Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ILMU RESEP 1

MATERI INTERAKSI OBAT


KELAS B / KELOMPOK 5

Nor Aini Ijayanti 175010093


Rr Ajeng Susanti Putri 175010103
Rizqiyatul Maula 175010111
Muh Gufron Alwi 175010120
Fadillah Yulianty W 175010133
Dyah Aji Sofyaningtyas 175010145
Sri Hermianti 175010176
INTERAKSI OBAT
• Interaksi obat adalah peristiwa dimana aksi
suatu obat di ubah atau dipengaruhi oleh obat
lain yang di berikan bersamaan. Interaksi obat
terjadi jika suatu obat mengubah efek obat
lainnya.
Jurnal Acuan
METODE PENELITIAN

• Data yang diperoleh secara retrospektif dengan


menggunakan sumber data pengobatan pada rekam
medis pasien hemodialisis yang mendapat
antihipertensi , kemudian data dianalisa dan disajikan
secara deskriptif untuk mengetahui jumlah pasien,
pola pengobatan antihipertensi, jumlah pasien
hemodialisis yang mengalami kejadian interaksi obat
antihipertensi & kajian interaksi obat antihipertensi
berdasarkan onset, severity , dan signifikansi
HASIL

Furosemid digunakan untuk mengurangi kadar kalium dalam tubuh, sehingga


kadar kalium akan menurun namun hal ini menjadikan jantung sangat peka
terhadap digoksin dan dapat mempertinggi resiko keracunan digitalis
(Harkness, Richard, 1984 )
Pengatasan yang disarankan adalah monitoring kadar kalium, bila kadarnya
rendah sebaiknya diberikan suplemen kalium namun bila tidak perbaikan
(kaliumnya terus turun) dapat menggunakan diuretik hemat kalium seperti
spironolakton
Penggunaan nifedipine secara bersamaan dengan ranitidine dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan efek nifedipine dengan
mekanisme yang tidak dapat ditentukan tetapi metabolisme
hepatik nifedipine mungkin mengalami penurunan (Tatro, 2006)
Pengatasan interaksi obat ini dilakukan dengan monitoring pasien
untuk perubahan efek nifedipin ketika diberikan, tidak
dilanjutkan atau pengaturan dosis ranitidin atau nifedipin (Tatro,
2006). Monitoring dapat dilakukan dengan memantau tekanan
darah dan denyut jantung pasien (Anderson et al., 2002).
Kaptopril dan ramipril merupakan golongan ACEI ( menurunkan
produksi angiotensin ) dimana penggunaan antara golongan ACEI
dengan golongan diuretik secara bersamaan dapat mengurangi efek
furosemid dalam mengekskresikan natrium karena terjadi
penghambatan produksi angiotensin II oleh golongan ACEI .
Pengatasannya yaitu status cairan dan berat badan pasien sebaiknya
dimonitor secara hati-hati pada pasien yang menerima furosemid ketika
mulai diberikan ramipril (Tatro, 2006).
• Kaptopril/Lisinopril dengan Alopurinol
Kaptropril dan Alopurinol secara sinergis menurunkan kejadian
sinrom metabolik dengan menurunkan tekanan darah,
menurunkan akumulasi lemak abdominal, memperbaiki
displipidemia, dan mencegah resistensi insulin, dan kombinasi ini
superior untuk mencegah diabetes dan penyakit kardiovaskular
(Rocal, 2009). risiko hipersensitif dari allopurinol lebih tinggi.
Pengatasannya adalah: Hentikan kedua obat, jika terjadi reaksi
hipersensitiva (Tatro, 2001).
• Kaptopril dengan Spironolakton
Spironolakton akan meningkatkan hipotensi jika digunakan
bersama dengan antihipertensi golongan ACEI, dan dapat
menyebabkan hiperkalemia karena produksi aldosteron menurun ,
pemberian suplemen kalium dan penggunaan diuretik hemat
kalium harus dihindari jika pasien mendapat terapi ACEI
(Gormer, 2008).
Pengatasan : Kondisi klinis pasien, serum kalium, dan fungsi
ginjal tetap dimonitor dengan menghitung laju filtrasi glomerolus.
Kombinasi harus dihindari jika klirens kreatinin < 30 ml/menit
(Baxter, 2008)
• Kaptopril dengan digoksin
peningkatan kadar plasma digoksin dengan mekanisme yang
tidak diketahui. Kemungkinan terjadi penurunan klirens digoksin.
Penatalaksanaan interaksi ini adalah monitoring toksisitas
digoksin secara rutin. Monitoring kadar plasma digunakan untuk
pengaturan dosis digoksin (Tatro, 2006). Onset interaksi obat ini
lambat.

Anda mungkin juga menyukai