Anda di halaman 1dari 27

KEJADIAN LUAR BIASA

(KLB)

RINI ARYANI YAMIN, SKM.,M.Kes


KEJADIAN LUAR BIASA??????

 Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya


suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada Suatu
kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
(Undang-undang Wabah, 1969).
KEJADIAN LUAR BIASA??????

 Timbulnya/ munculnya/ meningkatnya suatu


kejadian kesakitan/kematian yang melebihi dari
biasanya dan bermakna secara epidemiologis yang
terjadi pada penduduk dalam kurun waktu
tertentu, termasuk kejadian kesakitan/kematian yg
terjadi oleh penyakit menular maupun tidak
menular & kejadian bencana alam yg disertai
wabah penyakit.
 Timbul : dari tidak ada menjadi ada
 Melebihi : tdk selamanya peningkatan disebut KLB jadi
jumlahnya harus lebih
 Bermakna epid: syarat/kriteria KLB
 Termasuk bencana : wabah adalah KLB, tdk semua KLB
adalah wabah
WABAH???

 Wabah : adalah peningkatan kejadian


kesakitan/kematian, yang meluassecara cepat baik
dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit,
dan dapat menimbulkan malapetaka.

Perbedaan definisi antara Wabah dan KLB :


Wabah harus mencakup:
• - Jumlah kasus yang besar.
• - Daerahyang luas .
• - Waktu yang lebih lama.
• - Dampak yang timbulkan lebih berat.
4
Suatu kejadian dpt disebut KLB bila memenuhi ≥1 ketentuan seperti
berikut:
1. Kesakitan/kematian suatu penyakit di suatu daerah menunjukkan.
kenaikan ≥3× selama ≥3 kurun waktu berturut-turut
WABAH
2. Jumlah penderita baru dlm satu bulan dr suatu penyakit
menunjukkan kenaikan ≥2×. Bila dibandingkan dgn angka rata-
rata perbulan pd tahun sebelumnya dr penyakit menular yg sama
di daerah tsb.

3. CFR dr suatu penyakit tertentu dlm 1 bulan di suatu daerah


menunjukkan kenaikan ≥50%, bila dibandingkan dgn CFR
penyakit yg sama dlm bulan yg lalu di daerah tsb.

CFR = CFR akhir- CFR awal/ CFR Awal x 100%


4.Peningkatan suatu kasus/ penyakit dan atau kematian
pada suatu wilayah yang telah dikatakan endemis
terhadap penyakit tsb.
5. Terdapatnya ≥1 penderita/kematian krn penyakit di suatu
daerah yg telah bebas dr penyakit tsb, paling sedikit bebas
selama 4 kurun waktu berturut-turut.
6. Apabila kesakitan/kematian oleh keracunan yg timbul di
suatu kelompok penduduk.
7. Apabila di daerah tsb terdpt penyakit yg sebeumnya tidak
ada/dikenal.
TIPE KASUS
No Tipe kasus Kriteria
1 Kepastian diagnosis
Kasus pasti Adanya kepastian pemeriksaan laboratorium
serologi, bakteriologi, virologi, parasitologi)
atau dengan tanpa gejala klinis
Kasus mungkin Tanda dan gejala sesuai penyakitnya, tanpa
dukungan laboratorium
Kasus tersangka Tanda/gejala sesuai dengan penyakitnya,
pemeriksaan laboratorium negatif
2 Hubungan epidemiologi
Kasus primer Kasus yang sakit karena paparan pertama
Kasus sekunder Kasus yang sakit oleh karena adanya kontak
dengan kasus primer
Kasus tak ada hubungan Terjadinya sakit bukan karena paparan pertama
ataupun kontak dengan kasus.

7
KARAKTERISTIK PENYAKIT YANG
BERPOTENSI KLB

 Penyakit yang terindikasi mengalami peningkatan


kasus secara cepat.
 Merupakan penyakit menular dan termasuk juga
kejadian keracunan.
 Mempunyai masa inkubasi yang cepat.
 Terjadi di daerah dengan padat hunian.
PENYAKIT-PENYAKIT BERPOTENSI
WABAH/KLB

 Penyakit karantina/penyakit wabah penting: Kholera, Pes, Yellow


Fever.
 Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar dalam waktu
cepat/mempunyai mortalitas tinggi & penyakit yang masuk
program eradikasi/eliminasi dan memerlukan tindakan segera :
DHF,Campak,Rabies, Tetanus neonatorum, Diare, Pertusis,
Poliomyelitis.
 Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit
penting : Malaria, Frambosia, Influenza, Anthrax, Hepatitis,
Typhus abdominalis, Meningitis, Keracunan, Encephalitis,
Tetanus.
 tidak berpotensi wabah dan atau KLB, tetapi Penyakit-penyakit
menular yang masuk program : Kecacingan, Kusta, Tuberkulosa,
Syphilis, Gonorrhoe, Filariasis, dll.
KLASIFIKASI KLB

A. Berdasarkan Penyebabnya
1. Toxin
 Entero toxin; yg dihasilkan oleh Sthaphylococcus aureus,
Vibrio kholera, Esherichia & Shigella.
 Exo toxin (bakteri); yg dihasilkan oleh Clostridium
Botulinum, Clostridium Perferingens
 Endo toxin
2. Infeksi: Virus, Bakteri, Protozoa dan Cacing.
3. Toxin Biologis: Racun jamur, aflatoxin, plankton, racun
ikan, racun tumbuh-tumbuhan, dsb.
4. Toxin Kimia: Zat kimia organik; logam berat (mis: air
raksa, timah), cyanida dan logam –logam lain, dll.
B. Menurut Sumbernya
1. Manusia: Jalan nafas, tangan, tinja, hub. seks, dll.
Misalnya Salmonella, Strepto, protozoa, virus.
2. Kegiatan manusia: Misailnya Toxin biologis, kimia pd
pembuatan tempe, penyemprotan, pencemaran
lingkungan, penangkapan ikan dgn racun, jarum suntik
yg tdk steril.
3. Binatang: Piaraan, ikan (keracunan), Misalnya:
Leptospira, salmonella, cacing-cacing parasit lainnya.
4. Serangga.
5. Udara: Bakteri, Virus, & Pencemaran udara.
6. Permukaan benda-benda/alat-alat: salmonella.
7. Air: Vibrio Cholera.
8. Makanan: Singkong, jamur, kalengan.
PENYAKIT TERTENTU YG
MENIMBULKAN WABAH

 Berdasarkan Permenkes RI
No.560/Menkes/Per/VIII/1989 Bab II pasal 2 penyakit
tertentu yg menimbulkn wabah :
a. Kholera j. Pes
b. Demam kuning k. demam bolak balik
c. Tifus bercak wabah l. DBD
d. Campak m. polio
e. Difteri n. pertusis
f. Rabies o. malaria
g. Influenza p. hepatitis
h. Tifus perut q. meningitis
i. Encephalitis r. anthrax
Penyidikan KLB (Kejadian Luar Biasa)
 Dilaksanakan pada saat pertama kali mendapatkan
informasi adanya KLB atau dugaan KLB.
 Penyelidikan perkembangan KLB atau penyelidikan
KLB lanjutan.
 Penyelidikan KLB untuk mendapatkan data
epidemiologi KLB atau penelitian lainnya yang
dilaksanakan sesudah KLB berakhir.

PENYIDIKAN KLB
TUJUAN PENYIDIKAN KLB
 Tujuan umum Penyidikan KLB yaitu mencegah
meluasnya kejadian (penanggulangan) dan mencegah
terulangnya KLB dimasa yang akan datang
(pengendalian).

Tujuan khusus Penyidikan KLB yaitu


• diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab
penyakit
• memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB
• mengidentifikasi sumber dan cara penularan
• mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB, dan
• mengidentifikasi populasi yang rentan atau daerah yang beresiko
akan terjadi KLB.
Langkah-langkah penyidikan KLB

 Persiapan penelitian lapangan


 Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB
 Memastikan diagnosis etiologi
 Mengidentifikasi dan menghitung kasus atau paparan
 Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang tempat dan waktu
 Membuat cara penanggualangan sementara dengan segera
 Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran
 Mengidentifikasi keaadaan penyebab KLB
 Merencanakan penelitian lain yang sistematis
 Menetapkan saran cara penanggulangan dan pencegahan.
 Menetapkan sistem pelayanan kesehatan yang tinggi.
 Maporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan setempat
dan kepada sistem pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

15
CARA-CARA PENYELIDIKAN KLB
DI LAPANGAN

Tiga faktor yg harus diperhatikan:


1. Faktor Tempat
letak kasus-kasus di gambarkan dlm suatu peta (Spot Map) dgn meneliti
penyebaran kasus-kasus yg dihubungkan dgn:
 Kemungkinan sumber infeksi
 Keadaan lingkungan biologis, fisik & sosek
 Cuaca
 Ekologi tumbuhan/hewan/vektor
 Adat kebiasaan
 Sifat kimia dr sumber air minum, dsb.

Membantu menentukan sebab & cara terjadinya KLB serta penyebarannya.


2. Faktor Waktu
jumlah peningkatan/penurunan (frekuensi) kasus yg
dihubungkan dgn faktor waktu & masa tunasnya akan
merupakan suatu garis grafik (curve) yg dpt membantu
dlm analisa & interpretasi KLB.

3. Faktor Orang
Faktor orang yg terdiri dr: umur, sex, suku bangsa, adat
istiadat/kebiasaan, pekerjaan, agama/kepercayaan, sosek.

“Harus digambarkan dlm penjelasan KLB”


Penanggulangan KLB

 Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilaksanakan


untuk menangani penderita, mencegah perluasan KLB,
mencegah timbulnya penderita atau kematian baru pada
suatu KLB yang sedang terjadi.
 Penanggulangan KLB dikenal dengan nama Sistem
Kewaspadaan Dini (SKD-KLB), yang dapat diartikan
sebagai suatu upaya pencegahan dan penanggulangan KLB
secara dini dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi
KLB. Kegiatan yang dilakukan berupa pengamatan yang
sistematis dan terus-menerus yang mendukung sikap
tanggap/waspada yang cepat dan tepat terhadap adanya
suatu perubahan status kesehatan masyarakat.
Tujuan Program
Penanggulangan KLB

Agar KLB penyakit tidak menjadi masalah kesehatan


masyarakat

Tujuan khusus :
 Menurunnya frekuensi KLB

 Menurunnya jumlah kasus pada setiap KLB

 Menurunnya jumlah kematian pada setiap KLB

 Memendeknya periode KLB

 Menyempitnya penyebarluasan wilayah KLB


Upaya penanggulangan KLB

 Penyelidikan epidemilogis.
 Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi
penderita termasuk tindakan karantina.
 Pencegahan dan pengendalian.
 Pemusnahan penyebab penyakit.
 Penanganan jenazah akibat wabah.
 Penyuluhan kepada masyarakat.
 Upaya penanggulangan lainnya.
Indikator keberhasilan
penanggulangan KLB

 Menurunnya frekuensi KLB.


 Menurunnya jumlah kasus pada setiap KLB.
 Menurunnya jumlah kematian pada setiap KLB.
 Memendeknya periode KLB.
 Menyempitnya penyebarluasan wilayah KLB.
Prosedur Penanggulangan
KLB/Wabah.

1. Masa pra KLB


 Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah
dengan melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini secara cermat,
selain itu melakukakukan langkah-langkh lainnya :
 Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD, tenaga
dan logistic
 Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas.
 Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat
 Memperbaiki kerja laboratorium
 Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain
Tim Gerak Cepat (TGC) : Sekelompok tenaga kesehatan yang
bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan
wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas
atau data penyelidikan epideomologis.
Isi Laporan Penyelidikan KLB
A. Pendahuluan
Sumber informasi adanya KLB, dampak KLB
terhadap kesehatan masyarakat, gambaran
endemisitas penyakit penyebab KLB dan besar
masalah KLB tersebut pada waktu sebelumnya.

B. Tujuan penyelidikan KLB


Menjelaskan kepastian adanya KLB dan
penegakan etiologi KLB serta besarnya masalah
KLB pada saat penyelidikan dilakukan
Isi Laporan Penyelidikan KLB
C. Metode Penyelidikan KLB
- desain dijelaskan secara sistematis
- populasi dan sampel
- cara mengumpulkan dan mengolah data
- cara melaksanakan analisis

D. Hasil Penyelidikan KLB


1. Memastikan adanya KLB Bandingkan dengan
kriteria KLB
2. Gambaran klinis dan distribusi gejala diantara
kasus2 yg dicurigai
3. Hasil pemeriksaan laboratorium
Isi Laporan Penyelidikan KLB

Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)


4. Etiologi atau diagnosis banding etiologi
Berdasarkan gambaran klinis kasus, distribusi gejala,
gambaran epidemiologi, pemeriksaan laboratorium.
a. Kurva epidemi
Isi Laporan Penyelidikan KLB
D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)
b. Gambaran epidemiologi menurut umur
dan jenis kelamin
c. Gambaran epidemiologi menurut tempat
(pemetaan kasus)
E. Pembahasan
Kondisi KLB saat penyelidikan dilakukan,
kemungkinan peningkatan kasus, penyebaran
KLB dan kemungkinan berakhirnya KLB.
Isi Laporan Penyelidikan KLB
F. Kesimpulan

G. Rekomendasi
Rekomendasi tentang perlunya penyelidikan
KLB lebih lanjut dalam bidang tertentu,
rekomendasi untuk kemajuan suatu program,
rekomendasi perlunya bantuan Tim
Penanggulangan KLB Propinsi, dsb.

Anda mungkin juga menyukai