Anda di halaman 1dari 12

Analisis Resiko Bencana

Abdul Kadir Hasan


• Untuk mengurangi dampak bencana, kita
harus dapat menilai risiko bencana sebagai
tindakan antisipasi sebelum terjadi bencana.
Risiko bencana yang terjadi pada tiap daerah
berbeda, tergantung penyebab dan
kerentanan serta kemampuan masyarakat di
daerah tersebut.
1. HAZARD/ANCAMAN
• Berbagai sumber mendefinisikan pengertian
Hazard, antara lain :
a. Suatu kondisi, secara alamiah maupun karena
ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa
manusia. ( BNPB,2008)
b. Bahaya berpotensi menimbulkan bencana, tetapi
tidak semua bahaya selalu menjadi bencana.
c. Sumber bahaya, suatu peristiwa yang hebat, atau
kemungkinan menimbulkan kerugian atau korban
manusia (Dirjen Yanmedik, 2007)
• Hazard adalah sesuai yang dapat menjadi
ancaman bagi manusia saat terjadi bencana.
Hazards dapat mengganggu kehidupan
manusia khususnya penduduk yang mudah
terserang bencana dan bahaya tersebut dapat
menyebabkan bahaya bagi harta benda
seseorang kehidupan dan juga kesehatan.
• Hazard menjadi penyebab terjadinya bencana.
Namun bukan berarti jika ada hazard maka
akan terjadi bencana.
• Contohnya, jika badai angin ataupun angin
topan dengan kekuatan yang sama melanda
wilayah yang tidak ada penghuninya, hal itu
tidak dapat dianggap sebagai bencana karena
tidak berdampak pada nyawa atau kehidupan
penduduk.
• Oleh karena itu, terjadinya bencana harus
dipikirkan hubungan antara hazard dengan
tempat terjadinya hazard dan tempat hidup
orang-orang.
• Lalu, yang menjadi permasalahannya di sini
adalah tempat hidup dan kerentanan
(vulnerability) masyarakat
2. VULNERABILITY/KERENTANAN
• Kerentanan didefinisikan sebagai sekumpulan
kondisi dan atau suatu akibat keadaan (faktor
fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan) yang
berpengaruh buruk terhadap upayaupaya
pencegahan dan penanggulangan bencana.
• Kerentanan (vulnerability) adalah keadaan atau
sifat/perilaku manusia atau masyarakat yang
menyebabkan ketidakmampuan menghadapi
bahaya atau ancaman (BNPB, 2008). Kerentanan
ini dapat berupa:
a. Kerentanan Fisik
• Secara fisik bentuk kerentanan yang dimiliki
masyarakat berupa daya tahan menghadapi
bahaya tertentu, misalnya: kekuatan struktur
bangunan rumah, jalan,jembatan bagi
masyarakat yang berada di daerah rawan
gempa, adanya tanggul pengaman banjir bagi
masyarakat yang tinggal di bantaran sungai
dan sebagainya.
b. Kerentanan Ekonomi
• Kemampuan ekonomi suatu individu atau
masyarakat sangat menentukan tingkat
kerenta nan terhadap ancaman bahaya.
• Pada umumnya masyarakat atau daerah yang
miskin atau kurang mampu lebih rentan
terhadap bahaya, karena tidak mempunyai
c. Kerentanan Sosial
• Kondisi sosial masyarakat juga mempengaruhi
tingkat kerentanan terhadap ancaman bahaya,
kondisi demografi (jenis kelamin, usia,
kesehatan, gizi, perilaku masyarakat,
pendidikan) kekurangan pengetahuan tentang
risiko bahaya dan bencana akan mempertinggi
tingkat kerentanan, demikian pula tingkat
kesehatan masyarakat yang rendah juga
mengakibatkan rentan terhadap ancaman
bencana
d. Kerentanan Lingkungan
• Lingkungan hidup suatu masyarakat sangat
mempengaruhi kerentanan.
• Masyarakat yang tinggal di daerah yang kering dan sulit
air akan selalu terancam bahaya kekeringan,
• Penduduk yang tinggal di lereng bukit atau
pegunungan rentan terhadap ancaman bencana tanah
longsor dan sebagainya.
• Kerentanan masyarakat berkaitan dengan seberapa
besar kemampuan (capacity) kekuatan tingkat
persiapan masyarakat terhadap kejadian yang menjadi
penyebab bencana.

Anda mungkin juga menyukai