Anda di halaman 1dari 9

MATERI KE-II

Alat Penjernih Air


TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari Bab II, peserta didik mampu:


1. Menghargai keberagaman pembuatan alat penjernihan air sebagai
ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2. Mengidentifikasi bahan alam, alat, teknik dan proses pembuatan alat
penjernihan air dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di
daerah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
3. Merancang pembuatan alat penjernihan air produk TIK dengan jujur
dan penuh rasa tanggung jawab.
4. Membuat, menguji, dan mempresentasikan alat penjernihan air di
daerah setempat dan daerah lain dengan disiplin dan tanggung
jawab.
PROSES PENJERNIHAN AIR
Adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mendapatkan air
yang layak untuk dikonsumsi dengan cara menghilangkan kotoran-
kotoran yang terlarut dalam air.

TUJUAN DARI PROSES PENJERNIHAN AIR


1. Menghilangkan gas-gas terlarut.
2. Menghilangkan rasa yang tidak enak.
3. Membasmi bakteri pathogen yang sangat berbahaya.
4. Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan pada
pipa dan saluran air.
5. Mendapatkan air yang memenuhi syarat standar kelayakan.
TEKNIK PENJERNIHAN AIR

I. Teknik penyaringan
Adalah usaha mendapatkan air bersih dengan cara membersihkan air
dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh tersebut
dengan menggunakan media sebagai penyaring atau pemisah.
Teknik penyaringan meliputi:

A. Teknik saringan kain katun


Teknik ini adalah teknik penyaringan yang paling sederhana atau paling
mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih.
Adapun Air hasil saringan tergantung dari ketebalan dan kerapatan kain
yang digunakan.

B. Teknik saringan kapas


Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Adapun air hasil saringan juga tergantung pada ketebalan
dan kerapatan kapas yang digunakan.
C. Teknik Aerasi
Teknik Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan
oksigen ke dalam air. Manfaatnya adalah zat-zat seperti karbon dioksida,
hidrogen sulfida, dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air
dapat dikurangi atau dihilangkan.

D. Saringan Pasir Lambat (SPL)


Merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu
baru kemudian melewati lapisan kerikil.

E. Saringan Pasir Cepat (SPC)


Saringan pasir cepat sama dengan saringan pasir lambat, terdiri atas
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Namun
arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir
Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan
jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu,
sebelum melewati lapisan pasir.
F. Graffiti-fed filtering system
merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat (SPC) dan Saringan
Pasir Lambat (SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap
penyaringan. Pertama, air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat
(SPC). Kemudian air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya
disaring kembali menggunakan saringan pasir lambat (SPL)

G. Saringan arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan
tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif
dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada dalam air baku. Arang
yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.
Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
H. Saringan keramik
Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter
keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang
berfungsi sebagai desinfektan/zat kimia yang berfungsi mencegah
infeksi dan membunuh bakteri.
SEMUA TEKNIK DI ATAS DISEBUT DENGAN TEKNIK
PENJERNIHAN AIR SECARA ALAMI, KARENA
BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES
PENJERNIHAN ADALAH BAHAN-BAHAN ALAM
II. Teknik pengendapan
Yaitu teknik memisahkan air dari zat pencemarnya dengan cara
mengendapkan zat pencemarnya, baik dengan menggunakan bahan
kimia maupun bahan alam. Teknik Pengendapan meliputi:

A. Teknik biji buah kelor


Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan
mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam
air, karena ia mengandung zat aktif rhamnosyloxybenzil-isothiocyanate,
yang berfungsi mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur
serta logam yang terkandung dalam air limbah.

B. Teknik Tawas
Tawas berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam
air. Lama pengendapan sekira 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk
pengendapan, tidak berfungsi untuk membunuh kuman dan menaikkan
pH dalam air.
C. Teknik Kaporit
Kaporit berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam
air. Lama pengendapan sekira 12 jam.
D. Teknik Kapur gamping
Kapur gamping berfungsi untuk pengendapan tetapi membutuhkan
waktu hingga 24 jam. Selain itu, kapur gamping berfungsi untuk
menaikkan pH air tetapi tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus,
dan bakteri.

E. Teknik Arang batok kelapa


Bahan ini berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam
air, dan juga menjernihkan air.

Anda mungkin juga menyukai