HERLIN FITRIANA K
HIV / AIDS
Gejala AIDS
- Radang paru
- Radang sal cerna
- Kanker kulit
Masuk HIV (+) - Radang krn jamur
HIV 3 bln Nampak sehat/ tanpa gejala - TB
==== ====== ================ ===== ========= ====
Masa jendela 5-10 tahun - demam 2 th meninggal
- selera makan
turun
- diare
- BB turun
drastis
Perkembangan AIDS
• Viral Load =
Kecepatan KA
• CD4 = Jarak ke
jurang
FENOMENA GUNUNG
ES
Data kasus statistik mengenai jumlah yang
terinfeksi HIV AIDS bukan jumlah yang
sebenarnya:
Sebab banyak kasus HIV AIDS yang
tidak dilaporkan pada fase awal, selain
tanpa gejala juga tidak aat dideteksi.
Kesadaran masyarakat unuk melakukan
HIV masih rendah, sehingga banyak
kasus yang tidak terdata.
PERSEBARAN EPIDEMI HIV DI
INDONESIA
PENULARAN
• Lebih 6,5 Juta perempuan di
Indonesia menjadi populasi rawan
tertular dan menularkan HIV.
• Lebih dari 24.000 perempuan usia
subur di Indonesia telah terinfeksi
HIV
• Lebih dari 9.000 perempuan HIV+
hamil dalam setiap tahunnya di
Indonesia dan Lebih dari 30%
diantaranya melahirkan bayi yang
tertular bila tak ada PMTCT
Lanjutan….
Termasuk dalam risiko :
Penggunaan Zat
Risiko Seksual
Penggunaan Alkohol
Pengguna Jarum
Kemiskinan
Darah Produk Darah
Akses Layanan Kes
Transmisi HIV dari Ibu
Mobilisasi Penduduk
ke Anak
Faktor Budaya
FAKTOR
RISIKO Hub Seksual
Usia Dini
Seksual
SEKSUAL Bergonta-ganti
PENGGUNAAN
JARUM SUNTIK
DARAH PRODUK
DARAH
Hub Seks
Tdk Aman /
Berisiko
B. PENGGUNAAN ALKOHOL
Sukar
Memakai
kondom dg
benar
C. KEMISKINAN
Bekerja
menjual
seks
(Pr & Lk)
Akses
Kurang
Meningkatkan risiko
HIV/AIDS
E. MOBILISASI PENDUDUK
Transaksi seksual
dan narkoba
terselubung
Meningkatkan risiko
HIV/AIDS
E. FAKTOR BUDAYA
Budaya
Permisif
Meningkatkan risiko
HIV/AIDS
Tinggal Pelukan
serumah WC
Sentuhan Nyamuk
Alat makan
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENULARAN HIV ?
29
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENULARAN HIV ?
31
Bagaimana kita dapat terinfeksi HIV ?
Prinsip ESSE
• Exit : Keluar dari tubuh manusia
• Survive : HIV harus kondisi hidup
• Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi) cukup
• Enter : HIV masuk ke tubuh manusia
32
BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN ?
33
BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN ?
34
Penularan HIV bukan karena jenis narkoba yang
dikonsumsi tapi cara pemakaiannya !
35
BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN ?
Pengguna napza
suntikan
Seks tanpa kondom
dengan perempuan
(jarum tak steril, pakai Suami
bergantian)
lain (WPS)
Bayi berisiko
HIV ! kondom
dengan
tertular HIV Istri hamil dengan istri
HIV/AIDS 37
PMTCT
Tujuan Program PMTCT
dan
Modul 9, Halaman 39
Kerangka pikir peningkatan kualitas dan pelayanan PMTCT
Tenaga Masyarakat
Kesehatan Peningkatan
Eliminasi
Cakupan Kualitas
Stigma & Diskriminasi
Sosialisasi
Dukungan
RS Rujukan ARV
VCT 204
25 Mazami Enterprise © 2009
ARV 148 (124+24)
Advokasi
Mendapat
Hambatanlayanan
75 235
Ibu dengan Lintas Program
HIV
H H
Puskesmas RS Swasta Dukungan
H H
Pustu
H Bidan praktik
swasta
Lintas Sektor
Polindes
Depkes
Modul 9, Halaman 42
Mazami Enterprise © 2009
Sasaran Program PMTCT
1. Peningkatan kemampuan manajemen
pengelola program PMTCT
2. Peningkatan akses informasi PMTCT
3. Peningkatan akses intervensi PMTCT pada
ibu hamil, bersalin dan nifas
4. Peningkatan akses pelayanan dukungan
perawatan & pengobatan (CST) bagi ibu dan
bayi
Modul 9, Halaman 43
Mazami Enterprise © 2009
Implementasi Program PMTCT
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi
Modul 9, Halaman 44
Implementasi Program PMTCT
2. Mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan pada ibu dengan HIV
Skala Nasional Area Risiko Tinggi
• Promosi & distribusi kondom • Promosi & distribusi kondom
• Penyuluhan ke masyarakat ttg • Penyuluhan ke masyarakat ttg
PMTCT, terutama kpd lelaki PMTCT, terutama kpd lelaki
• Konseling pasangan yang salah • Konseling pasangan yang salah
satunya terinfeksi HIV satunya terinfeksi HIV
• Konseling perempuan/ pasangannya • Konseling perempuan/
jika hasil tes HIVnya negatif selama pasangannya jika hasil tes HIVnya
kehamilan negatif selama kehamilan
• Menganjurkan perempuan yang
menderita penyakit kronis untuk
menunda kehamilan hingga sehat
selama 6 bulan
• Membantu lelaki HIV positif &
pasangannya untuk menghindari
kehamilan yg tidak direncanakan
Modul 9, Halaman 45
Implementasi Program PMTCT
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu
hamil dengan HIV ke bayi yang
dikandungnya
Modul 9, Halaman 46
Implementasi Program PMTCT
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta
bayi & keluarganya
Modul 9, Halaman 47
Target Program
PMTCT
Modul 9, Halaman 48
Target Dampak (5 tahun)
Modul 9, Halaman 49
Target Cakupan Integrasi PMTCT
Jumlah ibu hamil 1,10 %*CBR* populasi
Jumlah pengunjung klinik ANC 90 % ibu hamil
Modul 9, Halaman 51
Contoh Alur Pelayanan PMTCT 1 Untuk Ibu Hamil
Posyandu Klinik ANC Klinik KB Klinik VCT Klinik IMS Klinik PTRM
Konseling Konseling
Persalinan Persalinan
Posyandu Klinik ANC Klinik KB Klinik VCT Klinik IMS Klinik PTRM
Konseling Konseling
Ya Ya
Ya Ingin Hamil Hamil
Indikasi ARV Tidak
Tidak Tidak Asuhan Ante Natal
ARV
sesuai Ya Persalinan
Memenuhi syarat
protokol Asuhan Pasca Natal
Tidak
Perawatan
lanjutan Odha Hamil Kontrasepsi
Ikuti Alur 1
RS Rujukan ODHA Modul 9, Puskesmas
Halaman 53
1. Persiapan Manajemen
1. Pengumpulan data dan informasi
2. Penyusunan jadual kegiatan komprehensif
3. Penyusunan alur pelayanan
4. Koordinasi
Modul 9, Halaman 54
2. Persiapan Sumber Daya Manusia
1. Penentuan 10 Petugas VCT
2. Pelatihan Petugas VCT
Puskesmas
10 Petugas VCT
Modul 9, Halaman 56
4. Persiapan Laboratorium
Positive Reactive
HIV-1/2 Control
Positive Negative
(+) (-)
Modul 9, Halaman 57
5. Persiapan Media komunikasi
Leaflet
Modul 9, Halaman 58
Poster
Modul 9, Halaman 59
6. Persiapan Pencatatan dan Pelaporan
Modul 9, Halaman 60
1. Penyuluhan
Penyuluhan dapat dilaksanakan di dalam gedung atau di luar
gedung Puskesmas/ RS
• Penyuluhan di dalam gedung dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan bersamaan dengan pelayanan ANC
• Penyuluhan di luar gedung dilaksanakan oleh kader pada
saat pertemuan warga (arisan, peringatan hari raya agama/
hari besar nasional)
Sasaran: Remaja, PUS, Ibu hamil dan pasangannya
Materi: HIV & AIDS, Cara penularan dan pencegahannya,
PMTCT, Intervensi untuk PMTCT, Tempat yang dapat melayani
konseling & testing HIV
Modul 9, Halaman 61
2. Konseling pra dan pasca tes
Konseling dapat dilaksanakan di dalam gedung atau di luar
gedung Puskesmas/ RS
• Konseling di dalam gedung dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan bersamaan dengan pelayanan ANC
• Konseling di luar gedung dilaksanakan oleh kader
(didampingi oleh tenaga kesehatan apabila diperlukan)
melalui kegiatan penjangkauan/ kunjungan ke tempat
berkumpul warga, sekolah, dan dari rumah ke rumah
(Outreach VCT)
Sasaran: Remaja, PUS, Ibu hamil dan pasangannya
Materi: HIV & AIDS, Pemeriksaan darah HIV, Sikap terhadap
hasil pemeriksaan HIV, Intervensi untuk PMTCT
Modul 9, Halaman 62
3. Pemeriksaan darah HIV
Pengambilan darah dilakukan oleh tenaga kesehatan, dapat
dilakukan di dalam gedung atau di luar gedung Puskesmas/ RS
Pemeriksaan serologis:
• Laboratorium Puskesmas
• Laboratorium RS rujukan Odha
Pembacaan hasil laboratorium:
• Dilaksanakan pada Konseling pasca tes
• Dapat oleh Dokter atau Konselor terlatih
Modul 9, Halaman 63
4. Penatalaksanaan kasus dan rujukan
Penatalaksanaan Obstetrik ibu dengan HIV
• Asuhan Antenatal: Puskesmas/ RS
• Persalinan: bila memungkinkan di RS rujukan Odha
• Asuhan Postnatal: Puskesmas/ RS
Penatalaksanaan ARV ibu dengan HIV
• RS Rujukan Odha: pengendali utama pemberian ARV
profilaksis
• Puskesmas: apabila memungkinkan dapat sebagai outlet
pemberian ARV dan pemeriksaan laboratorium
Laboratorium:
• Hematologi rutin, Tes Faal Hati, Tes Faal Ginjal
• CD4 dan Viral Load
Modul 9, Halaman 64
5. Dukungan
Dapat dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung
Puskesmas/ RS
Sasaran dukungan
Ibu dengan HIV
Bayi & Anak
Anggota keluarga
Jenis dukungan
Dukungan Psikologi
Dukungan Sosial
Dukungan Pengobatan
Modul 9, Halaman 65
Petugas pemberi dukungan
Non Medis Medis
Konselor Dokter
Sukarelawan Bidan & Perawat
Tokoh agama
Psikolog & Psikiater
Pengobatan Alternatif
(Acupressure, Meditation, Herbal Therapy etc)
Kader Kesehatan
Perlu Modul
kerjasama
9, yang serasi Halaman 66
Evaluasi setiap tahun
Indikator Dampak:
Modul 9, Halaman 67
Persyaratan untuk hamil bagi Odha perempuan
Modul 9, Halaman 68
Kebijakan 1:
Integrasi PMTCT dalam
pelayanan KIA
Modul 9, Halaman 69
Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi
Modul 9, Halaman 71
Kegiatan Komprehensif
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
pada ibu dengan HIV
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu
hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi
& keluarganya
WHO
1 2 3
4
Modul 9, Halaman 72
Mazami Enterprise © 2009
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi
Modul 9, Halaman 73
Mazami Enterprise © 2009
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
pada Ibu dengan HIV
Karena adanya risiko MTCT, maka pada dasarnya Odha perempuan tidak
dianjurkan untuk hamil
1 2
Modul 9, Halaman 74
Mazami Enterprise © 2009
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari Ibu
hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya
1 2 3
Modul 9, Halaman 75
Mazami Enterprise © 2009
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi
& keluarganya
Modul 9, 4 Halaman 76
Mazami Enterprise © 2009
Kebijakan 3:
Konseling dan Tes HIV Sukarela
(VCT)
Modul 9, Halaman 77
Konseling dalam PMTCT
• Konseling Sebelum dan sesudah tes HIV
• Konseling ARV
• Konseling Kehamilan & Persalinan
• Konseling Pemberian Makanan Bayi
• Konseling Psikologis & Sosial
Modul 9, Halaman 78
Konseling Sebelum & Sesudah Tes HIV
• Dilaksanakan pada saat ANC
• Dilaksanakan oleh konselor yang sudah
terlatih
Positive Reactive
HIV-1/2 Control
Positive Negative
(+) (-)
Modul 9, Halaman 79
Kebijakan 4:
Pemberian Obat Antiretrovirus
(ARV Profilaksis)
Modul 9, Halaman 80
ARV untuk PMTCT
Modul 9, Halaman 81
ARV Profilaksis
Modul 9, Halaman 82
Kebijakan 5:
Persalinan yang aman
Modul 9, Halaman 83
Persalinan yang aman
Modul 9, Halaman 84
Persalinan yang aman
Modul 9, Halaman 85
Kebijakan 6:
Pemberian makanan bayi
Modul 9, Halaman 86
Konseling pemberian makan bayi
Modul 9, Halaman 87
Konseling pemberian makan bayi
A cceptable Dapat diterima
F easible Mudah dilakukan
Syarat WHO untuk
Susu Formula
A ffordable Harga terjangkau
S ustainable Berkesinambungan
S afe Aman
• Perlu Manajemen Laktasi yang baik untuk mencegah lecet dan
radang payudara (mastitis)
• Bila puting sedang lecet/ luka, ASI tidak diberikan melalui puting
yang lecet
• Sering ada kesan bahwa sebagian besar anak
yang dilahirkan oleh ibu yang HIV-positif akan
terinfeksi HIV
• Sebenarnya 60–75% anak tidak terinfeksi,
walaupun tidak ada intervensi apa pun
• Kita dapat mulai intervensi untuk mengurangi
jumlah anak yang tertular pencegahan
penularan HIV dari ibu-ke-bayi. Atau PMTCT
(prevention of mother-to-child transmission).
PMTCT penting karena:
• Sebagian besar ODHA perempuan berada
pada usia subur
• > 90% kasus HIV anak ditularkan dari ibu pada
masa perinatal
• Anak yang dilahirkan akan menjadi yatim piatu
• Anak terinfeksi HIV alami gangguan tumbuh
kembang
• Stigma dan diskriminasi masih mungkin terjadi
pada anak tersebut
Faktor yang mempengaruhi penularan
HIV dari ibu-ke-bayi
Risiko penularan dari ibu-ke-bayi adalah lebih
tinggi bila:
• viral load perempuan di atas 1.000;
• ada infeksi plasenta
• perempuan terinfeksi IMS
• bila gizi perempuan kurang.
Faktor yang pengaruhi penularan
• Faktor ibu
• Faktor bayi
Faktor Ibu
• Ibu yang baru terinfeksi HIV mudah menularkan
ke bayi
– Jumlah virus sangat tinggi
• Ada penyakit infeksi oportunistik: batuk lama,
diare lama,
• Infeksi Menular seksual, Infeksi plasenta
• Kurang gizi
• Mastitis
• Ketuban pecah dini, partus lama, episiotomi,
memecah ketubah
Faktor Bayi
• Bayi lahir prematur
• Menyusu pada ibu yang HIV
• Terdapat lesi pada mulut bayi (terutama yg < 6
bulan)
PMTCT – umum
• Untuk mencegah penularan pada bayi, yang
paling penting adalah mencegah penularan
pada ibunya dulu.
• Harus ditekankan bahwa bayi hanya dapat
tertular oleh ibunya.
• Jadi bila ibunya HIV-negatif, PASTI bayi juga
tidak terinfeksi HIV.
• Status HIV ayah TIDAK mempengaruhi status
HIV bayi.
Mengapa?
• Kita sering salah pengertian bahwa salah satu
cairan tubuh manusia yang mengandung HIV
adalah ‘sperma’. Ini SALAH!
• Yang mengandung virus pada laki-laki yang
HIV-positif adalah, air mani (cairan sperma)
BUKAN sperma.
• Sperma tidak mengandung virus, dan oleh
karena itu, telur si ibu TIDAK dapat ditularkan
oleh sperma!
• Bila perempuan tidak terinfeksi, dan
melakukan hubungan seks dengan laki-laki
tanpa kondom ada risiko tertular.
• Bila perempuan terinfeksi dapat
menularkan virus pada bayi.
• Tetapi laki-laki tidak dapat langsung
menularkan HIV ke janin atau bayi.
• Hal ini menekankan pentingnya kita
menghindari infeksi HIV pada perempuan.
Strategi PMTCT
• Cegah seluruh wanita jangan terinfeksi HIV
• Bila sudah terinfeksi HIV cegah jangan
sampai ada kehamilan yang tidak dikehendaki
• Bila sudah hamil cegah penulalran ke bayi