Anda di halaman 1dari 29

Laporan kasus

CVA Infark

Muhammad Mufti Al Anshori


Sriworo Noermalia dewi
Pendahuluan
• Stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal
(atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian
tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler

• Stroke adalah penyakit yang sering diderita oleh


masyarakat. Satu dari 10 kematian disebabkan oleh
stroke. Secara global, 15 juta orang terserang stroke
setiap tahunnya, satu pertiga meninggal dan sisanya
mengalami kecacatan permanen. (American Heart
Association, 2014)
Identitas
IDENTITAS
• Nama : Tn. Kasran
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 67 Tahun
• Alamat : Lebakt RT 2 RW 4 Lebakadi
Sugio Lamongan
• Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• Tanggal Pemeriksaan : IGD 25 Agustus 2019
Anamnesis
• Keluhan utama: Post Kejang
• RPS : Pasien datang ke IGD RSML dengan
keluhan kejang 1 jam yang lalu,kejang 1 kali dengan
durasi kurang lebih 1 menit, kaku dengan tubuh kaku
dan lidah tergigit sedikit, awalnya pasien tidak
nyambung ketika diajak bicara dan kemudian pasien
tiba-tiba kejang. BAB dan BAK dalam batas
normal,mual muntah disangkal, nafsu makan normal.
• RPD : DM (-) , HT (-)
• Riwayat Stroke ringan pada bulan april
• RPK : Riwayat penyakit yang sama (-)
• Rpsos : -
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
GCS : 456

• Pemeriksaan Ruangan
• Tekanan darah : 202/120 mmHg
• Nadi : 85x/ menit
• Frekuensi nafas : 20x / menit
• Temperatur : 36ºC
Status generalis
Kepala/Leher
• Inspeksi : anemia -, ictus -, sianosis -, dispsneu -, pembesaran KGB- ,JVP –
• -Thorax :
Paru :
• Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris,
retraksi -
• Palpasi : Thrill -, fremissment -, krepitasi -
• Perkusi : Sonor/sonor
• Auskultasi : Suara nafas vesikuler/vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Status Generalis
Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis -, voussure cardiac -
• Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat, thrill/fremissment -
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : S1S2 Tunggal, Murmur -, gallop –
Abdomen :
• Inspeksi : Flat
• Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium -, hepar lien normal
• Perkusi : Timphani
• Auskultasi : BU + N
Ekstremitas :
• Inspeksi : Deformitas (-) Edema (-)
• Palpasi : Hangat, kering, merah, CRT < 2 detik
• Nervus I (olfaktorius):
• Penghidu : normal / normal
• Nervus II (optikus)
• Tajam Penglihatan : Tidak dievaluasi
• Lapang pandang: Tidak dievaluasi
• Funduskopi : Tidak dievaluasi
• Nervus III, IV, VI
• Celah kelopak mata
– Ptosis: : -/-
– Exsoftalmus : -/-
• Pergerakan bola mata: normal/normal
• Pupil
– Ukuran : 3 mm/ 3 mm
– Bentuk : bulat / bulat
– Reflek cahaya langsung : +/+
– Reflek cahaya tidak langsung : +/+
• Nistagmus: -/-
• Nervus VII (fasialis)
Inspeksi : Simetris
Motorik
M. Occipitofrontalis : normal
M. Orbicularis okuli : normal
M. Orbicularis oris : normal
Sensorik : normal
• Nervus VIII (vestibulocochlearis)
Detik arloji : tidak dievaluasi
Suara berbisik : normal
Tes weber : tidak dievaluasi
Tes rinne : tidak dievaluasi
• Nervus IX (glossofaringeus)
Sensibilitas faring : tidak dievaluasi
Pengecapan 1/3 belakang : tidak dievaluasi
• Nervus X (Vagus)
Posisi arkus faring : tidak dievaluasi
Reflek muntah : tidak dievaluasi
• Nervus XI (aksesorius)
Mengangkat bahu : normal
Memalingkan wajah : normal
• Nervus XII (Hipoglossus)
Deviasi lidah : dextra
Fasikulasi :-/-
Tremor :-
Atrofi :-/-
• Leher
Tanda-tanda perangsangan selaput otak
• Kaku kuduk :-
• Brudzinsky I : -/-
• Brudzinsky II : -/-
• Brudzinsky III : -/-
• Brudzinsky IV : -/-
• Kernig’s sign : -/-
Kelenjar limfe: normal
Arteri karotis: bruit -/-
Kelenjar gondok: tidak membesar/tidak membesar
• Abdomen
Reflek kulit dinding perut : tidak
dilakukan
• Ekstremitas
Motorik
• Kekuatan : sde/4
4/4
• Tonus otot : Normal

Normal/meningkat
• Tremor : -/-
Reflek fisiologis :
• BPR : +2/ +2
• TPR : +2/ +2
• KPR : +2 / +2
• APR : + 2/ +2
Reflek patologis :
• Hoffman-tromner : -/ -
• Babinski : -/ -
• Chaddock :-/-
• Gordon :-/-
• Schaefer :-/-
• Oppenheim :-/-
• Mendel Bechtrew :-/-
• Rossolimo :-/-
Sensibilitas
• Eksteroseptif
Nyeri : tidak dievaluasi
Suhu : tidak dievaluasi
Rasa raba halus : normal
• Proprioseptif
Rasa sikap /posisi : sulit dievaluasi
Rasa getar : tidak di evaluasi
• Fungsikortikal
stereognosis : tidak di evaluasi
Barognosis : tidak di evaluasi
• Gangguan koordinasi
Tes jari hidung : normal
Tes pronasi supinasi : normal
Tes tumit lutut : tidak dievaluasi
Gait : tidak dieveluasi
• Tes profokasi:
Patrick :-/-
Contra Patrick :-/-
Lasseque :-/-
• Pemeriksaan fungsi luhur
• Kemampuan bahasa : baik, normal
• Memori : Waktu, dan orang dengan baik
gangguan mengingat tempat
• Intelegensia : baik (nyambung saat di
anamnesis)
• Pemeriksaan fungsi autonom
• Pemeriksaan Sistem urogenital: BAK normal (melalui
anamnesis)
Laboratorium

• Tidak dilakukan
Diagnosis 2.7 Planning Diagnosis
• Diagnosis klinis : N. XII Ct scan kepala
sentral deviasi dextra DL
akut, diabetes melitus
tipe II, convulsi.
• Diagnosis topis :
Hemisfer Sinistra
• Diagnosis etiologis: CVA
iskemik trombus
terapi
• O2 nasal kanul 3 lpm
• Inf. RL 1000cc/24 jam
• Clopidogrel 1x75mg
• Aspilet 1x100 mg
• Amlodipin 1x10 mg
• Captopril 1x10 mg.
Tinjauan pustaka
• DEFINISI
• CVA adalah suatu gangguan fungsional otak yang
terjadi secara mendadak atau secara cepat dengan
tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global
yang berlangsung lebih dari 24 jam, disebabkan
oleh terhambatnya aliran darah ke otak karena
perdarahan ataupun sumbatan dengan gejala dan
tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat
sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, atau
kematian (Junaidi, 2011)
Epidemiologi
• Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
memperlihatka bahwa stroke merupakan penyebab
kematian nomor satu pada pasien yang dirawat di
rumah sakit. Menurut Yayasan Stroke Indonesia, setiap
tahun diperkirakan 500.000 penduduk mengalami
serangan stroke dan 25% di antaranya (125.000
penduduk) meninggal, sisanya mengalami cacat ringan
maupun berat. Di Indonesia, kecenderungan prevalensi
stroke per 1000 orang mencapai 12,1 dan setiap 7
orang yang meninggal, 1 diantaranya terkena stroke
(Depkes, 2013)
Gejala klinis
a) Terasa semutan/seperti terbakar
b) Lumpuh/kelemahan separuh badan kanan/kiri
(Hemiparesis)
c) Kesulitan menelan, sering tersedak
d) Mulut mencong dan sulit untuk bicara
e) Suara pelo, cadel (Disartia)
f) Bicara tidak lancar, kurang ucapan atau kesulitan
memahami (Afasia)
g) Kepala pusing atau sakit kepala secara mendadak tanpa
diketahui sebabnya
h) Gangguan penglihatan
i) Gerakan tidak terkontrol
j) Bingung/konfulsi, delirium, letargi, stupor atau koma
Pemeriksaan penunjang

lab Ct scan

EEG MRI
TERAPI
• Blood : Nitrogliserin, Nicardipin
• Brain : Manitol, Lorazepam
• Breathing : Pemberian O2
• Bowel : Kalori harus dipertahankan
• Bladder : Hindari infeksi kandung kemih
•Terapi Simtomatik
•Terapi Khusus

Anda mungkin juga menyukai