2 Sediaan Larutan
2 Sediaan Larutan
Pengertian
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut.
Mis : terdispersi secara molecular dalam pelarut yang
sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.
POLARITAS
PEMBENTUKAN
CO-SOLVENCY
KOMPLEKS
KELARUTAN
SALTING IN KELARUTAN
Contoh :
K2SO4, KOH, CaHPO4, minyak atsiri, gas-gas yang
larut.
5. Salting Out
Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai
kelarutan besar dibanding zat utama, akan
menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau
terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.
Contoh :
Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke
dalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.
Disini kelarutan NaCl dalam air lebih besar dibanding
kelarutan minyak atsiri dalam air, maka minyak atsiri
akan memisah.
6. Salting In
Peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu
senyawa organik dengan penambahan suatu
garam dalam larutannya.
Contoh :
riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam larutan yang mengandung
nicotinamidum karena terjadi penggaraman
riboflavin + basa NH4.
7. Pembentukan Kompleks
Contoh :
Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh.
KI + I2 KI3
HgI2 + 2 KI K2HgI4
Kecepatan kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh :
Pengadukan
Keuntungan dan Kerugian Bentuk Sediaan Solutio
GUTTAE POTIONES
LAR.ORAL
POTIO
ELIXIR
EFFERVESCENT
SATURATIO NETRALISASI
Potiones (Obat Minum)
Sediaan cair yang dibuat untuk
pemberian oral, mengandung satu atau
lebih zat dengan atau tanpa bahan
pengaroma, pemanis, atau pewarna
yang larut dalam air atau berbentuk
emulsi atau suspensi.
Elixir
Sediaan yang mengandung bahan obat dan
bahan tambahan (pemanis, pengawet,
pewangi) sehingga memiliki bau dan rasa yang
sedap dan sebagai pelarut digunakan
campuran air-etanol.
Pembuatan:
– Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang
tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol.
– Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang
tersedia.
– 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa
asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan
sampagne knop sehingga gas yang terjadi tertahan.
Potio Effervescent
Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh.
Pembuatan :
Langkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatio
Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa dengan
hati-hati, segera tutup dengan sampagne knop.Gas CO2 umumnya
digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan kadang-
kadang dimasudkan untuk menyegarkan rasa minuman.
LAR. TOPIKAL
EPITHEMA
INHALATIONES
OBAT KOMPRES
Collyrium
Catatan :
Pada etiket harus tertera : Masa penggunaan setelah
tutup dibuka dan ”obat cuci mata”.
– Nilai isotonisitas
Idealnya sama dengan nilai isotonis larutan NaCl 0,9 %b/v. Tetapi
mata masih dapat tahan terhadap nilai isotonis rendah yang setara
dengan larutan NaCl 0,6 % b/v dan tertinggi 2,0 % b/v NaCl.
– Pendaparan
Pendaparan larutan obat tetes mata adalah untuk mencegah
kenaikan pH yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil
oleh wadah kaca. Hal tersebut dapat menggangu kelarutan dan
stabilitas obat. Selain itu penambahan dapar juga dimaksudkan
untuk menjaga stabilitas obat tertentu misalnya garam-garam
alkaloid.
Air mata normal memiliki pH 7,4, secara ideal obat tetes mata
memiliki pH seperti air mata, tetapi karena beberapa bahan obat
tidak stabil pada pH tersebut maka sebaiknya obat tetes mata
supaya tidak terlalu merangsang mata.
– Pengawet
Wadah larutan mata harus tertutup rapat dan disegel
untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama.
Larutan harus mengandung zat atau campuran zat yang
sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan
bakteri yang mungkin masuk pada waktu wadah dibuka
pada saat digunakan.
Pengawet yang dianjurkan :
– Nipagin dan nipasol
– Fenil merkuri nitrat, timerosol
– Benzalkonium klorid
– Klorbutanol, fenil etil alkohol
– Pengental
Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga
obat lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat
mata yang dikentalkan harus bebas dari partikel yang
dapat terlihat. Cth : metil selulosa, hidroksi propil selulosa,
polivinil alkohol.
Cara pembuatan obat tetes mata