Anda di halaman 1dari 45

Degenerasi

Dr. Fifi Yulianita, Sp PA

By: dr Pipit
Jenis Degenerasi
Degenerasi Hidropik
Degenerasi Albumin
Fatty Change
Degenarasi Hialin
Degenerasi Zanker
Degenerasi Hidropik

Merupakan manifestasi pertama suatu cellular


injury karena ketidakseimbangan homeostatis
ion
air didalam dan diluar sel, dimana air luar sel
masuk ke dalam sel bila proses berjalan terus
dapat ditemukan vacuole degeneration.
Terdapat pada :
- Tubulus ginjal pada hipokalemi
- Sel hati pada keracunan ccl4
Degenerasi Albumin
Kemunduran sel akibat jejas yang nonfatal
ditandai dengan selnya membengkak dan
sitoplasma sel yang bergranula sehingga
tampak keruh (cloudly swelling).
Kausa :
- Infeksi - Anoxia
- Demam - Malnutrisi
- Keracunan - gg sirkulasi
Degenerasi Hialin
Hialin adalah suatu benda yang bersifat translucent
(cerah), homogen, tanpa struktur, berwarna merah
pada pengecatan HE, kebanyakan adalah protein.
Normal hialin dibentuk oleh jaringan ikat, biasanya
terdapat di :
- Jaringan parut
- Proses penebalan kapsul limpa - Fibroma
- Pleura yang beradang menahun - Bekuan darah/
- PD yang arteriosklerotik fibrin
- Alat tubuh yang atropi - Kelompok2
sel-sel nekrotik

- Lumen kel prostat cap. amylacea


Degenerasi Hialin
Terdapat pada :
- Sel epitel tubulus ginjal karena :
Produksi sel sendiri dan reabsorbsi protein yang lolos
dari epitel glomerulus yang menjadi lebih permeabel.
Hialin cast dalam tubulus dan urine adanya
albumin dalam air kemih
Hialin dalam sel hati

- Pada cirhosis alkoholis, benda ini disebut : jisim-


jisim mallory
- Pd Yellow fever disebut jisim-jisim councilman

- Hepatitis virus \ __ benda eosinofil

- Ca hati primer / dalam sel hati


- Penebalan dan replikasi selaput basal arterial pada
hipertensi arteriolosklerosis hialain
Degenerasi Zenker (waxy
degeneration)
Degenerasi hialin pada otot otot pucat dan
mudah robek
mik : - sel kehilangan serat lintangnya
- sitoplasmanya merupakan massa
hialin
Terdapat pada penyakit :
- Thyphus abdominalis
- Difteria
- Pneumonia
yang diserang paling sering m. rectus abdominalis
kadang2 otot diafragma akibat toxin bakteri.
Degenerasi Amiloid
Amiloid adalah suatu bahan yang menyerupai
hialin dan mempunyai sifat khusus terhadap
zat warna tertentu, biasanya tidak terdapat
didalam sel tapi disela antara sel dan jaringan
ikat, dapat dipulas dengan : PAS, methyl violet,
gentian violet dan congo red.
Secara klinik congo red dipakai untuk
percobaan
Prinsip : congo red akan diserap oleh zat
amiloid
Cara : suntikkan secara IV sejumlah congo red,
maka zat warna ini 90% atau lebih akan hilang
dari edaran darah amiloidosis
Macam - macam Amiloidosis
1. Amiloidosis primer (idiopatik)
Jarang ditemukan biasanya pd usia pertengahan
atau lebih tua
Biasanya mengenai jar. Mesenchymal
- Otot jantung hipertropi jantung
- lidah macroglassia
- tract intestinal
- T. media p.d.
Macam macam Amiloidosis
2. Amiloidosis sekunder
Akibat infeksi atau radang menahun
- TBC - Lepra
- Osteomyelitis - Rheumatoid artritis
Mengenai jar. Parenchymal
- Limpa - Ginjal
- Gld adrenal - Dinding p.d.
3. Amiloidosis pada multiple myeloma
4. Amiloidosis herediter
Degenerasi Musin
Musin bahan tanpa struktur, suatu karbohidrat &
protein as. Lemak warna biru
- dihasilkan sel epitel mukosa
- musin yang dihasilkan oleh jar. ikat dis. Mukoid
Produksi musin bertambah pada :
1. Radang
- radang usus diarhee lendir
- trachobronchitus batuk lendir
- asthma
2. Tumor jinak
- fibrocystic desease mamma
- cystoma avarii musinosum
- myxoma
Degenerasi Musin
3. Tumor ganas
- adeno ca
kadang sel menghasilkan mucus sangat banyak
sehingga
inti terdesak ke tepi berbentuk seperti cincin
signet
ring cell
- mucoid ca mamma
Musin (Lendir)
Normal disekresikan oleh epitel yang melapisi
permukaan mukosa
Mis : mukosa di trac. pespiratoris
mukosa di trac. digestivus
mukosa kelenjar-kelenjar
Mik : berupa bahan tanpa struktur jernih
berwarna biru
Pada keadaan abnormal musin dapat diproduksi
berlebihan :
- pd radang - usus BAB berlendir
- TR batuk berlendir
pd tumor jinak : - fibrocystic D
- myxoma
- cystoma avarii
musinosum
ganas : - musinus carcinoma
mik : karena produksi musin berlebihan
inti terdesak ke tepi membentuk sel spt
cincin disebut signet ring cell
Pigmentasi
Pigmen endogen : pigmen2 yang berasal dari sel
tubuh
jenis2 : - hemosiderin
- hematin
- bilirubin
- hipofuscin
- melanin
- lipopigmen
Pigmen eksogen :pigmen yg berasal dari luar tubuh
jenis2 : - debu karbon
- debu besi
- perak
- debu silica
- tattoo
Pigmentasi Eksogen
Anthacosis
Penimbunan debu2 karbon dlm makrofag alveoli dan jar.
Limphatic paru yang menyebabkan warna hitam pada
jar. paru2
Siderosis
Penimbunan debu besi pd paru2 yang menyebabkan
warna paru2 sebagai karat besi.
Anthacosis dan siderosis tidak menyebabkan radang
paru2 sehingga tidak menimbulkan gangguan
pernapasan.
Bila debu besi ini masuk bersama debu silica dimana
silica ini dpt menyebabkan siderosilicosis
Tattoo (tanda rajah)
Pigmen yang sengaja dimasukkan ke dalam kulit,
biasanya pigmen ini tinggal dlm dermal makrofag untuk
seumur hidup, sukar untuk dihilangkan.
Pigmentasi Eksogen
Angyria
Penimbunan perak pd jar tubuh
Asal : - obat-obatan mis : tetes hidung
- melalui saluran pencernaan
- injeksi
Letaknya : - subcutis & corium warna abu2
(paling banyak)
- hati & ginjal
mik : bintik2 halus diantara jar. Kolagen dan fibroblas
Pigmentasi Eksogen
Pneumocontosis :
Penyakit paru-paru karena debu yang terhisap

Silicosis :
Adalah suatu chromic fibrosing pneumoconiosis dg dimulai
tak diketahui dan proses selanjutnya progresif walaupun fakta
exapasmenya sudah berhenti.
Merupakan pneumoconiosis yg disebabkan oleh debu silika,
banyak ditemukan di daerah industri mis : tambang emas, besi,
batu bara & industri keramik. Partikel debunya biasanya , 3
mikron makin kecil partikel makin besar daya pengrusaknya,
memerlukan waktu lama 10 15 tahun untuk menimbulkan
gejala klinik yang nyata.
Pigmentasi Eksogen
Ciri khas suatu silicosis yang klinik adalah
Reaksi pembentukan serabut tebal pada pleura dan paru2.
Lokasi pd paru2 plg banyak di apex dan bag posterior lobus atas
Lobus bawah paru2 tapi pd stadium lanjut akan menyerang seluruh
Paru2.

Mik : terdapat nodul yang t.d serabut kolagen yg tersusun konsentrik


tanpa sel pd mikroskop polarisasi terlihat adanya partikel silika
dicelah halus diantara lamella kolagen.
Gejala klinik : biasanya pd usia > 50 th.
Sesak nafas yg progresif sampai dyspnoe atau orthophnoe.
Sekunder infeksi atau TBC akan menambah gejala klinik.
Penderita biasanya karena TBC atau corpulmonale
Pigmen Endogen
Pigmen endogen :
Pigmen yg mengandung besi dis hemosiderin
Hemosiderin : penimbunan hemosiderin dlm sel dan
jaringan sbg pigmentasi. Tidak merusak/mengganggu
jaringan atau organ tsb.
Hemochromatosis : hemosiderosis systemic yg merusak jar
dan organ sehingga mengganggu fungsional jar dan organ tsb
Trias hemochromatosis :
Cirrhosis hepatis
Diabetes mellitus
Pigmentasi kulit, terutama pad kulit :
- muka - alat kelamin
- lengan - lipatan2 kulit
Perubahan2 pada Organ
Hati : beratnya menjadi 1.500 3.000 gram
warna coklat dg permukaan berdungkul2
mik : - terjadi jar ikat yg menyerbuk diantara dan
masuk ke dalam lobulus2 sehingga
membentuk pseudolobulus.
- pigmen hemosiderin ditemukan di :
- hepatocytes
- kuffer cells
- epitel saluran empedu
- dl jar fibrous (daerah periportal)
Pancreas :
- pigment hemeosiderin terdapat dlm jumlah banyak

pada stroma, sel asimus kel eksokrin, sel columnair


dustus dan sel pulau2, diduga penimbunan pigmen
dlm
sel beta dari pulau2 ini sebagai basis terjadinya
diabetes.
-Rdifus fibrosis
E S (limpa, kelpd jar eksokrin
getah bening & dan endokrin
sel reticulus endothelial) :
Penimbunan hemosiderin ini menyebabkan warna coklat
pada organ tersebut.
Limpa membesar dan fibrotik akibat portal hypertension
hepar
Kulit :
- Ditemukan hemosiderin dlm fibroblast corium kulit
terutama kel dermal dari apendix kulit
- Warna spt tembaga disebagian besar kulit yg
disebabkan produksi yg berlebihan melanin dlm
lapisan
basal epidermis, akibat hemochromatosis pd bag
kortex kel adrenal.
Melanin:
pigment endogenous yg berwarna coklat kehitaman
suatu nonhemoglobin derived
Dlm melanocyles dg bantuan enzim tyrosinase
(enzym) mengubah tyrosine dihydroxy-
phenylalanine (DOPA) jadi dari tyrosine menjadi
melanin kemudian disimpan dlm fibroblast khusus
atau makrofag corium (melanotor)
Kematian Sel
- Nekrosis degradasi enzymatik dlm tubuh
- Apoptosis terprogram oleh tubuh
- Di fixasi reaksi enzymatik/ autolysis dihambat zat
kimia mis : formalin, alkohol

Apoptosis Nekrosis Fixasi


Bentuk sel -Mengkerut -Karyolysis Tetap
-Fragmentasi -Karyopygnotik

-Kondensasi -Karyolysis

chromatin
-Btk badan

apoptotik
Penyebab Fisiologis Cedera yg fatal Fisiologis
patologi patologis
Keutuhan Tetap Rusak/hilang Tetap
membran sel
Hasil sel yg Difagosit sel Fagaseit PMN Tetap
mati sekitar makrofag
Nekrosis
Kematian sel dg perubahan morfologik akibat
berkurangnya fungsi enzym secara progresif pd
jejas sel yang mematikan dlm tubuh yang hidup.
Kematian sel yang mengenai seluruh tubuh disebut
kematian somatik.
Nekrobiosis : kematian yg fisiologik dan terjadi
terus
mis : - selmenerus
epitel kulit
- sel darah merah
mis : - sel epitel kulit
- sel darah merah
Dua proses penting yg terjadi pd perubahan
nekrosis :
- Digesi oleh enzym sel sendiri
- Denaturasi protein sel
Penghancuran oleh katalitik enzym yg berasal
dari
lysosome sel mati disebut Autolisis.
Enzym ini juga bisa basal dari lysosomer sel
darah
putih disebut Heterolisis
Tergantung pada proses mana yg dominan
Bila digesi enzym yg dominan akan terjadi
liquefactive nekrosis
Bila denaturasi proses yg terjadi menyebabkan
coagolation nekrosis
Perubahan pd nekrosis terutama pd inti sel, dapat berupa
salah satu diantara 3 bentuk ini :
1. Karyolisis : chromatin sel hancur sehingga warna
basofilik pd chromatin menghilang karena tidak mengikat
zat warna

2. Pyknosis : inti mengkerut dan warna basofilik


bertambah, DNA berbentuk solid shg inti tampak gelap/hitam

3. Karyorrhexis : inti sel pecah-pecah


Jenis Nekrosis:
1. Coagulative necrosis
- penyebab utama adalah hypoxia/iskhemik
- terjadi acidosis denaturasi dlm sel, tdk hanya pd protein
struktural tapi juga pd protein enzym, shg terjadi blokir
aktifitas proteolysis masih tampak rangka sel baik
dlm beberapa waktu, kemudian sel akan larut, lisis dan
menghilang.

Mis; Myocard infarct


Disini terjadi acidophilic coagulated Anucleated sel dalam waktu beberapa minggu. Kemudian necrotic
myocardial cell akan menjadi Fragmentasi dan difagosit oleh WBC atau dihancurkan oleh Enzym proteolytic
lysosomal WBC.
2. Liquefactive necrosis
Dapat secara autolysis maupun heterolysis.
Terutama pada facal bacteri infection yg
membentuk nanah
Bakteri menghasilkan enzym merusak jaringan

mis : pada jaringan otak

3. Coseous necrosis (Perkejuan)


Sering terdapat diantara focus infeksi tuberculosa
disebut perkijuan karena secara makroskopik
terdiri atas masa yang rapuh, berbutir, berlemak
putih abu-abu seperti keju.
Mik : terdiri atas masa amorph granular
(berbutir-butir) berbentuk fragmen2 tanpa inti yg
jelas dikelilingi sel2 radang reaksi
granulomatous
Jenis nekrosis ini terdapat juga pada :

- infeksi jamur
- lympho granuloma venereum
- sarcoidosis
4. Enzymic fat necrosis
Kerusakan jar lemak setempat sebagai akibat
pelepasan activated pancreatic enzym yg
abnormal ke dlm substansi pancreas dan cavum
phitoneum, ini adalah keadaan gawat dan dapat
menimbulkan acute abdomen yaitu keadaan
gawat mendadak krn suatu proses dlm abdomen
dan dpt menyebabkan kematian bila tdk segera
diatasi.
Activated pancreatic enzym lepas dr sel dan
keluar melalui saluran. Activated enzym ini
mencairkan membran sel lemak dan activated
lipase menguraikan triglycerid ester yg terdpt
didlm sel lemak. Asam lemak yg terlepas bersatu
dg calcium membentuk area yg putih pucat/abu-
abu.
5. Fibrinoid necrosis
Berhubungan dgn kelainan immonologik pd arteri
dan arteriole, menunjukkan gambaran khas dg
timbunan masa merah homogen dari fibrin,
immonoglobulin dan plasma protein lain pd
dinding pembuluh darah yg terserang, kemudian
pembuluh darah ini nekrosis terdapat kombinasi
antara sel-sel mati dan fibrin-like material yg
disebut fibrinoid necrosis
6. Gangrenous necrosis
Sering pd lengan dan tungkai bawah sebagai
akibat hilangnya supply darah disertai
superimposisi bakteri saprofitik.
Supply darah (-) hypoxic coagolative necrosis
disertai pencairan oleh enzym yg dikeluarkan oleh
bakteri dan sel darah putih jar nekrosis
Bila aksi coagulasi yg dominan terjadilah gangren
kering (dry gangrene)

Bila aksi pencairan dari enzym yg dominan maka


terbentuklah gangren basah (wet gangrene)

Pada organ vesceral, mis : appendix, gallbledder


proses biasanya dimulai dg infeksi bakteri karena
sel membengkak mengganggu supply darah
iskhemik & perkembangan bakteri gangren
Apoptosis
Adalah bentuk morfologik lain dari sel mati dg
sitoplasma membentuk masa bulat/tetesan (drop)
warna merah pd pengecatan HE dari nili piknosis
dan fragmentasi
mis : acidophilic councilman body yg terdpt pd
hepatitis viral dan keracunan hati
Biasanya menyerang satu2 sel atau sekelompok
sel
Pada orang hidup akhirnya sel nekrotik dan sel
debris akan hilang dimana sel mati dihancurkan
dg enzym digesti dan fragmentasi dan difagosit
oleh wbc.
Bila sel nekrotik dan sel debris tidak dihancurkan
dan direabsorbsi maka sel ini akan menarik garam
Calcium dan mineral lain membentuk kalsifikasi
phenomena, ini disebut dystrophic calcification
Peristiwa Apoptosis Terjadi pada Keadaan :

1. Desktruksi Sel selama embryogenesis :


implantasi, organogenesis, involusi &
metamorfosis
2. Involusi organ yg tergantung hormon, contoh :
- endometrium
- folikel atrofi
- regresi pada mama laktan
3. Cell deletion dlm populasi sel yang berproliferasi,
cth :
crypta intenstin
4. Kematian sel pada tumor
5. Sel netrophil yg mati pd radang akut
6. Kematian T & B lymphosit setelah cytokin
depletion.
Deletion autoreactive T Cell pd perkembangan
thymus
7. Sel yg mati pada cytotoxic T Cell
8. Atrofik patologik parenchym organ setelah
duktal obstruksi
9. Pd penyakit virus hepatitis : councilman bodies
10.Kematian sel akibat berbagai jejas dgn
intensitas yg rendah : panas, radiasi, hypoxia
Morfologi :
1. Sel mengkerut
2. Chromatin kondensasi, menepi dan mengelompok
dibawah membran inti
3. Pembentukan sitoplasmic Blebs & apoptotic bodies
4. Phagositosis apoptotic bodies oleh sel yang
berdekatan
Pada jaringan dgn pengecatan HE apoptosis dpt
terlihat sebagai sel tunggal sitoplasma eosinofilik
kromatin inti menepi atau kelompok sel kecil
sitoplasma eosinofilik kromatin fragmentasi dan
padat
Proses apoptosis berjalan dengan cepat, tidak ada
reaksi radang, sehingga sulit dilihat pd preparat
histopatologi. Bisa terlihat bila proses apoptosis
terjadi sesaat sebelum insici/biopsi pemeriksaan PA
Faktor yang Mengatur Apoptosis
- Faktor dari luar sel
- Jalur metabolit internal
Inhibitor : - growth factor
- steroid hormon
- protein virus
Inducer:
- Hilangnya growth hormon - radikal
bebas
- glucocorticoid - radiasi pengion
Proto onkogen :
P53, produk gen P53 mengontrol keutuhan
genome, mengatur apoptosis
Protein bcl2 : menghambat apoptosis
Hilangnya fungsi P53 & over expresi bcl2
menyebabkan kegagalan apoptosis dan
terjadi pada neoplasma
Contoh penyakit dimana terjadi
peningkatan apoptosis :
- AIDS - Peny neurodegenerative
Kegagalan apoptosis dijumpai pada :
- Peny auto imun : LE
Pengontrolan Pertumbuhan Jaringan
oleh Induksi atau Penghambat
Apoptosis
Perubahan Ultrastruktur
Perbandingan Kematian Sel Akibat
Apoptosis dan Nekrosis
Bentuk Apoptosis Nekrosis
1. Induksi Rangsangan: fisiologis Akibat cedera patologis
patologis
2. Perluasan Sel tunggal Kelompok sel
3. Peristiwa Biokemikal - Fragmentasi - Ketidakmampuan/
bergantung berhentinya
- energi dari DNA oleh keseimbangan ion
endonuklease-endogen - Lysosom rusak, reaksi

- Lysosom utuh enzym mati


4. Keutuhan sel Tetap Rusak / hilang
membran
5. Morfologi Sel mengkerut & Sel membengkak dan
fragmentasi membtk lisis
badan apoptotik dgn
kromatin tebal
6. Respon radang Tidak ada Respon radang (+)
Kematian Somatik
Kematian tubuh secara umum dg berhentinya
denyut jantung dan pernafasan, disusul
terjadinya serangkaian perubahan algor
mortis, rigor mortis, livor mortis, pembekuan
darah dan pembusukan.
Perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh :
- suhu sekitar
- suhu tubuh pd saat terjadinya kematian
- infeksi umum
Algor mortis
Suhu badan orang mati kurang lebih sama dengan suhu sekitarnya,
karena metabolisme tubuh terhenti

Rigor mortis
Kaku mayat mulai 2 3 jam sesudah kematian dan menetap 2 3 hari.
Kaku mayat dipercepat bila :
- pergerakan yang banyak sebelum mati
mis : prajurit dlm peperangan, demam tinggi,
keletihan dan suhu sekitar tinggi
kaku mayat diperlambat pd keadaan :
- sakit lama
- Cachexia
Terjadinya kaku mayat karena aglutinasi dan presipitasi protein otot.
Livor mortis
Perubahan warna mayat karena hemolisis Rbc dan darah mengalir
ke bagian bawah tubuh lebam mayat

Pembekuan darah
Pembekuan darah segera terjadi setelah penderita meninggal, bekuan darahnya disebut post mortem clot merah, elastik atau seperti agar-
agar, tidak melekat pada dinding pembuluh darah. Bila pembentukannya lambat dapat berlapis-lapis
Lapisan atas warna kuning, t.d plasma sel, sdk wbc disebut chicken fat clot
Lapisan tengah t.d wbc
Lapisan bawah warna merah, t.d Rbc cruor clot
Pembusukan dan Autolisis
Karena pengaruh fermentasi jar mengalami autodigestion autolisis
Makin tinggi diferensiasi makin cepat autolisis
mis : mukosa lambuing, kandung empedu lebih cepat autolisis jar penyokong lebih lambat
autolisis + human saprofitik pembusukan
mis : usus ada kuman cepat pembusukan meningkat H2S kehijauan sekitar usus

Anda mungkin juga menyukai