Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM INOVASI
IKANISASI “RIAS JEPANG” di RW 1 Balas Klumprik
DI PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK

1. PENDAHULUAN

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan ancaman bagi keluarga

di Indonesia, di mana anak-anak sangat rentan sekali terkena penyakit ini.

DBD telah menyerang jutaan orang dewasa serta anak-anak hingga

membuat Indonesia sebagai negara kedua dengan kasus DBD tertinggi di

dunia.

Oleh karena itu, berbagai pihak pun selalu berusaha untuk

menekankan pentingnya upaya pencegahan demi menghindari anak dan

keluarga terkena penyakit DBD. Meskipun DBD dianggap penyakit

mematikan yang mudah untuk disembuhkan, tindakan preventif adalah fokus

utama demi mencegah terjadinya penularan penyakit DBD di Indonesia.

Upaya pencegahan Penyakit DBD dapat dimaksimalkan dengan baik

dengan adanya peran serta masyarakat dengan Gerakan Pemberantasan

Sarang Jentik Nyamuk (PSJN) yang merupakan seluruh kegiatan

masyarakat bersama Pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan

penyakit DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara

terus menerus dan berkesinambungan. Gerakan PSJN ini merupakan

kegiatan yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penularan penyakit

DBD serta mewujudkan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat.

2. LATAR BELAKANG

Peran serta masyarakat dalam pembangunan yang berwawasan

kesehatan dibutuhkan untuk mengembangkan sinergi dalam hubungan

antara pemerintah dan masyarakat maupun sinergi dalam ”jejaring

komunitas”. Peran serta masyarakat merupakan perwujudan dari kesadaran

dan kepedulian serta tanggung jawab masyarakat terhadap pentingnya

pembangunan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup mereka.


Artinya melalui peran serta yang diberikan berartu benar-benar

menyadari bahwa kegiatan pembangunan bukanlah sekedar kewajiban yang

harus dijalankan oleh (aparat) Pemerintah sendiri, tetapi menuntut

keterlibatan masyarakat yang akan diperbaiki mutu hidupnya.

Pemerintah sudah melaksanakan program pemberantasan demam

berdarah dengue dengan melakukan pembasmian nyamuk Aedes aegypti

yang berperan sebagai pembawa virus dengue. Ada banyak metode yang

bisa dilakukan untuk mengendalikan jumlah nyamuk, yang dianggap tepat

dan efektif. Pengendalian nyamuk ini bisa dilakukan baik dengan

pengendalian lingkungan, pengendalian secara biologis, dan kimiawi. Semua

upaya ini dilakukan agar kasus demam bedarah bisa mengalami penurunan

atau bahkan tidak lagi ditemukan.

Masih rendahnya Angka Bebas Jentik di wilayah Puskesmas Balas

Klumprik pada tahun 2016 (70%), dan hasil dari pertemuan Workshop

Bumantik tahun 2016, didapatkan usulan dari kader bumantik RW 1 untuk

menurangi jentik nyamuk demam berdarah dengan penyebaran ikan cupang,

selain tetap melakukan PSN rutin.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

3.1 Tujuan Umum

Memberantas tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypi

di wilayah kerja Puskesmas Balas Klumprik.

3.2 Tujuan Khusus

3.2.1 Meningkatkan capaian nilai Angka Bebas Jentik (ABJ).

3.2.2 Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap wabah DBD.

3.2.3 Memberdayakan masyarakat dalam melakukan Gerakan PSJN dan

3M Plus.
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Kegiatan memelihara a. Sosialisasi kegiatan ikanisasi di lintas


ikan cupang di program
tempat penampungan b. Sosialisasi kegiatan ikanisasi di lintas sector
air terutama bak c. Pelaksanaan kegiatan
mandi keluarga d. Pemantauan kegiatan oleh RW dan
puskesmas setiap hari jumat
e. Puskesmas dan pihak RW mengevaluasi dan
menyepakati rencana tindak lanjut

5. PERAN PIHAK TERKAIT

Lintas Program Lintas Sektor

1. Penyuluhan PSJN Dan Pelaksanaan 1. Penyediaan ikan cupang oleh pak RW


Kegiatan Ikanisasi Oleh Kepala 2. Tokoh RT mendampingi bumantik untuk
Puskesmas Dan Petugas Kesling membagikan ikan pemakan jentik di
2. Pembagian ikan oleh petugas rumah tangga
kesling kepada bumantik 3. Bumantik menyebarkan ikan ke tempat –
3. Melakukan pemantauan hasil dari tempat penampungan air bersama warga
ikanisasi terhadap peningkatan hasil 4. Melakukan PSJN seminggu sekali oleh
ABJ (kegiatan PSJN tiap minggu) bumantik
4. Mengevaluasi ikan hidup atau mati 5. Mengevaluasi ikan hidup atau mati oleh
oleh tim PSJN dari laporan bumantik bumantik
6. Melaporkan hasil kegiatan ikanisasi
kepada petugas kesling Puskesmas

6. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

6.1 Menyediakan ikan cupang oleh ketua RW

6.2 Penyuluhan PSJN dan pelaksanaan kegiatan ikanisasi oleh kepala

puskesmas dan petugas kesling

6.3 Pembagian ikan oleh petugas kesling kepada bumantik

6.4 Tokoh RT mendampingi bumantik untuk membagikan ikan

pemakan jentik di rumah warga

6.5 Bumantik menyebarkan ikan pemakan jentik ke tempat – tempat

penampungan air bersama warga (pemilik rumah)


6.6 Tim PSN Puskesmas dan bumantik melakukan pemantauan hasil

dari ikanisasi terhadap peningkatan hasil ABJ melalui kegiatan

PSJN seminggu sekali

6.7 Bumantik mengevaluasi ikan hidup / mati dan melaporkan hasil

kegiatan kepada petugas kesling puskesmas

7. SASARAN

Adapun sasaran dari kegiatan ikanisasi adalah semua warga yang

tinggal di RW 1 (3 RT) di kelurahan Balas Klumprik, dipilih sebagai sasaran

karena ABJ yang rendah, setiap tahun ada kasus DBD, banyak lansia yang

tinggal sendiri dan mempunyai bak mandi besar sehingga jarang dikuras.

8. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal KegiatanTerlampir

9. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi keberhasilan ikanisasi dilakukan setiap seminggu sekali pada

kegiatan PSJN oleh Tim PSJN Puskesmas dan Bumantik, dan akan direkap

tiap akhir bulan oleh petugas kesling Puskesmas.

10. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan dilakukan secara rutin tiap

bulan sekali lalu dilaporkan ke Kepala Puskesmas kemudian ke Dinas Kesehatan

Kota Surabaya

Surabaya, Maret 2017


Mengetahui
Kepala Puskesmas Balas Klumprik Penanggung Jawab

dr. Tri Indah Rachmawati Erma Nur Handayani


NIP. 19720316 200604 2 017

Anda mungkin juga menyukai