0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
368 tayangan11 halaman
DHF disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes. Penyakit ini ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi, serta dapat menyebabkan perdarahan dan syok.
DHF disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes. Penyakit ini ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi, serta dapat menyebabkan perdarahan dan syok.
DHF disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes. Penyakit ini ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi, serta dapat menyebabkan perdarahan dan syok.
kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. (Desmawati 2013) Dengue Hemoragic Fever disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes. Nyamuk aedes terdiri dari 5 jenis yaitu : Aedes Aegypti, Aedes Albopictus, Aedes polynesiensis, Aedes Scutellaris, dan Aedes Pseudoscutellaris. Di indonesia paling banyak sebaga vektor virus dengue adalah Aides Aegypti dan Aedes Albopictus. WHO, 1986 mengklasifikasikan DHF menurut derajat penyakitnya menjadi 4 golongan, yaitu: Derajat I Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari, uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi. Derajat II Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie,ekimosis,hematemesi,melena,perdarahan gusi. Derajat III Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (>120×/menit) tekanan nadi sempit (120mmHg),tekanan darah menurun (120/80,120/100,120/110,90/70,80/70,80/0,0/0) Derajat IV Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak teratur (denyut jantung,140×/menit) anggota gerak teraba dingin,berkeringat dan kulit tampak biru. 1. Pemeriksaan darah lengkap 2. Pemeriksaan Dengue Blood (metode rapid) 3. Pemeriksaan NS 1. 4. Tes inhibisi hemaglutinasi (HI) 5. Test netralisasi 6. Imunoesei dot-blot 7. Tes fiksasi komplemen 8. Pemeriksaan rumple leed tes (tourniquet test) 9. Rontgen toraks Grade I dan II Oral atau
Infus cairan RL dengan dosis 75 ml/Kg BB/hari
untuk anak dengan BB <10 kg atau 50 ml/kg BB/hari untuk anak dengan BB <10 kg bersama- sama diberikan minuman oralit, air buah atau susu secukupnya Grade III Berikan infus RL 20 ml/kg BB/ 1jam
Apabila menunjukan perbaikan (tensi terukur lebih
dari 80 mmHg dan nadi terabah dengan frekuensi kurang dari 120/menit dan akral hangat) lanjutkan dengan RL 10 ml/kg bb/1jam. Apabila 1 jam setelah pemakaian cairan RL 20 ml/kg BB/1 jam keadaan tensi masih terukur kurang dari 80 mmHg dan nadi cepat lemah,akral dingin maka penderita tersebut memperoleh plasma atau plama ekspander sebanyak 10 ml/kg BB/1 jam Apabila satu jam setelah pemberian cairan RL 10 ml/kg BB/1 jam keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kuran 80 mmHg dan nadi cepat lemah,akral dingin maka penderita tersebut harus memperoleh plasma atau plasma ekspander sebanyak 10 ml/kg BB/1 jam Demam Sakit kepala Nyeri sendi dan otot Ruam-ruam DBD Rasa mual dan muntah diare Hematomegali Gejala syok Sianosis perifer Perdarahan Demam tiba-tiba Perdarahan luas Syok Oedema paru Penurunan kesadaran THANK YOU