Anda di halaman 1dari 11

RIWAYAT SANG BUDDHA

Kelompok 2
Lenny
Olivia Prianto
Kelahiran Sang Buddha
• Ayahnya bernama Suddhodana.
Ibunya bernama Mayadevi atau Mahamaya.
• Raja Suddhodana memerintah di kota
Kapilavastu, ibukota dari kerajaan Sakya, di
daerah India Utara. Sekarang di daerah kerajaan
Nepal.
• Pangeran Siddharta dilahirkan di Taman Lumbini
dibawah pohon Sala, pada waktu bulan purnama
siddhi Vesakha, kira-kira 623 S.M.
• Ratu Maya bermimpi melihat sebuah bintang bersudut
enam dan seekor gajah putih berjalan memutari
dirinya, lalu masuk ke dalam perut sang Ratu.
• Bayi yang lahir langsung berjalan sebanyak tujuh
langkah dan setiap langkah muncul sekuntum bunga
teratai.
• Pangeran Siddharta Gotama diramalkan oleh petapa
Asita dan Kondanna bahwa ia kelak akan menjadi
Buddha.
• Ratu Mahamaya meninggal dunia ketika Pangeran
Siddharta berusia 7 hari. Kemudian Pangeran Siddharta
Gotama dirawat oleh bibinya yang bernama Pajapati
(adik Ratu Mahamaya) yang juga dinikahi oleh raja
Suddhodana.
Masa Remaja Pangeran Siddhattha
• Pangeran hidup dalam kemewahan dan kasih
sayang
• Raja Suddhodana tidak ingin putranya menjadi
Buddha.
• Raja Suddhodana berusaha dengan keras agar
Pangeran Siddharta Gotama menjadi raja
besar, dengan mendirikan 3 buah istana yang
mewah bagi tempat merawat Pangeran
Siddharta Gotama
• Pada umur 16 tahun, Pangeran Siddharta
Gotama dinikahkan dengan putri tercantik
pada waktu itu yang bernama Yasodhara.
• Perkawinan Pangeran Siddharta Gotama
dengan putri Yasodhara memperoleh seorang
putra bernama Rahula, yang berarti :
belenggu.
Melihat Penderitaan Manusia
• Dalam perjalanan Pangeran Siddharta Gotama
keliling kota untuk pertama kalinya, beliau
melihat :
- Jinna : Seorang tua renta.
- Byadhita : Seorang sakit parah.
- Kalakata : Seorang yang mati (jenazah).
- Pabbajita : Seorang petapa/rahib
Empat macam peristiwa yang dilihat oleh
Pangeran Siddharta Gotama seperti tersebut di
atas, dikenal dengan sebutan : DEVA-DUTA 4 (4
pesuruh dewa).
• Setelah Pangeran Siddharta Gotama melihat4
peristiwa itu, beliau menyadari bahwa terlahir
sebagai manusia mengalami Anicca (tidak kekal)
yang menimbulkan Dukkha (derita).
• Beliau bertekat akan membebaskan manusia dari
Dukkha
• Kemudian beliau meninggalkan kehidupan rumah
tangga/istana dan menjalani hidup sebagai
pertapa dalam usia 29 tahun.
• Beliau bertapa di hutan Uruvela, pernah berguru
kepada Alara kalama dan uddaka-Ramaputta
• Kemudian beliau melakukan caranya sendiri
dengan cara menyiksa diri.
• Lewat penyanyi jalanan yang menyadarkan
petapa Gotama.
• Beliau menempuh cara hidup yang disebut
MAJJHIMAPATIPADA, yang berarti
menghindari 2 ekstrim. 2 ekstrim itu adalah:
- cara hidup menyiksa diri.
- cara hidup berfoya-foya
Pencapaian Kesempurnaan
• Beliau mencapai kesucian tingkat Buddha
dibawah pohonBodhi di hutan Gaya pada saat
purnama siddhi Vesakha dalam usia 35 tahun.
• Beliau menemukan Jalan Kesucian Jalan Mulia
berunsur Delapan
Pengabdian Tanpa Pamrih
• Sang Buddha Gotama pertama kali
menyebarkan Dhammanya di Taman Rusa
Isipa thana kepada 5 orang pertama yang
dahulu bersama-sama beliau. Setelah
mendengarkan kotbah Sang Buddha kelima
orang tersebut mencapai tingkat kesucian dan
menjadi pengikut Sang Buddha.
Kemangkatan Sang Buddha
• Yang memberikan makanan terakhir sebelum
Sang Buddha Gotama wafat adalah seorang
pandai besi bernama Cuda. Sang Buddha
Gotama mencapai Parinibbana (wafat) di
bawah pohon Sala kembar di Kusinara pada
saat purnama siddhi Vesakha tepat pada usia
80 tahun.

Anda mungkin juga menyukai