Anda di halaman 1dari 63

JARINGAN IKAT

PENYOKONG

KARTILAGO DAN
TULANG
dr. Nika Sterina Skripsiana
Bagian Histologi
FK UNLAM
2014
PENDAHULUAN
• Jaringan ikat khusus jaringan kerangka
(tulang & tulang rawan)
• Komponen utama
• Sel
• Serat
MATRIKS
• Substansi dasar
• Tulang rawan : proteoglikans kondroitin sulfat
• Tulang : garam anorganik (kalsium fosfat)
CARTILAGO
TULANG RAWAN
CARTILAGO

 Komponen utama
 Sel Chondrocytus

 Serat  Kolagen

 Substansi dasar 
MATRIKS

Proteoglikans kondroitin sulfat


CHONDROCYTUS
• Hasil perkembangan sel
mesenkim
• Terletak di dalam lacuna
cartilaginea; dikelilingi
matriks; isi lipid, vakuola
& glikogen
• Berkelompok dengan
jumlah 2,4 atau 6
(Aggregatio
chondrocytica/sel Isogen)
• Mensintesis dan mensekresi
matriks cartilago
Sel isogen
MATRIKS CARTILAGO
• Ruangan antar sel di antara lakuna & membatasi antar
chondrocytus
• Bersifat gel & tidak mengandung pembuluh darah
• Nutrisi dari pembuluh darah pada perichondrium secara
difusi
• 3 bagian:
• Substansia fundamentalis
• homogen dengan serat kolagen, serat elastin dan
bahan dasar organik proteoglikans
• Matriks territorialis cellularum
• Mengitari lacuna cartilaginea, padat , glikosamin
>> dan sedikit kolagen., >> basofil
• Matriks interterritorialis
• << basofil
Matrix interterritorialis

Matrix territorialis

Chondrocytus dalam lacuna


Matrix territorialis

Matrix interterritorialis
Matrix interterritorialis

Matrix territorialis

Aggregatio chondrocytica
Matrix interterritorialis
PERICHONDRIUM
• Pembentukan :
– Mesenkim yg mengelilingi massa tulang rawan
membesar  terdesak pembungkus fibrosa
• dimiliki oleh semua kartilago kecuali
cartilago articularis pada sendi dan
cartilago fibrosa.
• 2 lapis :
– stratum fibrosum  lapisan luar, >> serabut
kolagen
– stratum chondrogenicum  lapisan dalam, >>
sel mesenkim (fibroblastocytus –
chondroblastocytus)
• untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
tulang rawan  vaskularisasi >>
CHONDROHISTOGENESIS
• Sel mesenchymal
•  aggregasi padat pada tempat
pembentukan cartilago pd embrio (pusat
kondrifikasi)  minggu ke 5
•  membesar & berdiferensiasi  mulai
mensekresi substansi dasar matriks cartilago
•  berdiferensiasi  sel-sel tulang rawan
matang (kondrosit) & sel mesenkim yang
mengelilingi bakal tulang rawan
(perichondrium)
PERTUMBUHAN
CARTILAGO
• Pertumbuhan Interstitial :
Dari arah dalam  mitosis dan sekresi
kondrosit dalam matriks

• Pertumbuhan Appositional :
Berlapis-lapis ke arah permukaan  akibat
diferensiasi sel-sel perikondrial dlm
perikondrium
Pertumbuhan Interstitial
Pertumbuhan appositional
Cartilage

Elastic Hyaline
Fibrocartilage
Cartilage Cartilage
Cartilago hialin
 ventral costae, tractus
respiratorius mulai
trachea sampai
brochiolus, persendian
tulang, khususnya
tulang-tulang panjang
 keadaan segar  seperti
kaca (hyalina), setengah
transparan
 HE  putih kebiru-
biruan
 Matrik : proteoglikans
(75% ) terikat pada serat
kolagen
perichondrium

Cartilago Hyalina

C-2a (40x10) Cartilago Hyalina perichondrium


Aggregatio chondrocytica Perichondrium
CARTILAGO ELASTICA
• Daerah penyokong dgn
fleksibilitas
– daun telinga, saluran
telinga luar (meatus
acusticus externa), tuba
auditiva Eustachii
– epiglotis dan sebagian dari
tulang rawan daerah leher
(sartoorini dan Wrisbergi).
• Keadaan segar  kekuning-
kuningan, kurang transparan,
lebih fleksibel daripada tulang
rawan hialin
• Terdapat serat-serat elastis
>>; berhubungan langsung
dengan perichondrium.
C-3 (40x10) Cartilago Elastica
FIBROCARTILAGO (KARTILAGO FIBROSA)
 Pada penyokong kuat
 annulus fibrosus dari
discus intervertebralis, discus
articularis (articulus
sternoclavicularis & articulus
mandibularis)
 symphisis pubis
 origo dan insertio tendon
pada tulang.
 bentuk peralihan tulang rawan
dan jaringan ikat kolagen
padat
 gambaran seperti bulu ayam
>>
Chondrocytus dalam lacuna

Fibra collagenosa

Cartilago Fibrosa
TRANSFORMASI ASBESTOS
• Degenerasi serat
kolagen dalam
matriks Garis-garis
sejajar pada
cartilaginea  matrix
pada usia lanjut, mirip asbes
karena nutrisi << 
serat keputih2an
kelabu = serabut
asbes (fibrae
asbestosae) 
tulang rawan jd Chondrocytus
bening dan sel << mengalami
degenerasi
Chondrocytus mengalami
degenerasi

C-5 Cartilago cum fibrae asbestosae


FUNGSI TULANG RAWAN
 Tulang rawan persedian  ujung persendian
tulang untuk bergeser satu sama lain tanpa
terjadi friksi & dapat meredam tenaga yang
sangat kuat (tekanan dan kejutan).
 Telinga dan saluran pernafasan  kerangka
penyokong yang memungkinkan pergerakan
dan perubahan bentuk
 Diperlukan dalam proses pembentukan tulang
TEXTUS
OSSEUS
-Tulang-
SUSUNAN HISTOLOGIS
TULANG
 Sel-sel:
 osteoprogenitor
 osteoblastocytys
 osteocytus
 osteoclastocytus
 Bahan antar sel/matriks
Sel Tulang
Osteoprogenitor/ stem sel tulang

 sel yang belum berdiferensiasi, sifat = fibroblas 


menetap setelah lahir
 derived from mesenchym
 undergo mitosis and develop into osteoblasts
 Inti lonjong, pucat & sitoplasma berwarna pucat tidak
beraturan
 Terdiri atas preosteoblas  osteoblas, dan preosteoklas
 osteoklas
 terdapat dalam mesenkim fetus dekat dengan pusat-
pusat osifikasi dan di dalam endosteum
 setelah lahir terdapat di lapisan dalam dari periosteum
Osteoblastocytus
 bone forming cells
 collagen secretors
 Sel tersusun berderet = epitel
 Inti besar, letak eksentris, nukleolus 1, sitoplasma basofilik,
tonjolan sitoplasma berhubungan satu dgn lain
 Letak pada permukaan bebas jaringan tulang muda
(jaringan tulang hasil dari osifikasi)
osteocytus

osteoblastocytus
Osteocytus
 Inti lonjong, kromatin (+++), warna gelap
 Nukleulos 1 – 2, sitoplasma basofilik
 Sel terletak dalam lakuna Howsip
 mature bone cells, derived form osteoblasts
 no ability to mitotically divide
 do not secrete matrix material

osteocytus

osteoblastocytus
 Osteoclastocytus
 Sel raksasa / giant Cell
 Inti banyak, kromatin (+),
 Nukleolus (+ ),
 Sitoplasma pucat
 Pada permukaan jar.tulang dan berada dlm Lakuna HOWSHIP
 Fungsi : berperan dlm resorpsi dan remodelling tulang
steoclastocytus

steoclastocytus
osteoid
teoblastocytus
SUBSTANSI DASAR/MATRIX OSSEA

 SENYAWA ORGANIK  KOLAGEN


 = BONE COLLAGEN =osteocollageneous fibers
atau OSSEIN
 Mengandung glikosaminoglikan yg berhub dengan
protein  osteo mukoid glikosaminoglikan berupa
chondroitin sulfat & keratin sulfat

 GARAM-GARAM ANORGANIK
 GARAM-GARAM ANORGANIK
 = BONE SALT
 terdiri atas garam kalsium dan fosfat dengan
struktur mineral APATITE
 Hydroxyapatite: Ca10(PO4)6(OH)2  85 %
 Calcium Carbonate: CaCO3
 Magnesium Hydroxide: Mg(OH)2
 Fluoride and Sulfate
 These salts are deposited on the collagen fiber
framework (tensile strength) and crystallization
occurs. - calcification or mineralization
JENIS-JENIS JARINGAN
TULANG
Jaringan tulang muda (immature bone)
• jaringan tulang berserabut kasar = jaringan
tulang teranyam (woven bone)
Jaringan tulang dewasa (mature bone)
• jaringan tulang berserabut halus = jaringan
tulang lameler (lamellated bones).
• tulang kompakta (compact bone) dan tulang
spongiosa (spongiosa bone)
JARINGAN TULANG MUDA
 Awal dibentuk masa embyronal atau pada jaringan tulang yang
pertama kali terbentuk dari proses osifikasi atau terbentuk karena
patah tulang.
 >> sel-sel & serabut-serabut kolagen, << bahan semen dan mineral.
 Serabut kolagen >> & tidak teratur  jaringan tulang teranyam/
jaringan tulang berserabut kasar  berkas-berkas.
 Osteoblast  bagian permukaan dari berkas-berkas jaringan ini dan
tersusun berderet-deret seperti epithelial. Osteoklas  lekukan dari
Howship
 Jaringan tulang muda pada masa dewasa  cement dari akar gigi,
sutura dari tulang tengkorak, tulang labyrinth pada telinga dan dekat
origo insertio tendon atau ligamen pada tulang
JARINGAN TULANG DEWASA

 hasil perombakan jaringan


tulang muda
 << sel-sel, serabut kolagen
lebih halus dan tersusun
secara teratur, sejajar &
membentuk lamel-lamel 
sistem dari Havers.
 tulang kompakta (compact
bone) dan tulang spongiosa
(spongiosa bone)
TULANG SPONGIOSA

 Trabekula  membentuk
celah diisi bone
marrow ruang sumsum
tulang (bone marrow
cavity).
 Tidak teratur ; bercabang
dan saling berhubungan
 Epifisis  terdiri atas
tulang spongiosa dengan
tulang kompakta yang
tipis sebagai korteksnya.
TULANG KOMPAKTA
 Jaringan
pembungkus:
- Bagian luar :
Periosteum
- Bagian dalam :
Endosteum

 Struktur yang
padat, keras dan
terdiri atas lamela-
lamela
TULANG KOMPAKTA
4 jenis Lamela :
1. Lamela Osteoni 
mengelilingi canalis centralis
(Haver’s)
2. Lamela interstitial 
menghubungkan antar
osteonum
3. Lamela circumferensia
eksterna→ dekat periosteum
4. Lamela circumferensia
interna→ dekat endosteum

Antar kanal Havers


dihubungkan dgn kanal
Volkmann (canalis perforans)
TULANG
KOMPAKTA
 Masing2 lamela
osteoni memiliki
deretan lacuna
ossea  ditempati
osteocytus 
 Tiap lacuna
memiliki
lanjutan2 
canaliculi ossea
Lamella circumferentia eksterna

Canalis perforans- Volkmann

Canalis centralis/canal Havers

B-3a (10x10) Penampang melintang tulang


TULANG
KOMPAKTA

 OSTEONUM:
1) lamella osteoni
2) canalis centralis
3) system ostocytus
yang concentric
Osteonum

Osteocytus
(dalam lacuna ossei)
Canalis centralis

Lamella osteoni

B-3a (40x10) Penampang melintang tulang


PERIOSTEUM
- Jaringan ikat padat 
menutupi tulang bagian luar
kecuali permukaan sendi

- 2 lapisan:
 stratum fibrosum
(luar/serabut kolagen)
 stratum osteogenicum
(dalam/sel mesenkim)

- Serat kolagen periosteum yg


menembus ke lamella luar →
fibrae perforantes (Serat
Sharpey)  berfungsi untuk
melekatkan dengan erat
periosteum dengan tulang di
bawahnya.
ENDOSTEUM
 Jaringan ikat tipis meliputi sumsum tulang
 Membatasi rongga dan celah sumsum
OSTEOGENESIS/OSSIFIKASI

 Pembentukan, pertumbuhan
dan perkembangan jaringan
tulang muda

• Osteogenesis primer 
langsung dari jaringan ikat 
osteogenesis
membranacea/desmal
• Osteogenesis sekunder 
secara tidak langsung 
jaringan tulang rawan hyaline
sebagai model  osteogenesis
cartilaginea  osteogenesis
perichondralis & osteogenesis
endochondralis.
OSTEOGENESIS MEMBRANACEA
 Langsung dibentuk dari jaringan ikat
mesencymal
 fibroblastocytus mesencymalis  Os membranaceum
osteoblastocytus  osteocollagenus (pulau-pulau merah)
 ditimbuni garam-garam dari aliran
darah  Matriks ini mengurung
sel,yang kelak menjadi osteocytus 
terkurung dalam lakuna ossea
 Matriks makin mengeras  pulau-
pulau  os membranaceum
primarius  pulau-pulau tulang
melebur menjadi satu  os
membranaceum secundarius.
 Pertumbuhan lanjut berlangsung
secara aposisi atau berlapis-lapis
 Contoh : tulang atap kepala
osteoblastocytus Osteoid (matriks berwarna merah)

osteocytus

B-1 (40x10) Osteogenesis Desmalis


osteocytus Osteoklas

Osteoid Osteoblast
OSTEOGENESIS PERICHONDRALIS
 Terjadi pada model cartilago hyalina yang akan menjadi tulang.
 Chondrocytus hipertropi  lakuna yang meluas, saling terpisah oleh sekat-

sekat matrik yang mengapur.


 lakuna dimasuki kapiler darah, berasal dari perichondrium, membawa sel

osteogeni  osteoblastocytus  matriks baru pada matriks cartilaginea


yang mengapur centrum ossificationis primarius atau pusat penulangan
primer (terjadi pada diafisis tulang sehingga disebut juga centrum
ossificationis primarium diaphysiale).
OSTEOGENESIS PERICHONDRALIS
 Osteoclastocytus di pusat diafisis membentuk rongga sumsum sementara 
cavitas medullaris primarium
 di pusat epifisis terjadi juga pusat penulangan  centrum ossificationis
secundarium epipysiale.
OSTEOGENESIS PERICHONDRALIS
 Proses penulangan ini meninggalkan sisa
jaringan cartilago di dua tempat:
 Fascia articularis pada ujung sendi

 Perbatasan epifisis dan diafisis  cartilago

epiphysialis  akan terjadi osteogenesis


endochondralis
OSTEOGENESIS ENDOCHONDRALIS
 Proses penulangan ini akan menggantikan
kartilago epifisis menjadi jaringan tulang.
 Pada kartilago epifisis tampak beberapa daerah
seperti tiang-tiang, berurautan dari arah epifisis
ke diafisis:
 Zona reservata
 Zona proliverata
 Zona hipertropica
 Zona resorbens
 Zona ossificata
Zona resorbens
Zona calcificata

Osteogenesis cartilaginea

Zona reservata
Zona hipertrophica
Zona proliverata

B-2 (10x10) Osteogenesis Cartilaginea


Zona proliferata

zona kalsifikasi

Zona hipertrofica

Zona reservata
Zona ossifikasi

Osteogenesis Cartilaginea
OSTEOGENESIS ENDOCHONDRALIS

 Zona reservata
 daerah cadangan sel kartilago
 Zona proliverativa
 sel kartilago mengalami proliferasi (mitosis),
teratur bertumpuk membentuk tiang berjajar:
columella chondrocyti.
 Zona hipertropica
 terisi chondrocytus hipertropi yang membentuk
fosfatase alkalis.
Zona reservata zona proliverata

B-2 (40x10) Osteogenesis Cartilaginea


OSTEOGENESIS ENDOCHONDRALIS
 Zona resorbens
 Matrix yang telah mengapur mengalami resorbsi dapat terlihat :
 cartilago calcificata
 cavitas cartilaginea (rongga yang dibatasi sekat-sekat akibat
resorbsi)
 trabecula cartilaginea (sekat-sekat pembatas rongga)
 makin kearah diaphysis, chondrocytus mengalami atrofi

 Zona ossificata/ daerah penulangan


 Aliran darah dari endochondrium membawa sel osteogenik  berubah
menjadi osteoblastocytus.
 Sel membentuk matriks.
 Penulangan diikuti oleh resorbsi oleh osteoclastocytus  cavitas
medullaris yang dibatasi oleh trabecula ossea primaria.
 Aliran darah juga membawa garam-garam  pengapuran
Zona
resorbens

Zona calcificata

Zona
hipertrophica

B-2 (40x10) Osteogenesis Cartilaginea


FUNGSI JARINGAN TULANG
 Pada sistem gerak
 Sebagai tempat perlekatan otot dan tendo serta
sebagai komponen sistem persendian.
 Pada sistem pelindung
 Melindungi alat-alat penting tanpa mengganggu
pekerjaan alat-alat yang bersang-kutan,memberi
bentuk pada tubuh atau bagian tubuh, membantu
menentukan sikap tubuh.
 Deposit mineral
 Sebagai tempat pengendapan bahan-bahan mineral
terutama bahan kapur dapat mempengaruhi
metabolisme kalsium dalam tubuh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai