Anda di halaman 1dari 20

CA Kolon

 Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan


dari masa abnormal/neoplasma yang muncul
dari jaringan epithelial dr colon(Brooker,2001 ).
 Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel

kanker yang ganas di dalam permukaan usus


besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 )
 Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang

bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan


menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong,
2000 ).
ETIOLOGI Davey, 2006
1. Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
rendah serat , kebiasaan makan berlemak tinggi
dan sumber protein hewani.
2.  Kelainan kolon
Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi
adenokarsinoma.
Familial poliposis : polip di usus mengalami
degenerasi maligna menjadi karsinoma.
Kondisi ulserative : Penderita colitis ulserativa
menahun mempunyai risiko terkena karsinoma
kolon.
3.   Genetik
 Anak yang berasal dari orangtua yang

menderita karsinoma kolon mempunyai


frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak
– anak yang orangtuanya sehat (FKUI, 2001 ).
PATOFISIOLOGI KANKER
KOLON
 Kebanyakan kanker usus besar berawal dari
pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma
 Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat

cepat).
 Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah.

 Stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala

apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang


relatif lama
 Kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat

terjadi pada semua bagian dari usus besar (Davey, 2006 :


KLASIFIKASI
 Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding
kolon
 Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke
lapisan otot kolon
 Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-
kelenjar limfa
 Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-
organ lain
Ca kolon
MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON

1.      Kanker kolon kanan


- Isi kolon berupa cairan
- Obstruksi
- Anemia
- Mucus jarang terlihat
Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan
mungkin dapat teraba, tetapi jarang pada
stadium awal. Penderita mungkin mengalami
perasaan tidak enak pada abdomen, dan
kadang – kadang pada epigastrium.
2. Kanker kolon kiri dan rectum
- Menderung menyebabkan perubahan defekasi
- Diare
- Nyeri kejang
- Kembung
- Sering timbul gangguan obstruksi
- Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita
- Mucus maupun darah segar sering terlihat pd
feses.
- Anemia
- Keinginan defekasi atau sering berkemih
- Gejala yang mungkin dapat timbul pada lesi
rectal adalah evakuasi feses yang tidak lengkap
setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian,
serta feses berdarah (Gale, 2000).
PEMERIKASAAN PENUNJANG
1.  Endoskopi:
Pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan
baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.
2.  Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan
antara lain adalah foto dada dan foto kolon
(barium enema). Foto dada dilakukan untuk
melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru. 
3. Ultrasonografi (USG)
 Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada

kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada


tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah
bening di abdomen dan hati.
4. Histopatologi
 Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis.

Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah


adenokarsinoma & perlu ditentukan diferensiansi
sel.
5.Laboratorium
 Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa

kemungkinan pasien mengalami perdarahan


(FKUI, 2001 ).
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan (Operasi)
 Efektif tumor yang diketahui lebih awal dan belum

metastatis
 tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang

2.  Penyinaran (Radioterapi)
 Sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya

sinar X /sinar gamma, merusak daerah yang ditumbuhi


tumor, merusak genetic sehingga membunuh kanker.
 Terapi radiasi merusak sel-sel yang pembelahan dirinya

cepat, antara alin sel kanker, sel kulit, sel dinding


lambung & usus, sel darah. Kerusakan sel tubuh
menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan
nafsu makan.
lanjutan
3. Kemotherapy ( mitotreksate )
 Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat

, dapat masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga


sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar.

 Kemoterapi yang diberikan ialah 5-flurourasil (5-


FU). Belakangan ini sering dikombinasi dengan
leukovorin yang dapat meningkatkan efektifitas
terapi. Bahkan ada yang memberikan 3 macam
kombinasi yaitu: 5-FU, levamisol, dan leuvocorin.
Dari hasil penelitian, setelah dilakukan
pembedahan sebaiknya dilakukan radiasi dan
kemoterapi.
Klasifikasi
 Klasifikai kanker kolon dapat ditentukan
dengan sistem TNM (T = tumor, N = kelenjar
getah bening regional, M =jarak metastese).

 T          Tumor primer


 TO       Tidak ada tumor
 TI        Invasi hingga mukosa atau sub

mukosa
 T2        Invasi ke dinding otot
 T3        Tumor menembus dinding otot
N         Kelenjar limfa
N0       tidak ada metastase
N1       Metastasis ke kelenjar regional unilateral
N2       Metastasis ke kelenjar regional bilateral
N3       Metastasis multipel ekstensif ke kelenjar
regional
M         Metastasis jauh
MO      Tidak ada metastasis jauh
MI       Ada metastasis jauh
Diagnosa Keperawatan.

Diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data


menurut Marilynn E. Doenges (1999), Brunner and
Suddarth (2001), dan Lynda Juall Carpenito (1997).
1.      Ansietas / ketakutan berhubungan dengan krisis
situasi (kanker)
2.      Nyeri (akut) berhubungan dengan trauma
jaringan dan reflek spasme otot sekunder akibat
kanker usus besar.
3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan status hipometabolik
berkenaan dengan kanker.
4.   Risiko tinggi terhadap kekurangan volume

cairan berhubungan dengan kurang


masukan cairan
5.  Keletihan berhubungan dengan perubahan
kimia tubuh: efek samping obat- obatan,
kemoterapi.
6.  Risiko tinggi terhadap kerusakan kulit /
jaringan berhubungan dengan insisis bedah,
pembentukan stoma dan kontaminasi.
7. Risiko tinggi terhadap konstipasi / diare
berhubungan dengan karsinoma kolon.
Perencanaan
1.  Diagnosa Keperawatan 1 : Ansietas/ ketakutan
berhubungan dengan krisis situasi (kanker)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
ansietas dapat berkurang atau dapat dikontrol
Kriteria Evaluasi : (1) Menunjukkan rentang yang
tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut,
(2) Dapat mengungkapkan rasa takutnya, (3)
Tampak rileks dan melaporkan ansietas
berkurang, ( 4) Mendemonstrasikan penggunaan
mekanisme koping efektif, ( 5) Dapat
mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Intervensi :
1.      Dorong pasien untuk mengungkapkan
pikiran
dan perasaan.
2.      Berikan lingkungan terbuka dimana pasien
merasa aman.
3.      Pertahankan kontak sering dengan pasien.
4.      Bantu pasien/ orang terdekat dalam
mengenali rasa takut
5.      Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan
tenang

Anda mungkin juga menyukai