Disusun Oleh :
Yulida Kusumaningtyas
RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Tn. suraji
Jenis Kelamin : Laki laki
Usia : 50 Tahun
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Babat, Lamongan
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Tanggal Masuk : 30.08.2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama : kedua kaki lemas
RPS :
Pasien datang diantar keluarganya dengan keluhan kedua kaki lemas dan nyeri sejak 2
minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan awalnya kedua kaki kesemutan kemudian jadi lemas
dan sulit di gerakkan dan nyeri. Nyeri dirasakan ilang timbul dan memberat jika digunakan
untuk berpindah posisi. Kaki lemas dirasakan pasien terus tersan. Pasien juga mengeluhkan
BAK tidak lancar (tidak bisa BAK), terpasang DK saat MRS disini, BAB dalam batas normal,
mual muntah dan nyeri kepala disangkal.
RPD :
Riwayat HT -
Riwayat DM -
RPK :
Riwayat HT -
Riwayat DM -
RPSos :
Pasien adalah seorang petani (biasa angkat berat)
Merokok (+)
Pemeriksaan fisik
Reflek cahaya Langsung : + / + Pengecap 2/3 lidah depan, Tes schirmer dan Stapedius :
Tidak dievaluasi
Tidak langsung : + / +
N.IV (Troklearis)
Posisi Bola Mata : Ortoforia
Pergerakan mata : bsa ODS
N.VIII (Vestibulokoklearis) Sensorik : dbn
Tidak dievaluasi
Reflek Fisiologis
N.IX (Glossofaringeus) •BPR : +2/ +2
Tidak dievaluasi •TPR : +2/ +2
•KPR : +2/ +2
N.X (Vagus)
•APR : +2/ +2
Posisi arkus faring : simetris •Klonus : -/-
Reflek telan : Keluarga mengatakan pasien tidak
ada kesulitan dalam menelan Reflek Patologis
N.XI (Acsessorius) Hoffman-tromner: - / -
Tidak dievaluasi Babinski : - / -
N.XII (Hipoglossus)
Chaddock : - / -
dbn
Gordon :-/-
Ddiagnosis klinis
Nyeri pugung belakang akut
Diagnosis topis
Vertebra L3-L5
Diagnosis etiologis
Spondilosis lumbalis
Terapi
Tirah baring
Medikamentosa
Antrain
Ranitidin
RL
fisioterapi
BAB I
PENDAHULUAN
LOW BACK PAIN
19
DEFINISI
Usia
Jenis kelamin
Berat badan
Spondilolist Osteoartrit
esis is
displastik Fibrositis
Sakralisasi
Vert LV Infeksi
onset
lokasi
kualitas
penjalaran dari nyeri
faktor yang memperberat dan memperingan (apakah
berkurang saat beristirahat?)
gejala lain yang menyertai.
penyakit yang serius seperti kanker metastasis
apakah ada gangguan neurologis
riwayat demam infeksi
penurunan berat badan TBC
kekakuan saat pagi hari artritis
nyeri menjalar HNP
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
a) Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah
b) Ekstensi ke belakang (back extension)
c) Fleksi ke depan (forward flexion)
Palpasi
Tenderness , menekan ruang intervertebralis untuk
menentukan letak segmen
Pemeriksaan motoris
Pemeriksaan sensoris
Tanda – tanda provokasi
Laseque (HNP) adanya lesi saraf spinal L5-S1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium :
LED, Hb, Leukosit, Hitung jenis, dan fungsi ginjal
2. Radiologis :
a. Foto polos lumbosacral
b. CT Scan
c. MRI
PENATALAKSANAAN
A. Tirah Baring
untuk mencegah terjadinya kontraktur dan mengembalikan fungsi otot
B. Medikamentosa
Acetaminophen
NSAIDs
Muscle relaxant
Antidepresant
Syntethic ipioid
Opioid
Topical analgetic dan ointment
C. Fisioterapi
Terapis akan memiliih modalitas yang dapat digunakan untuk
mengurangi nyeri yaitu :
Pemanasan (superfisial dan dalam)
kompres dingin
Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS)
massase
Selain itu pasien diajarkan mengenai postur dan latihan untuk di
rumah