mencari kelompok
informasi, diskusi 3 Peserta didik cukup baik dapat berperan aktif dalam
kelompok) Kelompok
4 Peserta didik sangat berperan aktif dalam kelompok

Petunjuk Penilaian :
a. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
b. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Nilai Sikap = (Total Skor :
Skor Maksimal) x 4

c. Peserta didik memperoleh nilai :


Nilai Score
Sangat Baik 3.20 – 4.00 ( 90 – 100)
Baik 2.8 – 3.19 (80 – 89)
Cukup 2.4 – 2.79 (70 – 79)
Kurang Kurang dari 2.4 (70)

Anda mungkin juga menyukai