Anda di halaman 1dari 4

PENANDA ATEROSKLEROSIS – PENANDA SEROLOGIS

Miha Tibaut, MD, Martin Caprnda, MID, et all.

Atherogenesis adalah efek dari disfungsi endotel, keadaan protrombik dan peradangan vascular
dengan jalur patologis yang saling terkait yang menghasilkan pembentukan plak. Tanda-tanda
pertama aterosklerosis dapat diperhatikan pada bayi dengan regersi di masa kanak-kanak,
terjadi kemunculan kembali di masa puber dan perkembangan dari waktu ke waktu.

Aterosklerosis adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas di sebagian besar


negara-negara maju dan diperkirakan, pada tahun 2020, sudah akan menjadi penyebab utama
kematian di seluruh dunia karena prevalensi di negara-negara berkembang diperkirakan akan
meningkat

Saat ini, morbiditas dan mortalits di negara maju sudah menurun disebabkan oleh peningkaran
kesadaran dari faktor resiko dan pencegahan primer dan sekunder. Beberapa arlgoritma dapat
digunakan dalam manfaat untuk pencegahan primer, seperti Amrican Collage of Kardiologi/
American Heart Association 13 (ACC/ AHA 13) Score, Skor Risiko Framingham, Systematic
Coronary Risk Evaluation Score model, dan Reynolds Risk Score.

Semua algoritma yang disebutkan memperkirakan 10 tahun risiko kardiovaskular


mengintegrasikan faktor risiko standar dan mengklasifikasikan risiko individu dalam persentase
dan beberapa dalam kategori (risiko rendah, menengah atau tinggi). Namun, sekitar 50% orang
yang memiliki penyakit arteri koroner (CAD) diklasifikasikan sebagai risiko rendah atau
menengah. Karena itu, risiko baru faktor terus dicari, ada yang sudah baik diteliti, yang lain
kurang begitu. Faktor-faktor risiko baru dicari di jalur patogenesis aterosklerosis, baik sebagai
serum atau biomarker genetik. Dalam ulasan dua bagian ini, kami akan menjelaskan secara
singkat tinjau pengetahuan terkini tentang biomarker ini dan juga pengetahuan tentang penanda
ultrasonografi. Pada Bagian 1, kami membahas biomarker serum.

METHODS

INFLAMMATORY BIOMARKERS

High Sensitivity C-reactive Protein

C- reactive protein (CRP) adalah reaktan fase akut yang disintesis di hati debagai respons
terhadap proses inflamasi akut. Namun, pada aterosklerosis, CRP dikeluarkan dalam jumlah
kecil, oleh karena itu uji sensitivitas tinggi diperlukan untuk mengukur konsentrasi dengan
benar. CRP disekresi sebagai respons terhadap interleukin-6 (IL-6) oleh foam sel dalam plak
pembuluh darah. Biasanya

C reactive eprotein dengan sensitirfitas tinggi hingga sekarang merupakan biomakrker yang
paling dapat diandalkan dalam atreroskerlrosis prekilini. Sebagian besar data dari Multi-Ethnic
Study of Atherosclerosis (MESA) menunjukan hubungan yang signifikan dari protein hsCRP
(bersama dengan biomarker inflamatori lainnya GlycA) dengan proses inflamasi pada dinding
pembuluh darah, yang ditingkatkan dengan kebiasaan merokok kronik atau akut. Hubungan
dari hsCRP dengan artherosclerosis dan kegunaannya untuk screening pasien pertama kali
didescribsikan pada penelitian trial Justification for the Use of Statins in Prevention: an
Intervention Trial Evaluating Rosuvastatin (JUPITER). Sejak itu, nilai prediksi kegunaan
hsCRP ditunjukan pada lebih dari 20 trials. Jumlah hsCRP tidak dipengaruhi oleh faktor risiko
konvensional dan jumlah yang tinggi (lebih dari 2 atau 3 mg/L) merupakan penanda indipenden
adanya peningkatan risiko terjadinya masalah kardiovaskuler dan mortalitas. Lebih dari itu,
jika hsCRP dikombinasikan dengan FRS, reklasifikais pasien dapat terbantu karena
peningkatan prediksi risiko koroner. Hal ini telah digunakan sebagai melengkap pada skroing
ACC/AHA13. Estimasi risiko kardiovaskular terlimitasi pada proses inflamasi akut, infeksi,
atau cedera jaringan. Namun, pada kondisi kronik, variabel akan menjadi konstan. Terdapat
saran bahwa pengukuran hsCRP secara reguler dapat digunakan untuk mengevaluasi efek dari
terapi statin, namun efikasi pada praktis medis klinik secara rutin belum diteliti lebih lanjut.

Serum Amyloid A

Serum amyloid A (SAA) adalah reaktas fase akut yang disekresikan ahti hati sebagai respons
terhadap peradangan. Ini juga diekpresikan dalam sel yang membentuk lesi ateroskeltorik. .
Ketika disekresikan dalam serum, ia menggantikan apolipoprotein AI dari molekul high
density lipoprotein (HDL) sehingga mengurangi fungsi anti-aterogenik, anti-oksidatif, anti-
inflamasi, anti-apoptotik dan anti-trombotik.

Cytokines

Circulating Adhesion Molecules


Salah satu faktor yang penting dalam inflamasi vaskuler adalah sintesis, ekspresi, dan fungsi
dari sebagian besar molekul adhesi yang membantu dalam pengikatan dan rekrutmen leukosit
sistemik sehingga migrasi ke subendothelial dapat terjadi. Inflamasi lokal merupakan kunci
dari peningkatan ekspresi molekul adhesi pada sisi intimal dari sel endothelial. Molekul
tersebut dapat ditemukan pada plasma pada bentuk sirkulasi. Vascula cell adhesion molecule-
1 (VCAM-1), intercellular adhesion molecule-1 (ICAM-1), E-selectin, dan P-selectin telah
diketahui memiliki peran dalam atherogenesis.

Kajian dari komite risiko atherosklerosis (ARIC) menemukan bahwa terdapat peningkatan
kadar ICAM-1 dan E-selectin pada individu dengan atherosclerosis carotid dan peningkatan
insiden CAD. Molekul tersebut, serta E-selectin dan VCAM -1 juga ditemukan berhubungan
secara signifikan pada tingkat keparahan CAD pada dua literatur lain dan merupakan indikator
dari adanya CAD. ICAM-1 diasosiasikan dengan risiko terjadinya infark miokardial. Namun,
pada penelitan oleh MESA, tidak ditemukan hubungan antara kadar ICAM-1 dengan kalsium
arteri koroner. Semua literatur yang dicantumkan menunjukan bahwa kadar molekul adhesi
berhubungan dengan atherogenesis, namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Pentraxin 3

Berhubungan dengan CRP, terdapat biomarker pentraxin lainnya yang menunjukan potensi;
pentraxin 3 (PTX3). Pada fase reactant, ditemukan bahwa PTX3 disekresikan predominan
secara lokal dari lokasi inflamasi; contoh: plak atherosclerotic; dari endothelial, sel otot polos,
dan makrofag dan neutrofil. PTX3 dapat dideteksi dini pada penyakit inflamatori, ditunjukan
pada beberapa studi kolerasi dari kadar sinus koroner dan CAD stabil. Sebaliknya, konsentrasi
serum tidak berhubungan dengan angina pektoris stabil, namun meingkat secara signifikan
pada angina tidak stabil dan lebih tinggi seiring tingkat keparahan CAD dan pada plak risiko
tinggi. Kegunaannya pada situasi klinis belum ditentukan.
Fibrinogen

Fibrinogen adalah protein yang diproduksi oleh hati dan memiliki banyak fungsi. Di satu sisi,
berfungsi sebagai sumber fibrin, dan berkontribusi pada agregasi trombosit malalui pengikatan
Gp IIb/ IIIa dan merupakan penentu utama viskositas plasma. Di sisi lain, juga berfungsi
sebagai reaktan fase akut. Kadar dan perubahan strukturnya terbukti terbukti behubignan
dengan ateroskelrosis dini pada pasien CAD muda dan dihubungkan dengan tingkat
keparahannya.
JOURNAL READING

AGEN KONTRAS DAN NEFROPATI IMBAS KONTRAS

Oleh:

Anggi Thalita Adelia Simatupang (1965050034)

Pembimbing:

dr. Frits R. W. Suling, Sp. JP(K), FIHA

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 6 MEI 2019 – 20 JULI 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2019

Anda mungkin juga menyukai