Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KROMATOGRAFI

ACARA PRAKTIKUM II

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu memisahkan campuran obat menjadi komponen-komponen
menggunakan alat kromatografi lapis tipis.

II. Dasar Teori


Kromatografi lapis tipis, KLT (thin layer chromatography, TLC) adalah suatu metode
analisis yang digunakan untuk memisahkan suatu campuran senyawa secara cepat dan
sederhana. Metode ini termasuk dalam kromatografi cair-padat. (Maria, 2017)
Kromatografi lapis tipis (KLT) merupakan teknik kromatografi yang berdasar pada
prinsip adsorbsi, bedanya dengan kromatografi kolom yaitu konfigurasi KLT yang berbentuk
planar (plate). Fase diam berupa padatan yang diaplikasikan berbentuk datar pada permukaan
kaca atau alumunium sebagai penyangganya sedangkan fase gerak berupa cairan seperti yang
digunakan pada kromatografi kolom dan kromatografi kertas (Rubiyanto,Dwiarso, 2017).
Kromatografi lapis tipis adalah suatu teknik pemisahan komponen-komponen campuran
senyawa-senyawa yang melibatkan partisi suatu senyawa diantara padatan penyerap
(adsorben, fase diam) yang dilapiskan pada pelat kaca atau plastic kaku dengan suatu pelarut
(fase gerak) yang mengalir melewati adsorbent (padatan penyerap). Pengaliran pelarut dikenal
sebagai proses pengembangan oleh pelarut (elusi). Karena kesederhanaan dan kecepatan
analisisnya, KLT mempunyai peranan penting dalam pemisahan senyawa-senyawa yang
volatilitasnya relatif rendah, baik senyawa organik maupun senyawa anorganik. Kromatografi
lapis tipis merupakan suatu teknik pemisahan senyawa yang sederhana dan banyak
digunakan. Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastic yang ditutupi
penyerap unyuk lapisan tipis dan kering berbentuk silica gel, alumina, selulosa, polianida
untuk menotolkan larutan cuplikan pada lempeng kaca digunakan micropipet/pipa kaplier.
Setelah itu, bagian bawah dari lempeng dicelupkan kedalam larutan pengelusi didalam wadah
yang tertutup (chamber). (Anonim, 2013).
Media pemisahannya adalah lapisan dengan ketebalan sekitar 0,1 sampai 0,3mm zat
padat adsorben pada lempeng kaca, pastik, atau alumunium. Lempeng yang paling umum
digunakan berukuran 8 x 12 inci. Dan zat padat yang umum digunakan adalah alumina, sel
silica, dan selulosa. Para peneliti biasanya menyiapkan lempengnya sendiri dengan melapisi
lempeng kaca dengan zat padat tersuspensi encer, yang biasanya mengandung zat pengikat
seperti plester paris, dan kemudian mengeringkan lempengan didalam oven. Lempeng dan
lembaran kaca dari plastik dan alumunium foil, telah dilapisi setelahnya, yang dapat dipotong
dengan gunting. (Day & Underwood, 2002).
Prinsip kerja kromatografi lapis tipis:
 KLT menggunakan sebuah lapis tipis silica atau alumina seragam pada sebuah lempeng
gelas atau logam atau plastic yang keras
 Jel silica (alumina) merupakan fase diam
 Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai
 Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan dari
beberapa zat pewarna. (Anonim, 2013)

Seperti halnya kromatografi kertas, pada KLT media pendukung fase diam yang
digunakan berupa pelat atau lempeng kaca yang berbentuk plarar. Lempeng kaca yang
digunakan biasanya persegi panjang dengan ukuran yang bervariasi. Lempeng kaca ini
dilapisi bubuk silica yang berfungsi sebagai fase diam. (Maria, 2017)

Silika (SiO2) merupakan suatu padatan dengan struktur tetrahedral dimana atom-atom
silikanya diikat oleh atom-atom oksigen seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah. Pada
permukaan partikel silica terdapat gugus-gugus silonolyang sangat polor (SiOH)
Fase diam yang umumnya digunakan adalah siika gel, alumina, dan serbuk selulosa. Fase
diam ini umumnya telah disbanded dengan senyawa lain seperti kalsium sulfat untuk memberi
kekuatan pada lapisan dan menambah adhesi pada pelat kaca. (Maria, 2017)

Keberhasilan analisis dengan KLT sangat ditentukan oleh kemampuan dalam


menerapkan prosedur. Adapun langkah-langkah penting dalam prosedur analisis ini adalah ;
Penempatan noda (spotting), Pengembangan noda (elusi) , dan penampakan noda. Meskipun
pelat KLT telah tersedia secara komersial, namun dalam keadaan tertentu kadang kita dituntut
untuk membuatnya sendiri. (Anonim, 2013)

Pada dasarnya jenis padatan yang digunakan dalam kromatografi kolom dapat digunakan
pada KLT. Beberapa jenis adsorben dan penggunaannya antara lain :

a. Silika gel : asam-asam amino, alkaloid, asam-asam lemak, dan lain-lain


b. Alumina : alkaloid, zat warna, fenol-fenol, dan lain-lain
c. Keilsghur : gula, oligosakarida, trigliserida, dan lain-lain
d. Selulosa : asam-asam amino, alkaloid, dan lain-lain

Adapun dalam perdagangan banyak dijumpai pelat KLT yang terbuat dari silica gel dengan
jenisnya antara lain :

a. Silica Gel G : mengandung 13% CaSO4 sebagai bahan perekat


b. Silika Gel H : tanpa kandungan CaSO4
c. Silika Gel F : mengandung bahan fluoresensi.

(Rubiyanto, Dwiarso ,2017)


Daftar Pustaka

Anonim, 2013, Dasar Analisis Fisikikimia, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah


Kejuruan

Leba, Maria Aloisia Uron, 2017, Buku Ajar : Ekstraksi dan Real Kromatografi, Penerbit
Deepublish, Yogyakarta

R.A. Day, A.L. Underwood, 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi VI, Penerbit Erlangga,
Jakarta

Rubiyanto, Dwiarso, 2017, Metode Kromatografi : Prinsip Dasar Praktikum dan Pendekatan
Pembelajaran Kromatografi, Penerbit Deepublish, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai