Anda di halaman 1dari 35

JUKNIS-IMPLEMENTASI PSN

3MPLUS DENGAN GERAKAN


1 RUMAH 1 JUMANTIK

SUBDIT ARBOVIROSIS DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS

1
KONSEP PIKIR

KABUPATEN/KOTA SEHAT

Kabupaten/Kota yang INCIDENT RATE


melaksanakan PSN ANGKA BEBAS JENTIK
3M-Plus dengan G1R1J CASE FATALITY RATE

• PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN


1. KIE Masyarakat 1. PENGUATAN TATALAKSANA DBD
MASYARAKAT 2. Pemberdayaan Jumantik 2. SURVEILAN KASUS DBD
• ADVOKASI PSN 3. UPDATE TATALAKSANA
• PENYUSUNAN POKJA
3. Penggerakan Jumantik
• PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS 4. Surveilans DBD 4. CATPOR
PUSKESMAS 5. Catpor
• PENGADAAN LOGISTIK PENGENDALIAN
DBD 6. Monitoring Evaluasi
• ANTISIPASI KEJADIAAN LUAR BIASA
• VERIFIKASI KASUS DBD
• MONITORING EVALUASI

2
ROAD TO GOAL

2019 2020 2021 2022 2024


2023
• 116 • 166 • 216 • 266 • 316 • 370
Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota
• Lama • Lama 116 • Lama 216 • Lama 266 • Lama 316
116 • Baru 50 • Baru 50 • Baru 54
• Baru 50
• Baru 50

3
GERAKAN 1 RUMAH 1
JUMANTIK

JUMANTIK
RUMAH
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
PERAN DBD MELALUI :

SERTA PEMBUDAYAAN
PSN 3M PLUS
JUMANTIK
ANAK
SEKOLAH

4
SKEMA JUMANTIK
MEMBUAT ANALISA
DATA ABJ DAN
MELAPORKAN KE SUPERVISOR JUMANTIK
PUSKESMAS

MEMANTAU KINERJA
JUMATIK
RUMAH/LINGKUNGAN
KOORDINATOR KOORDINATOR
MENCATAT HASIL
PEMANTAUAN JENTIK JUMANTIK JUMANTIK

MELAKUKAN PEMANTAUAN
JENTIK/ MINGGU DAN
MENCATAT PADA KARTU
JENTIK JUMANTIK JUMANTIK JUMANTIK JUMANTIK
RUMAH/ RUMAH/ RUMAH/ RUMAH/
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN

5
ILUSTRASI STRUKTUR G1R1J

6
JUMANTIK RUMAH
Adalah kepala keluarga
/anggota
keluarga/penghuni dalam
satu rumah yang
disepakati untuk
melaksanakan kegiatan
pemantauan jentik di
rumahnya
Kepala Keluarga sebagai
penanggung jawab
Jumantik Rumah

7
PSN 3M PLUS

Sasaran
Semua tempat
perkembangbiakan nyamuk
penular Arbovirus
(tempat penampungan air)

8
KEGIATAN DALAM G1R1J
PEMBENTUKAN: PEMELIHARAAN :
• ADVOKASI PEJABAT • REFRESHING KADER
SETEMPAT. • PELATIHAN KADER
• PELATIHAN KADER JUMANTIK G1R1J
JUMANTIK G1R1J • SOSIALISASI PSN G1R1J
• SOSIALISASI PSN G1R1J PADA WARGA DAN
PADA WARGA DAN JUMANTIK SERTA LINTAS
JUMANTIK SERTA LINTAS SEKTOR
SEKTOR • PENGAMATAN JENTIK
• PENGAMATAN JENTIK • PSN DENGAN LARVASIDASI
• PSN DENGAN LARVASIDASI

9
Plus ??
Selain 3M tersebut, ditambah (plus) dengan cara lainnya, seperti:

• Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya yang
sejenis seminggu sekali.
• Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak
• Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon, dan lain-lain (dengan tanah, dan
lain-lain)
• Memberikan larvasida, misalnya di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah
yang sulit air
• Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air
• Memasang kawat kasa atau menggunakan kelambu
• Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
• Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai
• Memakai obat nyamuk yang dapat mencegah gigitan nyamuk
• Cara-cara spesifik lainnya di masing-masing daerah.

• Keseluruhan cara tersebut diatas dikenal dengan istilah dengan ’3M-Plus’.

10
Salah satu anggota keluarga dari setiap rumah sebagai juru
pemantau jentik. Dengan kata lain; pada setiap rumah harus
memiliki satu jumantik yang berasal dari anggota keluarga
tersebut.

11
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
JUMANTIK RUMAH

• Mensosialisasikan PSN 3M Plus dilingkungan


keluarga/rumah tangga/tempat tinggal.
• Menggerakkan anggota keluarga/penghuni rumah
untuk melakukan PSN 3M Plus.
• Memeriksa dan memberantas tempat perindukan
nyamuk di lingkungan rumah/tempat tinggalnya.
• Mengisi kartu jentik (seminggu sekali).
• Untuk rumah kost/asrama, pemilik/penanggung
jawab/pengelola tempat-tempat tersebut
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pemantauan jentik.
12
JUMANTIK LINGKUNGAN
Adalah satu atau lebih petugas yang ditunjuk (oleh
Ketua RT) untuk melaksanakan pemantauan jentik
di :
• TTI (Tempat-tempat Institusi), antara lain
• perkantoran,
• sekolah,
• rumah sakit.
• TTU (Tempat – tempat Umum),antara lain
• Pasar,
• terminal,
• pelabuhan,
• bandara,
• stasiun,
• tempat ibadah,
• tempat pemakaman,
• tempat wisata.

13
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB JUMANTIK
LINGKUNGAN

• MENSOSIALISASIKAN PSN 3M PLUS DI


LINGKUNGAN TTI DAN TTU.
• MEMERIKSA DAN MEMBERANTAS TEMPAT
PERINDUKAN NYAMUK DI LINGKUNGAN TTI
DAN TTU.
• MENGISI KARTU JENTIK (SEMINGGU SEKALI).

14
15
KOORDINATOR JUMANTIK

• Adalah jumantik/kader yang ditunjuk oleh Ketua RT


untuk melakukan pemantauan pelaksanaan jumantik
rumah dan lingkungan (crosscheck).

• Tugas dan tanggung jawab:


• Melakukan sosialisasi PSN 3M Plus secara kelompok
kepada masyarakat.
• Melakukan kunjungan dan pembinaan ke rumah /tempat
tinggal/TTU serta TTI setiap 2 minggu.
• Merekapitulasi hasil pemeriksaaan jumantik dan
melaporkan hasil kerja jumantik kepada supervisor setiap
bulan.

16
17
SUPERVISOR JUMANTIK

• Supervisor Jumantik adalah satu atau lebih anggota


dari Pokja DBD yang ditunjuk oleh Ketua RW/Kepala
Desa/Kelurahan untuk melakukan pengolahan data
dan pemantauan pelaksanaan jumantik di lingkungan
RT.

• Tugas dan tanggung jawab:


• Melakukan pembinaan dan peningkatan
keterampilan/pelatihan kegiatan PSN 3M Plus kepada
Koordinator Jumantik dan kader jumantik.
• Melakukan pengolahan data pemantauan jentik menjadi
data Angka Bebas Jentik (ABJ).
• Melaporkan ABJ ke puskesmas setiap bulan.
18
19
PERAN PUSKESMAS

• Melakukan rekapitulasi ABJ yang dilaporkan oleh


Supervisor Jumantik.
• Melaporkan ABJ ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setiap bulan.
• Melakukan monitoring dan evaluasi melalui kegiatan
Pemantauan Jentik Berkala (PJB) minimal 3 bulan
sekali.
• Melakukan peningkatan keterampilan/pelatihan dan
pembinaan kegiatan PSN 3M Plus kepada Supervisor
Jumantik, Koordinator Jumantik, dan kader jumantik.
20
21
PERAN DINKES KAB/KOTA

• Mengupayakan dukungan operasional jumantik


• Memberikan bimtek,perekrutan dan pelatihan
jumantik
• Menganalisa hasil laporan PJB dari Puskesmas
• Mengirimkan umpan balik ke Puskesmas
• Melaporkan rekap PJB pertriwulan ke Dinkes Prov.
• Mengeluarkan SK Supervisor Jumantik dan
melaporkan kepada Dinkes Prov

22
PERAN DINKES PROVINSI

• Membina dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan


PSN 3M Plus di Kab/Kota
• Mengirim umpan balik ke Dinkes Kab/Kota
• Menganalisis dan membuat laporan rekapitulasi hasil
kegiatan pemantauan jentik dari Dinkes Kab/Kota
kepada Ditjen. P2P Kemkes RI per triwulan
• Melakukan rekap jumlah koordinator dan supervisor
jumantik dan melaporkan kepada Ditjen P2P, Kemkes
RI

23
Grafik : Angka Bebas Jentik (ABJ) Tahun 2014 s/d 2017
80.00

70.00
67.56

60.00
56.24

50.00

42.12
40.00

30.00

23.79
20.00

10.00

0.00
TH. 2014 TH. 2015 TH. 2016 TH. 2017

Angka Bebas Jentik dari Tahun 2014 – 2016 mengalami peningkatan,


akan tetapi Tahun 2017 mengalami penurunan. Data ini tidak bisa
dijadikan acuan karena tidak semua Kab/Kota yang melaporkannya

24
PRINSI PELAKSANAAN PSN-3M PLUS

TOTAL
COVERAGE

PSN
SERENTAK MELALUI BERMUTU

G1R1J

BERKESINAM
BUNGAN
25
116 KAB/KOTA G1R1J

Merah : Belum terbentuk 1 R 1 J


Kuning : Capaian belum 40 %
Hijau : Sudah mencapai atau > 40
%

KASUS SAMPAI TANGGAL 14 FEBRUARI 2019

26
Faktor Risiko
Tempat Perindukan Nyamuk
Tempat penampungan air (TPA)

27
Faktor Risiko
Tempat Perindukan Nyamuk
NON TPA

28
Faktor Risiko
Tempat Perindukan Nyamuk
Habitat Alami

29
Grafik : Jumlah Kab/Kota yang Sudah Melaksanakan G1R1J Per-Provinsi
40 38
35
35 33

30 29
27

25 24
23
22

20 19
17 17
15 15
15 14 14
13 13 13
12 12 12
11 11
10 10 10 10
10 9 9
8 8
7 7 7 7
6 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5
5 4 4 4
3 3 3
2 2
1 1 1 1
0

GORONTALO
SUMBAR

BABEL

N.T.B
KALSEL

PAPUA
BANTEN

SULSEL

SULTRA

KALTARA
RIAU

JAMBI

KALTENG
LAMPUNG

MALUKU UTR
KALBAR

PAPUA BARAT
N. ACEH. D

BALI

N.T.T.

MALUKU
SUMSEL

JATENG

SULTENG
DKI JKT

JABAR

D.I YOGYA

KALTIM

SULUT

SULBAR
SUMUT

KEP. RIAU

BENGKULU

JUMLAH KAB/KOTA JATIM


JUMLAH KAB/KOTA YANG SUDAH MELAKSANAKAN G1R1J

Dari 514 Kab/Kota di Indonesia, 22,57% sudah melaksanakan


G1R1J (116 Kab/Kota)

30
100.00
120.00

20.00
40.00
60.00
80.00

0.00
BABEL 100.00

KEP. RIAU 71.43

SUMSEL 70.59

BALI 66.67

LAMPUNG 60.00

N.T.B 60.00

KALBAR 57.14

N.T.T. 54.55

D.I YOGYA 40.00

JAMBI 36.36

KALTENG 35.71

RIAU 33.33

SULTENG 30.77

SULTRA 29.41

KALTIM 20.00

JATIM 18.42

DKI JKT 16.67

JATENG 14.29

BANTEN 12.50

SULSEL 12.50

JABAR 11.11

PAPUA 10.34

SUMBAR 5.26

SUMUT 3.03

N. ACEH. D 0.00
Per provinsi (s/d Tgl. 15 Feb 2019)

BENGKULU 0.00

KALSEL 0.00

SULUT 0.00

GORONTALO 0.00

SULBAR 0.00

MALUKU 0.00

MALUKU UTR 0.00

PAPUA BARAT 0.00


Persentase Capaian Kab/Kota yang sudah melaksanakan G1R1J

31

KALTARA 0.00

Indonesia 22.57
REVITALISASI
POKJANAL DBD
Peran Peran Serta
Pemerintah Masyarakat &
Pusat & Daerah Peran Multisektor

POKJANAL DBD

POKJANAL DBD : wadah kerjasama dan kemitraan antara lintas sektor pemerintah, sektor swasta
dan masyarakat untuk bersama-sama mengambil peran dalam upaya pencegahan dan
pengendalian Demam Berdarah.
POKJANAL : untuk menyeimbangkan peran pemerintah dan peran serta masyarakat serta
multisektor lainnya dalam program pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.

Kepmendagri No. 31-VI tahun 1994 ttg Pokjanal DBD

32
KERJASAMA LP/LS DALAM
KEGIATAN PSN

oKemendiknas : PSN di lingkungan sekolah


oKemendagri : Pokjanal DBD
oKemenpupera : Persyaratan rumah sehat
oPariwisata : PSN di kawasan wisata
oKemenag : PSN di tempat-tempat ibadah

33
JUMANTIK ANAK
SEKOLAH & PRAMUKA

Sebagai salah satu upaya


terobosan dalam
meningkatkan peran serta
masyarakat dalam
melaksanakan PSN 3M
Plus,
Kegiatan PSN anak
sekolah merupakan upaya
pembinaan sejak usia dini
terhadap perilaku PSN 3
M Plus

34
Jangan bilang peduli DBD kalau belum melaksanakan PSN 3M Plus Di rumah sendiri

35

Anda mungkin juga menyukai