Anda di halaman 1dari 2

Mata kuliah : Akustik Kelautan

Nama : Lailani
NIM : 2010716220007
No. Absen : 23
Tanggal : 3 Januari 2023
Dosen : Dr. Muhammad Syahdan, S.Pi, M.Si

1. Bagaimana mekanisme pengukuran kedalaman perairan dengan menggunakan


instrument akustik :
Jawab :
- Menggunakan echosounder = echosounder mengukur kedalaman perairan dengan
membangkitkan pulsa akustik pendek atau ping yang dipancarkan ke dasar perairan
kemudian dipantulkan Kembali echo atau gelombang dari dasar perairan. Waktu
antara pulsa akustik yang dipancarkan dan kembalinya echo adalah waktu yang
diperlukan gelombang akustik untuk merambat ke dasar peprairan dan memantul
Kembali ke permukaan perairan. Dengan mengetahui waktu dan kecepatan suara
dalam air, maka kedalman perairan dapat dihitung.

2. Jenis-jenis suara dari ikan yang dapat dihasilkan dari pergerakan tubuhnya:
Jawab :
- ikan bertulang belakang dan mamalia seperti paus,lumba-lumba, ikan nila,dll
menghasilkan suara melalui gelumbung renangnya
- ikan guppy menghasilkan spektrum suara yang berasal dari kepakan siripnya yang
disebut suara perkusi
- ikan kerapu macan menghasilkan dari pergerakan atau gemertakan bagian tubuh
seperti gigi, tulanng, bagian tubuh yang keras yang disebut suara stridulasi
- ikan spesies P. carolinus yang menghasilkan suara dari dentuman otot khusus yang
disebut suara drumming sound

3. Desain Lintasan survey dalam perekaman data akustik :


Jawab :
Lintasan yang diatas disebut lintasan tegak lurus. Lintasan dibuat dengan survei batimetri
berupa jalur-jalur yang tegak lurus dan familiar biasanya digunakan pada pengambilan sampel
karena mudah dan cepat. Diperuntukkan untuk pengukuran kedalaman, pengambilan substrat
dasar air, dsb.

Lintasan diatas disebut lintasan desain zig zag atau survey diagram garis dengan bentuk
menyerupai denyut/telegramanetik dengan lajur ujung yang lancip.
4. Hubungan antara nilai hambur balik dengan hasil pengukuran lapangan sehingga
substrat dasar perairan dapat diklasifikasikan dengan baik :
Jawab :
Nilai dari hambur balik dapat menggambarkan kondisi substrat dan sedimen di dasar perairan,
termasuk ukuran butir dari sedimen dasar perairan. Nilai hambur balik dari multibeam
menunjukkan intensitas hamburan gelombang akustik dari dasar perairan yang digambarkan
lewat grayscale, dimana dasar perairan yang berbeda akan memberikan nilai intensitas yang
bervariasi. Intensitas hambur balik ini yang banyak digunakan di berbagai teknik klasifikasi,
salah satunya adalah pengklasifikasian penentuan jenis sedimen dari intensitas hambur balik
multibeam echosounder yang dapat menentukan tipe substrat dasar perairan dapat
diklasifikasikan dengan baik.
5. Perbedaan mendasar antara pemancaran gelombang akustik prinsip SONAR dengan
echosounder :
Jawab :
Pemancaran gelombang dengan prinsip SONAR memancarkan gelombang ultrasonic yang
bisa digunakan untuk menentukan kedalaman dasar laut yang diperoleh dengan cara
memancarkan bunyi kedalam air. Sedangkan echosounder adalah alat ukur kedalaman air yang
menggunakan pancaran tunggal sebagai pengirim dan pengiriman sinyal gelombang
suara.Komponen dari single-beam terdiri dari transciever (transducer atau receiver) terpasang
pada lambung kapal. Sistem ini mengukur kedalaman air secara langsung dari kapal
penyelidikan. Transciever mengirimkan pulsa akustik dengan frekuensi tinggi yang terkandung
dalam beam (gelombang suara) menyusuri bagian bawah kolom air.

Anda mungkin juga menyukai