Anda di halaman 1dari 18

SISTEM SEL-SEL IMUNOLOGI VERTEBRATA

TERDAPAT DALAM SISTEM LIMFO-RETIKULER

Dikelompokkan sesuai fungsinya ;


Sel fagositiK : fagosit mononuklear
neutrofil, eosinofil (<)
Sel Mediator : selmast, basofil, trombosit,
sel-sel enterokromafin, sel
fagositik tertentu misal
Neutrofil
Limfosoit : B dan T
Sel Nul :
Limfosit jumlah relatif sedikit tidak membawa
antigen Thy-1 maupun imunoglobulin
permukaan (ciri khas sel-T dan sel-B) mampu
menghancurkan sel tumor spontan maupun
melalui ADCC. Populasi 5-15% terdiri dari sel
induk hemo-poetik, yang diduga termasuk
precursor sel-T dan B yaitu seri myeloid
eritroid dan trombositik.
Sel-sel mediator
Sel-sel tertentu yang melepaskan zat-zat kimia
(mediator), dengan aktivitas: menaikkan
permeabilitas vascular, kontraksi otot polos, dan
meningkatkan respon inflamatoris

Pelepasan mediator dipacu adanya:


Kontak dengan komplek Ag-Ab, pengaruh
langsung agen lingkungan, secara tidak langsung
interaksi antara antigen dengan membran yang
mengikat IgE. Ditengahi oleh : siklik AMP. Zat yang
menambah cAMP, pelepasan turun, mengurangi
cAMP pelepasan meningkat.
SEL-SEL LIMFOID
Limfosit T Timus
Limfosit B Sumsum tulang primer
dewasa (mamalia)
Sel “Nul” Bursa of fabricius
(burung) Migrasi via
sirkulasi

Sekunder:
Limpa
Kel. Getah bening
Jar. Unencapsul
Produksi : 109/hari
Dewasa : 10 12 sel-sel limfoid
2% jaringan limfoid/B.B
20% sel leukosit total
Fagosit Mononuklear terdiri dari :
Monosit dalam sirkulasi darah dan makrofag
diberbagai jaringan tubuh.
Precursor : sel induk dalam sumsum tulang →
proliferasi dan dilepas ke dalam darah melalui
fase monoblast fase promonosit-fase monosit.
Monosit dalam darah (1-2 hari), lalu migrasi
ke jaringan menjadi makrofag, dan dapat
membelah. Transisi monosit ke makrofag
diikuti perubahan
morfologi, biokimia dan fungsional.
Fungsi makrofag : penelanan dan
penghancuran, kadang-kadang dibantu
antibodi dan komplemen.
PERKEMBANGAN SISTEM LIMFOID
Sel induk
(sumsum tulang, hati janin)
Timus ekivalen bursa sentral

Sel T antigen Sel B

Limfonodi limpa, limfoid usus Perifer

Seluler Humoral
Eosinofil
• Jumlah 1-3% dari leukosit darah.
Mempunyai granula sitoplasmatik besar
tercat merah dengan eosin.
• Prekursor dan morfogenesis =Neutrofil
• eosinofil menjadi dewasa (3-4 hari) dalam
sumsum tulang, sebelum masuk sirkulasi
(half life 30 menit), masuk jaringan (Half
life 12 hari).
• Pada pendewasaan terjadi transisi granula
primer menjadi granula sitoplasmaik besar.
• Granula mengandung fostase asam dan peroksidase,
protein khusus EBP (eosinophilic Basic Protein, BM 11000
KD) bersifat toksik terhadap parasit tertentu (Schistozoma)
• Juga hospes normal (epitel trakea). Kemampuan
fagositiknya kurang efisien.
• Peran utamanya mungkin menimbulkan pengaruh
antagonis terhadap mediator (aril fofatase eosinofil
menginaktifkan SRS-A Sel mediator).
• Pelepasan EBP merusak jaringan.
• eosinofil juga berperan serta dalam reaksi sitotoksisitas
yang ditengahi antibodi yang penting untuk pembersihan.
• Pengaturannya melibatkan produk limfosit-T, komponen
komplemen, produk sel mast (misal FCF-A) dan aneka
macam metabolit asam arakidonat (HETE).
• Prekursor : sel induk → membelah → (melalui fase mieloblas →promielosit
→ metamielosit → sel batang) →PMN dewasa.
• Disimpan dalam sumsum tulang, jika perlu masuk sirkulasi (±
12 jam), masuk jaringan, hidup beberapa hari.
• Ada dua macam granula dalam sel : granula primer (azuroflik) dan sekunder
(spesifik).
• Granula primer kedap elektron, Ø O,4, mengandung mieloperoksidase,
protein dasar kaya arginin, sulfat mukopoli sakarida, fosfatase asam, dam
beberapa hidrolase asam yang lain.
•Granula sekunder Ø O,3 U, kaya akan fosfatase alkali, lisozim, dan amino
peptidase.
• Kedua granul tampak pada stadium pertengahan pendewasaan, setelah
dewasa granula sekunder bertambah. Penting untuk penghancuran benda-
benda yang ditelan dan pembunuhan mikro-organisme.
• Produk dan pelepasan granulosit, di pengaruhi faktor seluler humoral.
Leukosit neutrofil (polimorfonuklear)
Anggota granulosit yang berperan fagositik, sedang
eosinofil sedikit sekali jumlah keadaan normal 60-
70% dari leukosit sirkulasi darah. Sel terminal
diferensiasi mieloid, tidak membelah.

Basofil jumlah 0,5% dan trombosit..elemen non


inti dalam darah, 2 sel mediator utama
mengandung histamin dan serotonin.
Ciri khas :granula lembayung atau biru hitam,
yang strukturnya kedap elektron, bila dewasa
menunjukkan gambaran seperti pita,
mengandung asam mukopoli-sakarid (misal
heparin).
Limfosit dan sel plasma
Mempunyai kemampuan bereaksi secara khusus
dengan antigen. Sel tersensitisasi, menjadi siap
disebut imunosit, yang dapat bereaksi dengan
antigen dan menghasilkan antibodi atau peristiwa
seluler, seperti hipersensitivitas lambat, misal reaksi
tuberkulin.
LIMFOSIT-T
• T dan B mirip tetapi dapat dibedakan karena protein sel
permukaan sebagai marker berbeda.
Marker sel T mengikat sheep erythrocytes
Marker sel B tidak.
Sel-Sel Killer Alami
• Sel NK nonfagositik dan non adheren serupa dengan limfosit
dengan granuler besar
• 5% leukosit darah perifer dan lien.
• fungsinya mengekspresikan reseptor permukaan untuk Fc
dari IgG dan dapat berfungsi sebagai sel-K yang menengahi
ADCC
• 50 % mempunyai reseptor SRBC dan sebagian besar bereaksi
dengan anti-T10
• sel NK tidak memerlukan bagian antigen MHC.
• Aktivitas diperkuat oleh interferon dan rangsangan lain, misal
asam retinoat.
SEL-SEL KILLER (SEL K)
Sekelompok sel yang heterogen, yang dapat
menghancurkan berbagai macam sel sasaran,
in vitro bila diinkubasi dengan Ab spesifik yang
melawan Ag permukaan sel sasaran.
Reseptor Fc untuk IgG sel ini dapat mengikat
IgG monomerik, IgG teragregasi, atau IgG yang
siap bereaksi dengan Ag.
Sekitar 40% memiliki reseptor SRBC, 40% yang
lain memiliki reseptor untuk komplemen, yang
20% tidak memiliki petanda.
Limfosit –T
1. Membentuk roset dengan eritrosit domba melalui
resptor CD2 atau T11.
2. Anti CDS (anti-T1) adalah antibodi monoklonal yang
dapat bereaksi dengan 100% sel T periferal, tetapi
hanya 10% timosit.
3. Anti-CD3 mempunyai reaktivitas yang identik
4. Anti-CD4 bereaksi dengan 75% timosit dan 60%
sel T periferal
5. Anti-CD8 (Anti-T5 dan anti-T8), bereaksi dengan
lebih kurang 80% timon dan 20-30% sel-T periferal
6. Anti – Cd1 (anti-T6) anti-T6 dan anti T-10 bereaksi
seluruhnya dengan timosit dan tidak dengan sel T
periferal.
Perkembangan sel T

Sel-T dalam Timus


Bebas pengaruh antigen (diferensiasi)
Sub-set sel-T dengan marker berbeda-beda
Sub-set sel-T utama ;
1. Sel-T helper (TH) membantu terjadinya respon sel B atau
sel T efektor
2. Sel-T supresor (Ts), menghambat respon imun
3. Sel-T sitotoksik (Tc) yang bertanggungjawab sitotoksik
4. Sel-TDTH, yang bertanggungjawab terhadap
hipersensitivitas lambat
5.Sel-Tamplefier (TA) yang bertanggungjawab memperbesar
respon imun

Anda mungkin juga menyukai