Anda di halaman 1dari 14

Hubungan Tingkat Stres Dengan Hipertensi Pada Lansia

Di Poli Lansia UPT Puskesmas Martapura 1


Kabupaten Banjar Tahun 2017

DISUSUN OLEH :
MAHMUDAH
NIM : 201414401110045
LATAR BELAKANG

Hipertensi
WHO
972
Genetik Lingkungan Juta
Penderita

Stres
INDONESIA
25,8%
Dari Penduduk

DI RUANG POLI LANSIA


UPT PUSKESMAS
MARTAPURA 1
TAHUN 2016
1.097 orang
TUJUAN

UMUM KHUSUS

Tingkat Hubungan Tingkat


Stress Hipertensi
Stress dengan
pada pada
Hipertensi pada
Lansia Lansia
Lansia
TINJAUAN TEORI

Konsep Hipertensi

Konsep Lansia

Konsep Stres pada Lansia


Rancangan cross sectional
Penelitian
Seluruh lansia di poli
lansia UPT Puskesmas
Populasi Martapura 1 yaitu sebanyak
1.097 lansia

Sampel 293 lansia

Sampling purposive sampling


Hasil dan
Gambaran Umum
Pembahsan
Responden
a. Karakteristik Responden Menurut Umur
No Umur Jumlah Persen (%)
1 45-59 Tahun 109 37,2 %
2 60-74 Tahun 168 57,3 %
3 75-90 Tahun 16 5,5 %
Total 293 100,0 %

b.Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah Persen (%)
1 Laki-laki 96 32,8 %
2 Perempuan 197 67,2 %
Total 293 100,0 %
c. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persen (%)
1 Bekerja 46 15,7 %
2 Tidak bekerja 247 84,3 %
Total 293 100,0 %

d. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan


Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persen (%)
1 SD 56 19 %
2 SMP 108 37 %
3 SMA 127 43,3 %
4 PT 2 0,7 %
Total 293 100,0 %
Gambaran Khusus
Responden
a. Menganalisis Tingkat Stres Pada Lansia
Tabel distribusi frekuensi tingkat stres
No Tingkat Stres Jumlah Persen
1 Normal 44 15,0 %
2 Ringan 65 22,2 %
3 Sedang 124 42,3 %
4 Berat 60 20,5 %
Total 293 100,0 %

b. Menganalisis Hipertensi Pada Lansia


Tabel distribusi frekuensi riwayat hipertensi
No Riwayat Hipertensi Jumlah Persen
1 Mengalami 135 46,1 %
2 Tidak mengalami 158 53,9 %
Total 293 100,0 %
c. Menganalisis Tingkat Stres dengan Hipertensi
Riwayat Hipertensi
Tingkat Stres Tidak Total
Mengalami
mengalami
Normal 11 33 44
Ringan 22 43 65
Sedang 61 63 124
Berat 41 19 60
Total 135 158 293

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square


didapatkan nilai ρ = 0.000 < 0.05 . Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya
ada hubungan antara tingkat stres dengan hipertensi.
Hubungan antara tingkat stres dengan
hipertensi melalui aktivitas sistem saraf
simpatis, yang dapat meningkatkan tekanan
darah secara bertahap. Stres atau ketegangan
jiwa (rasa tertekan, murung, cemas, rasa
marah, rasa takut, rasa bersalah dll. ) dapat
merangsang kelenjar anak ginjal melepas
hormon adrenalin dan memacu jantung
berdenyut lebih cepat serta kuat, sehingga
tekanan darah akan meningkat.
Kesimpulan
1. Tingkat stres pada lansia di poli lansia UPT
Puskesmas Martapura 1 sebanyak 124 responden
(42,3%) yang mengalami tingkat stres sedang.
2. Hipertensi pada lansia di poli lansia UPT Puskesmas
Martapura 1 sebanyak 135 responden (46,1%) yang
mengalami hipertensi.
3. Ada hubungan antara tingkat stres dengan
hipertensi pada lansia di poli lansia UPT Puskesmas
Martapura 1.
Saran
1. Bagi responden
a. Diharapkan responden dapat mengontrol stres
dengan baik, mengurangi aktivitas yang melelahkan
dan teratur melakukan cek tekanan darah serta rutin
mengikuti posyandu lansia yang ada di wilayah kerja
puskesmas martapura 1.
b. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kualitas hidup lansia adalah dengan memotivasi lansia
untuk mengikuti kegiatan-kegiatan terutama
bersilaturrahmi dan melakukan aktivitas hobinya.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan serta dapat
digunakan sebagai data awal untuk penelitian
selanjutnya yang ingin mengembangkan dengan
metode atau pendekatan penelitian berbeda. Untuk
peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti
hubungan dukungan keluarga dengan perilaku lansia
dalam pengendalian hipertensi, dan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi langsung tingkat stres pada
lansia.

Anda mungkin juga menyukai