Anda di halaman 1dari 22

MOLA HIDATIDOSA

SHINDI YUNIA PURWANTO (21704101011)


KEPANITERAAN KLINIK MADYA
LABORATORIUM ILMU OBGYN DAN GYNEKOOGI
RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
DEFINISI

Kehamilan yg tidak berkembang dimana tidak ditemukan janin


dan hampir seluruh vili korionik mengalami perubahan
berupa degenerasi hidropik (menyerupai buah anggur)

Mola dibagi menjadi 2  komplet & parsial (terdapat janin)


EPIDEMIOLOGI

Prevalensi mola
hidatidosa lebih Insiden mola
Lebih sering pada
tinggi di Asia, hidatidosa di Jenis mola yang
remaja & wanita
Afrika, dan Amerika Indonesia adalah 1 ditemukan:
berusia 36-40 tahun
latin dibanding dari 100 kehamilan
negara-negara barat

• 1: 1000 – 1: 2500
kehamilan  mola
hidatidosa
• 1: 10.000-1: 100.000 
mola parsialis
FAKTOR PREDISPOSISI

• Usia kehamilan terlalu muda dan tua  ovum patologis


• Riwayat kehamilan mola sebelumya
• Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan kontrasepsi oral
• Gangguan nutrisi dan gizi janin (social eko rendah)  kekurangan protein (teori Acosta sison)
• Faktor kromosom dari sperma dan sel telur yang dibuahi dan infeksi virus
• Faktor imunologi (daya tolak dari ibu terhadap janin) imunoselektif trofoblas

Penyebab belum diketahui


PATOGENESIS
• Teori missed abortion

penimbunan cairan
Mudigah mati pd terbentuk gelembung-
ggg peredaran darah dalam jaringan
kehamilan 3-5 minggu gelembung
mesenkim dari vili

• Teori neoplasma

resorbsi cairan
Sel-sel trofoblas terbentuk ggg peredaran
berlebihan dalam kematian mudigah
abnormal gelembung darah
vili
KLASIFIKASI
MOLA KOMPLET

• USG
uterus yang terisi oleh kista multipel dan area ekogenik yang bervariasi
ukuran dan bentuknya (snow-storm appearance) tanpa adanya embrio
dan fetus
• Makroskopis
Gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih,
ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm
• Mikroskopis :
• Proliferasi dari trofoblas
• Degenerasi hidropik dari stroma villi dan edema
• Hilangnya pembuluh darah dan stroma
• Tidak adanya janin & amnion
MOLA KOMPLET

• Karyotipe
Mola ini dihasilkan dari pembuahan 1-2
sperma pada ovum yang telah kehilangan
semua kromosomnya
MOLA PARTIAL
• USG
perubahan vesikular fokal di dalam plasenta dan
janin dengan kantung gestasional
• Makroskopis
• Gelembung mola disertai janin atau bagian dari
janin
• Umumnya janin mati pada bulan pertama
tetapi ada yg hidup sampai cukup besar atau
bahkan aterm
• Mikroskopis
• Vili yang avaskuler, terjadi pembengkakan
hidatidosa yang berjalan lambat, sementara vili
yang vaskuler dari sirkulasi darah fetus.
MOLA PARTIAL

• Karyotipe
Mola ini dihasilkan oleh pembuahan 1 ovum oleh 2
sperma
DIAGNOSIS

Anamnesa/ keluhan
• Awal seperti kehamilan biasa (aminorea, mual muntah, pusing), kadang lebih hebat
• Perdarahan pervaginam berupa bercak intermitten hingga berjumlah banyak warna kecoklatan seperti
bumbu rujak (bulan 1-7, rata- rata 12-14 minggu)  dapat menyebabkan syok dan anemia
• Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi
• Muka dan badan kadang terlihat pucat kekuning kuningan  mola face
• Keluar jaringan seperti anggur atau mata ikan  diagnosa pasti, tidak ada janin
Palpasi
• Uterus membesar tdk sesuai UK, teraba lembek
• Tdk teraba bagian-bagian janin dan ballotement serta gerakan janin
• Adanya fenomena harmonika : darah dan gelembung mola keluar, fundus uteri turun, lalu naik lagi karena
terkumpulnya darah baru
Auskultasi
• Tdk terdengar denyut jantung janin
Pemeriksaan sonde : jk sonde dimasukkan ada tahanan berarti terkena janin, bila sonde bisa masuk dan jk dikeluarkan
berlumuran darah kemungkinan mola
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Kadar HCG lebih tinggi dari kadar HCG sesuai UK


• USG  badai salju (snowstorm pattern) atau gambaran sarang lebah (honey comb)
• DL dan FH  mengetahui adanya anemia dan gangguan pembekuan darah
• Pemeriksaan fungsi tiroid untuk menyingkirkan komplikasi hipertiroid
• Foto thorax  mengetahui adanya proses metastase (pada koriokarsinoma)
DIAGNOSA BANDING
BO KET Abortus Mola Hidatidosa

Planotest + +/- + +/-

Perdarahan pervagina ada ada ada Ada berupa buah anggur


atau mata ikan
warna Coklat kemerahan Merah kehitaman Merah segar Coklat seperti bumbu
rujak
Nyeri abdomen ada Ada biasanya sebelah ada ada
kiri/kanan
Tanda-tanda hamil muda ada ada ada Ada, lebih parah

Terlambat haid ada ada ada ada

TFU sesuai Tidak sesuai, tidak teraba Lebih besar


uterus
USG Tampak kantong Tampak kantong Tampak sisa kantong Tampak bayangan seperti
kehamilan tapi janin kehamilan dan bagian kehamilan tidak utuh lagi badai salju
kosong bagian janin diluar kavum Tampak sisa plasenta
uteri bahkan kadang
kadang tampak denyut
jantung bayi
TATALAKSANA
• Perbaiki keadaan umum
Rehidrasi; Transfusi jk syok atau anemia sedang
• Evakuasi jaringan mola
a. Dilatasi + vakum kuretasae/ suction curette (tanpa pembiusan)  lanjut kuret sendok /tumpul (risiko
perdarahan)
*cukup dilakukan sekali saja (bersih), kuret kedua jk ada indikasi 7-10 hari setelah kuret pertama
*Dilatasi kanalis servikalis yg pembukaan masih kecil bisa dg pasang bbrpa gagang luminaria selama 24 jam;
pasang infus dextrose 5 % berisi oksitosin; cabut laminaria
*Beri uterotonika  oksitosin 10 U/500 ml NaCl 40-60 tpm
b. Histerektomi
Pada wanita cukup usia > 35 th , anak (3 anak hidup), uterus sangat besar setinggi pusat atau lebih
Hati hati jk emboli jaringan mola
Sitostatistika profilaksis pada mola hidatidosa
• Metotrexat (MTX) 3-5 mg/kgBB atau 25 mg IM dianjurkan jk: pengamatan lanjutan sulit dilakukan,
apabila 4 minggu setelah evakuasi (uji kehamilan tetap positif), pada high risk mola, kadar hCG >
100.000 IU/L
• Menghindari keganasan dg metastasis dan mengurangi koriokarsinoma di uterus sebanyak 3 kali
• Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba.
Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2007.
• Evaluasi
a. Klinis  riwayat mola, bleeding, pembesaran rahim, atonia uteri
b. Pemeriksaan inspekulo  keadaan serviks, uterus cepat bertambah kecil
c. Pemeriksaan hCG/ 2 minggu, harus capai nilai normal dalam 8 minggu. Pasien
dilarang hamil 6 bln – 1 th agar tdk mempengaruhi hasil pemeriksaan. Jk kadar
tetap tinggi  keganasan
3 bulan pertama  tiap 2 minggu
6 bulan kemudian  tiap bulan
2 tahun  tiap 3 bulan

Radiologis CXR tanda metastase Ca


- Kontrasepsi
Kondom, hormonal jk ingin punya anak, tubektomi jk ingin menghentikan
kesuburan
KOMPLIKASI

• Perdarahan  anemia
• Infeksi sekunder
• Bisa preeklamsi pada UK lebih muda
• Tirotoksikosis. BHCG menstimulasi kelenjar tiroid  hiperfungsi dan hipersekresi tiroid
• Emboli sel trophoblast ke paru
• Sering disertai kista lutein baik uni/bilateral bisa torsio rupture
• Keganasan  gestasional trophoblastic neoplasma (GTN)
• Perforasi karena keganasan atau tindakan kuretase
PROGNOSIS

• Kematian krn perdarahan, infeksi, eklampsia, payah jantung, tirotoksikosis, emboli paru banyak di
negara berkembang
• Sebagian sehat kembali setelah jaringan dikeluarkan, 5,5% menderita degenerasi keganasan 
koriokarsinoma
• Keganasan bisa berlangsung antara 7 hari-3 tahun paska mola, paling banyak 6 bulan pertama
• Ada yang mengalami mola berulang (jarang)
• Kemampuan reproduksi pasca mola, tidak banyak berbeda dari kehamilan normal dan anak yg
dilahirkan umumnya normal
TINJAUAN PUSTAKA

• Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetric Fisiologi Dan Patologi. Edisi kedua 1998
• Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo Jakarta 2006
• Buku ilmu kebidanan sarwono prahardjo. 2008.
• Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2007.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai