Anda di halaman 1dari 59

Pneumoni Neonatus

Sriworo Noermalia Dewi


2019-098
DEPARTEMEN RADIOLOGI RSML
Daftar Isi
1.1 Pendahuluan

1.2 Laporan Kasus

1.3 Tinjauan Pustaka

1.4 Pembahasan & Kesimpulan


Pendahuluan
Bayi baru lahir (neonatus) merupakan masa yang paling
rentan terinfeksi. Salah satu penyakit infeksi yang merupakan
penyebab mortalitas utama pada neonatus adalah pneumonia.
Pneumonia memberikan kontribusi antara 750 000 dan 1,2
juta kematian neonatal per tahun. Terhitung 10% kematian anak
secara global, Dari semua kematian neonatal, 96% terjadi di
Negara berkembang
Laporan Kasus
IDENTITAS

- Nama: By. Ny NF
- Umur : 4 hari
- Alamat: Lamongan
- Tanggal: 02/10/ 2019
jam 16.42
ANAMNESIS
KU : Sesak
RPS :Pasien sesak sejak 3.5 jam yll, awalnya pasien demam (3.5jamyll),
demam terus menerus. Pasien muntah 2 kali berisi susu. Muntah sekitar ½
gelas aqua. Cairan muntah keluar dari hidung dan mulut. Setelah muntah
pasien langsung biru dan sesak.hanya merintih, pasien hanya mau minum
sedikit, kejang -, riw batuk pilek disangkal
RPD: keluhan serupa -
RPK: DM –
Rpersalinan : spontan/ Aterm UK 39 mngg /BBL 2400 /PB 48 cm /tali pusat
segar/ icterus +
Rimunisasi : Inj VitK dan Hb-0
Vital Sign IGD
PB : 48 cm
BB :2070 gram
Nadi : 188x/menit
Nafas : 45x
Suhu : 39
Apgar skor :
Primary Survey
A : Clear, gargling (-), snoring (-), speak fluently (-), potensial obstruksi (-)
B : Spontan, RR 45x/menit, ves/ves, Rh -/-, Wh -/-, SaO2 88% tanpa O2
saat menangis.
C : Akral HKBiru, CRT < 2” N 188x/menit TD mmHg
D : merintih, lateralisasi-, PBI 3mm/3mm, RC +/+
E : temp 39 C

Secondary Survey
KU: lemah
K/L: a -/ I +/c -/d+, retraksi dada +, nafas cuping hidung +,mata cowong
+, mukosa mulut kering +
Tho: sim, ret +/+
P: ves/ves; rh -/-, wh -/-,
C:S1S2 tunggal murmur -, gallop -
Abd: soepel, met -, BU + N, H/L ttb,,
Ext: aie -, akral HKCyanosis
Initial Assesment

Diagnosis
Pneumonia
Neonatus

Differential Dx
1. Transient Tachypnea
of Newborn (TTN)
2. Meconium aspiration
syndrome (MAS)
3. Hyalin Membran
Disease (HMD
Planning
Planning Diagnosis
• Foto PA thoraks
• DL
• Analisis gas darah
• Kultur
Laboratorium
Eritrosit : 5.26
Hemoglobin : 18.8
Limposit : 15.8 (menurun)
Basofil :1.0
Eosinofil : 0.7 (menurun)
Hematokrit : 55.5 (meningkat)
Lekosit : 18.5 (meningkat )
MCH : 35.70
MCHC : 34.50
MCV : 104.00
Monosit : 40.0 (meningkat)
MPV :8
Neutrofil : 42.5 (menurun)
RDW : 20
Trombosit : 127 ( menurun )
Bilirubin Direct : 2.09 ( meningkat )
Bilirubin Total : 23.48 ( meningkat )
Hs CRP : 41.90 ( meningkat )
Foto PA Thoraks
Hasil Baca Foto

Cor: besar dan bentuk normal


Pulmo : Tampak perselubungan
pulmo kanan dan kiri
Sinus pherenicocostalis kanan
dan kiri tajam, tulang dan soft
tissue tak nampak kelinan

Kesimpulan :
Pneumonia
Initial Terapi

Terapi IGD
• O2 headbox 5 lpm
• Inj tomit 2.5 mg extra
• Inj.Bactesy 0.18 n 2x100 mg
• Gentamisin 16 mg iv
• D10% NS 100 cc loading  maintanance inf D10% 0.18
100cc/24 jam
• Konsultasi Sp.A
Tinjauan Pustaka
CHEST X-RAY
 Radiologi  ilmu kedokteran untuk melihat bagian tubuh manusia menggunakan
pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun
gelombang mekanik.
• Rontgen atau radiografi
Berperan penting membantu menentukan diagnosis awal & perkembangan penyakit
selanjutnya
• Kesulitan
- Kadangsulit di interpretasi
- tidak spesifik / kelainan yang overlapping
- Mudah terjadi kemungkinan kesalahan diagnosia rdiologis
Proses terjadinya gambaran radiografi
1. Radiolusen
• Gas
Penggambaran benda • udara
tergantung kepadatan dan daya 2. Radiolusen Sedang
tembus pada sinar x
• Jar lemak
1. sukar di tembus  radioopak
2. Keputih putihan (otot , jar.
2. mudah ditembus  Ikat, darah, epitel, batu)
radiolusen
3. Radioopak sedang (tulang,
garam kalsium)
4. Radioopak (logam)
CHEST X-RAY
Syarat Kelayakan Hasil Foto: Kegunaan
• Diambil saat Inspirasi cukup (kedua • Kedudukan organ pada thoraks
diafragma setinggi Os Costae Anterior ke-
6 dan Os Costae ke-10 Posterior. • Ukuran dan pembesaran jantung
• Simetris: Posisi prosessus spinosus • Pembuluh dara besar
vertebrae torakal bagian atas berada di • Seluruh lapang paru
medial antara kedua klavikula • Pembuluh darah paru
• Kekuatan cahaya cukup: tulang torakal • Tulang punggung
bawah terlihat

16
Inspirasi Adekuat

INSPIRASI
USIA
OPTIMUM
-3 Tahun 8 iga posterior
3-7 tahun 9 iga posterior

> 8 tahun 10 iga posterior

18
Foto thorax normal anak usia 2 hari
Foto Thorax Neonatus
 Modalitas pemerikasaan pada gangguan nafas
pada neonatus yang paling sering dilakukan
adalah FOTO CXR atau foto thorax.
Foto thorax anak posisi supine dan dalam
proyeksi AP
 neonatus dalam incubator pemotretan
dilakukan dengan bay tetap dalam inkubator
Penyebab Gangguan Nafas Neonatus

HAL- HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN:


1. Proteksi radiasi  perlindungan gonad, batas lapangan
pemotretan
2. Pencegahan terhadap hipotermi
3. Oksigenasi
4. Imobilisasi supaya posisi simetris, hindari kepala menengok
X FOTO THORAX PADA NEONATUS

• Bentuk thorax silindris


• Costa lebih horizontal
• Level difragma kanan setinggi costa 7-9
• CTR dapat sampai 65 %
• Tymus ukuran bervariasi (tidak disebabkan oleh
kompresi/ pergeseran organ lain).
• Artefak  membuat interpretasi yang salah
Contoh: lipatan kulit, seperti pneumothorakx
Evaluasi tube line
Gambaran Normal
25

Anatomi Foto Thorax Normal


26
Kelenjar Tymus Pada Neonatus

 Kelenjar timus dapat sangat


bervariasi ukurannya pada masa
bayi dan anak-anak. Kelenjar Timus
umumnya akan memberikan
gambaran batas yang halus pada
gambaran radiologi.
 3 variasi bentuk tymus terbanyak:
 Wave Sign
 Notch Sign
 Sail sign
Jantung

Bentuk jantung
• normal seperti buah pear
Batas jantung
• Jelas berbatas tegas
Besar jantung sesuai dengan usia
anak
• Neonatus < 0,6
• Anak < 0,5
Bayangan Jantung pada Foto
Bayangan Jantung pada Foto Lateral
AP/PA
Menilai besar jantung dengan Cardio-Thoracic
Ratio
Evaluasi Foto Thorax

1. Memastikan kualitas foto


2. Nilai
a) Airway
b) Bone
c) Cardiac
d) Effusi
e) Field (Lung Field)
f) Gastric Bubble
g) Hilus
h) Instrumen
Penyebab Gangguan Nafas Neonatus

Extra-thoracal Gambaran Klinis :


-Kelainan central nervous sistem -tachypneu
- kelainan metabolik -Nafas cuping hidung
- retraksi substernal &
Intra-thoracal: intercostal
-Defisiensi surfactan paru - sianosis
-Neonatal pneumonia -Hipoksia
-Sindroma aspirasi mekonium - tidak spesifik
-Hernia diafragmatika
Neonatal Pneumonia
Transient Tachypnea of Newborn (TTN)

•Didapatkan 3 mekanisme :
In utero (infeksi transplasenta)
Selama Perslainan
Setelah Kelahiran (dalam 30 hari kehidupan)
Pneumonia Neonatus
Karakteristik
 Terjadi pada neonatus pada 28 hari pertama kehidupan
 Infeksi paru terjadi  inutero, durante partus, 28d pertama
kehidupan
 Etio  TORCH, s. hemolytic B, s. pneumoniae

Gambaran Radiologi
 Pada s. pneumonia  penurunan vol paru  kyk hmd
 Efusi plera
 Steaky density
 Infiltrat multiple
Gambaran Klinis
 Gangguan nafas, nafsu makan menurun letargi
DEFINISI

Pneumonia pada nonatus merupakan gangguan pernapasan


pada bayi baru lahir, dengan gejala seperti pernafasan yang
bising atau sulit, Takipnea > 60x/menit, retraksi dada, batuk
dan mendengus.
EPIDEMIOLOGI

•Risiko terbesar dari kematian akibat pneumonia di masa anak-


anak ialah pada masa neonatal.
•Sepertiga dari 10,8 juta kematian pada anak-anak di seluruh
dunia terjadi pada 28 hari kehidupan, dengan proporsi yang besar
diakbiatkan oleh pneumonia
•Pneumonia memberikan kontribusi antara 750 000 dan 1,2 juta
kematian neonatal per tahun
•Terhitung 10% kematian anak secara global, Dari semua
kematian neonatal, 96% terjadi di Negara berkembang
MANIFESTASI KLINIS

Gejala pernapasan seperti grunting (mendengus), tachypnea,


retraksi, sianosis, apnea, dan kegagalan pernafasan yang
progresif

Tanda awal dan gejala pneumonia mungkin tidak spesifik,


seperti malas makan, letargi, iritabilitas, sianosis,
ketidakstabilan temperatur, dan keseluruhan kesan bahwa bayi
tidak baik
ETIOLOGI
Umur Etiologi

Lahir- 3 mnggu B streptokokus dan bakteri gram negatif

3 mnggu – 3 bln Streptococcus pneumoniae

3 bln – sekolah virus dan Streptococcus pneumoniae

Agen patogen ini dapat diperoleh di dalam rahim, melalui


aspirasi saat dalam jalan lahir, atau melalui kontak pascakelahiran
dengan orang lain atau peralatan yang terkontaminasi.
•Tanda-tanda pneumonia pada pemeriksaan fisik, seperti tumpul pada
perkusi, perubahan suara napas, dan adanya ronki

•Tanda akhir pneumonia pada neonates tidak spesifik seperti apnea,


takipnea, malas makan, distensi abdomen, jaundice, muntah, respirasi
distress, dan kolaps sirkulasi
DIAGNOSIS

Kultur bakteriologis konvensional


Radiografi thorax konvensional (posisi supine dan PA )
Neonatal pneumonia.Bercak konsolidasi diseuluruh kedua perbercakan asimetris dan hiperaerasi
lapangan paru2 dapat terlihat
Pneumonia pada paru kiri lobus atas: Pada
hemidiaphragm kiri terlihat menunjukkan keadaan
patologi.
TERAPI
Prinsip-prinsip umum pengobatan serupa dengan anak, yaitu
hidrasi, anti-pyretics dan ventilasi dukungan jika diperlukan.
Jika penyebabnya bakteri , antara lain:
USIA TERAPI
kurang dari 1 bulan ampicillin 75-100 mg/kg/hr dan gentamicin 5 mg/kg,

umur 1-3 bulan Cefuroxime 75–150 mg/kg/hr atau co-amoxiclav 40 mg/kg/hari

lebih dari 3 bulan Benzylpenicillin atau erythromycin, jika tidak berespon segera ganti
dengan cefuroxime atau amoxicillin
Prioritas awal pada anak dengan pneumonia meliputi
identifikasi dan pengobatan gangguan pernapasan,
hipoksemia, dan hiperkarbia. Mendengus, melebar,
tachypnea parah, dan retraksi harus meminta dukungan
pernapasan langsung
Perawatan Suportif
•Perawatan supportif pada neonatus dengan pneumonia  hasil
akhir yang lebih baik dan menurunkan angka kematian.

•Hal ini termasuk penggunaan oksigen, deteksi dan pengobatan


hipoksemia dan apnea, termoregulasi, deteksi dan pengobatan
hipoglikemia, dan meningkatkan penggunaan cairan intravena
dan suplemen gizi melalui nasogastrik

•Pemberian ASI yang sering sangat dianjurkan kecuali bila ada


kontraindikasi yang pasti, seperti muntah, intoleransi
gastrointestinal atau risiko tinggi aspirasi
Transient Tachypnea of Newborn (TTN)

• = Wet lung disease


= Retained fetal lung fluid
• Terjadi karena keterlambatan penyerapan cairan paru
•Cairan paru : dikeluarkan melalui faring saat terkompresi
pada waktu lahir pervaginam, melalui limfatik dan kapiler
• Berhubungan dengan riwayat SC, prematuritas &
maternal diabetes
Transient Tachypnea of Newborn (TTN)

Gambaran Klinis
Karakteristik
 Rw SC
 o/ cairan dalam paru bayi tidak
Gambaran Radiologi  Gangguan nafas ringan – moderat
dikeluarkan sempurna
 Normal  Takipnea terjadi 6 jam pertama setelah lahir
 Gangguan pernafasan ringan
 Streaky hazy density  Pmx  retraksi dada, pernafasan cuping
 Membaik dalam hitungan jam
 Hiperaeration ciri khas TTN. hidung, sianosis yang membaik dengan
 Gx respirasi menghilang
oksigen minimal
setelah hari ke 3
 Bayi aterm dengan BBL normal
Transient tachypnea of the newborn. a Bayi baru lahir dengan
section tampak bayangan “strand-like” yang luas pada bagian hilus
pada kedua paru. Volume paru meningkat. b Tampak cairan pada
fissure mayor (panah hitam).
Hyalin Membrane Disease (HMD)
= Respiratory Distress Syndrome (RDS)
Karakteristik
 o/ gangguan prosuksi surfaktan
 Faktor presdisposisi  premature (<36 Minggu), bayi berat
badan rendah (<2500gr), Rw SC, ibu DM
 Masa lalu  72 jam meninggal

Gambaran Radiologi
 Retikogranular  o/ alveoli yang kolaps diselingi alveoli yang
terbuka
 Air bronkogram  bronki paten yang dikelilingi alveoli kolaps

Gambaran Klinis
 Muncul 2 jam pertama sejak lahir
 Retraksi suprasternal, interkostal, epigastrium, Pernapasan
cuping hidung
 Karakteristik  takipneu, sianosis, dyspnea, hipoksia
 Penanaganan baik 48 -72 jam baik bertahap
Hyaline membrane disease. a Pada bayi premature diteumkan tanda “ground-
glass appearance” pada kedua paru. Volume paru normal. Tampak
endotracheal tube dalam carina. b Tampak tanda granular yang disebabkan
oleh atelectatic surfactant-deficient alveoli (terminal air sacs)
Hyaline membrane disease. (A) Bayi umur 1 hari, tampak bayangan
reticulonodular dengan prominent air bronchogram. (B) Bayi umur 3 hari,
tampak opasifikasi paru dengan kontur jantung dan diafragma yang
menghilang.
Meconium Aspiration syndrome (MAS)
Karakteristik
 o/ aspirasi meconium intrauterine/ intrapartum
 Terjadi obstruksi bronkial dan air trapping
 Komplikasi pneumothoraks dan pneumomedinastinum

Gambaran Radiologi
 Densitas perihilar rope like
 Corakan kasar
 bercak-bercak kasar dengan radiolusensi bertambah

Gambaran Klinis
 Baby post term atau fetal distress
 Meconium stain di cairan amnion
 Gangguan nafas terjadi setelah lahir
 Gx  sianosis, pernafasan cuping hidung, dan retraksi intercosta
Aspirasi Meconium. a Tampak corakan kasar, globular, glabulated pada seluruh lapangan
paru. Volume paru meningkat. b hyperexpansion dan corakan kasar diseluruh lapangan paru.
Jantung tampak membesr
(meskipun tidak dalam kasus ini)
Transient Tachypnea of Newborn (TTN)

• = Wet lung disease


= Retained fetal lung fluid
• Terjadi karena keterlambatan penyerapan cairan paru
•Cairan paru : dikeluarkan melalui faring saat terkompresi
pada waktu lahir pervaginam, melalui limfatik dan kapiler
• Berhubungan dengan riwayat SC, prematuritas &
maternal diabetes
PEMBAHASAN
Pasien usia 4 hari dibawak ke IGD dengan keluhan sesak sejak 3.5 jam yll,
awalnya pasien demam )3.5jamyll), demam terus menerus. Pasien muntah 2
kali berisi susu. Muntah sekitar ½ gelas aqua. Cairan muntah keluar dari hidung
dan mulut. Setelah muntah pasien langsung biru dan sesak.hanya merintih,
pasien hanya mau minum sedikit, kejang -, riw batuk pilek disangkal. Riw
spontan/ Aterm UK 39 mngg /BBL 2400 /PB 48 cm / AS 7-8 /tali pusat segar/
icterus + Rimunisasi : Inj VitK dan Hb-0

 Dari hasil pemeriksaan radiologi didapatkan Cor: besar dan bentuk normal
Pulmo : Tampak perselubungan pulmo kanan dan kiri, Sinus pherenicocostalis kanan
dan kiri tajam, tulang dan soft tissue tak nampak kelinan

• Pasien mengalami Pneumonia


Modern Portfolio
Pasien mengalami Pneumonia dimana ari hasil
Presentation
pemeriksaan radiologi didapatkan Cor:kesan besar
dan bentuk normal Pulmo Tampak perselubungan
pulmo kanan dan kiri, Sinus pherenicocostalis kanan
dan kiri tajam, tulang dan soft tissue tak nampak kelinan

KESIMPULAN
TERIMAKASIH
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai