Anda di halaman 1dari 114

PELAYANAN ANTENATAL (ANC) TERINTEGRASI

Siti Romlah, M.KM


Sie Humas PP IBI
Disampaikan pada:
TOT Midwifery Update
Jakarta, 14 Desember 2015

1
TUJUAN SESI ANC TERINTEGRASI

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:


 Melakukan pelayanan antenatal terintegrasi, komprehensif
dan berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu
hamil, konseling KB dan pemberian ASI.
 Melakukan deteksi dini kelainan/penyakit/gangguan yang
diderita ibu hamil.
 Memanfaatkan buku KIA dalam pelayanan antenatal
terintegrasi
 Memahami pentingnya P4K ( Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi) dan Melakukan rujukan kasus ke
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem rujukan
yang berlaku
SISTEMATIKA

1 Analisis Situasi Kesehatan Ibu dan Bayi

2 Hasil Kajian Kualitas Pelayanan Antenatal

3 Kebijakan Peningkatan Kesehatan Ibu

4 Pelayanan Antenatal (ANC) Terintegrasi / Terpadu

5 Peran Bidan dan Pengelola KIA dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan


Antenatal

6 Penutup
3
ANALISA SITUASI
KESEHATAN IBU DAN BAYI
MDG 5 - TARGET 5A: THREE-QUARTERS REDUCTION OF THE
MATERNAL MORTALITY RATIO, FROM 1990 TO 2015,

TARGET 5B: UNIVERSAL ACCESS TO REPRODUCTIVE HEALTH, ACHIEVEMENT BY 2015

5
DI INDONESIA KITA...

seminggu 213
ibu meninggal

sehari
30 ibu meninggal
Setiap jam
1 ibu meninggal
SP 2010
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi

AKI AKB
Target and Capaian 80 Target and Capaian

68

60
57 Target
RPJMN

46

40

35 32
34
24
23
20

Capaian
Target
MDGs

0
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015

Source : IDHS 7
PENYEBAB KEMATIAN IBU TAHUN 2014

Nasional
PENYEBAB KEMATIAN PADA NEONATAL, 2014

Penyebab Kematian 0-6 hari Penyebab Kematian 7-28 hari


20 TERTINGGI PENYEBAB KEMATIAN IBU

NO URUTAN CODE ICD 10 PENYEBAB KEMATIAN N %

1 O72 Perdarahan Post partum 1533 20.4


2 O15 Eclampsia 1222 16.2
O10- Hypertension and Oedem disorder
3 694 9.2
O13,O16
4 O14 Pre-eclampsia 535 7.1
5 O99.4 Diseases of circulatory system 480 6.4
6 O00-O08 Abortion outcome (abortion, KET, Mola Hidatidosa) 311 4.1
7 O98.0 Tuberculosis 307 4.1
8 O85 Puerperal sepsis 222 2.9
9 O99.5 Diseases of Respiratory System 196 2.6
10 O46 Antepartum Haemorrhage 174 2.3
11 O99.8 Other specific diseases & condition 167 2.2
12 O90.3 Cardiomyopaty in puerperium 126 1.7
13 O32 Malpresentasion of fetus 108 1.4
14 O88 Obstetric embolism 82 1.1
15 O36 Suspect fetal problems 80 1.1
16 O63 Long Labour 77 1
17 O42 Premature ruptur membran 74 1
18 O44 Placenta previa 72 1
19 O45 Premature separation of placenta(abruptio placenta) 75 1
20 O21 Excessive vomiting in pregnancy 66 0.9
Sumber : Hasil Kajian determinan kematian maternal di 5 region, Litbangkes, 2012
GRAFIK K1 & K4 TAHUN 2014
STATUS KESEHATAN PEREMPUAN
ASFR 48% Anemia 23,9% AKI 346/100.000 KH
KEK pada WUS 15-19 Ibu Hamil
thn: 38.5% (hamil); Ca serviks 12,8% Kanker payudara dengan HIV
46.6% (tdk hamil) 28,7% 2061

IRT banyak
KDRT 280.710 dilaporkan Persentase AIDS terbanyak pd
menderita usia produktif 30-39 thn (42%)
AIDS: 6.539 & 20-29 thn (36.9%), lbh bnyk
kasus pd perempuan (68%)
TFR 2.6

Ketidaksetaraan gender:
Pendidikan diskriminasi, subordinasi,
rendah Status gizi dan rentan mengalami
kesehatan kekerasan, peran ganda
rendah
Kurangnya
Faktor budaya Sosial ekonomi Ketidakberdayaan
rendah perempuan dlm akses ke
mengambil pelayanan
Kondisi geografis kesehatan
keputusan
HASIL KAJIAN
KUALITAS PELAYANAN
ANTENATAL
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DI
FASILITAS KESEHATAN BERDASARKAN PENILAIAN
TERHADAP TENAGA KESEHATAN

Kualitas pelayanan kesehatan ibu


di fasyankes (RS, Puskesmas,
BPM) secara umum masih
rendah

Kemenkes, WHO & HOGSI, 2012 14


PIT POGI XXI - TAHUN 2014
KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
( H A S I L E VA LUA S I KUA L I TA S P E L AYA N A N A N C
D I FA S I L I TA S P E L AYA N A N P R I M E R TA H U N 2 0 1 4 )
90
81.3
80 76.8 75.4
75
68.3 67.4
70
62.9
60.3
58
60

50

40
31.7
30
22.3
18.8
20

10

• 5 T : BB-TB, TD, TFU, TT, Fe Yang dianalisa hanya 9T, tidak termasuk
• 7T : BB-TB, TD, TFU, TT, Fe, Konseling, Lab tatalaksana pada 10T
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik, 2014
PEMERIKSAAN HAEMOGLOBINH
250
218
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
200 178

150 81,7 % ALASAN TIDAK MELAKUKAN PEMERIKSAAN


HAEMOGLOBIN
100
70
64.1
50
60
0
Pemeriksan Total
haemoglobin responden
pada ibu hamil 50

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH


40
PROTEIN URIN, DAN RAPID TEST HIV
(n=218)

180 171 30
160
137 78,4%
140 20.5
120 20
62,8%
100
80 66
60 10
30,7% 5.1 5.1
40 2.6 2.6
20
0 0
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Alat tidak Reagen tidak Reagen tidak Penggunaan Tenaga Lainnya
Golongan protein urin Rapid Test HIV tersedia ada karena ada karena alat tidak laboratorium
Darah sulit didapat harganya praktis tidak ada
mahal
KENDALA DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE

.... Baru 20% Kendala Dalam Pelayanan ANC n %


Puskesmas yang
menyiapkan sarana
Kurangnya tempat memadai 82 37,6
& prasarana Peralatan (ANC kit) tidak lengkap (rusak) 102 46,8
Pelayanan ANC Obat-obat dasar tidak lengkap 76 34,9
sesuai standar
Transportasi ke rumah ibu hamil sulit (mahal) 39 17,9
160
150 Pengetahuan/keterampilan memberikan pelayanan ANC 47 21,6
140
kurang
120 68,8 % Fasilitas rujukan jauh 40 18,3
100 Sulit untuk konsultasi bila diperlukan 29 13,3
80 Pengetahuan/keterampilan kasus komplikasi ibu hamil 59 27,1
60
kurang
Obat-obatan emergensi tidak ada 65 29,8
40
Perlengkapan penanganan komplikasi tidak ada 73 33,5
20
Masyarakat kurang mendukung bila perlu rujukan 54 24,8
0
Keterbatasan dana masyarakat bila ada komplikasi 84 38,5
PENGETAHUAN KONSEP ANTENATAL CARE (1) :

Jumlah
No PERTANYAAN n %
1 Empat pilar safe moterhood 570 67
2 Upaya penapisan Asuhan Antenatal berdasarkan bukti penelitian (evidence based) 537 63,1
3 Waktu kunjungan pertama K1 yang ideal 748 87,9
4 Gangguan dalam pertumbuhan janin 430 50,5
5 Kenaikan tekanan darah pada ibu hamil yang harus diwaspadai 273 32,1
6 Standar pengukuran LILA untuk skreening KEK pada ibu Hamil 486 57,1
7 Waktu yang tepat untuk mengukur TFU pada ibu hamil dengan pita ukur 349 41
8 Frekuensi DJJ yang menunjukkan adanya tanda gawat janin, sehingga janin perlu 458 53,8
dirujuk dari fasyankes primer ke fasyankes sekunder
9 Status imunisasi perlindungan terhadap infeksi tetanus
dan status imunisasi Long Life 87 10,2
10 Jumlah tablet zat besi minimal yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil 805 94,6
11 Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan pada setiap ibu hamil 43 5,1
12 Tehnik pemeriksaan HIV yang harus dilakukan pada ibu hamil 296 34,8
di daerah terkosentrasi HIV dan ibu hamil risiko tinggi terinfeksi HIV
13 Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil 224 26,3
14 Penanganan kelainan yang ditemukan pada ibu hamil yang 238 28
harus ditangani sesuai standar dan kewenangannya
15 Stimulasi auditori dan pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain booster) 264 31
PENGETAHUAN KONSEP ANTENATAL CARE (2)

Jumlah
No Pertanyaan n %
16 Usia kehamilan seorang ibu hamil untuk mengkuti kelas ibu hamil 604 71
17 Tanda bahaya yang harus diwaspadai oleh ibu hamil 815 95,8
18 Indikator akses pelayanan ANC 47 5,5
19 Indikator penerapan standar kualitas pelayanan ANC terkini 496 58,3
20 Jenis pelayanan yang diakomodir dalam pelayanan ANC berkualitas 720 84,6
21 Pemahaman HPHT dan usia gestasi 398 46,8
22 Perkiraan tinggi TFU 273 32,1
23 Perkiraan TBJ 347 40,8
24 Taksiran partus ibu hamil 808 94,9
25 Pelayanan yang seharusnya didapatkan ibu hamil 465 54,6

Rata-rata Median Maksimum


12,7 (50,8%) 13 20
PERBANDINGAN 5 T
ANTARA HASIL RISKESDAS 2010 DAN STUDI ANC (%)

100
89.6 88.4
90 86.1
81.6 81.1
80 74.1
66.7 68.2 66.2 66.2
70
60
48.5
50 Studi Ini
40 RKD 2010
28.6
30
20
10
0
Memeriksa tinggi Memeriksa berat Memeriksa Tinggi Fundus Tablet zat besi Imunisasi tetanus
badan ibu badan ibu tekanan darah minimal 90 tablet toxoid (TT) sesuai
selama kehamilan status imunisasi
MANUAL RUJUKAN KAB.BADUNG

Pendahuluan : Manual Rujukan kehamilan, persalinan dan BBL


ini tersusun dari kejadian yang dapat dialami oleh ibu dan bayi
dalam proses kehamilan dan persalinan, serta bagaimana
proses tersebut dapat didanai
Pengertian
1. Bayi baru lahir (neonatus)
Adalah Bayi mulai dari usia 0 hari hingga 28 hari

2. Kelahiran preterm
Kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 36
minggu
3. Berat lahir
Berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

4. Bayi berat lahir rendah (BBLR)


Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa kehamilan

5
MANUAL RUJUKAN KAB.BADUNG

5. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR)


Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram tanpa
memandang masa kehamilan

6. Bayi berat lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR)


Bayi dengan berat lahir kurang dari 1000 gram tanpa
memandang masa kehamilan

7. FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) Puskesmas dan


jejaringnya, Dokter Praktek Swasta, Dokter Gigi Praktek
Swasta, Klinik

8. FKRTL (Fasilittas Kesehatan Rujukan Tin gkat Lanjut) dokter


spesialis, RSU PONEK dan RSU tingkat rujukan

9. RS PONEK (RSUD Mangusada , RS Kasih Ibu Kedonganan)

10 RS NON PONEK ( RS yang belum memiliki sertifikasi RS


Ponek )
TUJUAN

 Menggambarkan alur kegiatan pelayanan ibu hamil,


persalinan, nifas, dan pelayanan bayi berdasarkan
continuum of care lengkap dengan Pedoman dan SOP yang
terkait dengan sumber pembiayaan.
 Menjelaskan uraian tugas ( Job description) lembaga-
lembaga dan profesi yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak.
 Menjadi acuan kegiatan dilapangan untuk Kelompok Kerja
Rujukan dalam perencanaan (persiapan Musrenbang),
pelaksanaan, dan monitoring hasil.
KEBIJAKAN DAN PRINSIP DASAR

 Prinsip utama adalah mengurangi kepanikan dan kegaduhan


yang tidak perlu dengan cara menyiapkan persalinan
(rujukan terencana) bagi yang membutuhkan ( pre-emptive
strategy). Sementara itu bagi persalinan emergen cy harus
ada alur yang jelas.
 Bertumpu pada proses pelayanan KIA yang menggunakan
continuum of care dengan sumber dana.
 Sarana pelayanan kesehatan dibagi menjadi 2 Tingkat:
faskes Tingkat I ( FKTP dan FKRTL (Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjutan))
 Harus ada RS PONEK dengan hotline yang dapat dihubungi
24 jam.
 Memperhatikan secara maksimal ibu -ibu yang masuk dalam
klasifikasi A dan B
Kelompok A.Ibu-ibu yang mengalami
masalah dalam kehamilan saat pemeriksaan
kehamilan(ANC) dan di prediksi akan
mempunyai masalah dalam persalinan yang
perlu dirujuk secara terencana;
Kelompok B. Ibu-ibu yang dalam ANC tidak
bermasalah, dibagi menjadi 3:
 Kelompok B1. Ibu-ibu bersalin yang membutuhkan rujukan emergency
ke RS PONEK.
 Kelompok B2. Ibu-ibu bersalin yang ada kesulitan namun tidak perlu
dirujuk ke RS PONEK, dapat dilakukan di puskesmas PONED dan RS
NON PONEK
 Kelompok B3. Ibu-ibu yang mengalami persalinan normal.
 Menekankan pada koordinasi antar fasilitas pelayanan
kesehatan maternal dan perinatal (faskes Tingkat I ) FKTP
dan FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan),
dengan memanfaatkan media komunikasi yang ad a (
tambahkan lampiran )
 Memberikan petunjuk rinci dan jelas mengenai pola rujukan
dan pola pembiayaan, khususnya untuk mendanai ibu -ibu
kelompok A dan kelompok B1 ,B2, Nifas dan BBL.
 Juga dilihat bagaimana konsidi bayinya: kelainan lahir,
kelainan genetik, gawat janin, kelainan kongenital dan
anechephali, Bayi yang bermasalah.
PROSES RUJUKAN IBU HAMIL KELOMPOK A
Jenis Kasus
1 . P e r d a r a ha n p a d a k e h a m i l a n d i n i
a. Abortus imminen
b. Abortus inkompletus
c. Missed abortion, death conceptus, Blighted ovum
d. Mola hidatidosa
e . K e h a mi l a n E k t o p i k
f. Abortus kompletus
2 . H i p e r e m e s i s G r a v i da r um
3. Hipertensi Dalam Kehamilan
a . H i p e r t e n s i d a l a m k e h a mi l a n
b . P r e - e k l a ms i d a n e k l a m s i
4 . P e r d a r a ha n P a d a Tr i m e s t e r 2 d a n 3
5 . G e j a l a d a n P e n ya k i t l a i n ya n g m e m e r l uk a n m a n a j e m e n k h u s u s
Sesak (Jantung, Paru)
R i wa ya t D i a b e t e s M e l l i t u s
Memiliki Resiko HIV
D e m a m Ti n g g i , D e m a m D e n g u e
Keganasan
6 . P e r t um buh a n J a n i n Te r h a m b a t ( P J T ) : t i n ggi f u n d us t i d a k s e s u a i u s i a K e h a m i la n
7 . K e l a in a n k e h a mi l an ( h u b un ga n ya n g a b n o r m a l a n t a r a j a n i n d a n p a n g g ul )
a. Gemelli
b. Kelainan letak, kelainan presentasi
c. DKP (Disproporsi Kepala Panggul)
DETAIL PELAYANAN UMUM IBU HAMIL
KELOMPOK A
 Kelompok A
Sarana pelayanan kesehatan melaporkan
daftar ibu-ibu dalam kelompok A ke Dinas
Kesehatan melalui laporan K1-K4.
Dinas Kesehatan menyerahkan data ibu -ibu kelompok A ke RS PONEK 24 jam untuk
persiapan pelayanan medis sesuai pedoman pelayanan klinis (PPK) atau clinical
guidelines yang dikembangkan oleh tim klinik.
 Dilakukan perencanaan persalinan di RS PONEK oleh tim rujukan. Pertemuan
perencanaan minimal dilakukan sebulan sekali, sekaligus sebagai monitoring.

 Perencanaan persalinan dilakukan berdasarkan jenis penyulit yang ada di dalam
list (daftar).
 Dilakukan koordinasi dengan Dokter Spesialis yang memimpin rapat-rapat teknis
medik di RS untuk menyiapkan tindakan ke pada ibu-ibu yang akan masuk ke RS.
 Dinas Kesehatan menyiapkan sumber dana untuk pengelolaan ibu -ibu kelompok A
ini dari berbagai sumber: APBN, APBD, dan masyarakat. Dengan demikian Dinas
Kesehatan bertindak seperti travel agent yang mengelola ibu -ibu hamil bermasalah
untuk sampai ke rumahsakit dan menjamin pembiayaannya.
DETAIL PELAYANAN UMUM IBU HAMIL
KELOMPOK A

 Pada hari yang ditentukan ibu-ibu yang bermasalah diantar


sehingga ibu-ibu ini dapat sampai di rumahsakit dan
mendapat pelayanan. Dimasyarakat perlu ada tim
pengantar. Tim pengantar ini sebaiknya didanai oleh
masyarakat. Bidan desa akan mengantar sampai ke
rumahsakit dan melakukan serah terima.
 Kelompok A dapat pula bersalin dengan normal di FKRTL ,
apabila ternyata tidak terjadi komplikasi yang telah
diprediksi sebelumnya.

 Setelah mendapat pelayanan di rumahsakit, ibu dan bayi
yang sehat akan dipulangkan sesuai prosedur yang
berlaku di rumah sakit/ sesuai kebijakan Pemda.
 Dengan demikian Ibu-ibu yang termasuk kelompok A perlu
mendapat rujukan terencana, karena merupakan kasus
yang telah diprediksi akan menimbulkan komplikasi apabila
ditangani di fasilitas kesehatan primer atau oleh bidan.
PENATALASANAAN HAMIL EKTOPIK
Keluhan:
nyeri perut, kadar Hb rendah, 1. Stabilisasi Pasien, pasang infuse RL
2. Rujuk ke RS FKRTL yang menangani
Pemeriksaan fisik: kasus persalinan atau RS PONEK di
tekanan darah turun, nadi cepat. Kabupaten Badung (RSUD
Nyeri tekan TINDAKAN MANGUSADA Kab.
Nyeri goyang portio Badung).untuk melakukan tindakan
Cairan bebas di cavum dauglas operatif, telpon terlebih dahulu
sebelum merujuk di no telpon 0361
PemeriksaanLab: 9006815 (VK), 0361 9006812-13 dan
Tes kehamilan (+) 0361 3700548 , 0361 3700348 (
Hasil USG menunjukkan tidak ada Operator)
janin intrauterine
MOLA 1. Stabilisasi Pasien, pasang infuse RL
Keluhan:
nyeri perut, keluar jaringan mola HIDATIDOSA 2. Rujuk ke RS FKRTL yang menangani
kasus persalinan atau RS PONEK di
Pemeriksaan fisik: Kabupaten Badung (RSUD
keluar jaringan mola. MANGUSADA Kab.
Tinggi fundus uteri tidak sesuai umur Badung).untuk melakukan tindakan
kehamilan operatif, telpon terlebih dahulu
Ballotemet negatif sebelum merujuk di no telpon 0361
TINDAKAN 9006815 (VK), 0361 9006812-13 dan
Pemeriksaan Lab: 0361 3700548 , 0361 3700348 (
Tes kehamilan (+) Operator)
Hasil USG molahidatidosa
Missed Abortus/ Death Konseptus ABORTUS INFEKSIUS

Keluhan Keluhan
Nyeri positif/ negatif Nyeri positif
Febris
Pemeriksaan Fisik Riwayat Abortus
Lab
Pembukaan servik negatif Provokatus
Test Hamil positif
Pengeluaran pervagina positif/ Criminalis (APC)
USG Jaringan positif
negatif WBC Meningkat
Pemeriksaan Fisik
Lab Pembukaan servik
Test Hamil positif positif
USG : fetus positif, Djj negatif Jaringan negative
Nyeri positif

1. Stabilisasi Pasien, pasang infuse RL 1. Stabilisasi Pasien, pasang infuse RL


2. Rujuk ke RS FKRTL yang menangani 2. Rujuk ke RS FKRTL yang menangani
kasus persalinan atau RS PONEK di kasus persalinan atau RS PONEK di
Kabupaten Badung (RSUD Kabupaten Badung (RSUD
MANGUSADA Kab. MANGUSADA Kab.
Badung).untuk melakukan tindakan Badung).untuk melakukan tindakan
operatif, telpon terlebih dahulu operatif, telpon terlebih dahulu
sebelum merujuk di no telpon 0361 sebelum merujuk di no telpon 0361
9006815 (VK), 0361 9006812-13 dan 9006815 (VK), 0361 9006812-13 dan
0361 3700548 , 0361 3700348 ( 0361 3700548 , 0361 3700348 (
Operator) Operator)
ABORTUS INKOMPLETUS ABORTUS IMMINENS

Keluhan: nyeri perut Keluhan:


nyeri perut
Pemeriksaaan fisik:
ada pembukaan serviks, teraba Pemeriksaan fisik:
jaringan janin (OUE terbuka) tidak ada pembukaan (OUI tertutup),
(OUEterbuka)
Pemeriksaan Lab:
Tes kehamilan (+) Pemeriksaan Lab:
Hasil USG :adanya abortus Tes kehamilan (+),
inkompletus Hasil USG janin baik

Tx : analgesic
Rujuk ke Puskesmas PONED/RS
Rujuk ke Puskesmas PONED /
NON PONEK untuk melakukan
RS NON PONEKuntuk
tindakanperawatan lanjutan
melakukan tindakan kuretase
ABORTUS KOMPLETUS BLEGHTED OVUM

Keluhan:
Nyeri perut Keluhan:
Tidak ada
Pemeriksaan fisik:
Keluar jaringan utuh (OUI tertutup) Pemeriksaan fisik:
USG jaringan negatif
Pemeriksaan Lab:
Tes kehamilan (+) Pemeriksaan Lab:
Hasil USG tidak ada produk Tes kehamilan (+),
kehamilan Hasil USG janin baik terbentuk
Jaringan negative

OBSERVASI
Rujuk ke Puskesmas PONED / RS
NON PONEKuntuk melakukan
tindakan kuretase
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

MUNTAH > 10X Stabilisasi Pasien, pasang infus

Rawat di Puskesmas Rawat Inap , Rujuk ke


Puskesmas PONED/RS NON PONEKuntuk
melakukan pemeriksaan penunjang bila
laboratorium dan konfirmasi kondisi kehamilan di
Nadi dan nafas butuhkan
cepat, produksi
urin berkurang Tx: Terapi cairan dan tatalaksana untuk
Hiperemesis

Rujuk ke RS PONEK diRSUD MANGUSADA


Pemeriksaan Fisik: Kab. Badungbila tidak mampu menangani
Nilai tingkatan
dehidrasi
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Stabilisasi kondisi pasien


Pemberian MGS04 40% 4 gr(10 ml)
intravenus pelan-pelan 1-20 menit. 25 ml
Keluhan: sisanya dimasukkan kedalam cairan Ringer
Kejang, Laktat/Ringet Asetat dengn 28 tetes/menit.
Pandangan kabur Selanjutnya dirujuk ke RSUD/RS lainnya
nyeri kepala hebat, RSUD atau RS lainya harus melakukan
nyeri ulu hati penanganan komprehensife sesuai dengan
kemampuanya. Jika memerlukan rujukan
Pemeriksaan fisik: lebih lanjut dilakukan oleh RSUD atau RS
yang lainya.
Tekanan Darah ≥
140/90 mmHg Rujuk keRS PONEK di RSUD
MANGUSADA Kab. Badung
Pemeriksaan Lab:
Proteinuria ≥ 1+ Di RS PONEK dilakukan konfirmasi
laboratorium dengan
Px Lab: proteinuria, kimia darah

Perawatan lanjutan selama kehamilan


PERDARAHAN PADA TRIMESTER KETIGA

Keluhan:
Perdarahan Vaginal
Stabilisasi kondisi pasien

Pemeriksaan fisik: Rujuk ke RS dengan dukungan tranfusi


Kontraksi (-), nyeri darah/ RS PONEK di RSUD MANGUSADA
perut (-) Kab. Badung
Perdarahan vaginal
DJJ porsitif Telpon terlebih dahulu sebelum merujuk di no
telpon 0361 9006815 (VK), 0361 9006812-13
Kepala bayi
dan 0361 3700548, 0361 3700348 (Operator)
melayang / kelainan
letak janin.
Di RS PONEK dilakukan manajemen tingkat
Pemeriksaan Lab: lanjut, dengan antisipasi perdarahan (darah
Hasil USG tentang siap pakai)
kondisi janin, lokasi
plasenta menutupi
serviks
DECOMPENSATIO CORDIS PADA KEHAMILAN
DIABETES DALAM KEHAMILAN
Keluhan:
Sesak bertambah dengan aktifitas, Keluhan:
tidur >1 bantal, terbangun malam Riwayat diabetes, janin besar dan
hari karena sesak riwayat IUFD
Riwayat melahirkan bayi dengan
Pemeriksaan fisik: BBL 4.000 gr.
Pernah PE
nafas cepat, edema tungkai
Riwayat keguguran berulang
kardiomegali
batuk positif Pemeriksaan Lab:
sianosis Kadar gula tinggi

Rujuk ke RSUD Mangusada untuk wilayah


Badung Utara dan untuk daerah Badung
selatan RSUP Sanglah Denpasar
Rujuk keRS PONEK di RSUD
Telpon terlebih dahulu sebelum merujuk di MANGUSADA Kab. Badung
no telpon 0361 9006815 (VK), 0361
9006812-13 DAN 0361 3700548, 0361 Di RS PONEK dilakukan pemeriksaan
3700348 ( Operator) kadar gula/OGTT/HbA1C
Di RS PONEK dilakukan pemeriksaan
EKG dan echocardiografi
HIV DALAM KEHAMILAN
MALARIA DALAM KEHAMILAN
Keluhan:
Demam hilang timbul
Keluhan: Menggigil
Risiko HIV (PSK, pengguna obat Berkeringat
Sakit kepala
suntik)
Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan Lab: riwayat bepergian ke daerah endemis malaria
HIV (+) ikterik, splenomegali, penurunan kesadaran,

Pemeriksaan Lab:
Apusan darah tepi malaria (+)

Rujuk keRS PONEK di RSUD


MANGUSADA Kab. Badung Rujuk keRS PONEK di RSUD MANGUSADA
Kab. Badung
Telpon terlebih dahulu sebelum merujuk di
no telpon 0361 9006815 (VK), 0361 Telpon terlebih dahulu sebelum merujuk di no
9006812-13 DAN 0361 3700548, 0361 telpon 0361 9006815 (VK), 0361 9006812-13
3700348 ( Operator) DAN 0361 3700548, 0361 3700348 ( Operator)
Di RS PONEK dilakukan pemeriksaan
Rapid Test HIV dan perawatan lanjutan Di RS PONEK dilakukan pemberian
(PMTCT) antimalaria
TUBERKULOSIS DALAM KEHAMILAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Pemeriksaan Fisik: Keluhan:


demam malam hari, batuk darah Pucat, mudah lelah, lemas

Pemeriksaan Lab Pemeriksaan Lab:


Kadar Hb ≤ 10.5 gr/dl
BTA positif
Hapusan darah tepi

Rujuk ke RSU PONEK untuk menegakkan


Diagnosa, (Rontgent dan/atau cek sputum Tx : Tablet Fe
BTA), Lakukan pemeriksaan FL, bila
Setelah di tegakkan diagnosa dan therapi perlu
Anti Tuberkolosis, pemantauan dan obat Rujuk ke RS PONEK untuk
antituberkulosis ada di Puskesmas melakukan tindakan transfusi darah
GIZI BURUK DALAM KEHAMILAN IBU HAMIL DENGAN IMS
(SIFILIS)

Pemeriksaan Fisik
•anamnesa
Pemeriksaan Fisik: • Pemeriksaan adanya ulkus
BB < 50 kg sebelum hamil atau IMT durum pada genetalia
< 18,5 kg/m2, •Luka lama yang tidak nyeri

Lab:
TPHA

Tx : Multivitamin
Rujuk ke Puskesmas PONED untuk Ibu hamil trimester I, agar diperiksa
konsultasi gizi untuk screening HIV dan Sifilis.
Apabila didapatkan ibu hamil
dengan TPHA positif (sifilis positif)
dirujuk untuk di terapi ke
Puskesmas PONED atau RSU
PONEK
PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT (PJT):
TINGGI FUNDUS TIDAK SESUAI USIA
PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT

Keluhan: Rujuk keRS PONEK diRSUD


MANGUSADA Kab. Badung
tinggi fundus tidak sesuai
usia Telpon terlebih dahulu
sebelum merujuk di no telpon
Pemeriksaan Fisik: 0361 9006815 (VK), 0361
TFU < 3 cm normal 9006812-13 dan 0361
Pertambahan BB ibu < 3 3700548, 0361 3700348 (
kg pada uk. 24 mg dan < 8 Operator)
kg pada uk. 32 mg pada
ibu dengan IMT < 30
Di RS PONEK dilakukan
identifikasi penyebab dan
Pemeriksaan Lab: perawatan untuk pertumbuhan
Konfirmasi TBJ janin janin terhambat lanjutan
dengan USG selama kehamilan
KELAINAN KEHAMILAN (HUBUNGAN YANG
ABNORMAL ANTARA JANIN DAN PANGGUL)
Rujuk keRS PONEK di RSUD
MANGUSADA Kab. Badung
GEMELLI Di RS PONEK ditentukan rute
persalinan dan identikasi
komplikasi pada kehamilan gemelli

Rujuk keRS PONEK diRSUD


MANGUSADA Kab. Badung
KELAINAN LETAK
SUNGSANG/LINTANG Di RS PONEK ditentukan rute
persalinan dan kemungkinan
dilakukan versi luar dalam
perawatan lanjutan

Rujuk keRS PONEK di RSUD


MANGUSADA Kab. Badung
DKP (DISPROPORSI
KEPALA PANGGUL) Di RS PONEK akan dilakukan
tindakan operatif pada penanganan
lanjutan
PROSES RUJUKAN IBU BERSALIN
KELOMPOK B1

1. Perdarahan Ante Partum

2. Kelompok B1

3. Perdarahan Post Partum Hipertensi (Peb Dan Eklamsi)

4. Penyulit Pada Persalinan

5. Penyakit Lain Yang Mengancam Keselamatan Ibu Bersalin

6. Persalinan Pre-Term<36 Minggu

7. Partus Macet/Kemajuan Persalinan Tidak Normal


Ibu Hamil datang ANC ke
FKTP, RS NON PONEK

FKTP, RS NON PONEK


mengidentifikasi jenis
kelompok ibu hamil

FKTP menangani persalinan


ibu hamil kelompok B

FKTP mengidentifkasi adanya


penyulit pada persalinan ibu
hamil kelompok B

FKTP merujuk Ibu hamil RS PONEK memberikan


kelompok B1 ke RS PONEK pelayanan persalinan sesuai
kasus

RS PONEK memulangkan ibu dan bayi serta


memberikan rujukan Balik ke FKTP

FKTP memberikan pelayanan


kesehatan lanjutan (bila perlu)

Dinkes Kab/kota Sarana pelayanan kesehatan


menerima laporan hasil melaporkan hasil penanganan ibu
penanganan ibu hamil hamil kelompok B1 ke
dinaskesehatan kab. Badung
kelompok B1
KELOMPOK KASUS B1

PERDARAHAN ANTE PARTUM


(ABRUPSIO PLASENTA)

Keluhan: Stabilisasi kondisi pasien, pasang infuse RL


Nyeri perut hebat Rujuk ke RS PONEK diRSUD MANGUSADA Kab.
Badung,
Pemeriksaan fisik: Wilayah Badung Selatan bisa langsung ke RSUP
Sanglah Denpasar.
Perut tegang RSUP Sanglah dapat dihubungi no telp 0361 227913
Nyeri tekan perdarahan Chip resident RSUP : 082 341 295980/081 236 727 664
vaginal Chip Obgyn RSUP : 08133777 0666
RSU Kasih Ibu Kedonganan , phne VK : 0361
3700865
Pemeriksaan Lab:
Hasil USG tentang kondisi Telpon terlebih dahulu sebelum merujuk keRSUD
janin dan perdarahan di MANGUSADA Kab. Badung. di no telpon 0361
9006815 (VK), 0361 9006812-13 dan 0361 3700548,
plasenta 0361 3700348
DJJ Janin
Kadar Hb dan Golongan Darah Di RS PONEK dilakukan manajemen tingkat lanjut
PERDARAHAN POST PARTUM

ATONIA UTERI

Pasang infuse RL 2 jalur, uterotonika, lanjutkan


KBI
Pemeriksaan fisik:
Uterus tidak berkontraksi Rujuk keRS PONEK di RSUD MANGUSADA Kab.
Badung,
setelah 15 detik dilakukan Wilayah Badung Selatan bisa langsung ke RSUP
massase uterus atau 5 Sanglah Denpasar.
menit setelah KBI kontraksi RSUP Sanglah dapat dihubungi no telp 0361
uterus tetap tidak ada 227911-14 pesawat 70
Telpon terlebih dahulu sebelum merujuk

Di RS PONEK dilakukan tindakan sesuai kondisi


RETENSI PLASENTA RUPTUR PERINEUM DERAJAT III
–IV ATAU ROBEKAN SERVIKS

Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan fisik:


Plasenta lengkap
Plasenta belum lahir 30 menit Kontraksi uterus baik
setelah manajemen aktif kala III Laserasi perineum atau serviks

Pasang infuse RL 2 jalur, uterotonika, jangan


lakukan manual plasenta Pasang infuse RL

Rujuk keRS PONEK di RSUD MANGUSADA Rujuk keRS PONEKdi


Kab. Badung, RSUDMANGUSADA Kab. Badung,
Wilayah Badung Selatan bisa langsung ke RSUP Wilayah Badung Selatan bisa langsung ke
Sanglah Denpasar. RSUP Sanglah Denpasar.
RSUP Sanglah dapat dihubungi no telp 0361 RSUP Sanglah dapat dihubungi no telp 0361
227911-14 pesawat 70 Telpon terlebih dahulu 227911-14 pesawat 70
sebelum merujuk
Telpon terlebih dahulu sebelum merujuk
Di RS PONEK dilakukan tindakan sesuai kondisi
Di RS PONEK dilakukan penjahitan laserasi
HIPERTENSI (PEB DAN EKLAMSI)

Keluhan: Pasang infus dan kateter tinggal,


Kejang, pandangan berikan MgSO4 4 gr IV pelan,
kontrol jalan nafas dan
kabur kemungkinan trauma luar saat
kejang
Pemeriksaan fisik:
nyeri kepala hebat, nyeri Rujuk keRS RSUD MANGUSADA
ulu hati Kab. Badung
Tekanan Darah ≥
160/110 mmHg Di RS PONEK dilakukan
konfirmasi laboratorium dengan
Px Lab: proteinuria, kimia darah
Pemeriksaan Lab:
proteinuria ≥ 1+ Manajemen PEB
PENYULIT PADA PERSALINAN

Tangan penolong tetap dipertahankan untuk


menahan turunnya kepala, oksigenasi ibu
TALI PUSAT
Rujuk keRS PONEK di RSUD
MENUMBUNG MANGUSADA Kab. Badung, RS PONEK
lainya

Di RS PONEK dilakukan tindakan operatif

Oksigenasi ibu, miring kiri

Rujuk keRS PONEK di di RSUD


MANGUSADA Kab. Badung
FETAL DISTRESS Wilayah Badung Selatan dapat langsung ke
RSUP Sanglah Denpasar.

Di RS PONEK dilakukan tindakan operatif


LANJUTAN...

Oksigenasi ibu

DISTOSIA BAHU Rujuk keRS PONEK di RSUD


MANGUSADA Kab. Badung
Di RS PONEK dilakukan
tindakan sesuai protokol RS

Oksigenasi ibu

PRESENTASI Rujuk keRS PONEK diRSUD


MANGUSADA Kab. Badung
MAJEMUK
Di RS PONEK dilakukan
tindakan sesuai protocol RS
PENYAKIT LAIN YANG MENGANCAM
KESELAMATAN IBU BERSALIN

Keluhan:
Riwayat asma, sesak Rujuk keRSUP Sanglah
ASMA Batuk Denpasar
SERANGAN Di RS RSUP Sanglah
Pemeriksaan fisik: Denpasar dilakukan
Wheezing
pemeriksaan spirometri

Keluhan:
berdebar-debar Rujuk RSUP Sanglah
KRISIS
TIROID Pemeriksaan fisik:
Tremor, eksoftalmos, nodul Di RS PONEK dilakukan
tiroid, gangguan pemeriksaan Laboratorium
metabolism, nadi cepat fungsi Tiroid

Oksigenasi ibu

Pemeriksaan Fisik: Rujuk ke RS PONEK


KORIOAMNIOTIS Demam/ketuban pecah
RSUDMANGUSADA Kab. Badung
> 8 Jam
keruh/berbau
Di RS PONEK dilakukan tindakan
sesuai protokol RS
PERSALINAN PRETERM

PARTUS PREMATURUS IMINENS KETUBAN PECAH DINI

Pemeriksaan Fisik:
kontraksi ≥ 5 kali dalam 20 menit,
dilatasi dan effacement serviks Pemeriksaan Fisik:
kontraksi tidak ada, tes
Pemeriksaan Lab: lakmus (+)
Konfirmasi USG
Pemeriksaan Lab:
Konfirmasi USG

Berikan tokolitik dan pematangan


paru (< 34 mgg)
Rujuk keRS PONEK di RSUD Berikan tokolitik dan pematangan
MANGUSADA Kab. Badung paru (< 34 mgg)
Rujuk keRS PONEK di RSUD
Di RS PONEK dilakukan konfirmasi MANGUSADA Kab. Badung
USG
Px Lab: proteinuria, kimia darah Di RS PONEK dilakukan
konfirmasi USG
Perawatan lanjutan dan persiapan Px Lab: proteinuria, kimia darah
perawatan bayi lahir kurang bulan
Perawatan lanjutan dan persiapan
perawatan bayi lahir kurang bulan
PARTUS MACET / KEMAJUAN PERSALINAN
TIDAK NORMAL

KEHAMILAN LEWAT
Rujuk keRS PONEK di RSUD
WAKTU MANGUSADA Kab. Badung

FASE LATEN Di RS PONEK dilakukan


MEMANJANG pelvimetri klinis, USG, CTG

Induksi persalinan sesuai


PARTUS TAK protocol RS PONEK
MAJU

Pasang infus

Rujuk ke RS PONEK di RSUD


MANGUSADA Kab. Badung

KALA II TAK MAJU Di RS PONEK dilakukan pelvimetri


klinis, penurunan kepala dan UUK

Di RS PONEK dilakukan ekstraksi


vakum/forceps atau tindakan operatif
Alur Pelayanan Ibu Hamil Datang ANC ke
sarana pelayanan kesehatan
Ibu Hamil
Kelompok B2
Sarana pelayanan kesehatan
mengidentifikasi jenis kelompok ibu hamil

Sarana pelayanan kesehatan


menangani persalinan ibu hamil
kelompok B

Sarana pelayanan kesehatan mengidentifkasi adanya


penyulit pada persalinan ibu hamil kelompok B

Sarana pelayanan kesehatan Pusekesmas PONED atau RS PONEK


merujuk Ibu hamil kelompok B2 memberikan pelayanan persalinan
ke PUSKESMAS PONED atau RS sesuai kasus
PONEK

Puskesmas PONED atau RS


PONEK memulangkan ibu dan
bayi

Sarankan pelayanan kesehatan


memberikan pelayanan kesehatan
lanjutan (bila perlu)

Dinkes Kab/kota menerima Sarana pelayanan kesehatan melaporkan hasil


laporan hasil penanganan ibu penanganan ibu hamil kelompok B2
hamil kelompok B2
ke dinas kesehatann kab. Badung
Kelompok Kasus PERSALINAN PER VAGINAM DENGAN
B2
KOMPLIKASI PERDARAHAN < 500 ML

RETENSI SISA RUPTUR


PLASENTA PERINEUM
DERAJAT I-II

Perdarahan < 500 mL


Perdarahan < 500 mL
Plasenta lengkap
Plasenta tidak lengkap
Kontraksi uterus baik
Kontraksi uterus baik
Laserasi perineum

Pasang infuse RL, uterotonika Rujuk kePuskesmasPONED

Rujuk kePuskesmas PONED Di Puskesmas PONED


dilakukan penjahitan laserasi
Di Puskesmas PONED
dilakukan kuretase
Ibu Hamil Datang ANC ke sarana
ALUR PELAYANAN pelayanan kesehatan

IBU HAMIL
KELOMPOK B3 Sarana pelayanan kesehatan
mengidentifikasi jenis kelompok
ibu hamil

Sarana pelayanan kesehatan


menangani persalinan ibu hamil
kelompok B

Sarana pelayanan kesehatan


mengidentifkasi ada atau tidak
penyulit pada persalinan ibu hamil
kelompok B

Sarana pelayanan kesehatan


melanjutkan pelayanan
persalinan pada ibu hamil
kelompok B3

Sarana pelayanan kesehatan


memulangkan ibu dan bayi

Dinkes Kab/kota menerima Sarana pelayanan kesehatan


laporan hasil penanganan ibu melaporkan hasil penanganan ibu
hamil kelompok B3 hamil kelompok B3 ke
dinaskesehatan Kab. Badung
PERSALINAN PERVAGINAM TANPA
MASALAH (TANPA TINDAKAN)

PERSALINAN
NORMAL

Perdarahan minimal,
kontraksi kuat, plasenta
Perawatan postpartum rutin
lengkap, laserasi jalan
Di FKTP
lahir terjahit baik, tanda
vital normal
A L U R P E L AYA N A N Bayi Baru Lahir
B AY I B A R U L A H I R
D E N G A N KO M P L I K A S I
Sarana pelayanan kesehatan
mengidentifikasi komplikasi
pada bayi baru lahir

Sarana pelayanan kesehatan merujuk


bayi baru lahir dengan komplikasi ke
Sesuai Kriteria kasus

Bayi Sakit Berat Bayi Sakit Sedang Bayi Sakit Ringan

Perawatan Bayi Sakit di


Berbagai Jenis Sarana
Perawatan bayi sakit di RS Perawatan bayi sakit di Pelayanan Kesehatan
PONEK puskesmas PONED

Sarana pelayanan lesehatan


melaporkan hasil
penanganan bayi baru lahir
dengan komplikasi

Dinkes kab. Badung


menerima laporan hasil
penanganan bayi baru lahir
dengan komplikasi
DETAIL PELAYANAN BAYI BARU LAHIR
DENGAN KOMPLIKASI
Kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat

- Tidak mau minum atau memuntahkan semua


ATAU
- Riwayat kejang ATAU
Jika ada kejang, tangani kejang
- Bergerak anya jika dirangsang ATAU
Cegah gula darah tidak turun
- Napas cepat ATAU
PENYAKIT SANGAT BERAT Jika ada gangguan napas, beri Oksigen nasal kanul ½
- Napas lambat ATAU
ATAU L/menit
- Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat
INFEKSI BAKTERI BERAT ATAU Jika ada hipotermia, selimuti kain hangat
ATAU
Beri dosis pertama antibiotika intramuscular
- Merintih ATAU
RUJUK SEGERA
- Demam suhu > 37,5 ATAU
- Hipotermia suhu < 35,5 ATAU
- Nanah yang banyak di mata ATAU
- Pusar kemerahan meluas ke dinding perut

Jika ada pustul kulit beri antibiotika oral


- Pustul kulit ATAU
Jika mata bernanah, beri antibiotika sale/tetes mata
- Mata bernanah ATAU INFEKSI BAKTERI LOKAL
Jika pusar bernanah, perawatan tali pusar dengan antiseptik
- Pusar kemerahan atau bernanah
Perawatan rutin bayi baru lahir

- Tidak terdapat salah satu di atas TIDAK INFEKSI Perawatan rutin bayi baru lahir normal
ALUR RUJUKAN IKTERUS
Ikterus

< 24 Jam 24 Jam ≤ 14 Hari > 14 Hari

Rujuk Ke RS PONEK di
Rujuk Ke RS PONEK di
RSUD MANGUSADA Kab.
RSUD MANGUSADA Kab.
Badung, RS PONEK lainya
Badung

Ikterus Hingga Ikterus Hingga

Siku, Lutut, Pusar Telapak Tangan, Telapak Kaki

Rujuk Ke PONED Rujuk Ke RS PONEK di


PUSKESMAS RSUDMANGUSADA Kab.
Badung

Catatan:

-Bila ada BAB Dempul atau


kondisi lain yang memperberat,
segera rujuk ke PONEK
ASFIKSIA

Bayi Baru Lahir

Resusitasi lanjut

Ya Tidak

1 kali VTP 2 kali VTP Pelayanan Neonatal


Esensial

(tidak Perlu dirujuk)

Rujuk Ke PONED Rujuk Ke RS PONED


PUSKESMAS
RSUD MANGUSADA

Kab. BADUNG

Catatan:

Bila Setelah VTP masih ada tanda-tanda

Nafas kurang dari 30 / >60


Ada tarikan dinding dada
Bayi merintih atau megap-megap, tubuh bayi
pucat atau kebiruan, bayi lemas
RUJUK KE RS PONEK
DETAIL TINDAKAN UNTUK BAYI
ASFIKSIA

TANDA/GEJALA TINDAKAN

Pemeriksaan Fisik: Bila dalam 3 kali VTP tidak membaik, lakukan tindakan
 Tidak menangis kuat ATAU Penyakit Sangat Berat
 Napas megap-megap ATAU RUJUK SEGERA ke RS PONEK di RSUD MANGUSADA
 Tampak biru Kab. BADUNG
Memerlukan VTP Hingga 2 kali atau lebih Di RS PONEK dilakukan manajemen pasca asfiksia

Bila dalam 1 kali VTP membaik


RUJUK SEGERA ke PONED RSUDMANGUSADA Kab.
Pemeriksaan Fisik: BADUNG
 Tidak menangis kuat ATAU Untuk dilakukan manajemen pasca asfiksia
 Napas megap-megap ATAU Tetapi bila Setelah VTP masih ada tanda-tanda
 Tampak biru  Nafas kurang dari 30 / >60
Memerlukan VTP 1 kali  Ada tarikan dinding dada
Bayi merintih atau megap-megap, tubuh
bayi pucat atau kebiruan, bayi lemas
Rujuk ke RS PONEK
Bila bayi lahir langsung :
- Menangis kuat Perawatan rutin bayi baru lahir
- Tidak tampak biru
ALUR RUJUKAN
U N T U K < 2 0 0 0 G ATA U
BB LAHIR < 2500 G
Bayi Baru Lahir
D E N G A N KO M P L I K A S I

BBL < 1500/UK BBL < 1750/UK BBL 1750 ≤ 2000 g BBL ≥ 2000 g
kurang 28 mg kurang 28 mg

Dengan Penyulit Tanpa Penyulit Dengan Tanpa


Berat atau ringan- Penyulit Penyulit
Sedang

Rujuk Ke PONED Rawat Sendiri


PUSKESMAS di Primer

Rujuk Ke RS
PONEK di RSUD
Rujuk ke RSUP MANGUSADA Kab.
Sanglah Badung

Catatan:

Kriteria Penyulit Berat adalah

.................. (menyusul)

Kriteria Penyulit Ringan Sedang adalah

.................. (menyusul)
DETAIL TINDAKAN UNTUK BBLR

Tanda/gejala Tindakan

Jika ada kejang, tangani kejang


Cegah gula darah tidak turun
- BBL ≤ 1750 atau 1750 ≤2000 g dengan
Jika ada gangguan napas, beri Oksigen nasal kanul ½ L/menit
penyulit berat
Jika ada hipotermia, selimuti kain hangat atau perawatan bayi lekat (PBL)
Beri dosis pertama antibiotika intramuskular
RUJUK SEGERA ke RS PONEK di RSUD MANGUSADA Kab. BADUNG

- BBL 1750 ≤ 2000 g dengan penyulit Ajarkan ibu memberikan ASI dengan benar
ringan - sedang Konseling ibu/keluarga
Kunjungan ulang 3 hari untuk masalah pemberian ASI dan berat badan

Ajarkan ibu memberikan ASI dengan benar


- BBL 2000 ≤ 2500 g dengan penyulit
Konseling ibu/keluarga
Kunjungan ulang 3 hari untuk masalah pemberian ASI dan berat badan

Ajarkan ibu memberikan ASI dengan benar


- BBL 2000 ≤ 2500 g tanpa penyulit Konseling ibu/keluarga
Kunjungan ulang 3 hari untuk masalah pemberian ASI dan berat badan
PERBANDINGAN KETERSEDIAAN PERALATAN
ANTARA HASIL RIFASKES 2011 DAN STUDI ANC (%)

120

97.8 95.5
100 95
91
89.5 89.2
84.4 85.4 86 85.3
80 73.8 76 76
66.3
61
60

41.4 Rifaskes 2011


40 Studi ANC

24.5
19.8
20

0
Tensimeter Manset Stetoskop Stetoskop Doppler Timbangan Timbangan meteran Korentang
berfungsi anak janin dewasa dan bayi dan dan
baik (Laennec) pengukur pengukur tempatnya
tinggi panjang
badan bayi
KESIMPULAN HASIL EVALUASI
KUALITAS PELAYANAN ANC TAHUN 2014

 Pada faktor proses pelayanan ANC didapati baru 18,8 % bidan


yang memberikan pelayanan ANC sesuai standar (9 T)
 Pada faktor input pelayanan ANC terkendala pada pemahaman
bidan tentang konsep pelayanan ANC yang masih rendah
(50,8%), ketersediaan fasilitas, sarana, prasarana, dan
peralatan yang belum memadai (baru 20% FKTP yang
menyiapkan fasilitas, sarana, prasarana, dan peralatan
pelayanan ANC sesuai standar).
ISU AKTUAL
 Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi jumlah kematian ibu
masih tinggi
 Masih tingginya jumlah kematian ibu, dengan penyebab utamanya
masih perdarahan, eklampsia, tetapi masih perlu mendapatkan
perhatian untuk lain-lain (Jantung, DM, malaria,TB dll)
 Masih banyak ibu hamil yang mempunyai masalah gizi (anemia
dan KEK)
 Indonesia merupakan daerah endemis malaria tinggi (80 %
Kab/Kota Endemis Malaria) dimana Ibu hamil merupakan kelompok
yang rentan
 Meningkatnya kasus IMS/Sifilis, HIV-AIDS pada ibu hamil.
 Makin meningkatnya jumlah ibu hamil dengan Hepatitis B
KEBIJAKAN PENINGKATAN
KESEHATAN IBU
CONTINUUM OF CARE

• Posyandu
Lansia
• KB bagi PUS • Peningkatan
Kualitas Hidup
• PKRT Mandiri
• Kesehatan • Deteksi PM • Perlambatan
reproduksi dan PTM Proses
• UKS • Konseling • Kesehatan OR Degeneratif
• Imunisasi gizi dan kerja
• SDIDTK anak HIV/AIDS • Brain Healty
IBU HAMIL, • Imunisasi sekolah dan Life Style
BERSALIN, • ASI • Gizi • Penjaring NAPZA
DAN NIFAS eksklusif an anak • Tablet Fe
• Kolaborasi
• P4K • Imunisasi PAUD,
usia • Konseling
• Buku KIA dasar sekolah Kespro
• Kesehatan BKB, dan
• ANC terpadu lengkap Posyandu • PMT • PKRT
reproduksi
• Kelas Ibu • Pemberian
• Konseling gizi • APN • Deteksi
HIV/AIDS dan makan dan
• RTK
NAPZA • Kemitraan • Timbang Simulasi
• Tablet Fe Bidan Dukun • Vit A kognitif
• Konseling • KB PP • MTBS 74
Kespro • PONED/
PONEK
SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019

NO INDIKATOR 2014 2019

A MENINGKATNYA DERAJAT KES IBU DAN ANAK


1 Menurunnya AKI per 100.000 kelahiran 346 306
2 Menurunnya AKB per 1.000 kelahiran hidup 32 24

TARGET TAHUN

NO INDIKATOR
BASELINE
2015 2016 2017 2018 2019
2014

Cakupan Persalinan di Fasilitas


1 70 % 75 % 80 % 85 % 90 % 95 %
Pelayanan Kesehatan (Pf)

Cakupan Pelayanan Antenatal


2 70 % 72 % 74 % 76 % 78 % 80 %
(K4)
75
KEBERLANGSUNGAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Paradigma Penguatan JKN


Sehat Yankes
Program
Program • Benefit
Program
• Peningkatan Akses • Sistem pembiayaan:
• Pengarusutamaan terutama pd FKTP asuransi – azas
kesehatan dalam • Optimalisasi Sistem gotong royong
pembangunan Rujukan • Kendali Mutu &
• Promotif - Preventif • Peningkatan Mutu Kendali Biaya
• Sasaran: PBI & Non
sebagai pilar utama
Penerapan pendekatan
PBI
upaya kesehatan Tanda
continuum of care
• Pemberdayaan kepesertaan
masyarakat Intervensi berbasis
risiko kesehatan
KIS
(health risk)
KERANGKA STRATEGI
RAN KESEHATAN IBU 2016 - 2030
KEGIATAN UNGGULAN DALAM PENURUNAN
AKI DAN AKB 2015 – 2019
REVITALISASI UKS REVITALISASI/REPOSISI
• Penguatan Kelembagaan TP UKS POSYANDU
• Penjaringan kesehatan siswa & •Penguatan Kelembagaan POKJANAL
pemeriksaan berkala •Transformasi Buku KIA – KMS
• Penggunaan Rapor Kesehatan
• Penguatan SDM Puskesmas •Penguatan Kader Pos Yandu
•PMT Balita – Pelayanan Kes di PAUD

PENUNDAAN USIA
PERKAWINAN
• Penambahan Puskesmas
PKPR
JAMINAN MUTU KN
• Pemberian Tablet Tambah LENGKAP
Darah • Konseling ASI eksklusif
• Pendidikan Kespro di Sekolah • Pelayanan KB pasca
persalinan
• Pemberian MP ASI
• Immunisasi BCG dan Hep B

KONSELING PRA NIKAH • JAMINAN MUTU ANC


•GP2SP –pekerja perempuan TERPADU
•Pemberian Imunisasi dan • Rumah tunggu kelahiran
TTD • PERSALINAN DI FASKES
•Konseling KB Pra marital • Konseling IMD & KB Pasca
•Konseling Gizi Seimbang Persalinan
30
• Penyediaan Buku KIA
UPAYA PRIORITAS DALAM PENURUNAN AKI
TAHUN 2015-2019

Peningkatan
Peningkatan Peningkatan Peningkatan pelayanan Penguatan
cakupan dan pelayanan pelayanan kesehatan Manajemen
kualitas Pelayanan KB
persalinan di pencegahan reproduksi Program
pelayanan berkualitas
fasilitas komplikasi terpadu Kesehatan
antenatal kesehatan kebidanan responsif Ibu
gender
Pemantapan
Pelaksanaan
Pemantapan Penguatan
Pelayanan
APN pelaksanaan PWS
Antenatal Peningkatan
sesuai PONED KIA
Pelaksanaan
standar KB Pasca PKRT
termasuk MAK III Salin
Antenatal
Terpadu PONEK

AMP
Peningkatan Pengembangan
pemanfaatan Kemitraan P4K
Buku KIA Bidan Dukun
Kespro
MKJP situasi
Pelaksanaan Penguatan bencana
Sufas
Kelas Ibu Rumah Sistem
Hamil Tunggu Rujukan
79
DUKUNGAN KERJASAMA UNIT UTAMA
JAMINAN MUTU ANC TERPADU

PEMENUHAN TENAGA 1. PEMENUHAN SARANA (Permenkes


PENETAPAN
1. 1 Bidan D3/Desa, 1 Perawat Kes 75/2014) dan Poli Kebidanan, VK
LOKUS
Mas/5 rb pddk, 1 Pormkes/5 rb KERJASAMA di RS
pddk, 1 Dokter fungsional/Pusk. 2. PELATIHAN MANAJEMEN
2. Pelatihan pelayanan kesehatan PUSKEMAS
Dukungan Operasional
maternal dan neonatal, Kelas Ibu 3. PUSKESMAS Terakreditasi
Puskesmas melalui BOK
Hamil, P4K

1. KETERSEDIAAN vaksin,
1. Penyediaan Sarana TTD, dan BHP lain
UKBM. 2. Choldchain, kartu suhu
2. Insentif untuk 3. Reagen utk tes HIV/IMS
Nakes di DTPK dari 4. Alat Deteksi Risiko Ibu
Daerah Hamil
3. Pelaksanaan SPM
1. 12 PENELITIAN
1. Jaminan untuk Lingkup
Pembiayaan ANC Program GIKIA
untuk semua Ibu termasuk kualitas
Hamil pelayanan di
2. Monitoring Terpadu Puskesmas/RS
sesuai dengan 2. PENGEMBANGAN
1. SP2TP dan Family Folder
kewenangan dan pencatatan terpadu
2. SIM RS (??)
dan KNOWLEDGE
Tusi 3. SMS Gateway
4. PWS KIA MANAGEMENT
PELAYANAN ANTENATAL
TERINTEGRASI (TERPADU)
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL

1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan


2 Ukur Tekanan Darah
3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin

6 Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT)


7 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan)

8 Test Lab Sederhana (Gol Darah, Hb, Glukoprotein Urin) dan


atau berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC )
9 Tata Laksana Kasus
10 Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K serta KB PP
PELAYANAN ANTENATAL
TERINTEGRASI / TERPADU
Pelayanan antenatal terintegrasi / terpadu adalah pelayanan
antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain yang
memerlukan intervensi selama kehamilannya

 Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)


 Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Anemia dan KEK)
 Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan (PMDK)
 Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke bayi (PPIA)
 Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISK dalam kehamilan
 Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK/CSE)
 Penatalaksanaan TB dalam kehamilan (TB-ANC)
 Pelayanan Kesehatan Jiwa pada Ibu Hamil
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Masalah
• Ibu hamil berisiko
• Ibu Hamil dengan Komplikasi • Penanganan
Kebidanan lebih lanjut Ibu Hamil
• Ibu • Ibu Hamil dengan masalah sesuai sehat
Hamil gizi masalah
• Ibu Hamil dengan PTM
• Ibu Hamil dengan IMS • Persalinan
ANC • Ibu Hamil dengan HIV AIDS Rujuk Aman
• Ibu Hamil dengan malaria
• Ibu Hamil dengan TB
• Ibu Hamil dengan Hepatitis*
• Ibu Hamil dengan masalah
Kejiwaan*

Note : Walaupun dirujuk,


bidan penanggung jawab wilayah
tetap melakukan pemantauan
* : dalam proses penjajagan
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
DENGAN IMUNISASI

 Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining status


imunisasi TT ibu hamil, apabila diperlukan, diberikan
imunisasi pada saat pelayanan antenatal

Tujuan :
 Untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir
 Melengkapi status imunisasi TT
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU DENGAN GIZI

 Pencegahan dan penatalaksanaan Anemia pada Kehamilan


 Skrining anemi melalui pemeriksaan Hb darah pada ANC K1
 Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan, dimulai
pada Trimester-1 kehamilan
 Pemeriksaan Hb darah ulang pada Trimester-3 kehamilan
 Kurang Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan
 Pengukuran LiLA pada ANC K1 -- > Bumil KEK
 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil KEK
INT EG RASI H IV- A IDS ( PPIA ) DA L AM
PEL AYANAN A N T ENATAL T ERPA DU 1 2 3

4
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu dengan HIV
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang
dikandungnya
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan
HIV beserta bayi & keluarganya

Sudah ada Surat Edaran Menteri Kesehatan No.GK/MENKES/001/I/2013,


tentang Layanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)

1. Daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi: tes HIV dan sifilis dilakukan untuk
semua ibu hamil bersamaan dgn pem rutin lainnya pada layanan antenatal
terpadu, di setiap kunjungan, mulai K1 hingga menjelang persalinan.
2. Daerah epidemi rendah: tes HIV dan sifilis dilakukan untuk ibu hamil dengan
indikasi adanya perilaku berisiko, keluhan/gejala IMS atau infeksi
oportunistik (khususnya TBC), bersama pem rutin lainnya pada layanan
antenatal terpadu, di setiap kunjungan mulai K1 hingga menjelang persalinan.
TES HIV UNTUK SIAPA SAJA?

 Berdasarkan Indikator Klinik


Kehamilan
Diagnosis atau riwayat infeksi menular
seksual atau parenteral (mis. HBV, HCV,
sifilis, herpes genitalis, gonorrhea,
chlamydia, trichomonas)
Infeksi MTB atau TB aktif;
Bekas tusukan jarum suntik yang
mengindikasikan IVDU;
Tanda atau gejala yang mengarah pada
infeksi HIV atau sindrom retroviral akut
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM HIV
Diagnosis HIV (Tes Antibodi/Antigen)
 Enzyme Immunoassays (EIAs/ELISA)
 Tes Cepat (Rapid Tes)
 Western Blot (WB)
Diagnosis awal untuk bayi (< 18 bulan)
 Antigen p24
 Nucleic acid test DNA /RNA (kualitatif)
Menginisiasi dan memantau ARV
 CD4
 Viral Load (HIV RNA kuantitatif)
STRATEGI I

A1

A1 positif A1 negatif

Lapor reaktif Lapor


sebagai
“Non-reaktif”
STRATEGI II
A2

A1 pos A2 A1 pos
pos A2 neg

Ulangi A1&A2
A1 pos A1 pos A1 neg
A2 pos A2 neg A2 neg

Lapor Lapor
Lapor
sebagai sebagai
sebagai
“Indeterm” “Non-reaktif”
“reaktif”
STRATEGI III
A3

A1 pos
A2 pos
A3 pos

A1 pos A1 pos A1 pos


A2 pos A2 neg A2 neg
A3 neg A3 pos A3 neg

Lapor Lapor
sebagai sebagai Risti Risiko renda
“reaktif” “Indeterm” Anggap Anggap
indeterm neg
P RINSIP PEMBERIAN ARV SELAMA KEHAMILAN,
PERSALINAN, DAN SETELAH MELAHIRKAN

Wanita hamil dg HIV (+) dtg saat inpartu,dan belum


pernah mendapatkan ARV sesuai kesepakatan Panel
ahli tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Bila Ibu akan menyusui  diberikan ARV
2. Bila Ibu tidak akan menyusui  mengikuti syarat
eligibilitas untuk terapi ARV ODHA Dewasa
3. Pengobatan pencegahan kotrimoksasol (PPK)
pada ibu hamil hanya diberikan apabila ibu hamil
berada pada stadium klinis 2, 3 atau 4 atau CD4
< 200 (sesuai panduan). PPK tersebut diberikan
selama 2 minggu, dilanjutkan dengan terapi ARV.
Bila kondisi klinis baik atau CD4 > 200 , maka
ibu hamil dapat langsung diberikan ARV.
BAGAN ALUR PEMBERIAN ARV

Perempuan HIV

Tidak Hamil Hamil

Terapi Sesuai Mulai Terapi ARV


Kriteria ART sedini mungkin,
Dewasa tanpa memandang
umur kehamilan,
stadium klinis dan
jumlah CD4
PEMBERIAN ARV PADA IBU HAMIL
No Situasi Klinis Rekomendasi Pengobatan (untuk Ibu)
1. ODHA dengan indikasi ART dan AZT + 3TC + NVP , atau
kemungkinan hamil atau sedang hamil TDF + 3TC(or FTC) + NVP
AZT + 3TC + EVF, atau
TDF + 3TC(or FTC) + EVF
2. ODHA sedang menggunakan ART dan Lanjutkan dgn ARV yg sama selama dan
kemudian hamil sesudah persalinan
3. ODHA hamil . segera mulai terapi ARV sedini mungkin tanpa
memandang usia kehamilan, stadium klinis dan
jumlah CD4
Paduan sesuai dengan butir 1
5. ODHA hamil dengan tuberkulosis aktif OAT yg sesuai tetap diberikan
Paduan untuk ibu
Bila pengobatan mulai trimester II dan III:
AZT (d4T) + 3TC + EFV
6 Bumil dalam masa persalinan dan tidak Tawarkan tes dalam masa persalinan; atau tes
diketahui status HIV setelah persalinan.
Jika hasil tes reaktif maka dapat diberikan :
Paduan pada butir 1

7 ODHA datang pada masa persalinan Paduan pada butir 1


dan belum mendapat ART
Nama Generik Singkatan Nama Dagang Sediaan
Retrovir, Zidovex, Kapsul/tablet 300mg;
Zidovudin AZT, ZDV Reviral Kapsul100mg
NucleosideReverse Epivir, Tablet 150 mg; Larutan0
TranscriptaseInhibitor (NRTI) 3TC Lamivox, mg/mL;
Lamivudin Hiviral Tablet 150 mg
NucleosideReverse Zerit, Kapsul 30 mg, 40 mg
Transcriptase Stavex
Inhibitor d4T
(NRTI)
Stavudin
NucleosideReverse Videx Tablet
Transcriptase Inhibitor kunyah: 100 mg
(NRTI) ddI
Didanosin
Nevirapin NVP Viramune,Nevirex Tablet 200 mg

Efavirens EFV Stocrin,Efavir Tablet 600 mg

Protease Inhibitor (PI) LPV/r Alluvia, Tablet 200 mg Lopinavir / 50


Lopinavir/ritonavir Kaletra mg ritonavir
Protease
Inhibitor (PI) SQV Tablet 200 mg, 500 mg
Saquinavir
Combivir, AZT 300 mg
AZT dan 3TC Zidovex-L,
Duviral + 3TC 150 mg
Zidovex- AZT 300 mg
Koformulasi LN + 3TC 150 mg+NVP 200 mg
AZT, 3TC dan NVP AZT 300 mg
Triviral + 3TC 150 mg+NVP 200 mg
Mazami Enterprise © 2009
KEAMANAN OBAT ARV
UNTUK IBU HAMIL DAN BAYINYA

Obat antiretroviral memiliki efek samping


yang dapat mengganggu dan menimbulkan
gejala pada pasien. Efek samping ini dapat
membuat kepatuhan berobat (adherens)
menurun dan menyebabkan tujuan
pengobatan tidak tercapai.
Obat ARV juga memiliki potensi toksisitas
dan teratogenik terhadap janin dan ibunya.
Namun dari rejimen yang dipilih telah diteliti
memiliki efek samping minimal atau tidak
ada sama sekali. Obat ARV dapat
digunakan selama kehamilan
TOKSISITAS DAN KONTRA-INDIKASI
REJIMEN ANTIRETROVIRAL (ARV)

1. Efek samping tersering dari AZT, AZT dan 3TC: mual, sakit kepala,
mialgia, insomnia dan biasanya berkurang jika tetap diberika
2. Kontra indikasi AZT, AZT dan 3TC: alergi obat, kadar hemoglobin di
bawah 7g/dL, netropenia (<750 sel/mm3), disfungsi hepar atau ginjal
yang berat
3. Efek toksik pada ibu hamil jarang namun berbahaya : asidosis laktat,
hepatic steatosis , pankreati tis, toksisitas mitokondria lain.
4. Toksisitas jangka pendek pada bayi (AZT) yang penting: anemi (makin
lama pajanan makin berat anemi dan reversibel)
5. Efek samping terbesar dari NVP: hepatotoksik dan ruam kulit. Jumlah
CD4 > 250: risiko untuk hepatotoksik adalah 10 kali daripada CD4 yg
rendah.
6. Kontra indikasi NVP: alergi terhadap NVP.
7. Pada janin: jika pajanan lama dapat menyebabkan toksisitas hematologi
termasuk netropeni , hepatotoksik , ruam kulit
8. Efavirens dapat diberikan pada usia kehamilan trimester I, karena belum
terbukti menyebabkan efek teratogenik (WHO dan Panel Ahli tahun 2013)
Prinsip Pemberian ARV :

1. Dibawah pengawasan dokter


2. Jelaskan efek samping yang dapat terjadi
3. Pada masa nifas, ARV dilanjutkan untuk meningkatkan kualitas
hidup ibu
4. sebaiknya ada pendamping minum ARV, karena tingkat kepatuhan
sangat menentukan efektivitas hasil penggunaan ARV

Memulai terapi ARV perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Pemberian ARV pada Ibu hamil HIV (+) diberikan sedini mungkin
sejak diketahui terinfeksi HIV (kesepakatan Panel ahli tahun 2013).
2. Bila terdapat infeksi oportunistik, maka obati terlebih dahulu infeksi
oportunistiknya.
3. Persiapkan klien/pasien secara fisik dan mental untuk menjalani
terapi (dilakukan dengan konseling pra ART, penyiapan PMO)
NUTRISI BAYI YANG BELUM DIKETAHUI
STATUS HIV-NYA

Pedoman lama Pedoman baru


1. Ai r s u s u i b u / ASI a d a l a h a s u p a n 1. Didahului konseling terkait
ya n g p a l i n g b a i k u n t u k b a yi risiko penularan HIV sejak
2. Pa d a o r a n g d e n g an H I V d a n sebelum persalinan
AI D S ( O d h a), m a k a t e r d apat
r i s i ko t r a nsm isi H I V m e l a l u i ASI 2. Pengambilan keputusan
( 5 - 2 0% ). oleh ibu/keluarga setelah
3. Pa d a Od h a t i d a k d i a n j urka n
u n t u k m e m b e ri kan ASI , b i l a
konseling lengkap →
p e m b e ri an s u s u f o r m ula harus didukung
m e m e n uh i s ya r a t AFASS, ya i t u : 3. Pilihan harus antara ASI
 Acceptable (Dapat diterima) saja atau susu formula
 Feasible (Layak),
 Affordable (Terjangkau)
saja
 Sustainable (Berkelanjutan) 4. Sangat tidak dianjurkan
 Safe (Aman) pemberian ASI bersama
susu formula (menyusui
campur/mixed feeding)
5. Bila syarat AFASS 5. ibu boleh memberikan
tidak dapat dipenuhi susu formula bagi
maka dianjurkan bayinya yang HIV atau
kepada ibu dengan HIV tidak diketahui status
untuk menyusui HIVnya jika seluruh
eksklusif atau memilih syarat AFASS terpenuhi
alternatif pemberian (affordable, feasible,
ASI. acceptable, sustainable,
safe)
6. Bila ibu memilih
menyusui eksklusif, 6. Bila syarat AFASS
hentikan sesegera terpenuhi maka ASI
mungkin apabila syarat dihentikan dan diberikan
AFASS sudah susu formula dengan
terpenuhi penyiapan yang baik
7. Sangat tidak dianjurkan 7. Penghentian ASI dilakukan
menyusui campur, secara total (sehingga
karena memiliki risiko tidak mixed feeding).
penularan virus HIV pada Mastitis dicegah dengan
bayi yang tertinggi. Hal memerah ASI secara
ini disebabkan bertahap tanpa diberikan
pemberian susu formula pada bayi
yang merupakan benda 8. Usia 6 bulan AFASS belum
asing dapat menimbulkan terpenuhi: ASI diperah dan
perubahan mukosa dipanaskan (heat treated)
dinding usus yang dan diberikan dengan
mempermudah masuknya gelas kaca atau
HIV yang ada dalam ASI gelas/botol plastik no 5.
ke peredaran darah. Usia 12 bulan ASI harus
8. Pilihan apapun yang dihentikan dan mendapat
diambil oleh seorang ibu makanan keluarga
harus didukung.
TANDA AFASS TERPENUHI

 Jaminan atas akses air bersih dan sanitasi yang baik


 Ibu (atau pengasuh) sepenuhnya mampu
menyediakan susu formula secara cukup /adekuat
untuk mendukung tumbuh kembang anak
 Ibu (atau pengasuh) mampu menyiapkan susu formula
dengan bersih dan dengan frekuensi yang cukup,
sehingga aman dan terhindar dari diare dan malnutrisi
 Ibu (atau pengasuh) dapat memenuhi kebutuhan susu
formula secara eksklusif/terus -menerus sampai bayi
berusia 6 bulan
 Keluarga mampu memberikan dukungan; dan
 Ibu (atau pengasuh) dapat mengakses pelayanan
kesehatan yang komprehensif bagi bayinya.
 Skrining IMS-Sifilis/ISK bagi ibu hamil pada
tiap kunjungan ANC melalui anamnese
terarah yang dapat dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik dan penunjang (bila sarana
tersedia) bila diperlukan
 Terapi pada ibu hamil dan bayi yang positif
IMS-Sifilis/ISK
Untuk daerah endemis malaria, pada kunjungan 1 ANC
semua ibu hamil dilakukan :
1. Pemberian Kelambu berinsektisida
2. Skrining darah malaria (RDT/ mikroskopis)
3. Pemberian terapi pada ibu hamil positif malaria
PERAN BIDAN DAN PENGELOLA KIA
DALAM PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN ANTENATAL
The Role of Midwives

Role of Midwives - ANC

Based on profession/care provider Based on health facilities

Source: Basic Health Survey 2013 Emi 107


PERAN ORGANISASI PROFESI IBI
PERAN
1. Memantau dan memastikan anggota IBI
melakukan pelayanan antenatal sesuai standar
2. Melakukan peningkatan kapasitas dan pembinaan
terhadap anggotanya dalam melakukan pelayanan
kesehatan ibu

PERAN PENGELOLA KIA


1. Membuat mapping sasaran ibu hamil di daerah intervensi
2. Memastikan tersedianya logistik untuk mendukung pelaksanaan
pelayanan (alat pemeriksaan pelayanan antenatal termasuk
pemeriksaan laboratorium (alat dan reagen), obat-obatan,
vaksin dan PMT Bumil KEK
3. Memantau dan memastikan pelayanan dilaksanakan termasuk
upaya pencegahan, skrining untuk deteksi dini dan tatalaksana
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan antenatal
terpadu, untuk evaluasi dan bahan perencanaan dengan
menggunaka F-6, dengan berkoordinasi dengan pengelola
program malaria
PENUTUP
1. Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
pelayanan antenatal meliputi alat pemeriksaan pelayanan antenatal
termasuk alat pemeriksaan laboratorium, reagen (alat deteksi risiko ibu
hamil), obat, vaksin dan PMT bumil KEK termasuk buku dan pedoman
2. Meningkatkan kapasitas petugas dalam melakukan pelayanan antenatal
melalui :
- pelatihan dan orientasi
- fasilitasi dan bimbingan teknis
3. Meningkatkan pemantauan kepatuhan pelaksanaan standar, melalui
penguatan pelaksanaan superfisi fasilitatif
4. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program terkait dalam upaya
peningkatan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu melalui pertemuan dan
Rakor
5. Penguatan pelaksanaan PWS KIA termasuk pencatatan dan pelaporan
PROFESIONALISME BIDAN SANGAT DIBUTUHKAN

- SEBAGAI KONSELOR
- SEBAGAI PEMBERI LAYANAN ANTENATAL
- SEBAGAI ENTERPREUNER
APA YANG HARUS
DILAKUKAN ?

Kenali, Cintai,
Peduli, dan
berkontribusi untuk
peningkatan kualitas
pelayanan antenatal
di Indonesia

Jadilah agen
perubahan!
John F Kennedy (1961)

All of this will not be finished in the first 100


days. Nor will it be finished in the first 1,000
days, not in the life of your Administration,
nor even perhaps in our lifetime on this
planet. But let us begin.

Semua ini tidak akan selesai dalam 100 hari


pertama. Dan tidak akan selesai dalam 1.000
hari pertama, tidak dalam administrasi
kehidupan kita, atau bahkan mungkin
sepanjang hidup kita di planet ini......
Tapi mari kita mulai !
Siti Romlah, MKM
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 No. 4 – 9. Jakarta 12950
Gedung B Lantai 4, Ruang 410.
Hp : 081514690887, 081288365410
* sraamy.oke@gmail.com
E mail: sraamy_oke@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai