Oleh :
Shazni Nadia Reivana
NIM 16071030021
40% 34%
15% 19%
20% 19%
11%
0%
2%
Sales
• Hukum Haring
“Dalam pergerakan bola mata, salah satu otot mata berpasangan dengan
otot mata lain pada bola mata yang lain ”
• HUKUM SHERINGTON ”
“ 2-3 otot pada satu mata, bekerja bersama-sama untuk mengadakan
suatu gerakan ( sinergistik ) , dan Apabila 1 otot distimulus maka
secara simultan otot lain akan dihambat (antagonistik ) “
• Parese nervus okulomotorius adalah gangguan
fungsi motorik akibat adanya lesi jaringan saraf
pada nervus okulomotorius.
• Penyebab parese N.III pada orang dewasa
- Aneurisma
- Penyakit vaskuler (DM, Hipertensi)
- Trauma
- Sifilis
- Neoplasma
•Eksternal Oftalmoplegia
•Internal Oftalmoplegia
Pembedahan
• Prosedur reseksi
dan resesi
Pembedahan
• Retraksi kelopak mata
Seorang perempuan 52 tahun datang
dengan penglihatan ganda dan kelopak
mata tidak bisa terbuka …
ANAMNESIS
ANAMNESIS
•Pasien datang dengan
RPS keluhan penglihatan mata
kanan melihat ganda dan
kelopak mata tidak bisa
terbuka sejak 8 hari yang
lalu.
Dari teori yang didapatkan hal ini
•Pasien juga mengeluhkan sesuai dengan gejala klinik dari
mata sebelah kanan parese pada N.III adalah penglihatan
merah, nyeri disangkal. ganda (diplopia).(3) Hal ini disebabkan
Keluhan dirasakan satu karena adanya kerusakan pada saraf
PS hari setelah kecelakaan. III tersebut yang berperan
•Saat kecelakaan kepala mengendalikan otot ekstraokular
dan mata sebelah kiri pada mata.(2) Otot mata yang
pasien terbentur trotoar. terhubung ke otak tidak bekerja
dengan tepat sehingga gerakan mata
berbeda padahal seharusnya bola
mata bergerak kearah yang sama.(1,2).
ANAMNESIS
ANAMNESIS
•Pasien datang dengan
RPS keluhan penglihatan mata
kanan melihat ganda dan
kelopak mata tidak bisa
terbuka sejak 8 hari yang
lalu. Fungsi M. levator palpebra adalah
untuk mengangakat kelopak mata.(1)
•Pasien juga mengeluhkan
Serabut motorik somatik nervus
mata sebelah kanan okulomotorius terbagi menjadi dua
merah, nyeri disangkal. cabang, cabangi superior
Keluhan dirasakan satu mempersarafi M. levator palpebra dan
PS hari setelah kecelakaan. M. rektus superior, dan cabang inferior
•Saat kecelakaan kepala mempersarafi M.rekti medialis dan
dan mata sebelah kiri inferior serta M. obliqus inferior
apabila terjadi gangguan pada nervus
pasien terbentur trotoar.
okulomotorius total maka ptosis akan
menjadi salah satu manifestasi
klinisnya. (2,3)
ANAMNESIS
ANAMNESIS
•Pasien datang dengan
RPS keluhan penglihatan mata
kanan melihat ganda dan
kelopak mata tidak bisa
terbuka sejak 8 hari yang perdarahan subkonjungtiva
lalu. dapat terjadi akibat trauma
•Pasien juga mengeluhkan langsung maupun tidak
mata kiri merah, nyeri langsung.(5) Konjungtiva
disangkal. Keluhan mengandung banyak pembuluh
darah kecil (pembuluh darah
dirasakan satu hari setelah
PS konjungtivalis atau episklera)
kecelakaan. dan rapuh yang mudah pecah
•Saat kecelakaan kepala atau rusak, ketika hal ini terjadi
dan mata sebelah kiri darah bocor kedalam ruang
pasien terbentur trotoar. antara konjungtiva dan sklera
dan darah tersebut akan
diabrobsi sendiri oleh tubuh
dalam 2 sampai 3 minggu.(5,7)
•Riwayat penggunaan kacamata (-)
RPD •Riwayat Diabetes Mellitus (-)
•Riwayat hipertesi (-)
RKS
•Pasien merupakan seorang IRT
Temperatur
Tekanan Respiratory
Kesadaran: Heart Rate: :
Darah: Rate:
Compos 82x/i 36,5 C
120/80mm 20x/i
mentis
Hg
VOD : 3/60 VOS:5/50
Pemeriksaan fisik pada pasien ini sesuai
• Uji Pursuit dengan teori, pada kelumpuhan total nervus
okulomotorius, semua otot intraokular dan
semua otot ekstraokular yang dipersarafi oleh
nervus okulomotorius terkena, disertai
dengan hilangnya refleks akomodasi dan
refleks cahaya pupil.(2,4,6) Kerusakan dari
serabut parasimpatis pada N III menyebabkan
pupil midriasis, juga terdapat ptosis karena M.
levator palpebra ikut mengalami
kelumpuhan.(1) Akibat lumpuhnya otot-otot
ekstraokular yang dipersarafi oleh nervus
okulomotorius dan karena fungsi dari M.
rektus lateral dan M. obliqus superior masih
baik maka mata akan berdeviasi ke luar dan ke
bawah.(2,5) Deviasi mata yang disebabkan oleh
parese N III dapat digolongkan ke dalam
strabismus paralitik atau inkomitan.(5)
Hematokrit 25 % 37-47%
Tatalaksana
dexamethason. Peradangan dapat ditekan
dengan cara menghambat kerja zat-zat
Medikamentosa sepertiprostaglandin yang merupakan
mediator inflamasi. Cendo xytrol juga sebagai
- Cendo xytrol ED 6x1 tetes ODS antiinfeksi karena mengandung neomycin
sulfat dan Polymixin B sulfat yang secara
bersamaan aktif terhadap organism patogen
Pembedahan pada mata seperti Staphilococcus aureus,
-Observasi 6 bulan Escheria colli, Haemophylus influenza,
Klebsiella sp., Neisseria sp., dan Pseudomonas
-Reseksi dan reversi aeruginosa.
Diagnosa Kerja
• Observasi Parese Nervus III OD + Ptosis OD + Sub
Conjungtiva Bleeding