Anda di halaman 1dari 19

Ulkus mole / Anggi Thalita Adelia Simatupang

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT


KULIT DAN KELAMIN

Chancroid PERIODE 22 JULI 2019 - 24


AGUSTUS 2019
• Chanroid, soft chancre, soft ulcer, soft sore, ulcer molle
• IMS/STD
• Penyakit ulkus genital akut
• Setempat atau Terlokalisir di area Anogenital
• Autoinoculation
• Haemophilus ducreyi
• Khas  ulkus di tempat masuk kuman dan seringkali
disertai supurasi kelenjar getah bening regional.
Adenitis inguinal atau bubo.

Definisi
• Laki-laki > Perempuan  3:1 sampai 25:1 ;
Epidemiologi Perempuan menjadi karier
• Laki-laki yang disirkumsisi memiliki risiko rendah
Haemophilus ducreyi
• Gram negatif
• Coccobacillus
• Tidak berkapsul
• Anerob fakultatif

 Masa Inkubasi 3 – 7 Hari Max 14 Hari (bisa memanjang


pada ODHA)

Etiopatogenesis
Lokasi Hubungan seksual
 abrasi mikro 
◦ Kulit genitalia aktivasi PMN +
◦ Permukaan makrofag  Gagal
mukosa menyingkirkan 
pustular 
◦ KGB reginonal. ulseratif
Gambaran klinis
• Gejala prodromal -
• Papul Inflamasi dikelilingi eritematosa (24 -48 jam
Pustulosa  Erosi & Ulkus
• Gejala Sistemik −, Stadium Vesikel −
• Ulkus multiple, dangkal, tidak terdapat indurasi, sangat
nyeri.
• Area tepi: bergaung, rapuh, tidak rata, kulit atau mukosa
sekeliling ulkus eritematosa
• Dasar ulkus terlapisi eksudat nekrotik kuning keabu-abuan
& mudah berdarah jika lapisan diangkat
• Keluhan: Sepertri Uretritis Non-Gonore • Keluhan: disuria, nyeri saat defekasi,
• Ulkus tunggal dipareunia atau duh vagina.
• Lokasi : Preputium, frenulum, sulkus • Lokasi: vulva, introitus, vestibulum, labia
koronarius glans penis. minora. Jarang di vagina, serviks, perineum,
Menyebar ke Paha, Meatus & batang penis, anorektum
anus • Extragenital pada payudara, paha, orofaring.
Bubo Inguinal
• Nyeri adenitis inguinal ± Hari – 2 Minggu dengan rata-rata 1
minggu
• Unilateral
• Eritema pada kulit diatasnya
• Fluktaun dan rupture spontan
• Pus tebal dan creamy
Pemeriksaan penunjang
• Isolasi H. ducreyi dari lesi atau aspirasi KGB
• Biakan H. ducreyi
• Pewarnaan gram  Basil kecil gram negatif
berderet berpasangan seperti rel kereta api
atau sekumpulan ikan yang berbaris
• PCR
Ulkus Mole Sifilis Primer (Ulkus Durum)
Etiologi Haemophilus ducreyi Traponema pallidum
Ulkus multiple, dangkal, tidak terdapat indurasi, sangat
Ulkus bulat, soliter, dasarnya jaringan granulasi dan
UKK nyeri, tepi bergaung, rapuh, tidak rata dasar kotor dan
bersih. Ulkus indolen dan teraba indurasi, tidak nyeri.
mudah berdarah
Laki-Laki preputium, frenulum, sulkus koronarius.
Predileksi Genitalia eksterna (koronarius / labia minor, mayor)
Perempuan introitus, vestibulum, labia minora
Siprofloksasin 2x500 mg/hari peroral (3 hari) Eritromisin
4x500 mg/hari peroral (7 hari) Azitromisin 1 gram per oral, Penisilin G benzatin dosis 2.4 juta unit scr IM
Terapi
dosis tunggal Seftriakson 250 mg injeksi intramuskular, dosis 1x/minggu
tunggal.
Ulkus Mole Genital Herpes
Etiologi Haemophilus ducreyi HSV 1 dan HSV 2
Vesikel yang berkelompok (herpertiformis) diatas kulit
Ulkus multiple, dangkal, tidak terdapat indurasi, sangat
eritematosa berisi cairan jenih, kemudian menjadi
UKK nyeri, tepi bergaung, rapuh, tidak rata dasar kotor dan
seropurulen, dapat menjadi krusta, dan kadang menjadi
mudah berdarah
ulserasi yang dangkal.
Laki-Laki preputium, frenulum, sulkus koronarius.
Predileksi Genital
perempuan introitus, vestibulum, labia minora
Siprofloksasin 2x500 mg/hari peroral (3 hari) Acyclovir, 200 mg 5x/hari peroral
Eritromisin 4x500 mg/hari peroral (7 hari) Azitromisin 1 Acyclovir, 400 mg 3x/hari peroral
Terapi
gram per oral, dosis tunggal Seftriakson 250 mg injeksi Valacyclovir, 1 g 2x/hari peroral
intramuskular, dosis tunggal. Famciclovir, 250 mg 3x/hari peroral
Ulkus Mole Donovanosis
Etiologi Haemophilus ducreyi Calymmatobacterium granulomatosis
Ulkus multiple, dangkal, tidak terdapat indurasi, sangat
Ulkus tanpa rasa nyeri, tunggal/multiple, tepi meninggi,
UKK nyeri, tepi bergaung, rapuh, tidak rata dasar kotor dan
tidak teratur, batas tegas, indurasi.
mudah berdarah
Laki-Laki preputium, frenulum, sulkus koronarius.
Predileksi Daerah genital, perianal, inguinal.
perempuan introitus, vestibulum, labia minora
Siprofloksasin 2x500 mg/hari peroral (3 hari)
Doksisiklin 2x100 mg/hr peroral
Eritromisin 4x500 mg/hari peroral (7 hari) Azitromisin 1
Terapi Azitromisin 1 gram peroral / minggu
gram per oral, dosis tunggal Seftriakson 250 mg injeksi
Eritromisin base 4x500 mg/hr peroral
intramuskular, dosis tunggal.
Kompres, irigasi, atau rendam
dengan larutan salin

Pengobatan Lokal

Menghilangkan debris nekrotik


dan mempercepat penyembuhan
ulkus
Tata laksana

• Siprofloksasin 2x500 mg/hari


peroral, selama 3 hari atau
• Eritromisin 4x500 mg/hari
peroral, selama 7 hari atau
• Azitromisin 1 gram per oral,
dosis tunggal atau
• Seftriakson 250 mg injeksi
intramuskular, dosis tunggal.
Disarankan untuk tidak
Pasangan seksual
melakukan hubungan
disarankan untuk
seksual sampai lesi
diperiksa dan diobati.
sudah bersih.

Pencegahan
Ad Vitam: Bonam Ad Fungtionam: Bonam

Prognosis

Ad Sanationam: Dubia
Ad Kosmetikum: Bonam
ad Bonam
Adenitis inguinal Fimosis/parafimosis Fisura uretra

Infeksi campuran Infeksi campuran


Fistel rekto vagina dengan organisme dengan Treponema
Vincentii pallidum

Komplikasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai