Anda di halaman 1dari 13

KOMITE AUDIT

• AHMAD SAHRI ROMADON 16.2.12.0259


• ERICKE FRIDATIEN 17.2.12.0279

PROGRAM PASCA SARJANA (S2) AKUNTANSI


STIE DHARMAPUTRA
SEMARANG
2018
DEFINISI

“Suatu komite yang beranggotakan satu atau lebih anggota


Dewan Komisaris dan dapat meminta kalangan luar dengan
berbagai keahlian, pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan Komite Audit.”
Sifat dan Pembentukkan Komite
Audit
• Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas
• bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Komisaris
dalam melaksanakan tugasnya.
• bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun
dalam pelaporan, dan bertanggungjawab langsung kepada
Komisaris
• Dipimpin oleh seorang ketua yang
bertanggungjawab kepada Komisaris dan Dewan
Pengawas.
• Terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang Komisaris
Independen dan sekurang-kurangnya dua orang
lainnya berasal dari luar perusahaan.
• Dituntut untuk dapat bertindak secara independen,
independensi Komite Audit tidak dapat dipisahkan
moralitas yang melandasi integeritasnya
• Merupakan pihak yang menjembatani antara
eksternal auditor dan perusahaan yang juga
sekaligus menjembatani antara fungsi pengawasan
Dewan Komisaris dengan Internal Auditor.
Tujuan dan Manfaat Pembentukan
Komite Audit
• membantu Dewan Komisaris untuk memenuhi
tanggungjawab dalam memberikan pengawasan
secara menyeluruh. (Forum for Corporate
Governance in Indonesia (FCGI))
• membantu Dewan Komisaris atau dewan
Pengawas dalam memastikan efektivitas sistem
pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan
tugas auditor eksternal dan internal. (Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-
117/M-MBU/2002)
Manfaat Komite Audit
• Dewan Komisaris dan Direksi akan banyak terbantu
dalam pengelolaan perusahaan.
• Bagi external auditor adalah keberadaan Komite
Audit sangat diperlukan sebagai forum atau media
komunikasi dengan perusahaan, sehingga
diharapkan semua aktivitas dan kegiatan eksternal
auditor dalam hal ini akan mengadakan
pemeriksaan, disamping secara langsung kepada
objek pemeriksaan juga dibantu dengan
mengadakan konsultasi dengan Komite Audit.
Mengapa dibentuk Komite
Audit
• Komite Audit dibentuk karena belum memadainya
peran pengawasan dan akuntabilitas Dewan
Komisaris perusahaan.
• Pemilihan anggota Dewan Komisaris yang
berdasarkan kedudukan dan kekerabatan
menyebabkan mekanisme check and balance
terhadap direksi tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
• Fungsi audit internal belum berjalan optimal
mengingat secara struktural, auditor tersebut
berada pada posisi yang sulit untuk bersikap
independen dan objektif.
Wewenang, Tugas dan
Tanggungjawab Komite Audit
• Menyelidiki semua aktivitas dalam batas ruang
lingkup tugasnya;
• Menyelidiki semua aktivitas dalam batas ruang
lingkup tugasnya;
• Mencari Informasi yang relevan dari setiap
karyawan;
• Mengusahakan saran hukum dan profesional
lainnya yang independen apabila dipandang
perlu.
• Kewenangan Komite Audit dibatasi oleh fungsi
mereka sebagai alat bantu Dewan Komisaris
sehingga tidak memiliki otoritas eksekusi apapun
(hanya sebatas rekomendasi kepada Dewan
Komisaris) kecuali untuk hal spesifik yang telah
memperoleh hak kuasa eksplisit dari Dewan
Komisaris misalnya mengevaluasi dan
menentukan komposisi auditor eksternal dan
memimpin satu investigasi khusus.
• Komite Audit memiliki wewenang mengakses
secara penuh, bebas dan tak terbatas terhadap
catatan, karyawan, dana, aset, serta sumber daya
perusahaan dalam rangka tugasnya serta
berwenang untuk bekerjasama dengan auditor
internal.
Komte Audit memiliki tanggungjawab pada tiga bidang, yaitu :
1. Laporan Keuangan (Financial Reporting)
memastikan bahwa laporan yang dibuat manajemen telah
memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi
keuangan, hasil usaha, rencana dan komitmen perusahaan
jangka panjang.
2. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai
undang-undang dan peraturan yang berlaku dan etika,
melaksanakan pengawasan secara efektif terhadap benturan
kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan
perusahaan.
3. Pengawasan Perusahaan (Corporate Control)
termasuk didalamnya hal-hal yang berpotensi mengandung
risiko dan sistem pengendalian intern serta memonitor proses
pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal.
Tugas Komite Audit dalam membantu
Komisaris/Dewan Pengawas:
• Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan
oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Ekstern
sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak
memenuhi standar.
• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya.
• Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang
memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan BUMN,
termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast
dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada
pemegang saham.
• Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Komisaris/Dewan Pengawas.
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris/Dewan
Pengawas sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban
Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Keanggotaan Komite Audit
• Terdiri dari dua hingga tiga orang anggota.
• Dipimpin oleh seorang Komisaris Independen.
• Seperti komite pada umumnya, Komite audit yang
beranggotakan sedikit cenderung dapat bertindak lebih
efisien.
• Akan tetapi, Komite Audit beranggota terlalu sedikit juga
menyimpan kelemahan yakni minimnya ragam pengalaman
anggota.
• Sedapat mungkin anggota Komite Audit memiliki pemahaman
memadai tentang pembuatan laporan keuangan dan prinsip-
prinsip pengawasan internal.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai