Anda di halaman 1dari 22

Fajriati

Syamsi
111 2017Imaging
Diagnostic
of Acute Abdominal
2127
Pain
Pendahuluan….
 Istilah akut abdomen atau gawat abdomen menggambarkan
keadaan klinis akibat kegawatan di rongga perut yang biasanya
timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama.
 Akut abdomen memerlukan tindakan segera yang sering berupa
tindakan bedah
 Keterlambatan tindakan akan meningkatkan morbilitas dan
mortalitas
Nyeri Abdomen Akut
 Sebagian besar dapat didiagnosis secara klinik tanpa
menggunakan alat-alat canggih
 Anamnesis yang cermat dan terarah
 Pemeriksaan fisik yang teliti dan rasional
 Pemeriksaan penunjang yang beralasan (berdasarkan indikasi yang
tepat)
Letak Nyeri
 Nyeri Viceral/Nyeri sentral, sesuai persarafan embrional organ yang terlibat

Foregut: Saluran cerna dari usus depan seperti lambung, duodenum,


pankreas  nyeri di uluhati/epigastrium

Midgut(usus tengah): Usus halus, usus besar setengah kolon


transversumumbilikus

Hindgut(usus belakang): Konon sigmoidnyeri perut bagian bawah

 Nyeri Somatik letaknya biasanya dekat dengan organ sumber nyeri


Sifat nyeri Ex:

Nyeri alih Kolesistitis

Nyeri radiasi Batu ureter

Nyeri proyeksi Amputasi

Nyeri kontinyu Peritonitis

Nyeri kolik obstruksi Ileus

Nyeri iskemik strangulata Hernia

Nyeri Pindah Appendicitis


Sumber Nyeri Akut Abdomen
Sumber Nyeri Kelainan

Saluran cerna App akut, perforasi gaster, perforasi usus


halus, obstruksi, hernia, volvulus, GE
Kandung empedu Kolesistitis akut, kolangitis, kolik empedu

Hati, pankreas, limpa Abses hati, hepatitis akut, pankreatitis akut,


ruptur limpa
Saluran kemih Kolik ureter, pyelonefritis akut

Genitalia KET, kista terpuntir, tumor ovarium

Rongga peritonium Abses, peritonitis primer

Rongga retroperitonium Pendarahaan


Anamnesis
 Lokasi nyeri  Perubahan anatomi
 Onset Adanya luka akibat trauma
 Penjalaran nyeri Adanya bekas operasi
 Bentuk rasa nyeri, terus menerus atau
nyeri kolik
 Perubahan fisiologi alat pencernaan:
Nafsu makan, mual, muntah
Defekasi teratur, obstipasi
Perut kembung, serangan kolik
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum
 Tanda-tanda vital
 Pemeriksaa abdomen

Inspeksi
• Datar/cembung, warna kulit, gambaran&gerakan usus

Palpasi
• Nyeri tekan, nyeri lepas

Perkusi
• Nyeri ketok, pekak hepar

Auskultasi
• Bising usus
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium
Darah lengkap
Biokimia darah
 Radiologi
Abdomen polos berbaring
Abdomen polos tegak/dekubitus
USG
CT-Scan
MRI
American College of Radiology

-Ultrasonografi adalah tes pencitraan awal yang menjadi pilihan pada pasien
dengan nyeri kuadran kanan atas

-Computed Tomografi (CT) direkomendasikan untuk mengevaluasi nyeri


kuadran kanan atau kiri bawah

-Ultrasonografi lebih tersedia dan dapt mengidentifikasi penyebab potensial


lain dari nyeri dan tidak memaparkan pasien dengan raduksi ionisasi
Nyeri kuadran kanan atas

-Kriteria kelayakan ACR merekomendasikan ultrasonografi


sebagai tes pencitraan awal bagi pasien dengan gejala nyeri
quadran kanan atas seperti kolestitistis akut

-Penelitian dari tahun 1978 hingga 2010 menunjukkan


cholescintigrafi memiliki sensitifitas dan spesifitas yang
lebih baik 96% dibandingkan dengan ultrasonografi(81%

-Radiografi konvensional memiliki kemampuan diagnostik yang


terbatas pada asesmen dari kebanyakan pasien dengan nyeri
abdominal
Gambar 1. Abses hepar pada ultasonografi (A) pada pasien dengan nyeri
kuadran kanan atas. Computed Tomografi (B) sebelum intervensi bedah.
Lanjutan…

Computed Tomografi (CT) belum banyak diteliti untuk evaluasi dari


nyeri kuadran kanan atas. CT dapat dipertimbangkan pada
ultrasonografi atau hasil kolescintiografi yang tidak meyakinkan atau
untuk membantu memandu perencanaan bedah.

MRI dapat digunakan pada pasien dengan hasil ultrasonografi yang


masih samar atau untuk menggambarkan kelainan pada sistem hepatic
dan bilier yang tidak dapat ditemukan pada ultrasongrafi.
Nyeri kuadran kanan bawah

Appendisitis akut adalah penyebab terbanyak nyeri kuadran kanan bawah yang membutuhkan operasi

ACR merekomendasikan CT sebagai pilihan test pencitraan awal pada pasien dengan gejala nyeri
kuadran kanan bawah

Sebuah meta-analisis dari enam penelitian sejak tahun 2004 hingga 2005 menemukan bahwa CT
memiliki senstifitas dan spesifisitas dibanding USG

Penggunaan CT secara rutin untuk evaluasi dari apendisitis telah menurunkan angka kejadian
appendectomy yang negatif dari 24% hingga 3%, dan hal itu telah menurunkan biaya keseluruhan sekitar
447 dollar per pasien dengan mencegah appendectomi

Gambar 2. Computed tomografi menunjukkan pengumpulan cairan disekitar appendix (tanda panah)
beserta abses periappendix pada pasien dengan keluhan nyeri kuadran kanan bawah.
Nyeri kuadran kiri bawah
Diverticulitis sigmoid akut penyebab terbanyak dari nyeri di kuadran kiri bawah

Diverculitis sering didiagnosis secara klinikal tanpa permeriksaan radiologi, tetap harus dipertimbangkan jika
diagnosis masih tidak jelas atau jika ada komplikasi (mis. Abses, fistula, obstruksi, perforasi) yang dicurigai

ACR merekomendasikan CT sebagai test pencitraan awal untuk evaluasi dari nyeri kuadran kanan bawah
dapat menyajikan informasi tentang tingkat keparahan penyakit dan informasi mengenai keberadaan abses

CT dapat mengungkapkan proses penyakit selain divertikulitis yang memiliki presentasi klinis yang serupa

USG dapat dipertimbangkan ttetapi bergantung dengan teknik operator dan keterbatasan dari keadaan tubuh
pasien

MRI untuk evaluasi divertikulitis menunjukkan bahwa itu dapat berguna, dengan sensitifitas sekitar 86% hingga 94%
dan spesifitas 88% hingga 92%. Gambar 3. Computed Tomografi menunjukkan diverticulitis
sigmoid akut dengan perforasi (tanda panah) pada pasien
dengan nyeri kuadran kiri bawah.
Nyeri abdomen tidak terlokalisir

Nyeri abdomen akut yang tidak terlolisasi sangat beragam CT biasanya


merupakan modalitas pencitraan pilihan jika ada kekhawatiran yang
signifikan untuk patologi serius atau jika diagnosis tidak jelas dari
riwayat, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium

Sebuah penelitian prospektif dari 584 pasien dengan nyeri abdomen


non traumatic dalam kasus gawat darurat menunjukkan bahwa hasil CT
mengubah diagnosis utama pada 49% pasien dan mengubah rencana
manajemen pada 42% pasien.
Pertimbangan khusus….
Radiografi Konvensional Radiasi Ionisasi

• Radiografi konvensional tersedia secara luas dan • Penggunaan CT hanya jika hasil ultrasonografi tidak
sering menjadi pemeriksaan pencitraan awal pada dapat disimpulkan
pasien rawat jalan dengan nyeri abdomen. • Penggunaan CT dosis rendah untuk mengevaluasi
• Penelitian menunjukkan bahwa ia memiliki nilai dugaan apendisitis adalah strategi lain untuk mengurangi
diagnostik terbatas untuk menilai nyeri perut paparan radiasi
• Radiografi konvensional memiliki akurasi yang baik • MRI adalah modalitas yang terlihat dalam evaluasi
untuk mendiagnosis dugaan obstruksi usus, perforasi dugaan apendisitis, menunjukkan sensitivitas dan
viskus, batu saluran kemih, atau benda asing. spesifisitas yang sangat baik (masing-masing 97% dan
95%)
• MRI sama sekali menghindari paparan radiasi, tetapi
biayanya tinggi dan ketersediaan secara meluas masih
terbatas sehingga membatasi penggunaannya.
Nyeri abdomen wanita usia reproduksi
Pada wanita usia reproduksi, penyebab nyeri abdomen dari ginekologis dan obstetri

Sebelum melakukan pencitraan diagnostik pada wanita yang belum menopause, penting untuk mempertimbangkan
mendapatkan pengukuran human beta chorionic gonadotropin (β-hCG) untuk mempersempit diferensial diagnosis dan
untuk membatasi kemungkinan terpaparnya embrio atau janin pada radiasi ionisasi

Ultrasonografi transvaginal atau transabdominal adalah studi pencitraan yang direkomendasikan untuk wanita usia
reproduksi yang diduga penyebabnya dari ginekologi atau hasil tes β-hCG positif.

Pada pasien hamil dengan yang nyeri abdomen akut, ultrasonografi dan MRI biasanya merupakan studi pencitraan pilihan
karena mereka kurang terpapar radiasi ionisasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai