Anda di halaman 1dari 31

GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK

Dr. Sulistya Widada


Sub dit Arbovirosis
Ditjen P2P
DBD pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1968 di Jakarta
dan Surabaya dengan total kasus sebanyak 58 kasus (Angka Kesakitan,
Incidence rate (IR): 0,05 per 100.000 penduduk) dengan 24 kasus
meninggal (Angka kematian, Case fatality rate (CFR) : 41,3%),

Kasus DBD di Indonesia rata-rata 92.208 / tahun


POLA MIN MAK KASUS DBD
KASUS DBD 2016, TOTAL 146.029

IR DBD TAHUN 2016


UPAYA MENEKAN KASUS DBD
• Mengupayakan pembudayaan PSN 3M Plus secara
berkelanjutan sepanjang tahun dan mewujudkan
terlaksananya Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
• Mengupayakan terbentuknya Pokjanal DBD di setiap
tingkat administrasi dan melakukan revitalisasi
Pokjanal DBD yang sudah ada dengan dukungan
APBD.
• Upaya promosi kesehatan dilakukan di semua sektor
termasuk pembentukan jumantik anak sekolah dan
pramuka.
UPAYA MENEKAN KASUS…
• Penemuan dini kasus DBD dan pengobatan segera
(early diagnosis and prompt treatment) yang
merupakan bagian dari tatalaksana kasus di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama dan lanjutan
(Puskesmas dan Rumah Sakit).
• Pelatihan tatalaksana kasus untuk Dokter dan Tenaga
Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit)
• Penyediaan logistik tatalaksana kasus DBD,
▫ rapid diagnostic test (RDT), dan
▫ reagen untuk dignosis serotype virus DBD
PEMBUDAYAAN PSN
JUMANTIK (JURU PEMANTAU JENTIK)
• Merupakan optimalisasi peran masyarakat dalam
pengendalian penyakit DBD
• Kegiatan Jumantik adalah memantau keberadaan
jentik nyamuk serta membuat laporan kepada
Puskesmas.
• Pemantauan jentik dilakukan seminggu sekali.
Kendala PSN oleh Kader
• Jumlah kader terbatas
• Kesibukan masing-masing kader
• Penolakan dari pemilik rumah
• Tidak mampu menjangkau tempat-tempat
pribaadi
• PSN dilakukan 1 kali/bulan
• Menurunnya kepedulian antar warga
SKEMA JUMANTIK
Jumantik Rumah
• Adalah kepala keluarga /anggota
keluarga/penghuni dalam satu rumah yang
disepakati untuk melaksanakan kegiatan
pemantauan jentik di rumahnya.
• Kepala Keluarga sebagai penanggung jawab
Jumantik Rumah.
Tugas dan tanggung jawab Jumantik Rumah
• Mensosialisasikan PSN 3M Plus dilingkungan
keluarga/rumah tangga/tempat tinggal.
• Menggerakkan anggota keluarga/penghuni rumah
untuk melakukan PSN 3M Plus.
• Memeriksa dan memberantas tempat perindukan
nyamuk di lingkungan rumah/tempat tinggalnya.
• Mengisi kartu jentik (seminggu sekali).
• Untuk rumah kost/asrama, pemilik/penanggung
jawab/pengelola tempat-tempat tersebut
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pemantauan jentik.
Jumantik Lingkungan
• Adalah satu atau lebih petugas yang ditunjuk (oleh Ketua RT)
untuk melaksanakan pemantauan jentik di tempat – tempat umum
(TTU)/tempat – tempat institusi (TTI).
• TTI , antara lain
▫ perkantoran,
▫ sekolah,
▫ rumah sakit.
• TTU,antara lain
▫ Pasar,
▫ terminal,
▫ pelabuhan,
▫ bandara,
▫ stasiun,
▫ tempat ibadah,
▫ tempat pemakaman,
▫ tempat wisata.
Tugas dan tanggung jawab Jumantik lingkungan

• Mensosialisasikan PSN 3M Plus di lingkungan


TTI dan TTU.
• Memeriksa dan memberantas tempat
perindukan nyamuk di lingkungan TTI dan TTU.
• Mengisi kartu jentik (seminggu sekali).

• Catatan :
“ Untuk rumah / bangunan kosong maka
pemilik rumah/bangunan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan PSN ditempat tersebut”
Koordinator Jumantik
• Adalah jumantik/kader yang ditunjuk oleh Ketua
RT untuk melakukan pemantauan pelaksanaan
jumantik rumah dan lingkungan (crosscheck).
• Tugas dan tanggung jawab:
▫ Melakukan sosialisasi PSN 3M Plus secara kelompok
kepada masyarakat.
▫ Melakukan kunjungan dan pembinaan ke rumah
/tempat tinggal/TTU serta TTI setiap 2 minggu.
▫ Merekapitulasi hasil pemeriksaaan jumantik dan
melaporkan hasil kerja jumantik kepada supervisor
setiap bulan.
Supervisor Jumantik
• Supervisor Jumantik adalah satu atau lebih anggota
dari Pokja DBD yang ditunjuk oleh Ketua
RW/Kepala Desa/Kelurahan untuk melakukan
pengolahan data dan pemantauan pelaksanaan
jumantik di lingkungan RT.
• Tugas dan tanggung jawab:
▫ Melakukan pembinaan dan peningkatan
keterampilan/pelatihan kegiatan PSN 3M Plus kepada
Koordinator Jumantik dan kader jumantik.
▫ Melakukan pengolahan data pemantauan jentik
menjadi data Angka Bebas Jentik (ABJ).
▫ Melaporkan ABJ ke puskesmas setiap bulan.
Peran Puskesmas
• Melakukan rekapitulasi ABJ yang dilaporkan oleh
Supervisor Jumantik.
• Melaporkan ABJ ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setiap bulan.
• Melakukan monitoring dan evaluasi melalui
kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) minimal
3 bulan sekali.
• Melakukan peningkatan keterampilan/pelatihan
dan pembinaan kegiatan PSN 3M Plus kepada
Supervisor Jumantik, Koordinator Jumantik, dan
kader jumantik.
PELAKSANAAN PEMANTAUAN JENTIK
• Persiapkan alat (Jumantik kit)
▫ Senter
▫ Pipet plastik
▫ Ballpoint
▫ Kartu pemantauan jentik
▫ Plastik klip
▫ Rompi
▫ Topi
▫ Kaos lengan panjang
▫ Tas ransel
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
• Menguras (mengganti air)
▫ Bak mandi
▫ Vas bunga
▫ Tempat minum binatang piraan
▫ Tatakan dispenser
 Dilakukan seminggu sekali
 Setiap hari jumat
• Menutup rapat tempat penampungan air
▫ Bagi tempat penampungan air yang tidak
mungkin di kuras atau ditutup, berikan larvasida
PSN…..
• Memanfaatkan barang bekas
▫ Ban bekas
▫ Botol plastik
▫ Kaleng bekas
▫ Tujuan ; tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk
• Memberantas larva :
▫ Larvasidasi.
▫ Memelihara ikan pemakan jentik
• Menghindari gigitan nyamuk
▫ Pemakaian kelambu
▫ Menanam pohon pengusir nyamuk
▫ dll
OVI TRAP MOSQUITO TRAP

Pelihara Ikan Pemakan Jentik


Ikan Cupang Ikan Kepala Timah
TANAMAN PENGUSIR NYAMUK
TANAMAN PENGUSIR NYAMUK
Zodia Akar Wangi Sereh
Pencatatan dan pelaporan
• Jumantik rumah dan jumantik lingkungan mencatat hasil
pemantauan jentik pada kartu jentik rumah/bangunan.
• Kartu jentik rumah/bngunan diletakkan di tempat yang
mudah dilihat oleh koordinator jumantik.
• Koordinator jumantik melakukan rekapitulasi dengan
menggunakan format JPJ 1 dan dilaporkan kepada Supervisor
Jumantik/Pokja DBD setiap 2 minggu sekali.
• Supervisor jumantik/Pokja DBD menghitung ABJ dan
melaporkan kepada puskesmas setiap bulan.
• Petugas puskesmas melakukan rekapitulasi dan analisa ABJ
dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
format PJB 1.
Gerakan 1 Rumah 1 Jumatik

Dr. Galuh B L A
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai