MAKALAH

MATA KULIAH KSDHL OCEANOGRAPHY

Deep Soun kejatuhan Bebas Untuk Kebisingan Ambient Profiling Samudra

M. FerdinanNurwahid : (2016.02.4.0022)
Eryc Cahyo
Raffael

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
2017
Jl. AriefRachman Hakim No.150 Sukolilo,Surabaya
Ambien kebisingan di laut dalam secara tradisional di pantau
menggunakan susunan hidrofon tertutup atau permukaan di
tangguhkan. Sebuah pendekatan arlternative baru-baru ini
dikembangkan ke kedalaman yang ditetapkan sebelumnya,
dimana penurunan berat beban di lepaskan, sehingga
memudahkan alat kembali dengan daya apung. Disebut sebagai
suara mendalam, instrumen merekam data akustik, lingkungan
dan sistem. Terus menerus selama turun dan naik. Komponen
utamanya adalah bola kaca vitrovex, terbentuk dari dua belahan,
yang menampung akuisi data dan penyimpanan elektronik,
bersama dengan mikroprosesor untuk kontrol sistem. Secara
khusus beberapa hidrofon mengembalikan derau waktu
kebisingan ambient, masing masing dengan bandwich 30 KHz,
dimana tingkat spektrum kebisingan bersamaan dengan koherensi
vertikal dan horizontal yang di hitung sebagai fungsi kedalaman.
Untuk membantu penyebaran Deep Sound, jaminan titanium
melekat pada casing high density polyethylene (HDPE). Selama
penerapan, data akustik, data linkungan, dan data sistem, seperti
suhu internal, sisa masa pakai batrai terpusat pada mikroprosessor
tertanam yang terletak di jantung elektronik instrumen. Dengan di
kembangkannya Deep Sound untuk membantu file suara ambient
di laut dari permukaan ke kedalaman berkisar 11 km.
 Saluran Suara mendalam dan kebisingan ambient

Dengan di kembangkannya Deep Sound untuk membantu file

suara ambient di laut dari permukaan ke kedalaman berkisar 11
km. Alhasil yang didapatkan dari pengamatan di palung mariana,
(Wenz, 1962) sebagian besar kebisingan di laut dihasilkan oleh
sumber akustik di permukaan laut, termasuk permukaan dan
gelembung dibuat dengan memecah gelombang, diakibatkan
suara dari permukaan sumber menembus kebawah lautan,
mengikuti jalan yang melengkung karena pembiasan yang timbul
dari kecepatan suara yang berbeda-beda.
Namun, efek tekanan menjadi dominan, menyebabkan tekanan suara
meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Efek bersihnya adalah
profil kecepatan suara yang menunjukan penurunan suara yang sesuai
minimum, seperti gambar di atas.
Diperairan beriklim sedang kecepatan suara minimum terjadi pada
kedalaman 1000 dan 700 km. Profil suara tersebut di identikan sebagai
lensa, menyebabkan gelombang suara menekuk dan menangkal daerah
dengan kecepatan suara yang lebih rendah, alhasil kecepatan suara air
dalam profil membentuk wiveguide, yang dikenal sebagai saluran suara
yang dalam, menjebak gelombang di sekitar karena atunuasi sangat
minim tidak adanya interaksi akustik.
Selama percobaan laboraturium Akustik Pasifik Utara di Filifina,
pendaratan dilakukan dalam kedalaman 5.100,5.500 dan 6.000 m.
pada kesempatan minimum sistem di letakkan pemberat dan
berhasil kembali kepermukaan. Akustik data lingkungan direkam
terus menerus selama setiap outaran perjalanan. Gamabr di bawah
:
Lintasan waktu dari sistem dan mengukur profil kecepatan
suara untuk penurunan ketiga dan terdalam.
Selama turun naik Deep Sound mengukur ambien secara
vertiakal di atas frekuensi pita memanjang hingga 30 KHz.
meskipun sensor di tempatkan di luar bangun yang dihasilkan
oleh perumahan instrumen utama, dengan hasil bahwa
kebisingan yang berlebihan muncul pada hidrofon trailing.
Sehingga dengan membandingkan spektrum dari dua saluran
akustik, efek dari aliran pada output trailing telepon menjadi
jelas, seperti gamabar di bawah ;
 Kesimpulan

1. Deep Sound merupakan suara di kedalaman laut yang

berguna untuk pengukuran kedalaman laut
menggunakan alat vitrovex yaitu sebuah bola kaca
yang dilengkapi dengan alat pemancar dan penerima
gelombang sehingga mendapatkan file data yang
akurat.
2. Vitrovex berguna berguna untuk mengetahui tofografi
wilayah laut dalam, dan kedalaman laut untuk
perkembangan pelayaran dan sipil engineering