Nerve injury
- Terutama mengenai :
• Humerus
• sekitar siku
• lutut
- Gejala :
1. parestesi
2. Mati rasa
3. Pada open fraktur : eksplorasi segera pd saat
operasi kmdian observasi 3 mgg
Ad 3. Avascular necrosis
L
- Area yg cenderung jadi iskemik & nekrosis tulang :
• Caput femoris
• Proximal scaphoid
• Lunatum
A
• Corpus talus
TI
- Tidak ada gejala yg menyertainya kec jika Fr yg gagal
menyatu atau jika tulang kolaps penderita akan
mengeluh nyeri
- Terapi :
EN
Dibutuhkan jika mengancam fungsi sendi, mis :
• Arthroplasty (pd orangtua dgn nekrosis pd
caput femoris)
• Osteotomy & artrodesis (pd orang muda)
- Pd scaphoid & talus : berikan obat simtomatik saja
tetapi kadang dibutuhkan artrodesis pd wrist/ ankle)
D
FI
N
O
C
• Cek 5 hari kemudian (evaluasi nekrosis otot
debridement)
- Jika baik : jahit tanpa tension/ skin
graft/ menunggu penyembuhan scr
sekunder
- Jika jelek amputasi (ok jar
gangrene)
- Gejala klinis :
1. Painfull
2. Gerakan restricted (ok nyeri)
L
3. Bentuk sendi abnormal
4. Penderita memposisikan tubuhnya ~
nyamannya (posisi khas)
- PDx : X – Rays
A
- Causa :
1. Injury terhadap ligament/ persendian
2. Fraktur
3. Psikogenik tu jika residif
TI
- Terapi :
1. Reposisi segera (GA + MR)
2. Immobilisasi 3 – 4 minggu (sampai jar lunak
sembuh)
3. Perbaiki ligamen jika robek
2. Jaringan2 mati
3. Gangren perifer
- Gejala :
1. Parestesi
2. Mati rasa distal (jari2)
O
- Pemeriksaan :
Jika dicurigai adanya cedera vascular angiogram
segera hasil (+) emergency
C
- Terapi :
1. Semua gips/ bidai dilepas
2. X- ray ulang : jika ada posisi tulang yg
menyebabkan kinking arteri/ kompresi
segera reposisi observasi ½ jam jika
tidak membaik operasi segera
- Pengobatan : yang penting diagnosa dini
- Untuk tx umum :
1. Segera pasang infus & AB IV
2. Jika ada, pakai oksigen hiperbarik utk
mencegah penyebaran gangrene
3. Secepatnya dekompresi luka & membuang
semua jaringan yg mati
4. Pada kasus2 yg lanjut mutlak amputasi
Compartemen syndrome
- Definisi :
- Causa :
L
• Bleeding
• Edema
• Inflamasi
yg bisa disebabkan oleh segala sesuatu al : frakt,
edem, gips, snake bite, combustio, infeksi
A
- Proses ini berjalan ~ lingkaran syetan, efeknya terjadi
< 12 jam itulah sebabnya disebut sbg salah satu
kegawatan orthopedic
TI
- Gejala klinis (harus dikenali) :
1. Nyeri untuk gerakan pasif ekstensi distal lesi
(ok otot yg iskemik sangat sensitive
terhadap regangan)
Saat ini pulse distal (+) tidak
menyingkirkan diagnosa
2. Nyeri, edema, tegang tes ototnya dgn
menegangkan
EN
3. Temukan tanda 5 P :
• Painfull (nyeri)
• Pale/ Pallor (pucat)
• Pulseless (nadi melemah/ hilang)
• Paresthesia (kesemutan)
• Paralysis (kelumpuhan)
- Fr yg beresiko tinggi :
• Elbow
• Antebrachii
• 1/3 proksimal tibia
N
- Prevensi :
• Evaluasi distal lesi dlm 24 jam pertama
(minimal kontrol ke klinik)
- Terapi :
O
1. Dekompresi segera
Lepas semua gips/ bebat dgn membelah
memanjang sumbu tulang di dua sisinya
Jika masih ragu2 tekanan kompartemen
harusnya diukur :
> 40 mm Hg fasciotomi segera
C
- Jalur penyebaran :
- Klinis (khas) :
1. Kejang tonik klonik
2. Kontraksi, khususnya otot2 rahang & wajah
(trismus, risus, sardonikus) turun ke leher
badan akhirnya diaphragma & otot2
ICS px tdk bisa napas mati krn
L
asfiksia
- Pencegahan :
1. Berikan imunisasi pd seluruh populasi dgn
TT
A
2. Pd px yg sudah pernah imunisasi berikan
booster (kec lukanya tidak seberapa)
3. Pd px yg tdk pernah imunisasi: segera
lakukan wound toilet + AB adekwat
4. Jika luka terkontaminasi berikan ATS
TI
(resiko syok anaphylaksis)
- Terapi :
1. Setelah pasti tetanus, berikan segera
antitoksin IV
2. Berikan obat sedasi kuat dan muscle relaxan
3. Pasang tracheal intubasi dgn pengawasan
cermat pd respirasinya
EN
Gas gangrene
- Disebabkan oleh infeksi : Clostridium welchii
anaerobic organisme (dpt hidup & multiplikasi pd jar2
dgn tekanan O2 rendah)
- Lokasi yg disukai :
• Luka kotor
• Banyak jar2 mati
D
• Tanpa debridement yg adekawat
kemudian luka tsb ditutup
- Gambaran klinis :
1. Tampak dlm 24 jam setelah trauma
2. Px mengeluh nyeri yg meningkat
3. Pembengkakan di sekitar luka
4. Discharge kecoklatan
5. Sedikit/ tdk ada panas
N
6. Nadi meningkat
7. Bau yang khas akan keluar (pengalaman yg
tidak pernah terlupakan)
8. Penderita akan toksemia koma mati
O
- Harap di DD :
Myonekrosis ok selulitis anaerob :
1. Terbentuk gas superficial yg banyak tetapi
toksemia ringan
2. Tidak perlu amputasi
C
- Pencegahan :
1. Semua luka tembus/ dalam di jaringan otot
harus dieksplorasi
2. Semua jar mati harus dieksisi semua
3. Jika ada yg meragukan luka seharusnya
dibiarkan terbuka
4. Tidak ada antitoksin yg efektif untuk
melawan C. welchii
Sudeck atropy
- Sudeck (1900) menggambarkan :
Suatu kondisi yg memp ciri khas dgn adanya
nyeri osteoporosis pd tangan yg telah
mengalami fraktur sekarang lebih dikenal
sbg: oligodystropy
- Gejala :
1. Penderita mengeluh nyeri terbakar
(continuous)
2. Pembengkakan lokalis
3. Kemerahan & hangat
4. Ada ~ tenderness & kekakuan yg sedang
dari persendian didekatnya
L
2. Gerakan terbatas
3. Deformitas (+)
A
- Terapi :
1. Semakin dini gx ini dikenal & diobati
prognosa baik
2. Elevasi & latihan aktif penting pada semua
TI
trauma khususnya oligodystropi
3. Jika tidak membaik dlm beberapa minggu
berikan obat gol : sympatetik blok/
sympatolitik mis. Guanethidine IV
4. Physioterapi
Crush syndrom
- Terjadi jika sebagian besar otot hancur
EN
- Bisa ok :
1. Jatuh dari bangunan
2. Torniquet dipasang terlalu lama
- Patofisiologi :
Tekanan dilepas asam myohematin (cytochrom – c)
pecah mengalir dlm sirkulasi masuk ginjal
membendung tubulus2 arteri renalis spasme sel2
D
tubulus nekrosis
- Gejala :
1. Shock
2. Nadi menghilang/ lemah pd ekstremitas
FI
3. Kemerahan
4. Bengkak
5. Melepuh
6. Sensasi & kekuatan otot menghilang
7. Uremia ringan be asidosis
- Terapi :
N
- Prognosa :
Tergantung kecepatan penanganannya
Jika sudah ada oligouria tetapi tidak dilakukan
dialysis keadaan akan memburuk mati dlm 14
hari
- Terapi :
1. Dewasa :
• Reposisi seanatomis mungkin
• Pentingkan alignment & rotasi (dp
aposisi)
• Angulasi > 150 pd tulang panjang/
deformitas rotasi mungkin
membutuhkan koreksi dgn
remanipulasi/ osteotomy & internal
fiksasi
• Pd ekstremitas bawah, pemendekan
lebih dari 2,5 cm jarang diterima &
prosedur utk memanjangkan tulang
mungkin diindikasikan
2. Anak2 :
• Angulasi --> dpt remodeling (butuh
waktu)
• Rotasi --> tidak bisa
L
Volkman’s contracture
- Suatu kontraktur iskemik pd otot sbg hasil
perkembangan dari :
A
• Arterial injury
• Kinking arteri utama (sebab yg penting)
• Kompartemen syndrom
TI
(setidaknya sebagian), selanjutnya pd penderita tampak
deformitas & kekakuan (mati rasa tidak selalu)
- Gbr klinis :
1. kontraktur lengan akan tampak jari2 hanya
dapat diluruskan ketika pergelangan palmar
fleksi (the constant-length phenomenon)
2. Kontraktur dari semua otot2 kecil tangan
(Bunnell)
D
3. Otot2 calf dengan clawing pd jari kaki
3. Bahu
4. Semua sendi kecil dari tangan
- Causa :
1. Edema
2. Fibrosis dari kapsul sendi
N
- Terapi :
1. Mencegah (terbaik) dgn latihan utk menjaga
mobilitas sendi
2. Jika dipasang gips maka pastikan posisinya
C
benar
3. Segera lakukan mobilisasi pd sendi yg baru
saja mengalami kekakuan
4. Intervensi physioterapi
5. Jika ok perlekatan intraartikuler
manipulasi secara gentle dibwh pengaruh
anestesi
6. Operasi (mis.utk melepaskan hambatan pd
lutut ketika fleksi oleh adhesi otot2
quadriceps)
- Terapi :
1. Konservatif (sampai konsolidasi), by :
• Gips
• Traksi
• Brace
2. Operatif
• Jika > 6 bln tanpa callus indikasi
fiksasi interna dgn bone grafting
• Jika salah satu unit menyatu lbh cepat
(pd 2 tlng) eksisi yg lebih cepat &
psng kembali gips
Non Union
- Causa :
1. mekanisme of injury:
• hilangnya jaringan lunak
• hilangnya tulang
• intake dgn tulang sebelahnya
L
• interposisi jar lunak diantara fragmen
2. tulang :
• sirkulasi darah yg jelek
• haematoma
A
• infeksi
• lesi pathologis
3. dokter bedah
• distraksi (“kebacut)
• tehnik splintage yg jelek
TI
• tehnik fiksasi yg jelek
• tidak sabar
4. pasien
• luas sekali (immense)
• tak kooperatif
• tidak bisa/ mau bergerak
• tidak mungkin (impossible)
EN
- penyebab yg lain :
1. gap antar tlng terlalu lebar
union membutuhkan wkt sangat
panjang/ tdk terjadi
bisa ok luka tembak/ kecelakaan hebat/
tarikan otot yg kuat/ tarikan traksi yg
berlebihan
2. interposisi
1. jika salah satu jar lunak menyelip
D
diatara ujung tulang
- Klinis :
1. False movement (+)
2. Nyeri (-)
3. X-rays : grs fr (+), sclerosis ujung tlg (+), jar
FI
- Terapi :
1. Konservatif (jika nyeri -) :
Jika ada keluhan :
N
• Brace
• Stimulus elektrik utk merangsang
osteogenesis)
2. Operasi (bukan satu2nya cara)
• Jika deformitas (-) fiksasi interna/
eksterna
O
Malunion
- Causa :
1. Gagal reposisi
C
- Klinis :
1. Deformitas msh nyata (kdg2tdk perlu x-
rays)
2. X-rays : perlu dicek saat proses penyatuan
(terutama 3 mgg pertama post fr)
traksi diatas sebuah splint dilakukan utk
menunggu trbtknya callus sticky
(lengket) definitive operasi (anak2 : 2
mgg, dws : 4 mgg)
• OF gr III : mutlak external fiksasi (metode
yg paling aman)
Ad 6. Aftercare open fr :
• Alat gerak dielevasi
• Evaluasi sirkulasi
• Lanjutkan chemoterapi (AB)
• Kulturkan tes sensibilitas AB ganti
AB ~
• Jika toksemia/ septicemia chemotx terus
& drainase
L
graft
• Tulang : infeksi
1. Sequester (jika kecil buang saja)
2. sinus
A
3. delayed union (union jika infeksi
terkontrol)
• Sendi : Ankilosis, stiffness (latihlah
bertahap)
TI
KOMPLIKASI FRAKTUR
1. Crush syndrome
2. DVT & emboli paru
3. Tetanus
4. Gas gangren
5. Fat emboli
EN
KOMPLIKASI LOKAL PD FRAKTUR
EARLY LATE
Delayed Union
- Causa :
• Sirkulasi darah inadekwat (ok avaskuler
nekrosis)
Infeksi
O
•
• Splintage yg tidak benar & traksi yg
berlebihan
• Intact sesama tlng (dgn tulang disebelahnya)
- Klinis :
C
1. Fr masih lunak
2. False movement (+)
3. Pain (+)
4. Deformitas angulasi (+)
5. Konsolidasi (-)
6. X-rays : garis fr (+), kallus sgt sdkt
- Lakukan :
1. Kulit sekitar fraktur harus dibersihkan dan
dicukur
2. Aseptic prosedur
3. Irigasi dgn PZ :
• OF gr I : 1 lt
• OF gr II : 2 lt
• OF gr III : 10 lt
4. Irigasi dgn bacitracin (sbg antibakteri)
5. Evaluasi struktur, meliputi :
• Kulit :
1. eksisi hy yg terpotong
2. Selamatkan sebanyak-banyaknya
3. Boleh insisi kalo untuk
memperluas exposure (untuk
buang corpus alienum)
• Fascia
Fascia dipisahkan/ dibebaskan secara luas
L
sehingga tidak mengganggu sirkulasi
• Otot
Buang yg mati (evaluasi dg 4C) & yg
meragukan bisa dilihat dieksisi saja (ok
A
bisa jadi sumber makanan bakteri)
• Pembuluh darah
1. Ikat scr cermat pemb drh besar
(by catgut)
2. Clamp pemb drh kecil dgn klem
arteri
TI
• Syaraf
Lebih bagus biarkan saraf yg terpotong yg
tdk terganggu
Jika luka bersih & ujung syaraf tidak
terpotong (jahit selubungnya dgn benang
non abs memudahkan identifikasi
kemudian)
• Tendon
EN
1. Biarkan saja tendon yang putus
2. Jahit jika luka bersih & tak perlu
diseksi
• Tulang :
1. Permukaan fr dibersihkan scr
lembut & dikembalikan ke posisi
yg benar/ reposisi
2. Selamatkan sebanyak-banyaknya
D
~ kulit
3. Buang hanya jika kecil dan
terlepas scr total (detached)
• Sendi :
Trauma persendian scr terbuka
FI
tatalaksana:
1. Wound toilet
2. Tutup synovial
3. Tutup capsule
4. AB sistemik
5. Drainase/ suction irigasi (jika
berat)
N
* Lainnya
• rawat terbuka (sampai tension & infeksi -)
• bungkus kassa steril
• evaluasi 5 hari kmdn, jika bersih jahit/
skin grafted
Ad 5. Stabilisasi Fr
• OF gr I, II dgn luka yg kecil & Fr stabil:
nail, plat, widely split plaster, Femur dg
PENGOBATAN PADA FRAKTUR TERBUKA
(OPEN FRACTUR)
- Definisi :
ada hubungan antara fraktur dgn dunia luar
L
Skin flap (-)
Kerusakan jaringan lunak tdk banyak
Crushing atau Fr cominutif dlm derajat
sedang
A
III kerusakan kulit luas
disertai kerusakan jaringan lunak, struktur
neurovaskuler & kontaminasi luka
Dibagi lagi menjadi 3 :
IIIA. Fr dpt ditutup scr adekwat dgn jar lunak
TI
IIIB. Fr tak bisa ditutup dgn jar lunak, periosteum
stripping (+), cominutif Fr (+)
IIIC. Trauma arteri cito repair tanpa
menghiraukan jumlah kerusakan jar lunak
Ad 3. Debridement segera
O
- Tujuan :
• Buat luka jadi luka bersih
C
• Mencegah infeksi
FIKSASI EXTERNAL CF
- Pada umumnya untuk : tibia, pelvis, femur, humerus,
lower radius, tulang2 dari tangan
- Indikasi :
1. Fr dgn kerusakan jaringan lunak yg berat
sehingga luka harus dirawat terbuka
2. Fr disertai kerusakan VAN
3. Fr communitif berat & tak stabil (yg
dipertahankan panjangnya sampai proses
L
penyembuhan dimulai)
4. Fr yg tak bisa disatukan (eksisi/ kompresi)
kadang digabung dgn elongasi
5. Fr pelvis yg tak bisa dikonrol dgn metode
lain
A
6. Fr terinfeksi (sehingga tak cocok untuk
fiksasi interna)
7. Multipel injury (sehingga stabilisasi dini
akan menurunkan resiko komplikasi serius)
TI
- Teknis :
• Pin
• Screw
• Wires
Dipasang diatas & dibawah fraktur & dihubungkan
satu sama lain diluar dgn :
-
-
rigid bars
acrylic wax (warna pink)
EN
- Komplikasi :
• Infeksi melalui jalur masuk pin
• Overdistraksi : fragmen akan terikat erat dgn
alat fiksasi (“kebacut”)
• Menurunkan loading dlm lumen tulang
penyembuhan lambat meningkatkan
osteoporosis
D
3. REHABILITASI (EXERCISE)
- Tujuan :
1. Menurunkan edema
Dgn mengelevasi alat gerak beberapa saat
Cara :
FI
Dgn latihan
Cara :
• Gerakan aktif akan memompa keluar
cairan edema, mencegah perlekatan
jaringan lunak, memicu penyembuhan
O
- Komplikasi :
1. Terlalu ketat kompartemen synd
2. Pressure sores
Terjadi akibat tekanan pd kulit diatas
tlng yg menonjol (lutut, siku,
olekranon)
Px mengeluh nyeri lokal diatas titik
L
tekan
Segera buat jendela di gips diatas
lokasi nyeri
3. Skin abrasi/ laserasi
Mkn terjadi saat melepas gips
A
(umumnya jika memakai gergaji
listrik)
FUNCTIONAL BRACING
- Penggunaan ~ gips hanya persendian masih dpt
TI
bergerak, kurang dihambat daripada gips konvensional
- Teknis :
• Wires
N
• Screw
• Plate
• Intramedullary rods
• Kombinasi diatas
- Komplikasi :
1. Infeksi mis. Sepsis/ kronik osteomyelitis
O
dpt disebabkan :
• Fx penderita : status imun turun, luka
kotor
• Fx dokter : kemampuan dan skill
• Fx fasilitas : OK yg tidak terjamin
C
aseptiknya
2. Non Union :
Terjadi jika fiksasi (+) tapi ujung2 fragmen
berjauhan (sering pd fr isolated cruris/
antebrachii)
3. Kegagalan implantasi
Penderita dgn implant metal tidak boleh ada
“stress” pd lokasi implant, mis. Fr dgn plate
tibia hrs menggunakan krek utk jalan &
minimal weighbearing selama 3 bulan I.
Reposisi terbuka :
- Merupakan langkah awal dari fiksasi interna
- Indikasinya :
1. Ketika reposisi tertutup gagal, bisa ok
sulitnya mengontrol fragmen tulang/ krn ada
jar lunak yang terselip diantaranya
2. Ketika ada sambungan fragmen (artikulasi)
yg lebar yang membutuhkan posisi reposisi
akurat (seanatomis mungkin)
3. untuk memasang traksi pd fraktur
(memegang fragmen tlng)
L
- namun pembatasan gerakan tetap perlu utk
mendukung penyembuhan jar lunak
A
2. Cast splintage
3. Functional bracing
4. Internal fixation
5. External fixation
TI
CONTINUOUS TRACTION
- Traksi diterapkan pd alat gerak distal dari frakt sbg
usaha terus menerus menarik tlng ~ sumbu panjangnya
- Terutama utk :
• Fr korpus tlng
• Fr obliq/ spiral yg mudah displace lagi oleh
traksi otot
EN
- Keuntungan :
1. Dapat menarik tlng panjang dgn lurus
2. Px msh dpt menggerakkan persendian &
ototnya
- Kerugian :
1. Waktu yg lama di RS alternatif : jika sdh
union, ganti functional bracing
D
2. Kadang sulit mempertahankan reposisi
secara akurat
- Macam2 traksi :
1. Traksi dg gaya gravitasi utk alat gerak
FI
atas
2. Traksi skeletal (pakai kirscner wire,
steinman pin, Denham pin) dpt dipakai
utk ekstremitas bwh
3. Traksi kulit (maksimal 4-5 kg)
4. Fixed traction
5. Balanced traction
N
- Komplikasi :
1. Menghambat sirkulasi (khususnya pd anak2)
solusi pakai gallows traksi
O
CAST SPLINTAGE
- Secara luas digunakan khususnya pd fr alat gerak
distal & pd anak2
- Keuntungan :
penderita dapat secepatnya pulang ke rumah
• Lokasi fr tdk lunak, nyeri (-), false
movement (-)
• X-rays : garis fr hampir hilang & dilewati
trabekula tulang dgn dibatasi kalus yg jelas
disekitarnya
• Proteksi tulang (-)
L
manipulasi untuk memperbaiki posisi dari fragmen
diikuti pembidaian untuk memfiksasi bersama sampai
fragmen tersebut menyatu, sementara itu tetap
memelihara pergerakan & fungsi persendian (Reduce
– Hold – Exercise)
A
3 R yaitu :
1. Reduce = reduction = reposisi
2. Retain = hold reduction = immobilisasi
3. Rehabilitasi = exercise
TI
-Tscherne (1984) membuat klasifikasi untuk luka
tertutup :
Grade 0 = Fr sederhana dgn sedikit/ tanpa kerusakan
jaringan lunak
Grade 1 = Fr dgn abrasi superficial/ memar dikulit &
jar subkutaneus
Grade 2 = Fr lebih berat dgn kontusio jar lunak lebih
dlm & edema
EN
Grade 3 = Luka berat dgn ditandai kerusakan jar lunak
& ancaman kompartmen syndrom
1.REDUCE (REPOSISI)
• Dilakukan segera, ok dalam 12 jam I sudah ada
pembengkakan jaringan lunak sehingga akan
menyulitkan reposisi
• Reposisi tidak perlu pada :
1. Sedikit/ tidak ada displacement
D
2. Displacement bukan suatu masalah (mis Fr
clavicula)
3. Ketika merasakan reposisi sulit/ sepertinya
tidak akan sukses (mis Fr vertebrae)
FI
2. reposisi terbuka
Reposisi tertutup
- Dibawah pengaruh anestesi & muscle relaxant yang
tepat
O
- Indikasi :
1. Displacement minimal
2. Pada anak
3. Fr yg relatif stabil setelah reposisi
C
3. Fase Callus
• Proliferasi sel berubah mjd chondroggenik
& osteogenik yg akan mulai membuat tlng
& kartilago
• Populasi sel berubah menjadi osteoblast &
osteoclast yg kemdn membersihkan tulang-
tulang mati
L
• Tampak kumpulan2 tulang yg belum matur
& kartilago membentuk kallus pd
permukaan periosteal & endosteal
• Tulang immatur tsb mjd lebih padat
A
(mineralized) & false movement di frakt
mulai berkurang dgn nyata
• Kira2 4 mgg frakt mulai menyatu (unite)
4. Fase konsolidasi
TI
• Pros osteoklastik & osteoblastik terus
berlangsung
• Tulang immature berubah menjadi tulang
lamellar
• Osteoklast akan membersihkan debris2 di
garis fraktur & osteoblast akan mengisi gap
antar tlg yg msh ada
• Fr menyatu secara solid
EN
• Proses yang lambat & mungkin memakan
waktu berbulan-bulan sebelum tulang cukup
kuat untuk membawa beban normal
5. Fase remodeling
• Fraktur telah terhubung dgn sebuah
gundukan tulang yg solid (msh kasar)
• Setelah beberapa bulan/ tahun, gundukan tlg
yg msh kasar ini akan dibentuk ulang dgn
D
proses yg berkelanjutan antara pembentukan
& resorpsi scr bergantian
• Bentukan yg tidak diinginkan dibuang,
kavitas medullary dibentuk
• Sehingga akan terbentuk tlng baru yg
FI
nyeri (+)
• X- ray menunjukkan garis fr (+) & callus yg
samar-samar disekitarnya
• Proteksi tulang (+) thd berbagai tekanan
KONSOLIDASI :
• Perbaikan sudah komplet/ sempurna
• Kalus sudah mengalami penulangan/ keras
(ossifikasi)
Tanda tidak pasti :
• P : Pain
• S : Swelling
• B : bruising (memar)
- Pemeriksaan Fraktur :
Look : Swelling
Contusio musc/soft tissue
Deformity
Kulit intak?
L
* Fr tidak selalu terjadi pada lokasi injury
(mis.trauma bawah lutut, bisa fr patella, fr condylus
femur, fr shaft femur, kadang2 fr acetabulum )
A
1. Dua posisi (minimal: AP/Lat)
2. Dua sendi ( Libatkan 2 sendi, prox & distal
dari lokasi fr)
3. Dua alat gerak sbg pembanding (pada
anak2 ok epifisis line yg belum menutup ~
TI
Fr)
4. MOI berat cek pd level yg lebih tinggi
mis Fr Femur & Fr Calcaneus foto juga
pelvis & spine
5. Dua saat (jika foto I sulit mdpt diagnosa,
selang 10 – 14 hr)
1. Mengurangi nyeri
2. Menjamin bahwa penyatuan yang terjadi
dalam posisi yang baik (seanatomis
mungkin)
3. Mengupayakan pengembalian fungsi &
C
- Definisi :
rusaknya kontinuitas (diskontinuitas) struktur tulang
bisa berupa retak, remuk atau pecah dari korteks
tulang
- Pembagian :
dibagi 2 yaitu :
• Fr tertutup : jika kulit yang tersisa
diatasnya masih intak (tidak ada hub antara
fr dgn dunia luar)
• Fr terbuka : sebaliknya
L
yg dipunyai tulang.
Fraktur bisa terjadi akibat dari :
1. Peristiwa trauma tunggal
2. Tekanan berulang
3. Kelemahan abnormal dari tulang (frakt
A
patologis)
TI
Gaya dibagi 2 :
• Langsung : tulang patah di titik benturan
disertai rusakny jar lunak, biasanya
menyebabkan fr melintang (transverse)
• Tidak langsung : tulang patah tidak pada
lokasi gaya yg menimpa (py jarak)
gaya yg menimpa bisa :
1. gaya memutar (twisting) menyebabkan fr
EN
spiral
2. gaya bending fr transver
3. gaya bending & kompresi sbgian fr
transv
4. kombinasi twisting + bending + kompresi
fr obliq
5. gaya pulling tlg tlng ditarik oleh tendon/
ligamen
D
- Fraktur ok tekanan berulang/ kelelahan:
Paling sering terlihat di tibia, fibula, metatarsal
khususnya pada atlet, penari dan tentara
- Fraktur patologis :
FI
- Type fraktur :
N
intact mis:
- greenstick pd anak2 (reposisi mudah &
sembuh dgn cepat)
- Fr kompresi pd vertebra org dewasa
segera dioperasi agar tdk terjadi deformitas
C