Anda di halaman 1dari 47

ELISA AULIA RAHMI

145070307111024
TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN
KEBIASAAN OLAHRAGA TERHADAP
STATUS GIZI PADA ORANG DEWASA
DI KOTA MALANG
1 Latar belakang

2 Daftar pustaka

3 Kerangka konsep dan hipotesis

Outline 4 Metode penelitian

5 Hasil dan Pembahasan

6 Kesimpulan dan Saran

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
3
LATAR BELAKANG
600 juta Prevalensi obesitas
mengalami sentral 26,6% Di Jatim 19%
obesitas (Risksdas, 2013) Dan di Kota
(WHO, 2014) Malang 41,68%

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Nadimin (2011) aktivitas fisik kategori
rendah memiliki status gizi yang lebih
Belay (2013) olahraga aerobik dapat
1. Underweight memperbaiki kondisi obesitas.

2. Normal Proporsi aktivitas fisik Mustamin (2010) tidak ada hubungan


kurang aktif di wilayah aktivitas isik dengan obesitas sentral
3. Overweight Jawa Timur sebesar 21,3%
Penelitian sebelumnya
4. Obesitas Aktivitas fisik dan
olahraga
Status gizi

Faktor yang Dampak


mempengaruhi Penyaktt degeneratif
Orang dewasa Jenis kelamin, usia, seperti hipertensi,
aktivitas fisik, olahraga, kardiovaskuler, dll
>18 Tahun
pola makan, dll

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan Apakah terdapat hubungan
kebiasaan olahraga terhadap tingkat aktivitas fisik terhadap
status gizi pada orang dewasa status gizi pada orang dewasa
di Kota Malang? di Kota Malang?

Apakah terdapat perbedaan Apakah terdapat perbedaan


tingkat aktivitas fisik terhadap kebiasaan olahraga terhadap
status gizi pada orang dewasa status gizi pada orang dewasa
di Kota Malang? di Kota Malang?

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Tujuan umum
Tujuan khusus
- Mengkaji hubungan tingkat aktivitas fisik dan
kebiasaaan olahraga terhadap status gizi pada - Mengkaji jenis, frekuensi, durasi aktivitas fisik orang dewasa di Kota
Malang.
orang dewasa di Kota Malang.
- Mengkaji jenis, frekuensi, durasi olahraga orang dewasa di Kota
- Mengkaji perbedaan tingkat aktivitas fisik dan Malang.
kebiasaaan olahraga terhadap status gizi pada - Mengkaji hubungan tingkat aktivitas fisik dan kebiasaan olahraga
terhadap status gizi yang terjadi pada orang dewasa di Kota Malang.
orang dewasa di Kota Malang.
- Mengkaji perbedaan tingkat aktivitas fisik dan kebiasaan olahraga
terhadap status gizi yang terjadi pada orang dewasa di Kota Malang.
Manfaat akademik
Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai tingkat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
aktivitas fisik dan kebiasaan olahraga terhadap informasi pada masyarakat agar lebih memahami
status gizi serta sebagai acuan bagi peneliti lain dan menerapkan pentingnya melakukan aktivitas
yang ingin meneliti mengenai aktivitas fisik, fisik dan olahraga untuk menjaga kesehatan agar
kebiasaan olahraga, dan status gizi pada orang dapat mengubah pola hidup dan memperbaiki
dewasa usia 30-49 tahun. status gizi menjadi lebih baik.
10
Tinjauan pustaka
Dewasa
Usia dewasa merupakan usia yang terjadi perubahan-
perubahan fisik dan psikologis dan disertai kemampuan
reproduksi yang berkurang dimulai pada umur 18
sampai 40 tahun

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
12
Status gizi

Definisi Klasifikasi Perhitungan

status kesehatan atau keadaan 1. Underweight


IMT = BB (kg)/TB (m2
tubuh yang dihasilkan oleh 2. Normal
keseimbangan antara masukan
nutrien dengan penggunaannya 3. Overweight
4. obeitas : sentral dan general

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
13
Faktor yang mempengaruhi

Usia Jenis kelamin Pengetahuan gizi


semakin bertambah usia Menentukan kebutuhan gizi , mempengaruhi pemilihan bahan
aktivitas fisik yang dilakukan pria membutuhkn energi makanan, pengolahan bahan makanan,
semakin rendah lebih besar dibanding wanita pemilihan menu dan melakukan pola
konsumsi makanan yang akan
berdampak pada status gizi

Pendidikan Pola makan Stress


seorang yang berpendidikan Kegemukan atau kelebihan Akan menurunkan afsu
tinggi cenderung akan berat badan rentan akan makan atau sebaliknya lebih
memiliki status gizi lebih atau penyakit tidak menular akibat banyak makan terutama
obesitas yang dikaitkan kelebihan konsumsi makanan manis sehingga
dengan jenis pekerjaan dan makanan dan minuman yang akan meningkatkan berat
tingkat ekonomi tinggi energi, lemak jenuh, badan menjadi status gizi
The Power of PowerPoint |
gula, dan garam lebih thepopp.com 14
Aktivitas fisik
Olahraga
setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi
otot rangka yang meningkatkan pengeluaran energy Bagian dari aktivitas fisik yang direncanakan, terstruktur,
dan berulang yang dilakukan dengan peraturan dan
3 kategori :
sebagai bagian dari rekreasi maupun kompetisi.
1. Ringan
prestasi
2. Sedang
Berdasarkan metabolismenya terdapat dua jenis olahraga
3. Berat yaitu aerobik dan anaerobik
The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
Hubungan aktivitas fisik dan kebiasaan
olahraga terhadap status gizi
Menurut Suharsa (2016) aktivitas fisik dan olahraga merupakan faktor yang
mempengaruhi status gizi didukung oleh pernyataan nadimin (2011) menyatakan bahwa
orang yang melakukan aktivitas fisik rendah cenderung memiliki status gizi lebih, Thompson
(2012) menyatakan orang yang cenderung aktif memiliki massa lemak yang rendah,
Abizanda (2015) menyatakan olahraga dapat meningkatkan status gizi dan kualitas hidup
yang baik pada orang dewasa.
Aktivitas fisik dan olahraga menjadi komponen kunci pengeluaran energi dan
keseimbangan energi. Aktiivtas fisik dan olahraga mempengaruhi jaringan adiposa baik akut
maupun jangka panjang, asam lemak diarahkan menjauh dari jaringan adiposa ke jaringan
lain seperti otot rangka sehingga mengurangi penyimpanan lemak dari makanan dalam
adiposa 16
Kerangka konsep
dan hipotsesis
penelitian

The Power of PowerPoint 17


|
Kerangka konsep
Anaerobik ATP dari
Aktivitas fisik Olahraga
glikolisis
1. Usia Aerobik
2. Jenis kelamin
3. Pengetahuan gizi
4. Pendidikan Oksigen
Jenis Frekuensi Durasi
5. Pola makan
6. Stress

Memelihara dan membentuk massa otot ATP dari fosforilasi


oksidatif glikogen
dan asam lemak
Metabolisme basal 

Pengeluaran energi 

Oksidasi lemak 
Sel lemak 
Normal

Status Gizi Obesitas sentral


Penyakit tidak
menular
Obesitas
general

Kardiovaskuler,
dislipidemia, sindrom
metabolik, diabetes melitus
tipe2, hipertensi
Hipotesis penelitian

a. Terdapat hubungan tingkat aktivitas fisik  Terdapat hubungan kebiasaan olahraga


terhadap status gizi pada orang dewasa
di Kota Malang
1 2 terhadap status gizi pada orang dewasa
di Kota Malang

 Tidak ada perbedaan kebiasaan olahraga

3 4
 Tidak ada perbedaan tingkat aktivitas terhadap status gizi pada orang dewasa
fisik terhadap status gizi pada orang di Kota Malang
dewasa di Kota MalangTerdapat

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
19
Metododologi
penelitian
Rancangan
populasi Sampel
penelitian

desain observasional dengan orang dewasa usia 30-49 tahun Pemilihan sampel dilakukan
rancangan cross sectional di Kota Malang. dengan cara Stratified Radom
Sampling, dan sampel yang
diteliti dipilih berdasarkan
kriteria inklusi.
Saat ini tidak
terdiagnosa penyakit
Diabetes Mellitus tipe-2 Usia 30-49 tahun

Bersedia menjadi Berdomisisli di Kota


responden Malang minimal 6 bulan
Kriteria
inklusi
Tidak memiliki status Responden wanita tidak
gizi underweight sedang hamil

22
Kriteria ekslusi
a. Responden sedang mengalami penyakit kronis seperti
Tuberculosis
b. Sedang menjalankan program diet dengan obat maupun
tanpa obat

The Power of PowerPoint | thepopp.com 23


Perhitungan sampel

Besar sampel minimal yang diperlukan didasarkan atas perhitungan rumus Hypothesis test for a population
proportion (one-side-test) dengan tingkat kepercayaan 95%, uji kuasa 80%, dan proporsi obesitas di Indonesia
26,6% (Lwanga and Lemeshow, 1991)

n
z1 / 2 Po (1  Po )  z1  P (1  P ) 
2

( P  Po ) 2

n

1,96 0,266(1  0,2325)  0,84 0,20(1  0,20) 
2

(0,20  0,266) 2

n  260
Berdasarkan perhitungan jumlah sampel minimal adalah 260 orang dan ditambahkan faktor drop out sebesar 15%,
sehingga didapatkan jumlah seluruh sampel dalam penelitian ini adalah 300 orang

The Power of PowerPoint | thepopp.com 24


Lokasi dan
Variabel Variabel waktu
bebas terikat penelitian

jenis, durasi, dan frekuensi dari status gizi pada orang dewasa di Kota Malang terdiri dari 5 Kecamatan
aktivitas fisik dan kebiasaan yaitu Kecamatan Lowokwaru, Belimbing,
olahraga. Sukun, klojen, dan Kedungkandang.
Penelitian dilaksanakan dalam kurun
waktu empat bulan, yaitu dari (Agustus -
Desember 2017).
25
Instrumen penelitian

1. Formulir informed consent


2. Formulir penapisan

3. Form kuisioner berupa Internatonal


Physical Activity Questionnaire (IPAQ)
4. Form kuisioner Olahraga

5. Timbangan injak digital Merk Tanita 6. Microtoise


dengan ketelitian 100 gram Microtoise merk Seca dengan
ketelitian 0,1 cm

6. Waist Ruler Merk Onemed OD 235


7. SPSS versi 16.0
dengan ketelitian 0,1 cm

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
26
Definisi operasional

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
27
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
28
Prosedur penelitian
Membuat Proposal Penelitian

Mengajukan Ethical clearance

Memperoleh surat laik etik

Mengajukan Izin ke Institusi


BAKESBANGPOL

Uji validasi kuesioner

Screening

Penandatanganan Informed Consent

Pengisian kuesioner IPAQ dan kuesioner


olahraga

Pengumpulan, pengolahan, dan analisis


data

Interpretasi hasil

The Power of PowerPoint |


Penulisan Laporan Hasil Penelitian
thepopp.com
29
Pengumpulan data

Data aktivitas fisik


dan olahraga

Data antropometri 03
Penapisan 02
01
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
30
Analisa data

Analisa
Analisa
univariat
bivariat
Analisa univariat dilakukan untuk menggambarkan
karakteristik pada masing-masing variabel yang - Uji normalitas : Kolmogorov Smirnov
akan diteliti, yaitu variabel independen (bebas) dan - Uji korelasi : non parametrik Spearman
variabel dependen (terikat).
- Uji beda : non parametrik Kruskal Wallis
dengan tingkat kemaknaan 95% dan hasil dikatakan
bermakna apabila p <0,05.
31
Hasil dan
Pembahasan
Tingkat Aktivitas Fisik dan
Kebiasaan Olahraga

Aktivitas Olahraga
Fisik Kategori
Olahraga Aerobik
Mean Jumlah (%)

Tidak olahraga 0 111 (77.1%)


Kategori Mean Jumlah (%) Ringan 72,5 24 (16.7%)
Sedang 286,8 9 (6,2%)
Ringan 63,8 10 (6,9%) Total N (%) 144 (100%)
Sedang 1.066,5 22 (15,3%) Olahraga Anaerobik
Tidak olahraga 0 139 (96,5%)
Berat 5.930,7 112 (77,8%)
Ringan 37,5 4 (2,8%)
Total n (%) 144 (100%) Sedang 140 1 (7%)
Total N (%) 144 (100%)

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
33
Jenis, frekuensi, durasi
aktivitas fisik dan olahraga
1. Aktivitas fisik berhubungan dengan pekerjaan = mengangkat beban ringan 10
menit dan berjalan 30 menit frekuensi 7 hari/minggu
2. Aktivitas fisik berhubungan dengan perjalanan dan transportasi = berjalan 10
menit dan naik sepeda motor 60 menit frekuensi 7 hari/minggu
3. Aktivitas fisik yang berhubungan dengan pekerjaan rumah = menyapu,
mengepel, memasak, mengasuh anak durasi 10 dan 60 menit dalam frekuensi 7
hari/minggu.
4. Olahraga aerobik jogging dan senam 60 menit frekuensi 1 hari/minggu
5. Olahraga anaerobik 10 menit frekuensi 1 hari/minggu

Aktivitas tergolong berat namun olahraga tergolong kurang


The Power of PowerPoint |
thepopp.com
34
Hubungan tingkat aktivitas fisik
terhadap status gizi
Aktivitas berat  metabolisme basal   pengeluaran energi   oksidasi lemak   sel lemak menurun
faktor genetik dan faktor lingkungan yang berpengaruh dalam hal regulasi berat badan, metabolisme, dan perilaku
makan
faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang karena metabolisme
keseimbangan energi dipengaruhi oleh gen dari masing-masing individu.

Aktivitas Fisik Normal Overweight Obesitas 1 Obesitas 2 Jumlah


(%) p Value

Ringan 4 1 4 3 10
Sedang 2 4 8 6 22 0,057
Berat 35 25 32 20 112
Total n (%) 41 30 44 29 144
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
35
Hubungan tingkat aktivitas fisik
dan olahraga anaerobik terhadap
obesitas sentral
Aktivitas berat dan olahraga anaerobik  mengurangi lemak tubuh terutama didaerah
perut  rasio lingkar pinggang dan pinggul lebih rendah

Kategori Nilai p

Aktivitas Fisik 0,041


Lemak 0,030

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
36
Hubungan Kebiasaan olahraga dan
status gizi

Olahraga ruitn  meningkatkan kualitas hidup sehat dan menurunkan resiko obesitas
Sebagian besar repsonden tidak melakukan olahraga aerobik maupun anaerobik
Faktor lain seperti stress dan gaya hidup dapat memengaruhi latihan fisik atau
olahraga dan kebiasaan diet.

Kategori Nilai p
Aerobik 0,066
Anaerobik 0,236

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
37
Hubungan olahraga aerobik
terhadap obesitas sentral
Sebagian besar responden tidak melakukan olahraga aerobik
Dan sebagian besar responden memiliki status gizi obesitas

Kategori Nilai p

Aktivitas aerobik 0,388

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
38
Perbedaan aktivitas fisik
terhadap status gizi dan obesitas
sentral
Sebagain besar responden yang melakukan aktivitas berat mempunyai IMT Obesitas
sejalan dengan penelitian Damasanti (2012) sebagian besar responden dengan IMT
gemuk melakukan aktivitas sedang. Sehingga tidak semua orang yang memiliki IMT
rendah melakukan aktivitas tinggi begitu sebaliknya.
Terdapat faktor lain seperti usia, jenis kelamin, dan genetik yang memengaruhi status
gizi
Kategori Nilai p

Aktivitas fisik 0,856

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
39
Perbedaan kebiasaan olahraga
terhadap status gizi dan obesitas
sentral
Sebagian besar responden tidak melakukan olahraga, dan yang melakukan olahraga
frekuensi dan durasi tergolong dalam kategori kurang atau melakukan olahraga <150 menit
dalam seminggu.
Olahraga secara rutin dengan frekuensi dan durasi yang baik dapat mempengaruhi status
gizi dan obesitas sentral
Kategori mean±SD 95%CI Nilai p

Olahraga 49,68±26,49 0,641 ; 1,153 0,215


aerobik

Olahraga 43,15±25,53 0,696 ; 0,173 0,215


anaerobik

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
40
Keterbatasan penelitian

- penelitian ini sudah meminimalisir kesalahan dengan mempertimbangkan faktor


penggangu dan bias. Dengan cara diantaranya (1) Menggunakan alat
pengukuran antropometri yang sudah dikalibrasi. (2) Pengukuran dilakukan dua
kali dan jika hasil pengukuran kedua >0,5 dilakukan pengukuran yang ketiga. (3)
Kuesioner penelitian sudah dilakukan uji realibiltas dan validasi
- keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya (1) Metode pengambilan data
aktivitas fisik menggunakan recall sehingga mengandalkan ingatan responden
dan kemampuan enumerator yang menggali informasi kepada responden
sehingga kelengkapan informasi bergantung pada kemampuan enumerator
dalam menggali informasi (2) kurang koordinasi dengan perangkat desa RT/RW
sehingga pada saat pengambilan data lebih didominasi dengan responden
perempuan.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
41
Kesimpulan dan
Saran
Kesimpulan
• Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik terhadap
status gizi
• Terdapat hubungan yang signifikan aktivitas fisik terhadap obesitas sentral
• Tidak terdapat hubungan yang siginifikan antara kebiasaan olahraga aerobik
dan anaerobik terhadap status gzi
• Tidak terdapat hubungan yang signifikan olahraga aerobik terhadap obesitas
sentral
• Terdapat hubungan yang signifikan olahraga anaerobik terhadap obesitas
sentral
• Tidak terdapat perbedaan aktivitas fisik terhadap status gizi dan aktivitas
fisik terhadap obesitas sentral
• Tidak terdapat perbedaan kebiasan olahraga terhadap status gizi dan
kebiasaan olahraga terhadap obesitas sentral

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
43
Daftar pustaka
Almatsier, sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Anggraini. (2014). Hubungan Depresi dengan Status Gizi. Medula Unila, 2(2), 39–46

Beck, Mary E. (2011). Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica

Apriadji, Wied Harry. GIzi Keluarga . Jakarta: PT Penebar Swadaya. 1986

Candrawati, S. (2011). Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Pinggang Mahasiswa. Jurnal Keperawatan
Soedirman, 6(2), 112–118.

CDC., 2007. National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES)

Anthropometry Procedures Manual.

Flora. (2016). Effect of Anaerobic and Aerobic Exercise Toward, 3–6.

Garber, C., & Blissmer, B. (2011). American College of Sports Medicine position stand. Quantity and quality of exercise for developing and maintaining
cardiorespiratory, musculoskeletal, and. Medicine and Science …, 43(7), 1334–59. https://doi.org/10.1249/MSS.0b013e318213fefb

Ghorbani, R., Nassaji, M., Jandaghi, J., & Rostami, B. (n.d.). Overweight and Obesity and Associated Risk Factors among the Iranian Middle-Aged
Women, 7(6), 120–131.

Hendra, C., Manampiring, A., & Budiarso, F. (2016). Faktor Faktor Risiko Terhadap Obesitas pada Remaja di Kota Bitung. Jurnal E-Biomedik, 4(1), 2–6.

IPAQRC. (2005). Guidelines for Data Processing and Analysis of the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) – Short and Long Forms.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
44
Kementerian Kesehatan Republik indonesia. (2014). Pedoman Gizi Seimbang Permenkes RI. Pedoman Gizi Seimbang Permenkes RI, 1–96.
https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Milanovic, Z., Pantelic, S., Trajkovic, N., Sporis, G., Kostic, R., & James, N. (2013). Age-related decrease in physical activity and functional fitness
among elderly men and women. Clinical Interventions in Aging, 8, 549–556. https://doi.org/10.2147/CIA.S44112

Murtagh, E., Murphy, M., Murphy, N., Woods, C., & Lane, A. (2014). Physical activity, ageing and health, 1–12. Retrieved from www.CARDI.ie

Mustamin. (2010). Asupan energi dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas sentral pada ibu rumah tangga di kelurahan ujung pandang baru
kecamatan tallo kota makassar. Media Gizi Pangan, X, 60–65.

Nadimin. (2011). Pola Makan , Aktivitas Fisik Dan Status Gizi. Media Gizi Pangan, XI, 1–6.

Nisa, K., & Fikawati, S. (2013). Faktor dominan yang berhubungan dengan obesitas sentral pada kader kesehatan di wilayah UPT Puskesmas
Kecamatan Sawangan Kota Depok tahun 2013, 1–19. Retrieved from http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S45848-Khiyarotun Nisa

NIHR. NIHR Southampton Biomedical Research Centre Procedure for Measuring

Bioelectrical Impedance Using The Bodystat 1500, NIHR Southampton Biomedical Research Center, 2016, pp. 1–6.

Octari, C., Liputo, N. I., & Edison. (2014). Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SD Negeri 08
Alang Lawas Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2), 131–135.

Omron Healthcare, I. Instruction Manual Fat Loss Monitor, Instruction Manual, 2006, pp. 1–24

Ra Pati Tiala, M. E. A., Tanudjaja, G. N., & Kalangi, S. J. (2013). Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Lingkar Pinggang pada Siswa Obes
Sentral. Jurnal E-Biomedik, 1(1).
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
45
Riebe, D. (2013). General principles of exercise prescription. ACSM’s Guide to Exercise Testing and Prescription, 23–38.
Riset Kesehatan Dasar. (2007). Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Riset Kesehatan Dasar (2013). Ministry of Health Republic of Indonesia, (1), 1–303. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Shaw, K. A., Gennat, H. C., O’Rourke, P., & Del Mar, C. (2006). Exercise for overweight or obesity. The Cochrane Library.
Soedirman, J. K., & Journal, T. S. (2007). Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1, Maret 2007.
Prevention, 2(1), 17–23. Retrieved from http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/185/86gmbran
Suharsa, H. (2016). Status Gizi Lebih dan Faktor-faktor lain yang Berhubungan pada Siswa Sekolah Dasar Islam Tirtayasa Kelas IV dan V di Kota
Serang Tahun 2014. Jurnal Lingkar Widyaiswara, Edisi 3 No(1), 53–76.
Supariasa. (2011). Pendidikan & Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC
Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I (2013): Penilaian status gizi. Jakarta: EGC
Tahir, Nurmaya ; Thaha, A; Najamuddin, U. (2014). Faktor resiko kejadian obesitas pada wanita prakontrasepsi di kota Makassar, 0, 2. Retrieved
from http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/11334/NURMAYA TAHIR K21110306.pdf?sequence=1
Tiala, P., Tanudjaja, G. N., & Kalangi, S. J. R. (2013). Pinggang Pada Siswa Obes Sentral, 455–460.
Trisna, I., dan Hamid, S. (2009). Faktor-faktor Yang Berhubugan dengan Obesitas Sentral pada Wanita Dewasa (30-30 tahun) di Kecamatan
Lubuk SIkaping 2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 3(2), 68–71.
Victor., Mogre, et al., (2012). Impact of physical activity levels and diet on central obesity among civil servants in Tamale metropolis. Journal of
Medical and Biomedical Sciences, 1(2), 1–9. Retrieved from
http://www.ajol.info/index.php/jmbs/article/download/77547/67987%5Cnhttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=emed11&
NEWS=N&AN=2014220786
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
46
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai