Anda di halaman 1dari 9

Oleh: Muhammad Qusyairi

NIM: 04114708113
Definisi
 Suatu gejala medis yang didapatkan saat pemeriksaan
swinging flashlight test yang mana pupil kurang
berkonstriksi apabila cahaya diayun (swing) dari mata
normal ke mata tidak normal.
 Uji ini adalah untuk mengetahui apakah serabut
aferen penglihatan berfungsi baik dengan melihat
reaksi pupil langsung atau tidak langsung pada kedua
mata.
Dasar dari pemeriksaan RAPD,
 pada mata yang sehat, reaksi pupil terhadap mata kanan
dan kiri adalah berhubungan.
 Atau, apabila suatu cahaya disinari pada salah satu bola
mata, akan terjadi konstriksi pada kedua pupil.
 Setelah cahaya yang disinari tadi dijauhkan, kedua pupil
mata akan melebar/dilatasi secara bersamaan.
 Ini juga disebut consensual light reflex.
Jalur aferen (merah):
impuls saraf yang menghantar dari
pupil ke otak sepanjang nervus
optikus apabila cahaya disinari
pada mata

Jalur eferen (biru):


impuls yang dihantar kembali dari
mid-brain ke kedua pupil melalui
ciliary ganglion dan nervus kranial
III (saraf okulomotor), hingga
menyebabkan kedua pupil
berkonstriksi, walaupun hanya
satu bola mata yang distimulasi
dengan cahaya.
Cara melakukan tes
Swinging light test
 Gunakan lampu/penlight yang terang. Pemeriksaan
dilakukan pada kamar semi-gelap.
 Pasien diminta untuk melihat pada satu arah.
 Lampu/penlight digerakkan dari samping hingga ke bola
mata.
 Pastikan jarak cahaya yang disinari sama pada mata untuk
memastikan stimulus cahaya sama pada kedua bola mata.
 Kekalkan cahaya selama 3 detik hingga ukuran pupil stabil.
 Gerakkan (swing) penlight pada mata yang disebelahnya.
Tunggu hingga 3 detik.
Syarat tes
 Setelah dilakukan Swinging test, terjadi kelainan pada
salah satu bola mata
 Kedua pupil mata harus berkonstriksi
RAPD (+)  mengindikasikan bahwa terdapat lesi
saraf pada jalur visual anterior.

Grade:
 +1 : melemahnya awal penyempitan/konstriksi pupil
yang dilanjutkan dengan pelebaran/dilatasi pupil
 +2 : pupil tidak penyempit lalu dilanjutkan dengan
pelebaran pupil
 +3 : dilatasi pupil secara langsung
 +4 : tidak bereaksi terhadap cahaya – Amaurotic pupil
Kondisi yang berhubungan dengan RAPD (+):
A) Unilateral optic nerve diseases:
i) Anterior ischemic optic neuropathy.
ii) Arteritic (Giant Cell Arteritis) and Non-arteritic.
iii) Optic neuritis.
iv) Compressive optic neuropathy:
 Optic nerve tumor
 Traumatic optic neuropathy
 Asymmetric glaucoma
 Homonymous hemianopsia (Lesions involving pupillary pathway)

B) Retinal conditions:
 Central retinal arterial occlusion
 Branch retinal arterial occlusion
 Ischemic central retinal vein occlusion
 Retinal detachment, greater RAPD if involving macula

Anda mungkin juga menyukai