Anda di halaman 1dari 53

BASIC TECHNICIAN TRAINING

ALAT UKUR
BASIC TECHNICIAN TRAINING

ALAT UKUR
BASIC TECHNICIAN TRAINING

ALAT UKUR
TICKNESS GAUGE
BASIC TECHNICIAN TRAINING

TICKNESS GAUGE (FULLER)


BASIC TECHNICIAN TRAINING

TICKNESS GAUGE (FULLER)


CARA MEMBACA SKALA

a. Cara membaca 1 plate

0,05 mm

b. Cara membaca 2 plate

0.03 mm
0.05 mm
0.08 mm
BASIC TECHNICIAN TRAINING

TICKNESS GAUGE (FULLER)


PENGUKURAN

Mengukur celah katup Mengukur celah samping


Connecting rod

Mengukur keausan Piston ring


BASIC TECHNICIAN TRAINING

TICKNESS GAUGE (FULLER)


PENGUKURAN
BASIC TECHNICIAN TRAINING

ALAT UKUR
VERNIER CALIPER
(SIGMAT)
BASIC TECHNICIAN TRAINING

VERNIER CALIPER (SIGMAT / JANGKA SORONG)

Vernier caliper digunakan untuk pengukuran:


• Diameter luar (a)
• Diameter dalam (b)
• Kedalaman alur ©
Pada umumnya, vernier caliper menggunakan skala ukuru tiap 0.05 mm
BASIC TECHNICIAN TRAINING

VERNIER CALIPER (SIGMAT / JANGKA SORONG)


PENGUKURAN

1. Lihat nilai yang di atas 1 mm pada Main body (nilainya lebih dari 0).
2. Selanjutnya nilai yang di bawah 1 mm (decimal / di belakang “koma”), lihat angka
yang mana skala pada vernier dan main body yang segaris.

Contoh pada gambar : 37,60 mm


BASIC TECHNICIAN TRAINING

VERNIER CALIPER (SIGMAT / JANGKA SORONG)


CARA PEMAKAIAN

• Gunakan bagian yang tipis dari rahangnya untuk mengukur permukaan yang
sempit.
• Untuk mengukur diameter dalam, pergunakan “paruhnya” yang sempit.
• Luruskan posisi pengukuran.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

VERNIER CALIPER (SIGMAT / JANGKA SORONG)


CARA PEMAKAIAN

Mengukur ketebalan kanvas kopling Mengukur panjang bebas per kopling

Mengukur lebar Crank shaft


BASIC TECHNICIAN TRAINING

ALAT UKUR
TORQUE WRENCH
(Kunci Torsi)
BASIC TECHNICIAN TRAINING

KUNCI TORSI
TIPE

1.Tipe PRESET
• Kunci Torsi ini akan menghasilkan suara
“klik” jika nilai torsi yang diingkan sudah
tercapai.

PRESET

2. Tipe PLATE (Tipe Jarum)


• Jika torsi yang diinginkan sudah tercapai,
PLATE
jarum akan menunjukkan pada skala yang
terdapat pada plat indikator torsi.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

KUNCI TORSI

• Gunakan kunci torsi 50 % - 70 % dari


kemampuan spesifikasi kunci torsi, untuk
menjamin hasil pengukuran yang tepat.
• Jika hal ini tidak tercapai, gunakan kunci
torsi yang lebih besar.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

KUNCI TORSI
PENGUKURAN TIPE PLATE

• Kunci torsi hanya digunakan saat


mengeraskan saja.
• Gunakan kunci biasa atau rachet untuk
pengencangan awal.
• Tekan pada area yang tidak menyebabkan
“grip”nya tersentuh dengan handle.
• Titik tekan yang salah dapat menyebabkan
adanya titik gaya baru, sehingga nilai
torsinya berbeda.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

KUNCI TORSI
PENGUKURAN TIPE PRESET

1. Kendorkan pengunci (locker).


Set torque :
2. Putar skala untuk mengatur besarnya skala torsi yang
diinginkan (main scale & sub).
300 kgf.cm
3. Keraskan pengunci. 60 kgf.cm
360 kgf.cm
4. Gunakan kunci hanya untuk mengeraskan mur/baut
sampai terdengar bunyi “KLIK” berarti torsi sudah
tercapai.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

KUNCI TORSI
CARA MEMBACA

-
Skala Besar : 300 Kgf/cm2
-- 300
- Skala Kecil : 30 Kgf/cm2
-- 400 +
330 Kgf/cm2
35 30 25

-- 400
- Skala Besar : 500 Kgf/cm2
-- 600
- Skala Kecil : 60 Kgf/cm2
+
560 Kgf/cm2
50 60 70

-- 200
- Skala Besar : 250 Kgf/cm2
-- 300
- Skala Kecil : 25 Kgf/cm2
+
275 Kgf/cm2
30 25 20
BASIC TECHNICIAN TRAINING

KUNCI TORSI
CARA MEMBACA

-- 300
-
Skala Besar : 350 Kgf/cm2
-- 400
- Skala Kecil : 45 Kgf/cm2
+
395 Kgf/cm2
0 45 40

-- 500
- Skala Besar : 600 Kgf/cm2
-- 700
- Skala Kecil : 30 Kgf/cm2
+
630 Kgf/cm2
40 30 20
BASIC TECHNICIAN TRAINING

ALAT UKUR
MULTI TESTER
ANALOG
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG

Multi Tester (Pocket Tester) adalah alat


kelistrikan yang digunakan untuk memeriksa
sistem kelistrikan (melihat adanya hubungan
kabel, voltage AC/DC, Arus listrik / Ampere dan
Tahanan / Resistance)
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


1. MENGUKUR TAHANAN
1. Pasang Jack kabel hitam ke terminal (-) pocket
tester (a) & Jack kabel merah ke terminal (+)
pocket tester (b).
2. Posisikan selector © ke range tahanan (x1Ω,
x10Ω, x 100Ω, x 1KΩ), sesuai standar tahanan
yang akan diukur.
3. Adjust posisi jarum dengan cara menyatukan
kedua ujung kabel, kemudian putar (ke
kanan/kiri) tombol kalibrasi (d), sampai jarum
tepat di posisi 0 (paling kanan).
(d) 4. Pocket Tester siap digunakan.
5. Pembacaan skala Ω, adalah angka yang tertera
© pada skala paling atas (0 ~ 1KΩ)
6. Nilai tahanannya adalah angka yang ditunjukan
(a) (b) jarum, dikalikan angka yang ditunjukan
selector).
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


1. MENGUKUR TAHANAN (CONTOH: IGNITION COIL)
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


2. MENGUKUR TEGANGAN (VOLTAGE) DC

• Geser SELECTOR pada range DC 20V (DC Voltage).


• Nilai 20 Volt menyatakan tegangan maksimum yang dapat diukur.
• Pada umumnya, voltage DC pada sepeda motor tidak lebih dari 20 Volt.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


2. MENGUKUR TEGANGAN (VOLTAGE) DC

1. Pasang Jack kabel hitam ke terminal (-) pocket


tester (a).
2. Pasang Jack kabel merah ke terminal (+)
pocket tester (b).
3. Posisikan selector © ke range DC20V.
(e) 4. Adjust posisi jarum dengan cara memutar (ke
kanan/kiri) tombol kalibrasi (e), sampai jarum
tepat di posisi 0 (paling kiri).
(d)
5. Pocket Tester siap digunakan.
Pembacaan skala Volt, adalah angka yang
© 6.
tertera pada skala ke-2 dari atas (0 ~ 20).
7. Nilai tegangannya adalah angka yang
(a) (b) ditunjukan jarum.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG

MENGUKUR TEGANGAN BATTERY

MENGUKUR TEGANGAN PENGISIAN


BATTERY
Kondisi mesin hidup pada putaran
3.000 rpm dan 5.000 rpm
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


3. MENGUKUR TEGANGAN (VOLTAGE) AC

• Geser SELECTOR pada range AC V (AC Voltage).


• Biasanya range sekitar 300 V, 120 V, dan 20 V.
• Jika tidak mengetahui besarnya range voltage yang akan diukur,
mulailah dengan tegangan range yang tertinggi.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


3. MENGUKUR TEGANGAN (VOLTAGE) AC

1. Pasang Jack kabel hitam ke terminal (-) pocket


tester (a).
2. Pasang Jack kabel merah ke terminal (+)
pocket tester (b).
3. Posisikan selector © ke range (20, 120, 300
ACV), tergantung voltase yang akan diukur.
(e)
4. Adjust posisi jarum dengan cara memutar (ke
kanan/kiri) tombol kalibrasi (e), sampai jarum
tepat di posisi 0 (paling kiri).
5. Pocket Tester siap digunakan.
© 6. Pembacaan skala Volt, adalah angka yang
tertera pada skala ke-3, dari atas (0 ~ 20 V), (0
(a) (b) ~ 120 V) & (0 ~ 300 V).
7. Nilai tegangannya adalah angka yang
ditunjukan jarum.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


3. MENGUKUR TEGANGAN (VOLTAGE) AC

CARA MENGUKUR
- Posisikan selector ke AC20V
- Hubungkan kabel :
a. Lampu Dekat
* Pocket tester (+)Hijau
* Pocket tester (-) Hitam
b. Lampu Jauh
* Pocket tester (+)Kuning
* Pocket tester (-)Hitam
PERHATIAN
Kondisi mesin hidup sekitar 3000 rpm
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


4. MENGUKUR ARUS DC (AMPERE)

1. Pasang Jack kabel hitam ke terminal (-) pocket


tester (a).
2. Pasang Jack kabel merah ke terminal (+)
pocket tester (b).
3. Posisikan selector © ke range (5, 10 DCA),
tergantung arus yang akan diukur.
(e) 4. Adjust posisi jarum dengan cara memutar (ke
kanan/kiri) tombol kalibrasi (e), sampai jarum
(b) tepat di posisi 0 (paling kiri).
5. Pocket Tester siap digunakan.
© 6. Pembacaan skala Ampere, adalah angka yang
tertera pada skala paling bawah (0 ~ 5 DCA) &
(0 ~ 10 DCA).
(a)
7. Nilai tegangannya adalah angka yang
ditunjukan jarum.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER ANALOG


4. MENGUKUR ARUS PENGISIAN DC (AMPERE)

CARA MENGUKUR
A. Posisikan selector ke DC10A
B. Hubungkan kabel :
- Pocket tester (+) ke kabel merah
dari Rectifier-Regulator.
- Pocket tester (-) ke kabel merah
dari battery
PERHATIAN :
Mesin kondisi hidup sekitar 3000 rpm
BASIC TECHNICIAN TRAINING

ALAT UKUR
MULTI TESTER
DIGITAL
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER DIGITAL

Multi Tester Digital dapat digunakan untuk


mengukur:
1. AC Volt
2. DC Volt
3. AC/DC Ampere
4. Tahanan
5. Dioda & Continuity Tester
6. Capacitor
7. Duty cycle
8. Temperature
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER DIGITAL


1. MENGUKUR TEGANGAN ARUS AC / DC (VOLTAGE)

TEGANGAN ARUS DC
Pasang rotary switch ke range DCV
-
1. V
2. Sambungkan kabel hitam ke “COM” dan merah
ke terminal “V”.
3. Sambungkan ujung terminal ke rangkaian listrik
yang akan diukur.
4. Baca nilai yang tertera pada layar.

TEGANGAN ARUS AC
1. Pasang rotary switch ke range ACV ~
V
2. Sambungkan kabel hitam ke “COM” dan merah
ke terminal “V”.
3. Sambungkan ujung terminal ke rangkaian listrik
yang akan diukur.
4. Baca nilai yang tertera pada layar.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER DIGITAL


2. MENGUKUR HAMBATAN ARUS LISTRIK

HAMBATAN (RESISTANCE) ARUS LISTRIK


1. Pasang rotary switch ke range Ω . ) ))

2. Sambungkan kabel hitam ke “COM” dan merah


ke terminal “Ω”.
3. Sambungkan ujung terminal ke rangkaian listrik
yang akan diukur.
4. Baca nilai yang tertera pada layar.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER DIGITAL


3. MENGUKUR DIODA

• Digunakan untuk mengukur Diode, Transistor


dan komponen Semiconductor lainnya
1. Pasang rotary switch ke range Ω . ) ))

2. Tekan tombol kuning 1 kail untuk mengaktifkan


test diode.
3. Sambungkan kabel hitam ke “COM” dan
merah ke terminal “Ω”.
4. Untuk membaca diode tipe forward-bias,
sambungkan terminal merah ke anoda (+) dan
terminal hitam ke katoda (-).
5. Nilai angka yang tertera adalah voltage diode.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER DIGITAL


4. MEMERIKSA SAMBUNGAN RANGKAIAN KABEL

• Digunakan untuk mengetahui adanya


sambungan antar komponen.
• Apabila antar komponen / kabel tersambung,
akan timbul bunyi “beep”.
1. Pasang rotary switch ke range Ω . ) ))

2. Tekan tombol kuning 2 kail untuk mengaktifkan


test sambungan.
3. Sambungkan kabel hitam ke “COM” dan
merah ke terminal “Ω”.
4. Sambungkan ke dua ujung terminal tester ke
circuit atau kabel yang akan diukur.
5. Apabila terdengar bunyi “beep”, artinya circuit
tersambung.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER DIGITAL


5. MEMERIKSA CAPASITOR

• Capacitor adalah kompone kelistrikan yang


berfungsi untuk menyimpan arus listrik.
• Satuan menghitungnya Farad (F, nF, µF)
1. Pasang rotary switch ke range -II-
2. Sambungkan kabel hitam ke “COM” dan
merah ke terminal “Ω”.
3. Sambungkan ke dua ujung terminal tester ke
capacitor yang akan diukur.
4. Nilai angka yang tertera adalah kapasitas
capacitor.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

MULTI TESTER DIGITAL


6. MENGUKUR ALIRAN ARUS LISTRIK (AMPERE)

1. Matikan power dari circuit dan keluarkan semua


voltage tinggi dari capacitor.
2. Pasang rotary switch ke range µA, mA, atau A.
3. Tekan tombol kuning untuk memilih mode DCA
atau ACA.
4. Sambungkan terminal hitam ke “COM” dan merah
ke terminal mA untuk mengukur arus maksimum
400 mA.Untuk arus maksimum sampai 10 A,
pindahkan terminal merah ke termin “A”.
5. Putuskan rangkaian kabel yang akan diukur.
6. Sambungkan terminal hitam ke sisi negative, dan
terminal merah kepositive kabel yang diputus.
(Bila terbalik angka yang terbaca akan negative,
tidak akan merusak tester).
7. Baca nilai angka yang tertera.
BASIC TECHNICIAN TRAINING
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Fungsi FI Diagnostic Tool


1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / suhu mesin & kode
kerusakan.

2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)

3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Melepas & Menyambung


*Main SW harus pada posisi off ketika menghubungkan dan melepas
Signal connector
Lampu
ECU Peringatan

Lampu
ECU Peringatan

Battery
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Fungsi FI Diagnostic Tool


1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Suhu Mesin & kode
kerusakan.

2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)

3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
BASIC TECHNICIAN TRAINING

1. MODE NORMAL (Langkah Pertama)


*Anda dapat memeriksa kecepatan mesin / suhu dan
kode kerusakan bila masalah terdeteksi oleh sistem
1) Putar main SW ke “OFF” dan set EG
stop SW ke “ON”
2) Lepaskan the self diag signal
connector (unit side) dan sambungkan 1200rpm 123 ℃
FI diag tool.
3) Putar main SW ke “ON” dan hidupkan
mesin.
4) Anda dapat memeriksa kecepatan dan
suhu mesin seperti gambar di kanan.
*Bila kerusakan terdeteksi di sistem,
kode kerusakan muncul seperti
gambar di bawah

1200rpm 123 ℃
S/D: 12
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Kode Kerusakan
NO. KODE KODE
GEJALA KEMUNGKINAN PENYEBAB
KERUSAKAN DIAG
Short pada wiring harness
Crankshaft position sensor rusak.
Tidak ada signal normal yang diterima dari Crank
12 Pick up rotor tidak berfungsi. -
Shaft Position Sensor.
ECU tidak berfungsi.
Sensor tidak terpasang sempurna.

Short pada wiring sub lead.


Short pada wiring harness.
13 Terdeteksi short pada Intake Air Pressure Sensor. D03
Intake Air Sensor rusak.
ECU tidak berfungsi.

Selang Intake Air Pressure Sensor terlepas, tersumbat, kaku,


Kerusakan pada saluran Intake Air Pressure Sensor. atau terjepit.
14 Selang terlepas ECU tidak berfungsi. D03
Selang tersumbat

Short pada wiring sub lead.


Short pada wiring harness.
16 Terdeteksi short pada TPS. D01
Intake Air Sensor rusak.
ECU tidak berfungsi.

Short pada wiring harness


Terdeteksi short pada Intake Air Temperature Intake Air Temperature Sensor rusak.
21 D05
Sensor. ECU tidak berfungsi.
Sensor tidak terpasang sempurna

Shortpada wiring harness.


Engine Temperature Sensor rusak.
28 Terdeteksi short pada Engine Temperature Sensor. ECU tidak berfungsi. D11
Sensor tidak terpasang sempurna.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Kode Kerusakan
NO. KODE
GEJALA KEMUNGKINAN PENYEBAB KODE DIAG
KERUSAKAN
Overturned.
30 Sepeda motor “overturned” D08
ECU tidak berfungsi.
Shortpada wiring harness.
Terdeteksi short pada Primary Lead Ignition Ignition
Coil tidak berfungsi.
33 D30
Coil. ECU tidak berfungsi.
Komponen pada Ignition Cut off circuit tidak berfungsi.

Short pada wiring harness.


39 Terdeteksi short pada Fuel Injector. Fuel Injector rusaki. D36
ECU tidak berfungsi.

Shortpada wiring harness.


41 Terdeteksi short pada lean angle cut-off switch. Lean angle cut-off switch rusaki. D08
ECU tidak berfungsi.

ECU tidak berfungsi. (Nilai penyetelan CO, sandi kode


Terdeteksi error ketika membaca dan menulis register, dan angka yang terbaca ketika throttle valve
44 tertutup penuh tidak tertulis dengan sempurna atau D60
pada EEPROM.
pembacaan dari internal memory.

46 Power Supply ke sistem tidak normal. - Sistem Charging tidak berfungsi. -

- ECU tidak berfungsi. (Program & Data pada internal


Kerusakan pada memori ECU. Ketika kerusakn memory tidak tertulis atau terbaca dengan sempurna.
50 ini terdeteksi, Kode angka kerusakan mungkin -
tidak muncul pada meter.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Fungsi FI Diagnostic Tool


1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Suhu Mesin & kode
kerusakan.

2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)

3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
BASIC TECHNICIAN TRAINING

2. MODE DIAGNOSA (Langkah kedua)


*Anda dapat memeriksa nilai aktual dari masing-masing
sensor / riwayat kode kerusakan dan kontrol actuator untuk
testing
1) Putar main SW ke “OFF” dan set EG stop SW
ke “ON”.
2) Lepaskan the self diag signal connector (unit
side) dan sambungkan FI diag tool.
3) Ketika menekan tombol “MODE” , putar main D09 : 12.8V
SW ke “ON”.
4) Tekan tombol “UP” untuk memilih mode
“DIAG”.
5) Setelah memilih “DIAG”, tekan tombol
“MODE”.

6) Pilih Diag code untuk memeriksa nilai


aktual / kode kerusakan dan kontrol Diag code
actuators dengan menekan tombol “UP” dan
“ DOWN”.
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Diag code
KODE
ITEM URAIAN TINDAKAN DATA YANG TERTERA
DIAG
Throttle Position
D01 Sensor
Menampilkan tekanan udara intake. Bandingkan dengan angka
D03 Tekanan Udara Intake
yang tertera pada FI diag tool.
- Periksa tekanan di dalam intake manifold.
Menampilkan suhu udara intake. Bandingkan dengan angka
D05 Suhu Udara Intake
yang tertera pada FI diag tool.
- Periksa suhu di dalam air cleaner case.
Lean Angle Cut off Range : 0,4 ~ 1,4 V
D08 Switch
Menampilkan angka Lean Angle Cut off Switch.
Overturn : 3,8 ~ 4,2 V
Voltage Fuel System 0~18,7 V
D09 (Voltage Battery)
Menampilkan Voltage Fuel System (Voltage Battery)
Normal sekitar 12 V
Menampilkan suhu mesin. Bandingkan dengan angka
D11 Suhu Mesin
yang tertera pada FI diag tool.
- Periksa suhu mesin.
Ketika tombol “MODE” ditekan, Ignition Coil ‘berbunyi’ Periksa bunyi 5 kali dari
D30 Ignition Coil 5 kali/detik dan lampu peringatan menyala. letikan api dengan menekan
- Hubungkan Ignition Checker. tombol “MODE”.
Periksa bunyi 5 kali dari fuel
Ketika tombol ”MODE” ditekan, Fuel Injector ‘berbunyi’
D36 Fuel Injector
5 kali/detik dan lampu peringatan menyala.
injector dengan menekan
tombol “MODE”
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Diag code
KODE DATA YANG
ITEM URAIAN TINDAKAN
DIAG TERTERA
D51 Electric Fan
Periksa bunyi 5 kali dari
Ketika tombol “MODE” ditekan, FID ‘berbunyi’ 5 kali/detik
D54 FID (Fast Idle Solenoid)
dan lampu peringatan menyala.
FID dengan menekan
tombol “MODE”.
 Mengirimkan bagian data yang tidak normal pada Angka pengaturan 01 CO
E2PROM yang terdeteksi sebagai kode kerusakan 44. terdeteksi.
Kode kerusakan
D60 E2PROM muncul.
 Bila terdeteksi banyak bagian yang tidak berfungsi, Angka (00) muncul,
muncul beragam kode tiap 2 detik, dan proses ini apabila semuanya
berulang. berfungsi baik.

 Menampilkan kode sejarah ketidak-fungsian pada self


diagnosis (yaitu: sebuah kode ketidak-fungsian yang 12 ~ 50
Kode Riwayat
terjadi 1 kali dan yang sudah dikoreksi). Angka (00) muncul,
D61 Ketidak-fungsian
 Bila terdeteksi banyak bagian yang tidak berfungsi, apabila semuanya
muncul.
muncul beragam kode tiap 2 detik, dan proses ini berfungsi baik.
berulang.
 Menampilkan total nomor kode yang terdeteksi melalui
00 ~ 12
self diagnosis dan kode kerusakan yang lama.
Penghapusan Riwayat Angka (00) muncul,
D62 Ketidak-fungsian  Hanya menghapus kode riwayat ketika tombol
apabila semuanya
“MODE”
berfungsi baik.
ditekan.
D70 Angka Kontrol - Menampilkan Nomor kontrol program. 00 ~ 254
BASIC TECHNICIAN TRAINING

Fungsi FI Diagnostic Tool


1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Suhu Mesin & kode
kerusakan.

2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)

3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
BASIC TECHNICIAN TRAINING

3. MODE PENYETELAN CO (Langkah Ketiga)


*Anda dapat menyetel volume CO

1) Putar main SW ke “OFF” dan set EG stop


SW ke “ON”.
2) Lepaskan self diag signal connector (unit
side) dan sambungkan FI diag tool. 1380 rpm
3) Ketika menekan tombol “MODE”, putar main C1 : -2
SW ke “ON”.
4) Tekan tombol “UP” untuk memilih mode
“CO”.
5) Setelah memilih “CO”, tekan tombol
“MODE”.
6) Hidupkan mesin.
7) Anda dapat menyetel CO dengan menekan
tombol “UP” dan “DOWN”.
*Range Penyetelan: DARI +30 SAMPAI - 30 step Total 60 step
1 step / sekitar 0.05cc bahan bakar bertambah / berkurang
BASIC TECHNICIAN TRAINING

- END -

Anda mungkin juga menyukai