Anda di halaman 1dari 89

Teknologi Dan Rekayasa

KK-6
Pemasangan Instalasi Tenaga
Listrik Bangunan Sederhana
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami instalasi penerangan 1 fase
2. Menggambar rencana instalasi penerangan
3. Memasang instalasi penerangan di luar permukaan
4. Memasang instalasi penerangan di dalam permukaan
5. Memasang lampu penerangan, termasuk instalasi di
dalam armatur lampu.

2 Teknologi dan Rekayasa


A. Berkas Rancangan Instalasi
Rancangan instalasi listrik merupakan pegangan dan pedoman
untuk melaksanakan pemasangan suatu titik instalasi listrik
PUIL 2000 (4.1.1.1.).
Rancangan harus dibuat jelas, serta mudah dibaca dan
dipahami oleh pelaksana di lapangan. Karena itu gambar
rancangan harus memenuhi ketentuan dan standar yang
berlaku.
Selain itu uraian dan syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh
pemesan/konsultan harus diperhatikan. Hal ini menyangkut
mutu pekerjaan dan material yang dipersyaratkan, jadwal
pengerjaan dalam koordinasi dengan pekerjaan sipil dan
mekanik pada bangunan yang dikerjakan sesuai dengan
PUIL 2000 (4.1.1.1.).

Teknologi dan Rekayasa


Berkas rancangan instalasi listrik terdiri atas :
Gambar situasi
yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau
gedung tempat instalasi tersebut akan dipasang dan
rencana penyambungannya dengan sumber tenaga
listrik.
Gambar instalasi
Gambar instalasi yang meliputi:
a. Rencana tata letak yang menunjukkan dengan jelas
tata letak perlengkapan listrik beserta sarana
kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu,
kotak kontak, sakelar motor listrik, PHB, dan lain-
lain;

Teknologi dan Rekayasa


b. Rencana hubungan perlengkapan listrik dengan gawai
pengendaliannya seperti hubungan lampu dengan
sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan
gawai pengatur kecepatannya, yang merupakan
sebagaian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir;
c. Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut
dalam butir b) dan PHB yang bersangkutan, ataupun
pemberian tanda (keterangan yang jelas) mengenai
hubungan tersebut;
d. Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap
perlengkapan listrik.
Teknologi dan Rekayasa
Diagram Garis
Diagram garis tunggal, yang meliputi :
Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai
ukuran dan besaran nominal komponennya;
i. Keterangan mengenai jenis dan besar beban
yang terpasang dan pembaginya;
ii. Sistem pembumian dengan mengacu kepada
PUIL 2000 (3.5.3.3); dan
iii. Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.

Teknologi dan Rekayasa


Gambar rinci
Gambar rinci yang meliputi :
Perkiraan ukuran fisik PHB;
a) Cara pemasangan perlengkapan listrik;
b) Cara pemakaian kabel;
c) Cara kerja instalasi kendali.
e) Gambar rinci dapat juga diganti atau dilengkapi
dengan keterangan atau uraian.

Teknologi dan Rekayasa


Perhitungan teknis
Bila dianggap perlu diberikan pula perhitungan teknis,
yang meliputi antara lain :
Susut tegangan;
a. Perbaikan faktor daya;
b. Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
c. Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;
d. Tingkat penerangan.

Teknologi dan Rekayasa


6)Tabel bahan instalasi
Tabel bahan instalasi, yang meliputi :
Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan
perlengkapan
a. Jumlah dan jenis perlengkapan bantu
b. Jumlah dan jenis PHB
d. Jumlah dan jenis luminer lampu

Teknologi dan Rekayasa


Uraian teknis
Uraian teknis, yaitu meliputi :
Ketentuan tentang sistem proteksi dengan
mengacu kepada pasal (3.5);
 Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang
dipasang dan cara pemasangannya;
 Cara pengujian; dan
 Jadwal waktu pelaksanaan

Teknologi dan Rekayasa


Perkiraan biaya
Perkiraan biaya, meliputi: biaya pembelian bahan,
biaya upah kerja, biaya PPN, dan biaya pajak.
Penempatan Titik Beban dan Sakelar
Penetapan titik lampu
Tingkat iluminasi yang memadai merupakan unsur
dasar bagi rumah tangga modern. Seringkali hasil
yang baik diperoleh dengan kombinasi penerangan
dari titik lampu yang permanen dan luminer yang
tidak dipasang tetap. Penempatan titik lampu
menjadi penting untuk memperoleh hasil
penerangan yang diinginkan.

Teknologi dan Rekayasa


2. Penempatan titik kotak kontak
Kotak kontak sebaiknya ditempatkan didekat ujung dinding
daripada di tengah untuk menghindarinya terhalang karena
penempatan mebel atau lemari yang besar. Kotak kontak
sebaiknya ditempatkan kurang lebih 30 cm di atas lantai
dengan dilengkapi penutup atau 30 cm di atas landasan
bidang kerja meja.
3. Penempatan sakelar dinding
Sakelar dinding biasanya ditempatkan kurang lebih 120 cm di
atas lantai di jalan yang biasa di lalui. Jika harus dilayani
dengan membuka pintu terlebih dahulu, maka sakelar dinding
ditempatkan di dekat dan di sisi daun pintu yang membuka.
Kadang kadang perlu satu titik penerangan dalam suatu
ruangan, dalam gang atau tangga dikendalikan dari lebih dari
satu sakelar maka untuk itu dipasang sejumlah sakelar alih
(sakelar hotel) disetiap pintu masuk atau di tiap ujung gang
atau tangga.
Teknologi dan Rekayasa
C. Rekomendasi Penempatan Titik Beban dan
Sakelar
Pintu masuk utama
a. Titik penerangan
Satu atau lebih titik lampu perlu dipasang untuk
menerangi daerah sekitar pintu gerbang utama
ke halaman rumah. Satu titik lampu perlu
dipasang di depan pintu masuk utama ke rumah,
untuk menerangi tangga naik ke rumah dan
untuk menerangi muka orang yang berdiri di
depan pintu. Untuk mengendalikan lampu
tersebut di atas dipasang sakelar di dekat pintu
masuk utama di sebelah dalam rumah.

Teknologi dan Rekayasa


b. Titik kotak kontak
Suatu kotak kontak sebaiknya dipasang untuk menerangi
daerah sekitar pintu gerbang utama ke halaman rumah. Satu
titik lampu perlu dipasang di depan pintu masuk utama ke
rumah, untuk menerangi tangga naik ke rumah dan untuk
menerangi muka orang yang berdiri di depan pintu. Untuk
mengendalikan lampu tersebut di atas dipasang sakelar di
dekat pintu masuk utama di sebelah dalam rumah.

c. Titik kotak kontak


Suatu kotak kontak sebaiknya dipasang di dinding luar dekat
pintu masuk untuk kemungkinan dipasangnya lampu berdiri
portable jika diperlukan penerangan luar tamabahan atau
untuk mesin perkakas listrik. Sebaiknya kotak kontak ini
dikendalikan dengan sakelar dari dalam rumah.

Teknologi dan Rekayasa


2. Ruang keluarga
a. Titik penerangan
Suatu penerangan umum diperlu diadakan yang dapat
diberikan oleh luminer langit-langit atau luminer dinding.
Penerangan tambahan dapat diberikan dengan lampu
berdiri atau lampu meja melalui kotak kontak. Sakelar
untuk penerangan ditempatkan di dekat masuk atau dekat
pintu kamar tidur.

Teknologi dan Rekayasa


b. Titik kotak kontak
Kotak kontak ditempatkan di tempat-tempat yang tidak
akan terhalang oleh mebel pada dinding bebas. Pada
dinding bebas ini ditempatkan kotak kontak, sebaiknya
tiap 2 sampai 2,5 m satu sama lain. Jika sebagai
pengganti titik lampu untuk penerangan umum
digunakan lampu portable yang dilengkapi sakelar atau
melalui kotak kontak, kotak kontak ini sebaiknya
dikendalikan dengan sakelar dinding.
Kotak kontak khusus (KKK) perlu disediakan jika
dipasang penyejuk udara (AC) dinding.
Teknologi dan Rekayasa
3. Ruang makan
A. Titik penerangan
Setiap ruang makan atau sarapan pagi harus mempunyai
sekurang-kurangnya satu titik penerangan yang
dikendalikan dari sakelar dinding. Titik penerangan ini
ditempatkan di atas pusat meja dengan memberikan
penerangan langsung.

Teknologi dan Rekayasa


B. Titik kotak kontak
Di rumah modern sering kali di ruang makan ini ditempatkan
meja atau lemari pelayanan, lemari es dan penyedia air
dingin atau panas (dispenser). Di atas lemari pelayanan
dapat dipasang penggarang roti, oven microwave, blender,
juicer dsb. Untuk semua itu perlu disediakan kotak kontak
secukupnya dan diperhitungkan kemungkinan bekerjanya
beberapa peranti tersebut secara bersamaan. Kotak kontak
dapat dipasang dengan jarak dekat kurang lebih 1,2 m satu
sama lain dan ditempatkan 20:30 cm di atas landasan atas
lemari pelajaran.

Teknologi dan Rekayasa


4. Ruang tidur
 Titik penerangan
Iluminasi umum yang baik penting sekali di ruang
tidur. Hal ini biasanya disediakan oleh luminer langit-
langit atau luminer dinding. Luminer yang dipasang di
atas atau di kiri kanan cermin dapat berfungsi sebagai
penerangan umum. Untuk kemudahan pengendalian
di ruang tidur utama sekelompok sakelar dipasang
dekat ujung kepala tempat tidur yang mengendalikan
semua lampu di ruang tidur.
Teknologi dan Rekayasa
 Titik kotak kontak
Kotak kontak ditempatkan di kedua sisi tempat tidur
untuk kemudahan. Tambahan kotak kontak disediakan
pada dinding yang masih terbuka setiap 2 m satu
sama lain. Suatu kotak kontak khusus disediakan
untuk disambung pada penyaman udara (AC) yang
tergantung dari besarnya ruang tidur berkapasitas ¾
sampai 1 ¼ PK.

Teknologi dan Rekayasa


5. Ruang mandi dan toilet
 Titik penerangan

Luminer sebagian besar dipasang di atas atau kedua


sisi cermin-cermin atau jika mungkin kena cipratan air
sebaiknya dipasang pada plafond.
Semua titik penerangan dikendalikan dari sakelar
dinding di luar ruang mandi yang mudah dijangkau jika
akan membuka pintu ruang mandi.

Teknologi dan Rekayasa


 Tempat kotak kontak
Satu kotak kontak ditempatkan di dekat cermin, 100 sampai 150
cm di atas lantai untuk keperluan pengering rambut atau mesin
cukur listrik. Lantai ruang-ruang mandi sebaiknya diusahakan
selalu kering, kecuali di ruang tertutup pancoran air dan bak
rendam.
Pemanas air sebaiknya ditempatkan di luar ruang mandi. Semua
kotak kontak untuk dihubungkan dengan perlengkapan listrik di
kamar mandi sudah barang tentu harus dilengkapi dengan
kontan pengaman dan selain itu sangat direkomendasikan bahwa
semua kotak kontak tersebut diamankan dengan GPAS.

Teknologi dan Rekayasa


6. Ruang kerja
I. Titik penerangan
Suatu penerangan umum perlu diadakan yang dapat
diberikan oleh luminer langit-langit atau luminer dinding.
Di atas meja tulis dipasang lampu meja untuk membaca
dan menulis yang dikendalikan dengan sakelar. Untuk
menerangi mesin tik dan/atau komputer harus tersedia
lampu yang sesuai. Rak dan lemari buku harus mendapat
penerangan tersendiri.

Teknologi dan Rekayasa


II. Tempat kotak kontak
Titik kotak kontak harus tersedia secukupnya
untuk melayani mesin tik dan peralatan komputer
dan mungkin pula mesin fotokopi.
Kotak kontak khusus perlu disediakan untuk
penyaman udara.

Teknologi dan Rekayasa


D. Pengelompokan Beban
1. Jenis beban
Beban yang terdapat dalam rumah dan bangunan
beragam sesuai dengan keadaan penghuni dan jenis
bangunannya.
Dalam perancangan instalasi ada baiknya untuk
mengelompokkan beban sebagai berikut :

a. Penerangan
Dalam dan luar di luar gedung
b. Peranti rumah
Untuk memasak, mendinginkan, mengelola makanan,
mencuci piring dan pakaian, dan sebagainya.

Teknologi dan Rekayasa


c. Peranti kantor
Mesin tik, komputer, fax, dan sebagainya
d. Penyaman udara
Pendingin dan pertukaran udara
e. Sistem air
Pompa air, pemanas air, penyedot air, dan sebagainya
f. Beban khusus
Perlengkapan teknik rumah seperti mesin bor, gergaji,
sugu, mesin pemelihara kesehatan
g. Aneka beban
Pesawat audio visual, motor pembuka pintu sistem
otomatik, dan sebagainya.

Teknologi dan Rekayasa


2. Jumlah maksimum titik beban di sirkit akhir
Jumlah maksimum titik beban yang dapat
dihubungkan parallel pada suatu sirkit akhir ditentukan
dalam PUIL 2000 (4.4.1.2.) sampai (4.4.1.6).
Ketentuan ini tidak berlaku untuk sirkit akhir yang
menyuplai perlengkapan yang mempunyai nilai
nominal lebih dari 20A, atau lebih dari 20A per phase,
sirkit akhir yang hanya mempunyai satu titik beban
berupa perlengkapan tersebut.
Jumlah titik beban yang dapat dihubungkan pada
suatu sirkit akhir tergantung pada nilai nominal gawai
proteksi, yang nilai maksimumnya tidak boleh melebihi
kHA pengantar sirkit.

Teknologi dan Rekayasa


3. Sirkit akhir untuk penggunaan tunggal
Sesuai PUIL 2002 [4.4.1.2.] sirkit akhir untuk
penggunaan tunggal adalah sirkit akhir yang
hanya mensuplai :
a. titik penerangan,
b. K.K.B,
c. K.K. 10 A,
d. K.K. 15 A, atau
e. K.K. 20 A.
Teknologi dan Rekayasa
E. Ketentuan Lain dalam Instalasi Penerangan
dan Tenaga

1. Ketentuan instalasi penerangan dan tenaga


Ketentuan–ketentuan pokok instalasi penerangan dan
tenaga mengadopsi dari PUIL 2000, antara lain adalah:
 Dalam satu pipa instalasi hanya boleh dimasukkan kabel-
kabel alur tunggal (RA atau NYA dan lainnya) yang
merupakan satu rangkaian atau circuit;
 Kabel atau kabel tanah beralur banyak (sistem 3 phasa)
boleh dimasukkan dalam lorong atau pipa lebih dari satu
rangkaian termasuk kabel kontrolnya;
 Hantaran-hantaran dari satu rangkaian tidak boleh dibagi
ke dalam beberapa pipa atau beberapa kabel;

Teknologi dan Rekayasa


 Kabel-kabel dalam satu pipa (race-way) dengan tegangan
yang bermacam-macam tegangan kerja dari kabel-kabel yang
satu pipa tersebut harus disesuaikan dengan tegangan yang
tertinggi;
 Kontak tusuk tak boleh untuk mematikan dan menjalankan
pesawat yang dapat dipindah-pindah dengan daya lebih dari 2
kW atau lebih dari 16 Amper;
 Sarana pemutusan untuk motor listrik kHAnya minimum
115 % x 1 penuh dari beban motor;
 Sebuah rangkaian akhir boleh dibebani 50 lampu 300 W
atau alat-alat kecil dengan daya maksimum 25 Watt;

Teknologi dan Rekayasa


 Jika bukan untuk rumah tangga maksimum 30 alat kecil;
 Untuk satu rangkaian untuk lampu reklame atau hias,
dibatasi 25 A dan lapangan tenis juga 25 A;
 Pencabangan dari PHB utama dibatasi sampai 6 buah, selain
khusus untuk lift dan peralatan pecegah kebakaran;
 Sakelar otomatis untuk motor peralatan pencegahan
kebakaran harus dapat dilalui dengan aman arus sebesar 125
% x I motor beban penuh;
 Rangkaian pokok yang mensuplai beberapa motor, untuk
mencegah kebakaran sakelarnya harus diseting membuka pada
muatan 600%xIN motor-motor dalam waktu minimum 20 detik
dan maksimum 50 detik;

Teknologi dan Rekayasa


 Pada jaring distribusi dan instalasi yang menggunakan
pentanahan pengamanan dilarang menggunakan pentanahan
netral pengamanan (PNP);
 Tahanan isolasi instalasi konsumen minimal 1000 tiap
voltnya, tidak termasuk mesin listrik, transformator dan dan
lainnya, sedang instalasi dalam ruangan lembab minimum 100 
tiap voltnya;
 Kabel yang dapat diparalel sedikitnya berpenampang 50 mm2
dan jika lebih dari 50 mm2 maka setiap kabel harus diberi
pengaman;
 Rangkaian (group) instalasi domestik hanya boleh diamankan
sampai 25 Amper;
 Motor 3 phasa yang dipasang tetap tanpa pengawasan dengan
daya 1 PK atau lebih, harus diamankan terhadap beban lebih;
Teknologi dan Rekayasa
 Daya pemutusan (break capacity) suatu

sakelar sekurang-kurangnya sama dengan arus

hubung singkat;

 Sebuah instalasi motor listrik dan besar

ukuran kapasitas sakelar ditunjukkan pada

Gambar di bawah ini;

Teknologi dan Rekayasa


Gambar di atas
Ukuran Saklar Instalasi Tenaga
Ukuran atau kapasitas sakelar yang dipasang adalah:
Sakelar I 42 x 250 % = 105 A
Sakelar II 54 x 200 % = 108 A
Sakelar III 68 x 150% = 102 A
Sakelar utama sedikitnya dapat dialiri arus dengan aman
sebesar 42 + 54 + 68 + 10% x 68 = 170,8 A.
Setelah hubung singkat saluran utama (sakelar I tak boleh
lebih dari 108+ 48 + 68 + 68 = 292 Amper.
Teknologi dan Rekayasa
 Badan motor yang dapat dibawa dan bekerja dengan

tegangan di atas 50 V, terhadap tanah harus ditanahkan atau

diberi isolasi ganda yang menjamin bebas dari tegangan setuh;

 Dalam instalasi industri, papan hubung bagi (PHB) untuk

motor dan untuk penerangan harus dipisahkan; dan

 Motor yang tidak tampak dari pegontrolnya dekat motor

tersebut harus diberi sakelar untuk mematikan motornya.

Teknologi dan Rekayasa


Gambar 10.2a menunjukkan contoh pengawatan instalasi
penerangan dan tenaga. Rekapitulasi beban isntalasi
penerangan dan tenaga ditunjukkan pada Gambar 10.2b;
Gambar 10.2c, Gambar 10.2d, dan Gambar 10.2e.
Hantaran rangkaian cabang yang hanya mensuplai motor
tunggal:
kHA-nya arus minimum = 110% x IN motor (10.1)

kHA sakelar minimum 115% x IN motor (10.2)

Teknologi dan Rekayasa


10 PK/II/1 II/4 II/4 II/4

5x50W/I/2 300W/I/3
II/4
80 PK/II/2

300W/I/3 II/4

I/1 I200W/IV/1 3 PK/ III/1


300W/I/4
25 PK/II/3 I200W/IV/2
I/1
A 1 PK/ III/1

IIV/2
5x50W/I/2
I/1
IIV/2

I/1

300W/I/4 I200W/IV/2 300W/IV/3

I200W/IV/1

200W/IV/1

I II
III IV

300W/IV/3

300W/IV/3

Teknologi dan Rekayasa


A. Gambar pengawatan instalasi
penerangan
dan tenaga
Group I 4 kotak kontak + (o)5/8” 2,5 mm2
6 A

10 lampu pijar @ 50W + (o) 5/8” 2,5 mm2


6 A

10 lampu @ 300 W + (o) 5/8” 2,5 mm2


66 A
AV
2 lampu @ 300 W + (o) 5/8” 2,5 mm2
6 6 AA

Teknologi dan Rekayasa


B. Gambar rekapitulasi beban group I

35 A 10
Kabel Tanah 3x16 mm2 PK
Group II

200 A Kabel Tanah 3x70 mm2 80


PK

80 A 25
Kabel Tanah 3x25 mm2 PK

20 A 5 kotak kontak 3 kutub

(o)5/8” 4 mm2

Teknologi dan Rekayasa


C. Gambar rekapitulasi beban group II

Group III
20A 3 PK
(o) ¾” 2,5mm2

10A 1 PK
(o) 5/8” 2,5mm 2

Teknologi dan Rekayasa


D. Gambar rekapitulasi beban group III

6 A 3 Lampu @ 200W

Group IV

6 A
2 Lampu @ 200W+2 Kontak Kontak

6 A
2 Lampu @ 300 W Pada Tiang

Teknologi dan Rekayasa


Gambar ini menunjukkan contoh gambar bagan
rekapitulasi beban instalasi penerangan dan untuk
memasak (fornuis).

Teknologi dan Rekayasa


 Bagan instalasi penerangan dan tenaga

8 Lampu + 2 kotak kontak

5 Lampu + 2 kotak kontak

4 Lampu + 2 kotak kontak

Fornuis

 Rekapitulasi instalasi rumah untuk


penerangan dan untuk fornuis atau alat
memasak
Teknologi dan Rekayasa
2. Instalasi motor listrik arus bolak balik
 Jenis motor listrik arus bolak balik 3 phasa

Motor listrik arus bolak balik 3 phasa dibagi dalam dua


kelompok, yaitu motor synchrone (motor serempak) dan
motor asynchrone (motor tidak serempak).
Motor synchrone memiliki kumparan stator dengan sumber
listrik arus bolak balik dan kutub magnetnya diberi
tegangan arus searah.

Teknologi dan Rekayasa


Konstruksi motor synchrone sama dengan konstruksi generator
synchrone. Pada motor synchrone terdapat kumparan bantu
untuk menjalankan motor (start) dan jika putaran motor
mencapai putaran synchrone, maka kumparan bantu dilepas.
Cara lain untuk membantu putaran awal pada motor synchrone
menggunakan motor bantu dilengkapi dengan meter- meter
listrik untuk mendeteksi motor sudah se-phasa atau belum
dengan tegangan jaringan. Setelah motor mencapai
putaran yang diinginkan, tegangan di dalam motor
dibangkitkan sudah sephasa, putaran synchrone dan
teganganya sama, maka sakelar yang menghubungkan ke
jaringan dimasukkan.

Teknologi dan Rekayasa


Motor asynchrone atau tidak serempak, tipe-nya terdiri dari:

A. Jangkar atau angker atau rotor sangkar


Kumparan rotor terdiri dari satu atau lebih batangan tanpa
isolasi yang dihubungkan menggunakan gelang atau ring.
Selain memperkecil keausan (stroomver dringing) pada
kumparan (belitan), rotor berbentuk sangkar dapat
memperkecil besar arus mula gerak.

B. Motor dengan jangkar menggunakan cicin pengasut


(sleepring angker motor)
Kumparan rotor terdiri dari kawat atau batangan
menggunakan isolasi dan dilengkapi tiga cincin pengasut
(sleepring) menggunakan pengangkat sikat pengasut
(borstel lichter) dan alat hubung singkat.

Teknologi dan Rekayasa


C. Motor dengan jangkar menggunakan pengasut yang dapat
diatur (regel sleepring angker motor)
Kumparan rotornya dari kawat atau batangan berisolasi
menggunakan cincin-cincin pengasut dengan sikat asut
(borstel) yang tepat.

D. Motor dengan macam-macam putaran


Statornya terdiri dari beberapa kutub yang dapat diubah-
ubah dengan cara mengubah bentuk sambungan belitan
stator untuk memperoleh bermacam-macam putaran
(dahlander) dan type rotornya adalah sangkar ganda.

Teknologi dan Rekayasa


 Menghubungkan motor listrik 3 phasa
Motor listrik tiga phasa dengan tiga kumparan pada
statornya, maka notasi atau tanda pada setiap
kumparan ditunjukkan Gambar di bawah.

Gambar di atas Notasi atau Tanda Belitan Motor


Listrik3 Phasa Rotor Sangkar
Teknologi dan Rekayasa
Jika kumparan rotornya berbentuk lilitan (rotor belit), notasi

atau tanda pada setiap belitannya sama tetapi menggunakan

huruf kecil: x-y-z dan u-v-w. Pada terminal atau klem motor

listrik, letak klem atau mur-baut tempat ujung belitan diatur

sehingga memudahkan untuk membuat sambungan bintang

atau segitiga.

Teknologi dan Rekayasa


Gambar di bawah menunjukkan terminal motor listrik
3 phasa hubungan bintang atau star ( ) dan Gambar
menunjukkan motor listrik 3 phasa hubungan segitiga
atau delta (Δ).

Teknologi dan Rekayasa


Rotor yang memiliki 3 kumparan (ujungnya 6 buah), tiga
pangkal kumparan dihubungkan menjadi satu dan ketiga ujung
lainnya melalui cincin seret dan tahanan sikat (pengasut)
dipasang pada klem motor listrik 3 phasa dengan diberi tanda
huruf kecil u-v-w.
Jika terdapat rotor yang memiliki dua (2) kumparan, maka
pada masing-masing cincin seret disambung pada ujung
kumparan u pangkal kumparan ” x + y” dan cincin seret dengan
ujung V.
Untuk memenuhi syarat-syarat kondisi tempat motor listrik
harus dipasang, maka jenis motor listrik yang ada terdiri dari:
• Motor listrik terbuka;
• Motor listrik kedap air;
• Motor listrik kedap percikan air dari atas;
• Motor listrik tertutup dengan pipa ventilasi;
• Motor listrik terutup rapat dengan pendingin; dan
• Motor listrik terbuka dengan cincin asut.

Teknologi dan Rekayasa


Gambar di bawah menunjukkan simbul pengasutan
motor listrik 3 phasa dengan sakelar bintang segitiga,
pengasutan rotor motor listrik 3 phasa rotor belit dan
simbul sakelar termis.

3
3

a. simbol pengasutan b. simbol pengasutan


sakela bintang segitiga dengan tahanan pengasut

Teknologi dan Rekayasa


Gambar di bawah
Simbol Pengasutan Motor Arus Bolak Balik 3
Phasa

Teknologi dan Rekayasa


A. rotor dengan dua B. Motor 3 phasa rotor sangkar
kumparan dengan dengan tahanan asut
cincin asut 3
phasa

Teknologi dan Rekayasa


3. Tahanan jenis penghantar
Nilai tahanan jenis ( (rho), daya hantar arus ( - lambda),
dan koefisien suhu yang dapat menambah tiap kenaikan suhu
1o C ( -Alpha) pada bahan penghantar ditunjukkan pada
Tabel.
Untuk menentukan besar nilai tahanan suatu penghantar
dapat menggunakan rumus:

ρxl
R  Ω
Α
Keterangan:
 (rho) : tahanan jenis material penghantar /meter/mm2
l : panjang jenis penghantar dalam meter
A : penampang bahan penghantar dalam mm2

Teknologi dan Rekayasa


Sebuah hantaran panjang 200 meter, penampang 2,5 mm 2,
pada saat panas suhu hantaran menjadi 80oC. Berapa ohm
nilai tahanan yang dimiliki hantaran tersebut.
Penyelesaian :
 R 20oC =

 200
x  x0,0175  1,4
q 1,5
Kenaikan suhu = 80oC – 20 oC = 60 oC
R pada suhu 80oC = R20o x (1 +  x to) Tahanan (R)
dari hantaran = 1.4 x (1+ 0.004 x 60) = 1.736 

Teknologi dan Rekayasa


4. Daya pemanas
Satuan dari panas adalah kilo kalori = kCal
Besar daya 1 kWH sama dengan 367.200
kgm atau 1kWH sama dengan 367.200 : 427
= 860 kcal. Uraian tentang konversi energi
sudah dibahas pada Bab. II.

Teknologi dan Rekayasa


5. Tenaga (kerja) dan daya
Daya (P) adalah tenaga (W) dibagi waktu (t):
P = W/t Watt
Besarnya tenaga pada sistem arus bolak balik 3 phasa
adalah:
ExIx
3 x Cos x t untuk arus bolak-balik

Besarnya tenaga pada sistem arus


searah (DC) adalah:
W = E x I x t Watt detik (Joule)
kW = 102 kgm/sec. = 367.200
kgm

Teknologi dan Rekayasa


Contoh 1
Air dengan volume 2 m3 harus dipanasi dari 25oC menjadi
80oC. Berapa kWH daya yang dibutuhkan?
Penyelesaian :
Besarnya kenaikan suhu adalah = 80o C– 25oC = 55oC.
Ini berarti setiap liternya diperlukan 55 kcal. Jadi untuk air
dengan volume 2 m3 kalori yang dibutuhkan = 2000x 55 =
110.000 kcal.
Jumlah kerja yang diperlukan = 110.000: 860 = 160 kWh
Contoh 2
Berapa panas yang dihasilkan oleh sebuah tahanan 15
dengan besar arus 4 A pada tegangan arus searah 60V
dalam waktu 35 menit?
Penyelesaian :
860 35
x60 : 4 x  120.4kcal
1000 60
Teknologi dan Rekayasa
6. Luas penampang minimum penghantar
pengaman
Luas penampang minimum hantaran phasa untuk
penghantar berisolasi dan telanjang ditunjukkan Tabel
di bawah ini

Teknologi dan Rekayasa


Berikut ini diberikan contoh penghantar, kotak kabel beserta
ukuran luas penampangnya seperti ditunjukkan pada
Gambar 10.8. Pada contoh ditunjukkan kabel berisolasi
dengan luas penampang 3x70mm2 dan kabel dengan
pengaman dengan luas penampang 4x4mm2.

Teknologi dan Rekayasa


Gambar skema sistem pengaman

Penggunaan relai yang Bekerja karena terjadi aliran


arus ketanah saat terjadi hubung singkat

Teknologi dan Rekayasa


Tabel Luas Penampang Nominal Hantaran Nol
Hantaran Nol mm2
Hantaran Phasa
Hantaran Udara Instalasi
Dalam Pipa Instalasi Kabel Alur
Penampang mm 2
Pasangan Luar dan Dalam
Banyak dan Kabel Tanah
Bangunan
1.5 1.5 -
2.54 2.5 -
4 4 4
6 6 6
10 10 10
15 16 16
25 16 25
35 16 35
50 25 50
70 35 50
95 50 50
120 70 70
150 70 70
185 95 95
240 120 120
300 150 150
400 185 185
Teknologi dan Rekayasa
Gambar di bawah ini menunjukkan
luas penampang nominal hantaran
nol dari bahan yang sama dengan
hantaran phasanya.

Hantaran netral dari


saluran dua kawat harus
mempunyai kHA yg sama
dengan kHA phasa

Teknologi dan Rekayasa


Tabel ini menunjukkan ukuran kawat lebur dari tembaga
atau tembaga dilapisi timah, untuk digunakan dalam
pengaman pipa setengah terbuka.

Nominal Diameter Kawat


Ukuran Nominal Keterangan
 (mm)
Pengaman (A)

3 0.15 Ukuran kawat untuk


5 0.20 pengaman lebur dalam
10 0.35 lajur kedua segera putus
15 0.50 pada beban 2 x In. Yang
20 0.60 agak berbeda adalah tipe
25 0.55 dan konstruksi
30 0.85 sekeringnya
45 1.25
60 1.53
80 1.80
100 2.00

Teknologi dan Rekayasa


Tabel
Pengujian Pengaman Lebur Menurut VDE
Pengujian Pengaman Lebur Menurut VDE

Besar Arus Uji Besar Arus Uji

Jenis Sekring Harus


Arus Arus Harus putus
Tahan dlm
Minimum Maximum dalam waktu
waktu

Sekring
Patron
6 s/d 10A
15 s/d 25A 1.5 x In 1 Jam 2.1 x In 1 Jam
35 s/d 62A 1.4xIn 1 Jam 1.75 x In 1 Jam
80 s/d 200A 1.2xIn 1 Jam 1.6 x In 1 Jam
1.2xIn 2 Jam 1.6 x In 2 Jam

Sekring pipa
lebur (bus 1.6 x In 1 Jam 1.8 x In 1 Jam
patron)

Teknologi dan Rekayasa


8. Pengujian isolasi dengan tegangan
Untuk menyakinkan adanya pengisolasian yang
baik dan tahan terhadap variasi perubahan
tegangan yang timbul pada pemeriksaan
kumparan stator generator, kumparan
transformator dan kumparan lainnya. Peralatan
listrik tidak cukup hanya diperiksa dengan
induktor saja, tetapi harus juga harus diuji
dengan tegangan uji. Kumparan diberi
tegangan tertentu selama satu menit
(tegangan dihubungkan pada kumparan dan
kabel yang lain pada bodi generator atau
transformator.
Teknologi dan Rekayasa
Generator atau Motor Listrik Besar Tegangan Uji Waktu Uji

Daya s/d 3 kW atau 3 kVA 1000 V + 2 x Tegangan kerja

Daya > 3 kW/kVA < 1000 V + (2xtegangan kerja minimum 1.500


dari 10.000 kW/kVA V)

Satu
Di atas 10.000 kW/ kVA 1.000 V + (2x tegangan kerja) Menit
E s/d 2000 V 2,5 x tegangan kerja
E > 2000 s/d 6000 V 3000 V + 2 x tegangan kerja
E diatas 6.000 V

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa besar


tegangan uji sebesar + 250% x tegangan normal,
sehingga jika lulus dalam pengujian berarti daya
isolasi kumparan terjamin dengan baik satu
tingkat lagi dari hasil pemeriksaan yang
menggunakan induktor saja.
Teknologi dan Rekayasa
Tabel
Tegangan Uji Transformator
Tegangan Uji
Tipe Transformator
Selama 1 menit
Transformator secara umum 1000 V + (2 x tegangan kerja)
Untuk tegangan transformator primer lebih dari Bagian primer minimum 10.000 V
500 volt (antara 3000 volt s/d 6000 volt)

Bagian sekunder untuk distribusi keperluan Bagian sekunder


umum 1000V+(2 x tegangan kerja)
Sering terjadi suatu kumparan (spoel) diperiksa dengan
induktor keadaan sambungannya baik, tetapi ternyata tidak
dapat dialiri arus 30% dari arus normalnya sehingga
kumparan perlu dibongkar untuk menemukan
kesalahannya.
Sebelum diuji dengan tegangan, kumparan diperiksa
terlebih dahulu menggunakan induktor dan hasilnya harus
baik.
Teknologi dan Rekayasa
9.Memeriksa tahanan isolasi
Memeriksa tahanan isolasi instalasi baru perumahan
ditentukan 1000 Ohm/Volt. Untuk pesawat atau peralatan
listrik menurut VDE besarnya nilai tahanan isolasi seperti
ditunjukkan pada Tabel Besar Nilai Tahanan Isolasi
Peralatan atau Pesawat Listrik

Tahanan Isolasi Ohm/


No Jenis Pesawat/Peralatan
Volt

1 Pesawat dengan kolektor untuk arus bolak balik dan 250


tegangan sampai 1000 V

2 Pesawat arus bolak-balik tegangan sampai 1000 V 250

3 Pesawat arus bolak-balik tegangan > 1000 s/d 500


10.000 V

4 Motor listrik dan pembangkit arus bolak balik 250

Teknologi dan Rekayasa


10. Contoh gambar instalasi tenaga listrik
Pengaturan penyambungan sakelar
dan alat pengaman dalam rangkaian perlengkapan
hubung bagi (PHB) seperti ditunjukkan pada Gambar di
bawah.

Teknologi dan Rekayasa


Untuk hantaran masuk ke PHB yang berdiri sendiri harus
dilengkapi dengan sakelar seperti ditunjukkan Gambar 10.11.
Pada PHB C cukup dengan pemisah karena rangkaian I, II
dan III masing-masing telah memiliki sakelar. PHB D tidak
perlu sakelar masuk karena kabel M dapat dimatikan dari D
menggunakan sakelar S.

±5m

Teknologi dan Rekayasa


Setiap rangkaian keluar dari PHB utama harus
dilengkapi dengan sakelar, jika memiliki:
a. Muatan 5 atau lebih kotak kontak dengan besar
arus masing-masing (a’) lebih besar dari 16 A,
b. Muatan 5 atau lebih motor dengan besar daya
masing-masing maksimum 1.5 kW,
c. Muatan terdiri dari 3 PHB atau lebih, dan
d. Muatan Minimum 100 A atau lebih.

Teknologi dan Rekayasa


11. Kapasitor
Kapasitor digunakan untuk memperbaiki faktor
kerja atau cosinus phi (Cosφ) sehingga diperoleh
faktor kerja yang menguntungkan. Ketentuan
tentang kapasitor antara lain adalah:
 Kapasitor harus dilindungi terhadap kerusakan
mekanis dengan penempatan yang baik dengan
pagar atau penghalang yang sempurna;

Teknologi dan Rekayasa


 Transformator yang digunakan sebagai alat
penyambung kapasitor dengan satu rangkaian tenaga, daya
nominal KVA sedikitnya harus 35% di atas KVA-nya
kapasitor;
 Instalasi kapasitor harus dilengkapi dengan peralatan
pembuang muatan yang masih tertahan di dalamnya;
 Sisa tegangan kapasitor harus dikurangi 50 volt atau
berkurang setelah dilepas dari sumber listrik. Untuk kapasitor
dengan tegangan maksimum 600 V atau kurang, lama
pelepasannya (discharge) adalah 1 menit dan jika
tegangannya lebih dari 600 V waktu pelepasannya selama 5
menit.
 Peralatan untuk pelepasan kapasitor atau kumpulan
kapasitor bekerja secara otomatis (sambung dengan
kapasitor) pada saat suplai kapasitor dilepas. Alat pelepas
muatan tidak boleh dioperasikan dengan tangan;

Teknologi dan Rekayasa


 Kumparan–kumparan stator generator, motor dan
transformator dan lainnya yang dihubungkan langsung dengan
kapasitor tanpa perantara sakelar atau alat pengaman
merupakan suatu alat pelepasan yang baik;
 Besarnya daya kapasitor dalam kVA yang dihubungkan
pada sisi beban alat kontrol, tidak boleh melebihi yang
diperlukan untuk menaikkan faktor kerja sampai maksimum
satu pada beban nol;
 KHA rangkaian untuk kapasitor sedikitnya harus 135%
dari arus nominal kapasitor;
 Selungkup kapasitor harus ditanahkan;
Teknologi dan Rekayasa
 Hantaran kapasitor yang dicabangkan dari saluran
hambatan ke motor, kHA-nya minimum sepertiga (1/3)
dari arus nominal saluran ke motor;
 Pada setiap kapasitor harus ada pelat nama dengan data-
data seperti berikut:
1) Nama pembuat
2) Tegangan nominal
3) Frekwensi
4) KVAR
5) Jumlah phasa
6) Volume cairan, jika cairannya mudah terbakar dan
7) Alat- alat pelepas muatan.

Teknologi dan Rekayasa


12. Menentukan besarnya daya kapasitor
Nomogram tersebut menggambarkan sebuah
generator 3 phasa, frekuensi 50 Hz dan besar daya 1720
KVA sedang beroperasi dengan beban 1.100 kW pada Cos φ
0,64.
Jika tegangannya 380 V, maka arus yang digunakan:
VA = E x I x
3 I
1.720 x1.000
380 x1,73
 2.618

Sesudah Cos φ diperbaiki, besarnya arus:


1.285 x1.000
I  1.956
380 x1,73
Jadi besarnya arus yang tersedia atau masih tersisa adalah
2.618-1.956 = 662 A.

Teknologi dan Rekayasa


Pada saat generator dibebani 1.100 kW, Cos φ, dan
besar arus 2618 A, arusnya sudah cukup besar sehingga
ditambah bebannya. Dengan perbaikan cosinus φ, besar
beban dapat ditambah lagi sebesar
662 x 380 x 3 x 0,86 = 374 kW.
Dalam penggunaannya, kapasitor tidak perlu harus
dipusatkan untuk seluruh instalasi, tetapi dapat juga
dibatasi hanya untuk bagian atau rangkaian instalasi yang
bebannya sangat induktif dan dilepas jika beban induktif
tidak dioperasikan.

Teknologi dan Rekayasa


Contoh Soal
Rencanakanlah instansi penerangan dan tenaga pada salah satu ruangan praktik
SMK, sebagai berikut:

81 Teknologi dan Rekayasa


Denah Lokasi Penempatan Mesin

82 Teknologi dan Rekayasa


Jawaban Instalasi penerangan
Untuk mendapatkan efisiensi () dicari indeks ruangan
K=

Untuk K 2,5 dan reflektansi 10%,50% dan 60%, maka berdasarkan Tabel X.11
diperoleh efisiensi () = 0,71
Jadi banyak lampu (n):

n=

diambil (n) = 12 titik cahaya.


Maka di ruang praktik dipasang lampu :
(n) = 12 x HF 400 PD

83 Teknologi dan Rekayasa


n = 12 x 400 watt
n = 12 x 500 VA
Karena jumlah (n)12, maka letak lampu adalah:
Sejajar panjang 4 baris
Sejajar lebar 3 baris
Jarak lampu ke lampu sejajar panjang = = 6 m
Maka a = 6 m dan ½ a = 3 m
Jarak lampu dengan lampu sejajar lebar = 4
maka a = 4 m dan ½ a = 2 m.

84 Teknologi dan Rekayasa


Bagan Instalasi Penerangan

85 Teknologi dan Rekayasa


Rekapitulasi Daya Penerangan

86 Teknologi dan Rekayasa


Instalasi tenaga
Mesin bubut 6 x 10 HP
Daya terpasang: = 55.950VA

= 55,95 kVA
Mesin frais 4 x 15 HP
Daya terpasang: = 52.659VA

=52,659kVA
Daya instalasi tenaga
55,95kVA + 52,659kVA = 108,609kVA
Jadi daya total instalasi tenaga dan penerangan adalah
108,609kVA + 9,1 kVA = 117,709 kVA

87 Teknologi dan Rekayasa


Penampang penghantar cabang
KHA cabang minimum
= 110% x In = 1,1x 22,22 = 24,44 A
Dengan melihat Tabel 10.13, kHA NYY beralur 4 yang dipasang
ditanah diperoleh q = 2,5 mm2 dengan kHA 32 A. Untuk kabel
tenaga dipakai
NYY 4 x 2,5 mm2
Untuk kabel kontrol dipakai NYY 3 x 1,5 mm2
Ukuran pengaman atau sekering
Ip > I n Ip > 22,22 A Ip = 25 A
Ukurang /rating pemutus tenaga
Saklar magnetis/bimetal
= 1,25 x In = 1,25 x 22,22 A = 27,77 A dan dipakai 35 A
Ukuran saklar pemutus cabang
= 1,15xIn = 1,5x 22,22 A = 25,55 A dan dipakai 35A
88 Teknologi dan Rekayasa
Gambar diagram rangkaian cabang

Penampang hantaran pentanahan


BC 4mm2, penampang hantaran pentanahan panel tenaga BC 10mm2
Elektroda pipa tembaga BC 50 mm2

89 Teknologi dan Rekayasa


Thank’s
Good Luck

90 Teknologi dan Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai